Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HEALTH PROMOTION BY TEACHING DUAL TASK EXERCISE AND EMPOWERING CADRES ON GAIT IMPROVEMENTAS WELL AS THE BALANCE OF THE ELDERLY IN GOWA REGENCY Erawan, Tiar; Agussalim, Agussalim; Nugraha, Rahmat
International Journal of Engagement and Empowerment (IJE2) Vol. 3 No. 3 (2023): International Journal of Engagement and Empowerment
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ije2.v3i3.125

Abstract

Walking and balance disorders are the most common causes of falls in the elderly and often lead to injury and disability, Gait and balance disorders are usually multifactorial and require a comprehensive examination to determine contributing factors and appropriate interventions. Most of the gait changes that occur in the elderly are related to underlying medical conditions, walking and balance disorders should not be viewed simply as inevitable consequences of aging. Early identification of gait and balance disorders and determination of appropriate interventions can prevent dysfunction and loss of independence. This community service is carried out in Gowa Regency,  South Sulawesi Province. The intervention  given to the elderly is to provide and teach how to carry out dual task exercise interventions  in postural control, carry out health promotion and empowerment of cadres are given in the right way and carried out continuously  to improve the gait and balance of the elderly in Gowa Regency
Evaluation of the Effectiveness of a Health Promotion Program in Clinical Practice with Elderly Patients Erawan, Tiar; Xu, Shanshan; Ismed, Ismed; Lidiyawati, Herlina; Suprayitno, Emdat
Journal of World Future Medicine, Health and Nursing Vol. 2 No. 3 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam Daarut Thufulah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70177/health.v2i3.1039

Abstract

The elderly patient population is vulnerable to various chronic diseases and has limited levels of access to health information. Effective health promotion programs can improve the quality of life of this group and prevent disease. A health promotion program is a series of activities aimed at increasing awareness, knowledge and healthy behaviour in a population or community. This study aims to evaluate the effectiveness of a health promotion program implemented with elderly patients in clinical practice in improving their knowledge, healthy living behaviour and health outcomes. This research method was carried out using a quasi-experimental design using a sample of elderly patients who participated in a six-month health promotion program at a community health clinic. Data collection was carried out through pre- and post-intervention questionnaires, and data analysis was carried out using descriptive statistics and hypothesis testing. The results of this study show an increase in patient knowledge about healthy eating patterns, physical activity, and stress management after participating in the health promotion program. In addition, there have been positive changes in healthy lifestyle behaviour and a reduction in the number of visits to health facilities due to diseases related to unhealthy lifestyles. The conclusion of this research is that health promotion programs for elderly patients in clinical practice are effective in increasing knowledge, improving healthy living behaviour, and reducing the risk of chronic disease. The recommendations of this study are to expand the scope of health promotion programs in various clinical settings and continue to encourage the participation of elderly patients to achieve optimal health outcomes.
BEDA PENGARUH PEMBERIAN TRANSLASI OSILASI DAN THERABAND EXERCISE ATAU HOLD RELAX TERHADAP PENURUNAN NYERI DAN PENINGKATAN RANGE OF MOTION PADA PENDERITA OSTEOARHRITIS KNEE DI RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL MAKASSAR: Different Effects of Translational Oscillation and Theraband Exercise or Hold Relax on Reduce Pain and Increased Range of Motion in Knee Osteoarhritis Patients in Faisal Islam Hospital Makassar Ulfah, Mariana; Suharto; Erawan, Tiar; halimah, andi
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13 No 2 (2021): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v13i2.38

