Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Combination Effects of Microwave Diathermy and Mulligan Bent Leg: Raise Technique on Myogenic Low Back Pain Tamsil, Rikham; Anwar, Suharto; Muthiah, St.; Ahmad, Hasnia
International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science Том 2 № 01 (2024): International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science
Publisher : PT. Riset Press International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59653/ijmars.v2i01.414

Abstract

Myogenic Low Back Pain, commonly known as lower back pain, is caused by the muscles receiving repeated static loads which cause pain, lower back muscle spasms and limited lumbosacral mobility resulting in decreased functional activity. This research is a pre-experiment with a one group pretest-posttest design, aimed at finding out the effect of a combination of Microwave Diathermy and Mulligan Bent Leg Raise Technique on increasing the functional ability of Myogenic Low Back Pain. This research was carried out at the Physiotherapy Polyclinic at RSUD dr. La Palaloi Maros with a sample of 14 people. Results: Based on the Wilcoxon test analysis, p = 0.001 (p < 0.05), which means that microwave diathermy and Mulligan bent leg raise technique interventions can significantly increase functional activity in myogenic low back pain patients. Providing microwave diathermy and mulligan bent leg raise technique can have a significant effect on increasing functional ability in sufferers of myogenic low back pain.
PERBEDAAN PENGARUH PNF DAN A-AROM EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PASIEN HEMIPARESIS POST STROKE ISKEMIK: Different Effect Of PNF And A-AROM Exercise On Increased Muscle Strength Of Ischemic Hemiparesis Post Stroke Patients Timow, Kristian; Saadiyah, Sri; Thahir, Muh; Nugraha, rahmat; Ahmad, Hasnia
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 1 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i1.44

Abstract

Latar belakang : Stroke Iskemik merupakan kondisi klinis yang terjadi akibat adanya penyumbatan di pembuluh darah otak sehingga merusak jaringan dibagian tertentu pada otak. Metode : Penelitian quasi eksperimental dengan desain two group pre test – post test, bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) dan Active-Assistive ROM Exercise terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien hemiparesis post stroke iskemik. Dilaksanakan di Klinik Inggit Medical Centre dengan sampel sebanyak 34 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi, di randomisasi kedalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan I yang diberikan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) dan kelompok perlakuan II yang diberikan Active-Assistive ROM Exercise. Hasil : Analisis uji wilcoxon test diperoleh p = 0,014 untuk AGA dan p = 0,008 untuk AGB pada kelompok perlakuan I, dan p = 0,014 untuk AGA dan p = 0,046 untuk AGB pada kelompok perlakuan II, yang berarti bahwa ada pengaruh yang bermakna Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) dan Active-Assistive ROM Exercise terhadap peningkatan kekuatan otot. Kemudian, berdasarkan uji Mann-Whitney di peroleh nilai p = 1,000 untuk AGA dan p = 0,279 untuk AGB, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II. Kesimpulan : Latihan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) tidak lebih efektif daripada Active-Assistive ROM Exercise dalam menghasilkan peningkatan kekuatan otot pada pasien hemiparesis post stroke iskemik. Kata Kunci : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF), Active-Assistive ROM Exercise, Hemiparesis, Stroke Iskemik.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA GANGGUAN FUNGSIONAL LENGAN DAN TUNGKAI AKIBAT HEMIPARESE POST STROKE NON HEMORAGIK DI INGGIT MEDICAL CENTRE: Physiotherapy Management of Arm And Leg Functional Disorders Due to Non-Hemorrhagic Hemiparese Post Stroke at Inggit Medical Center Hasbiah, Hasbiah; Hendrik, Hendrik; Moureen, Moureen; Islam, Fahrul; Ahmad, Hasnia; Ramba, Yonathan
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 2 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i2.45

Abstract

Hemiparase adalah sindrom klinis yang timbulnya mendadak, progresifnya secara cepat, dan berupa defisit neurologis fokal yang berlangsung selama 24 jam atau langsung menimbulkan kematian, disebabkan gangguan pada peredaran darah di otak non-traumatic (Halim, 2016). Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan fisioterapi terhadap gangguan fungsional lengan dan tungkai akibat Hemiparese Non Hemoragik dan meningkatkan fungsi aktivitas sehari-hari dengan menggunakan intervensi Passive dan Aktif Exercise,Bridging Exercise dan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation atau PNF. Hasil setelah melakukan penanganan selama 8 kali terapi didapatkan hasil meningkatan nilai aktivitas sehari-hari atau ADL pada pasien Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian Passive dan Aktif Exercise,Bridging Exercise dan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation atau PNF dapat meningkatkan aktivas sehari hari atau ADL pada kasus Hemipare Non Hemoragik Post Stroke. Kata Kunci : Hemiparese Non Hemoragik , Passive dan Aktif Exercise, Bridging Exercise dan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)ata Kunci :
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA NYERI AKIBAT SINDROM PIRIFORMIS DI RSUD dr. LA PALALOI: Physiotherapy Management of Resulting Pain Piriformis Syndrome in RSUD dr. La palaloi Fitri Kumara, Laila; Ahmad, Hasnia; Sudaryanto , Sudaryanto; Saadiyah, Sri; Erawan , Tiar
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 1 (2023): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v15i1.55