Abstract

Latar Belakang : Osteoarthritis knee adalah penyakit degenerasi sendi yang menyebabkan kerusakan cartilago pada knee joint yang ditandai dengan hilangnya dan erosi cartilago knee joint serta pertumbuhan osteofit pada tepi sendi knee, menimbulkan kekakuan, nyeri, dan gangguan pergerakan. Metode : Penelitian ini adalah quasi ekspirimen dengan desain pre test post test two group bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara pemberian Translasi osilasi dan theraband exercise dengan Translasi osilasi dan hold relax terhadap penurunan nyeri dan peningkatan ROM pada penderita osteoarthritis knee. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, dengan sampel penderita osteoarthritis knee yang sesuai dengan kriteria insklusi. Jumlah sampel adalah 14 orang yang dibagi secara acak kedalam 2 kelompok yaitu 1 kelompok yang diberikan Translasi osilasi dan theraband exercise sebanyak 7 orang dan kelompok 2 yang diberikan Translasi osilasi dan hold relax sebanyak 7 orang. Alat ukur yang digunakan adalah VAS dan Goniometer. Hasil : Analisis uji paired sample t pada kelompok perlakuan dan kontrol diperolah nilai p= 0,000 <0,05 untuk aktualitas nyeri dan ROM yang berarti ada pengaruh yang signifikan pada kelompok perlakuan dan kontrol terhadap penurunan nyeri dan peningkatan ROM. Hasil uji independent sampel t untuk aktualitas nyeri diperoleh nilai p=0,053> 0,05 dan untuk ROM diperoleh nilai p = 0,365> 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok sampel. Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa pemberian Translasi osilasi dan theraband exercise tidak lebih berpengaruh daripada Translasi osilasi dan hold relax terhadap penurunan nyeri dan peningkatan ROM pada penderita Osteoarthritis knee. Kata Kunci : Translasi Osilasi, Theraband Exercise, Hold Relax, Osteoarthritis Knee
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA GANGGUAN POLA BERJALAN AKIBAT CONGENITAL TALIPES EQUINOVARUS DI YPAC KOTA MAKASSAR: Physiotherapy Management of Gait Pattern Disorders caused by Congenital Talipes Equinovarus in YPAC, Makassar City Erawan, Tiar; Anshar, Anshar; Lisnawati, Lisnawati; Muthiah, Siti; Thahir, Muhammad
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 2 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i2.47

Abstract

Congenital talipes equinovarus merupakan kelainan bawaan pada kaki dan pergelangan kaki yang berupa deformitas inversi, kombinasi equines dan varus dari kaki belakang, serta adduksi dari sendi subtalar dan midtarsal. Kondisi ini ditandai dengan, kontraktur jaringan di sisi medial kaki, otot-otot eversi di sisi lateral kaki tidak berkembang, otot- otot betis tidak berkembang, serta tidak menunjukkan perubahan terhadap koreksi pasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada gangguan pola berjalan pada penderita Congenital Talipes Equino Varus di SLB YPAC Kota Makassar. Dengan pemberian intervensi menggunakan Stretching dan Terapi latihan dengan Strengthening serta menggunakan alat ukur Lingkup Gerak Sendi dengan Geniometer dan Skor pirani.Hasil yang diperoleh setalah melakukan terapi sebanyak 12 kali pada kasus Congenital Talipes Equinovarus adalah pengukuran Lingkup Gerak Sendi pada pasien I dan pasien II bernilai tetap, tidak mengalami peningkatan maupun penurunan. Deformitas yang di alami pasien pada pemeriksaan awal pasien 1 pada kedua ankle bernilai, Curvature of the lateral border of the food (CLB) : 1, Medial crease of the food (MC) : 0,5 dan Posterior crease of the ankle (PC) : 1, sedangkan pasien II pada ankle sinistra Curvature of the lateral border of the food (CLB) : 1, Medial crease of the food (MC) : 0,5 dan Posterior crease of the ankle (PC) : 0,5, tidak mengalami peningkatan hingga akhir penelitian. Kata Kunci : Congenital Talipes Equinovarus, Stretching, dan Terapi latihan Strengthening
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA GANGGUAN FUNGSIONAL LUMBAL AKIBAT LOW BACK PAIN MYOGENIC: Management of Physiotherapy in Lumbar Functional Disorders Due to Low Back Myogenic Pain Hasbiah; Nugraha, Rahmat; Erawan, Tiar; Sudaryanto; Marwah; Fahriana, Sri Gunda
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 1 (2024): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Low Back Pain (LBP) Myogenic merupakan kondisi nyeri punggung bawah yang ditandai dengan spasme atau tighness pada otot erector spine dan otot quadratus lumborum, dimana keluhan tersebut dapat menyebabkan nyeri gerak sehingga menimbulkan kesulitan melakukan aktivitas fungsional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada gangguan fungsional lumbal akibat low back pain myogenic, dengan jenis penelitian studi kasus, yang dilaksanakan di RS. Bhayangkara Makassar. Jumlah sampel sebanyak 2 orang yang memenuhi kriteria sampel. Pengumpulan data diperoleh melalui pengukuran nyeri menggunakan Visual Analog Scale (VAS), pengukuran lingkup gerak sendi atau fleksibilitas menggunakan Schoober Test, dan pengukuran aktivitas fungsional menggunakan Oswestry Disability Indeks (ODI). Hasil penelitian berdasarkan pemeriksaan fisioterapi didapatkan diagnose yaitu low back pain myogenic. Setelah dilakukan terapi berupa Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation, Myofascial Release Tehnique, dan Core Stability Exercise sebanyak 8 kali intervensi didapatkan perubahan VAS, untuk Tn.M nyeri diam dari (3.7 ) menjadi (0), nyeri tekan dari (5,4) menjadi (1.2), nyeri gerak dari (7.2) menjadi (2.3) ; untuk Tn.S nyeri diam dari (6.3) menjadi (1.4), nyeri tekan dari (7.6) menjadi (2.2), nyeri gerak dari (8.3) menjadi (3.1). Didapatkan peningkatan fleksibilitas pada Tn.M fleksi lumbal dari 3cm menjadi 8 cm, ekstensi lumbal dari 4 cm menjadi 5 cm ; untuk Tn.S fleksi lumbal dari 2 cm menjadi 7 cm, ekstensi lumbal dari 2.5cm menjadi 4cm. Dan didapatkan adanya peningkatan mobilitas fungsional pada Tn.M dari 34% (disabilitas sedang) menjadi 16% (disabilitas minimum) ; untuk Tn.S dari 42% (disabilitas parah) menjadi 24% (disabilitas sedang). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian Transcutaneus Electrical Stimulation (TENS),Myofascial Reelase Tehnique dan Core Stability Exercise dapat menurunkan nyeri, spasme, meningkatkan fleksibilitas lumbal dan meningkatkan aktivitas fungsional pada pasien penderita Low Back Pain Myogenic.
Pemberdayaan Kader Puskesmas Dalam Upaya Perbaikan Dan Pencegahan Forward Head Posture Sebagai Dampak Penggunaan Smartphone Pada Anak Dan Remaja Melalui Postural Correction di Wilayah Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar Nugraha, Rahmat; Erawan, Tiar; Rahma, Sitti; Hanun, Dhiya Yusriyyah; Kala'tiku, Enjel
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 7, No 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v7i3.2465