Abstract

Latar Belakang : Piriformis sindrom adalah gangguan neuromuscular yang terjadi ketika saraf sciatic terkompresi atau teriritasi oleh otot piriformis yang menyebabkan nyeri, kesemutan dan mati rasa di bokong dan sepanjang saraf sciatic. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kasus piriformis sindrom di RSUD Salewangang Maros. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel sebanyak 2 orang. Modalitas yang digunakan adalah Microwave Diathermy (MWD), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Friction dan Stretching dengan alat ukur Visual Analog Scale (VAS) dan Penn Spasme Frequency Scale. Problematik fisioterapi sesuai hasil pemeriksaan yaitu berupa nyeri dan spasme. Hasil Penelitian : Hasil pemeriksaan yang diukur menggunakan VAS di peroleh penurunan nyeri diam pada Ny. E dengan nilai VAS 3 menjadi nilai 1 dan pada Ny. M dengan nilai VAS 4 menjadi 2, nyeri tekan pada Ny. E dengan nilai 7 menjadi 4 dan Ny. M dengan nilai 7,8 menjadi 5, nyeri gerak pada Ny. E dengan nilai 5 menjadi 2 dan Ny. M dengan nilai 6,7 menjadi 3. Hasil pemeriksaan yang diukur menggunakan skala frekuensi spasme diperoleh penurunan spasme pada Ny. E dengan nilai frekuensi 2 menurun menjadi 1 dan Ny. M dengan nilai frekuensi 3 menurun menjadi 1. Kesimpulan : Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian MWD, TENS, friction dan stretching dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan nyeri dan penurunan spasme pada pasien piriformis sindrom. Kata Kunci : Piriformis Sindrom; MWD; TENS; Friction; Stretching
MULLIGAN TRACTION STRAIGHT LEG RAISE TERHADAP PENINGKATAN RANGE OF MOTION DAN PENURUNAN NYERI PADA PENDERITA LOW BACK PAIN NON SPESIFIK: Mulligan Traction Straight Leg Raise on Increasing Range Of Motion and Decreasing Pain in Non-Specific Low Back Pain Ahmad, Hasnia; Muthiah , Siti; Fajriah , Siti Nurul; Suharto; Lestari, Aslinda
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 1 (2024): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v16i1.725

Abstract

Low back pain atau Nyeri punggung bawah adalah salah satu penyakit paling umum yang desebabkan oleh cedera otot (strain) atau ligamen (sprain) yang disertai nyeri sehingga menyebabkan keterbatasan dalam aktivitas sehari – hari. Jenis penelitian ini pra-Eksperimen dengan desain pre test-post test one group dan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling, dengan tujuan untuk mengetahuui pengaruh Mulligan Triction Straight Leg Raise terhadap peningkatan Range of Motion dan penurunan nyeri pada penderita Low Back Pain non-spesifik dengan total sampel sebanyak 28 orang yang diberikan intervensi Mulligan Triction Straight Leg Raise. Berdasarkan analisis uji Wilcoxon pada masing-masing sampel diperoleh nilai p < α dimana p = 0,000 < α 0,05, diperoleh hasil yang signifikan atau hipotesis diterima bahwa ada pengaruh intervensi Mulligan Triction Straight Leg Raise pada peningkatan Range Of Motion dan penurunan nyeri pada penderita Low Back Pain non Spesifik. Kesimpulan penelitian ini adalah Mulligan Triction Straight Leg Raise secara signifikan berpengaruh terhadap peningkatan Range Of Motion dan penurunan nyeri pada penderita Low Back Pain non Spesifik.
PENGARUH PELVIC FLOOR EXERCISE TERHADAP ENURESIS PRIMER USIA 4 - 7 TAHUN DI KELURAHAN BULUROKENG: The Effect Of Pelvic Floor Exercise On Primary Enuresis Aged 4 - 7 Years In Bulurokeng Village Saadiyah, Sri; Multazam, Suci; Ahmad, Hasnia; Muthiah , Sitti; Fajriah , Siti Nurul; Fahriana, Sri Gunda
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 2 (2024): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v16i2.1219

Abstract

Enuresis merupakan pengeluaran air kemih yang tidak disadari oleh seseorang yang pengendalian kandung kemihnya diharapkan sudah tercapai. Hal ini terjadi pada anak-anak yang tidak bisa menahan buang air kecil dalam keadaan yang lama seperti pada saat tidur . Gangguan berkemih disebabkan oleh produksi urin terlalu banyak pada malam hari,karena tidak cukup hormon antidiuretik (ADH), stress emosional dan kegelisahan, mengalami gangguan tidur, ukuran kandung kemih yang kecil, dan kebiasaan toilet siang hari yang tidak normal. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan menggunakan time series design, bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelvic floor exercise terhadap enuresis primer usia 4-7 tahun di Kelurahan Bulurokeng dengan menggunakan alat ukur kuesioner Dysfunctional Voiding and Incontinence Scoring System (DVISS) yang digunakan untuk mengukur enuresis pada anak. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 15 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh data ordinal sehingga menggunakan analisis Uji Wilcoxon maka diperoleh nilai p=0,01 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh signifikan pelvic floor exercise terhadap enuresis primer usia 4-7 tahun di Kelurahan Bulurokeng. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pelvic floor exercise terhadap enuresis primer usia 4-7 tahun di Kelurahan Bulurokeng.
Bobath And Pilates Therapy On Sitting And Standing Balance In Children With Cerebral Palsy Suharto, Suharto; Saadiyah L, Sri; Ahmad, Hasnia; Erawan, Tiar
International Journal of Health and Pharmaceutical (IJHP) Vol. 4 No. 4 (2024): November 2024
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijhp.v3i4.299

Abstract

Cerebral Palsy is the most common neurological disorder in children that affects movement and posture due to damage to the brain which controls motor skills, causing balance problems when sitting and standing. This balance is affected by the strength of the erector spine and abdominal muscles that straighten and control the trunk. If low trunk muscle tone causes problems with balance and mobility so that the child has difficulty sitting, playing in a sitting position, functional hand movements such as eating and activities of daily living. This research is an experiment with a pre test – post one group design which aims to analyze the effectiveness of bobath and pilates therapy on sitting and standing balance in children with cerebral palsy. A total of 17 children with cerebral palsy were given bobath and pilates therapy for 16 weeks, with a dose of: 1 time/day, 3 times a week with a treatment time of 45 minutes for each child. The research subjects were children with cerebral palsy with the following criteria: 1-year old, unbalanced sitting and standing. It will be carried out from February to June 2023. Sitting balance is measured with a sitting level scale and standing balance with a pediatric balance scale. The research subjects consisted of 13 men (76.47%) and 4 women (23.53%) with the GMFCS categories being III and IV. The average age of research subjects: 36.5758 ± 15.02504. The results of statistical tests with Wilcoxon obtained a value of p = 0.001 at the sitting level of the scale and p = 0.002 on the pediatric balance scale. Conclusion: Bobath and pilates therapy are effective in increasing the value of the sitting level of the scale and the pediatric balance scale in children with cerebral palsy.    
PENGARUH SCIATIC EXERCISE DAN NEURODYNAMIC MOBILIZATION UNTUK MENGURANGI NYERI PADA ISCHIALGIA AKIBAT SPONDYLOSIS: The Effect of Sciatic Exercise and Neurodynamic Mobilization to Reduce Pain in Ischialgia due to Spondylosis Ahmad, Hasnia; Muthiah , Siti; Hastura; Fajriah , Siti Nurul; Dermawan, Ikhsan
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17 No 1 (2025): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v17i1.1492

Abstract

Kasus ischialgia akibat spondylosis adalah kondisi yang melemahkan dimana pasien mengalami rasa sakit dan parestesia dalam distribusi saraf ischiadicus atau akar saraf lumbosacral yang terkait. Metode: Penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Penelitian dilaksanakan di RSUD dr.Lapalaloi kota Maros. Waktu penelitian bulan Januari 2024 sampai dengan bulan Februari 2024. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh sciatic exercise dan neurodynamic mobilization untuk mengurangi nyeri pada pasien ischialgia di RSUD dr. Lapalaloi Maros. Ada 31 orang pasien nyeri pada pasien ischialgia akibat spondylosis di Rumah Sakit Dr. Lapalaloi yang berusia 40 - 60 tahun sebagai populasi, kemudian besar sampel ditentukan dengan rumus slovin sehingga diperoleh besar sampel 29 orang yang diambil secara purposive  sampling. Data dikumpul yaitu data pribadi dan data aktualitas nyeri dengan menggunakan instrumen visual analogue scale. Hasil: analisis diperoleh ada pengaruh sciatic exercise dan neurodynamic mobilization terhadap pengurangan nyeri pada pasien ischialgia dengan nilai p=0,000<0,05. Kesimpulan: Latihan sciatic exercise dan neurodynamic mobilization memberikan pengaruh terhadap penurunan aktualitas nyeri pasien ischiatic akibat spondylosis.
Penerapan Hold Relax dan Interferensi Terhadap Penurunan Nyeri Pada Myofascial Pain Syndrome Ahmad, Hasnia; Andi, Halimah
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 6, No 1 (2025): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v16i1.3480