Abstract

Forward head posture adalah masalah alignment tubuh dengan prevalensi 66-90% di kalangan remaja, di mana kurva leher menunjukkan Kepala yang condong ke depan adalah ciri khas dari postur abnormal. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, seperti kejang otot, herniasi discus, arthritis, penjepitan saraf, serta ketidakstabilan ligamen di area cervical. Dampak negatif dari postur yang tidak tepat ini bisa mempengaruhi berbagai aspek kesehatan muskuloskeletal. Berbagai jenis intervensi telah diteliti dan diuji untuk menangani masalah ini, termasuk teknik koreksi postural dan perubahan ergonomi, dengan tujuan untuk mengurangi gejala, memperbaiki postur, dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada struktur tubuh yang bermasalah, dan penelitian ini menggunakan pendekatan koreksi postural untuk mengatasi forward head posture. Pendekatan koreksi postural menggunakan metode penguatan dan peregangan untuk menyelesaikan masalah ketidakseimbangan otot. Ketika seseorang mengalami ketidakseimbangan otot, otot upper trapezius menjadi yang paling utama mengalami ketegangan, yang kemudian diikuti oleh kerusakan pada otot-otot lain dari regio cervical hingga thoracal. Metode pengabdian ini dilakukan adalah Edukasi tentang dampak penggunaan Smartphone terhadap posture anak dan remaja dan pelatihan postural correction untuk Forward Posture. Peserta pengabdian masyarakat terdiri dari 20 orang kader puskesmas di Wilayah Kacamatan Biringkanaya, setelah dilakukan pretes, tingkat pengetahuan terkait kelainan posture forward head, penyebab terjadinya dan pencegahan serta penanganannya masih kurang. Hasil dari edukasi dan pelatihan ini adalah seluruh peserta mengalami peningkatan pengetahuan tentang posture forward head.
Edukasi dan Pelatihan Self Mobilisasi pada Penurunan Nyeri dan Perbaikan Aktivitas Fungsional Penderita Mechanical Neck Pain Nugraha, Rahmat; Lestari, Virny Dwiya; Erawan, Tiar; Rahma, Sitti
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 7, No 2 (2024): MEI 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v7i2.2085

Abstract

Mechanical Neck pain memungkinkan terjadinya gangguan fungsional yang kebanyakan disebabkan karena postur dan mekanik. Sebuah riset epidemologi menyatakan sekitar 27%-48%  populasi pekerja yang mengalami keterbatasan aktivitas akibat mechanical neck pain. Sekitar 20 % masyarakat di Wilayah Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar memiliki pekerjaan sebagai pekerja kantoran. Berdasarkan hasil observasi pekerja di Wilayah Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar banyak yang mengalami keluhan dan leher. Hal ini di sebabkan para karyawan dalam melakukan pekerjaannya duduk dalam waktu yang cukup lama dengan postur yang tidak ergonomis. Dalam kegiatan pengabdian ini, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain: Pemberian edukasi tentang  resiko, gejala, dampak, cara pencegahan dan pemberian self mobilisasi pada kondisi mechanical neck pain. Pemberian Pelatihan tentang pemeriksaan dan self mobilisasi serta demontrasi praktis yang melibatkan kader puskemas dalam melakukan self mobilisasi yang benar pada kondisi mechanical neck pain. Berdasarkan hasil pre test dan post test terhadap kader puskesmas tentang pemahaman pencegahan dan pengobatan mechanical neck pain terjadi peningkatan pemahaman setelah mengikuti pengabdian masyarakat edukasi dan pelatihan self mobilisasi pada penurunan nyeri dan perbaikan aktivitas fungsional penderita mechanical neck pain
PENGARUH PEMBERIAN SUSTAINED NATURAL APROPHYSEAL GLIDES (SNAGS) DAN MC. KENZIE EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI DAN PENINGKATAN RANGE OF MOTION (ROM) PADA NON-SPESIFIK LOW BACK PAIN DI RSUD SINJAI: Effect of Sustained Natural Aprophyseal Glides (SNAGS) and Mc. Kenzie Exercise on Reducing Pain and Increasing Range of Motion (ROM) in Non-Specific Low Back Pain at RSUD SInjai Ramba, Yonathan; Hidaya, Andi Nurul; Tang, Aco; Hendrik; Erawan, Tiar; Thahir , Muh
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 2 (2024): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v16i2.1217

Abstract

Non-spesifik low back pain dapat menyebabkan nyeri, spasme otot, dan ketidakseimbangan otot yang mengurangi stabilitas perut dan punggung bawah, membatasi gerak pinggang, mengubah postur tubuh, dan menyebabkan kecacatan pada pasien.. Jenis penelitian ini adalah pra-experimen coba dengan desain penelitian yang digunakan adalah single-group pre-trial post-trial design, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh Mc. Latihan Kenzie dan luncuran alami. secara konsisten dalam mengurangi rasa sakit dan meningkatkan ROM lumbal pada pasien yang tidak terpengaruh. -Nyeri punggung bawah yang non spesifik di RSUD Sinjai dengan sampel sebanyak 22 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan analisis uji coba sampel yang cocok pada kelompok perlakuan, diperoleh hasil p=0,000 untuk PSFS, p=0,000 untuk fleksi lumbal, p=0,000 untuk ekstensi lumbal. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari intervensi latihan McKenzie dan luncuran alami yang berkepanjangan terhadap pereda nyeri dan peningkatan ROM lumbal pada nyeri pinggang nonspesifik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah intervensi Mc. Kenzie exercise dan SNAGS signifikan efektif dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan ROM lumbal pada pasien non-spesifik low back pain
Bobath And Pilates Therapy On Sitting And Standing Balance In Children With Cerebral Palsy Suharto, Suharto; Saadiyah L, Sri; Ahmad, Hasnia; Erawan, Tiar
International Journal of Health and Pharmaceutical (IJHP) Vol. 4 No. 4 (2024): November 2024
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijhp.v3i4.299