Abstract

Myofascial Pain Syndrome (MPS) is the leading cause of nonspecific neck pain and is defined as the formation of hyperirritable nodules in tight muscle bands, resulting in pain, functional disability, and decreased range of motion. Myofascial trigger points (MTrPs) have an increased prevalence in the postural muscles of the upper extremities and most commonly in the trapezius muscle due to its major role in neck mobility and stability. Trigger points in the upper trapezius cause pain and loss of function and lead to changes in vascular, electromyographic, and metabolic muscle; therefore, proper diagnosis and treatment are essential. This community service will be carried out in Berua Village, Biringkanaya District, Makassar City. Pain due to myofascial pain syndrome is measured using the Visual Analog Scale (VAS). Community service with the theme of the application of Hold Relax and interference to reduce pain in Myofascial Pain Syndrome in Berua Village, Biringkanaya District, Makassar, is a follow-up to the research entitled The Effect of Hold Relax and Interference on Reducing Pain, Increasing ROM, and Reducing Muscle Spasms in Myofascial Pain Syndrome. Community service is planned to be held from March 2024–September 2024. The intervention that will be given to patients with myofascial pain syndrome is Hold Relax and interference 2 times a week for 2 months or until the expected target is reached.Myofascial Pain Syndrome (MPS) adalah penyebab utama nyeri leher nonspesifik dan didefinisikan sebagai pembentukan nodul hiperiritabilitas pada pita otot yang kencang, yang mengakibatkan nyeri, disabilitas fungsional, dan penurunan rentang gerak. Titik pemicu myofascial (MTrP) memiliki prevalensi yang meningkat pada otot postural ekstremitas atas dan paling sering pada otot trapezius karena peran utamanya dalam mobilitas dan stabilitas leher. Titik pemicu di trapezius atas menyebabkan rasa sakit dan kehilangan fungsi dan menyebabkan perubahan otot vaskular, elektromiografi, dan metabolisme; oleh karena itu, diagnosis dan pengobatan yang tepat sangat penting. Pengabdian pada masyarakat ini akan dilakukan di Kelurahan Berua Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Nyeri akibat miofascial pain syndrome diukur dengan Visual Analogical Scale (VAS). Pengabdian masyarakat dengan tema penerapan Hold Relax dan interferensi terhadap penurunan nyeri pada Myofascial Pain Syndrome di Kelurahan Berua, Kecamatan Biringkanaya Makassar, merupakan tindak lanjut dari penelitian dengan judul pengaruh Hold Relax dan interferensi terhadap penurunan nyeri, peningkatan ROM dan penurunan spasme otot pada Myofascial Pain Syndrome. Pengabdian masyarakat rencana diadakan bulan Maret 2024– September 2024. Intervensi yang akan diberikan pada penderita miofascial pain syndrome adalah Hold Relax dan interferensi 2 kali seminggu selama 2 bulan atau sampai mencapai target yang diharapkan.
Behavior of Toddler Mothers Against Disorders Due to Iodine Deficiency Andarmoyo, Sulistyo; Wijayanti, Lumastari Ajeng; Angkejaya, Ony Wibriyono; Ahmad, Hasnia; Mariati, Nelly
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 12 (2023): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i12.5241

Abstract

One of the four nutritional problems in Indonesia is Iodine Deficiency. Iodine deficiency is a set of symptoms that occur due to continuous lack of element Iodine and long period of time. Iodine is needed by everyone, especially during the growth period. Iodine deficiency will cause impaired physical growth and low intelligence the quality of human resources is getting worse. This study aims to analyze the behavior of mothers under five towards Iodine Deficiency Disorders. This Research There are three data collection methods that are often used in qualitative research, namely: 1) participatory observation 2) in-depth interviews and 3) focus group discussions. That The population is a survey of 30 housewives who were interviewed, 25 of whom did not understand GAKI and did not understand the benefits of iodized salt. They taken by propositional stratified random sampling. Data collection is done in the form interview, observation and salt test. Based on the research results, it can be concluded that of the 30 housewives who were respondents, 30 of them had insufficient knowledge of IDD.