Abstract

Cerebral Palsy is the most common neurological disorder in children that affects movement and posture due to damage to the brain which controls motor skills, causing balance problems when sitting and standing. This balance is affected by the strength of the erector spine and abdominal muscles that straighten and control the trunk. If low trunk muscle tone causes problems with balance and mobility so that the child has difficulty sitting, playing in a sitting position, functional hand movements such as eating and activities of daily living. This research is an experiment with a pre test – post one group design which aims to analyze the effectiveness of bobath and pilates therapy on sitting and standing balance in children with cerebral palsy. A total of 17 children with cerebral palsy were given bobath and pilates therapy for 16 weeks, with a dose of: 1 time/day, 3 times a week with a treatment time of 45 minutes for each child. The research subjects were children with cerebral palsy with the following criteria: 1-year old, unbalanced sitting and standing. It will be carried out from February to June 2023. Sitting balance is measured with a sitting level scale and standing balance with a pediatric balance scale. The research subjects consisted of 13 men (76.47%) and 4 women (23.53%) with the GMFCS categories being III and IV. The average age of research subjects: 36.5758 ± 15.02504. The results of statistical tests with Wilcoxon obtained a value of p = 0.001 at the sitting level of the scale and p = 0.002 on the pediatric balance scale. Conclusion: Bobath and pilates therapy are effective in increasing the value of the sitting level of the scale and the pediatric balance scale in children with cerebral palsy.    
BEDA PENGARUH MAITLAND MOBILIZATION DENGAN MANUAL LUMBAL TRACTION PADA PENDERITA SPONDYLOSIS LUMBAL : Different Effects of Maitland Mobilization and Manual Lumbal Traction in Patients Spondylosis Lumbar Sudaryanto; Hasbiah; Nugraha, Rahmat; Erawan, Tiar; Anwar, Musdalipa
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17 No 1 (2025): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v17i1.1497

Abstract

Spondylosis Lumbal menyebabkan beban kompresi yang tinggi pada facet joint lumbal akibat degenerasi diskus intervertebralis, dan terjadi penebalan pada kapsul ligamen vertebra lumbal. Hal ini menimbulkan nyeri punggung bawah disertai keterbatasan gerak fleksi-ekstensi, yang akhirnya terjadi hambatan aktivitas fungsional.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh Maitland Mobilization dengan Manual Lumbal Traction pada penerapan Microwave Diathermy dan Core Stability Exercise terhadap perbaikan nyeri fungsional dan ROM lumbal pada penderita Spondylosis Lumbal. Penelitian merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain randomized pre test-post test two group, yaitu menggunakan 2 kelompok sampel dimana kelompok perlakuan 1 diberikan intervensi MWD, Core Stability, dan Manual Lumbal Traction dan kelompok perlakuan 2 diberikan intervensi MWD, Core Stability, dan Maitland Mobilization. Sampel yang didapatkan sebanyak 30 orang sesuai dengan kriteria inklusi, kemudian dirandomisasi kedalam 2 kelompok yaitu sebanyak 15 orang kelompok perlakuan 1 dan 15 orang kelompok perlakuan 2. Pengumpulan data diperoleh melalui pengukuran nyeri fungsional menggunakan skala Patient Spesific Functional Scale (PSFS) dan pengukuran ROM menggunakan metode Schober. Berdasarkan hasil uji paired sample t untuk skala PSFS didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) pada kelompok perlakuan 1 dan 2, serta untuk ROM fleksiekstensi lumbal didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) pada kelompok perlakuan 1 dan 2, hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pada kelompok perlakuan 1 (MWD, Core Stability, dan Manual Lumbal Traction) dan kelompok perlakuan 2 (MWD, Core Stability, dan Maitland Mobilization) terhadap perbaikan nyeri fungsional dan ROM lumbal. Namun, berdasarkan uji independent sample t untuk skala PSFS didapatkan nilai p=0,000 (rerata selisih yaitu 16,87% perlakuan 2 > 9,67% perlakuan 1), dan berdasarkan uji Mann-Whitney didapatkan nilai p=0,003 (rerata selisih 2,20 perlakuan 2 > 1,33 perlakuan 1), dan p=0,000 (2,40 perlakuan 2 >  1,33 perlakuan 1), yang berarti bahwa Maitland Mobilization lebih efektif daripada Manual Lumbal Traction. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian Maitland Mobilization dapat menghasilkan perbaikan nyeri fungsional dan peningkatan ROM yang lebih besar secara signifikan daripada pemberian Manual Lumbal Traction pada penderita Spondylosis Lumbal.