Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

LOW BACK PAIN CAN BE TREATED WITH SIMPLE EXERCISES AT HOME Hendrik, Hendrik; Ramba, Yonathan; Arpandjam'an, Arpandjam'an
International Journal of Engagement and Empowerment (IJE2) Vol. 3 No. 3 (2023): International Journal of Engagement and Empowerment
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ije2.v3i3.128

Abstract

Activities of daily living are the most common activities that cause low back pain in housewives. 75-85% of the population has suffered from low back pain at least once in their lifetime. This problem recurs and continues with more severe problems. One solution to overcome the problem of low back pain is to provide counseling and demonstration of how to overcome low back pain with simple exercises at home. This community service was conducted on housewives with complaints of low back pain as many as 60 people, then given a lecture on proper activities and exercises to overcome low back pain simply. Evaluation was carried out twice (pretest and posttest) by giving a questionnaire that could reveal the level of knowledge and skills as well as observation and question and answer to assess the knowledge and skills of housewives. The results of the implementation of this community service obtained a level of knowledge of housewives of 91.7% and skills of 90%. This activity was carried out with the team. The participants were very active during the activity with a question and answer session
BEDA PENGARUH ECCENTRIC EXERCISE DAN PASSIVE STRETCHING PADA PENERAPAN ULTRASOUND TERHADAP PENURUNAN NYERI PENDERITA TENNIS ELBOW TIPE II DI KAMPUS JURUSAN FISIOTERAPI POLTEKKES MAKASSAR: Different Effects of Eccentric Exercise and Passive Stretching on the Application of Ultrasound to Reduce Pain in Tennis Elbow Type II Patients in the Campus of Physiotherapy Department, Health Polytechnic of Makassar Hikmah, Nurul; Ramba, Yonathan; Arpandjaman
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13 No 2 (2021): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v13i2.39

Abstract

Latar Belakang : Tennis Elbow adalah keluhan nyeri pada lengan bawah yang biasanya menjalar ke area dorsum tangan karena peradangan atau degenerasi non spesifik pada otot ekstensor carpi radialis brevis (ECRB) di epikondilus lateral humerus. Hal ini didiagnosis secara klinis oleh sensasi rasa sakit dan nyeri tekan pada epikondilus lateral humerus yang memperparah selama dorsi fleksi pada wrist yang dibatasi. Metode : Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan ramdomized pre test-post test two group design. Penelitian ini terdiri dari 2 kelompok sampel yaitu kelompok perlakuan 1 yang diberikan inervensi Eccentric Exercise dan Ultrasound dan kelompok perlakuan 2 yang diberikan intervensi Passive Streatching dan Ultrasound. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Fisioterapi yang menderita Tennis Elbow Tipe II dengan kriteria inklusi dan eksklusi dalam pengambilan sampel. Hasil : nilai rerata tennis elbow pada kelompok Perlakuan Pertama (Ultrasound dan Eccentric Exercise) yaitu nilai P=0,012 < 0.05 dimana pre test sebesar 6,650±1,046 dan post test sebesar 4,150±0,594 dengan rerata selisih sebesar 4,49±1,035 yang berarti terjadi peningkatan rata-rata Tennis Elbow sebesar 4,49 setelah intervensi (Ultrasound dan Eccentric Exercise). Nilai rerata Tennis Elbow pre test kelompok Perlakuan Dua (Ultrasound dan Pasif Stretching) dengan nilai P=0,022<0,05 dan nilai pre tes sebebesar 4,180±0,925 dan post test sebesar 2,490±1,080 dengan rerata selisih sebesar 2,69±1,178, yang berarti terjadi peningkatan rata-rata Tennis Elbow sebesar 2,69 setelah intervensi (Ultrasound dan Pasif Stretching).Hasil uji mann-withney test yaitu nilai p < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan rerata yang signifikan antara kelompok perlakuan pertama (Ultrasound dan Eccentrik Exercise) dan kelompok perlakuan kedua (Ultrasound dan Pasif Stretching). Hal ini menunjukkan bahwa Ultrasound dan Eccentrik Exercise lebih efektif secara signifikan dibandingkan dengan Ultrasound dan Pasif Stretching terhadap penurunan VAS pada penderita Tennis Elbow Tipe II. Kesimpulan : Intervensi Ultrasound dan Eccentric Exercise lebih berpengaruh secara signifikan dibandingkan pemberian Ultrasound dan Passive Stretching terhadap Penurunan Nyeri Pada Penderita Tennis Elbow tipe II. Kata Kunci : Ultrasound, Eccentric Exercise, Passive Streching, Tennis Elbow Tipe II
PENGARUH MASSAGE BAYI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI MENYUSUI DAN BERAT BADAN BAYI PADA USIA 1-6 BULAN: Influence Of Infant Massage On Increasing Breastfeeding Frequency And Baby Weight t 1-6 Months Rasdiana; Ramba, Yonathan; Halimah, Andi; Erawan , Tiar; Fajriah, Siti Nurul; Suharto
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 1 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i1.40

Abstract

Latar Belakang: Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan, massage dapat mendorong pertumbuhan yang sehat dan memainkan peran penting dalam perkembangan mental, fisik, sistem sirkulasi darah dan kekebalan bayi. Salah satu indikator terpenting dalam menilai pemenuhan nutrisi pada bayi adalah dengan memperhitungkan berat badan. Masa bayi antara usia 0- 12 bulan, merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Metode : Penelitian ini adalah penelitian pre experimental dengan desain The One Group Pretest- Posttest Design, merupakan salah satu bentuk penelitian dimana pemilihan subjek penelitian dilakukan secara non-random, dan tidak memiliki control group atau comparison group bertujuan Untuk mengetahui apakah ada pengaruh massage bayi terhadap peningkatan frekuensi menyusui dan berat badan bayi pada usia 1 – 6 bulan di Puskesmas Sudiang Raya Makassar, dengan besar sampel sebanyak 10 orang yang memenuhi kriteria sampel Inklusi dan eksklusi pada kelompok perlakuan. Hasil : Hasil berdistribusi normal sehingga dilakukan uji data dengan uji Paired Sample T- test.Berdasarkan uji t pada frekuensi menyusui diperoleh ASI pre test dan post test sebesar p= 0,589> α= 0,05, dan p= 0,709> α= 0,05 berdistribusi normal dan berat badan pre test dan post test sebesar p= 0,886 > α= 0,05, dan p= 0,959> α= 0,05 berarti berdistribusi normal Berdasarkan analisis tabel diatas diperoleh pre test dan post test frekuensi menyusui dan berat badan bayi dengan nilai p(Sig. 2-tailed) adalah p= 0,000 < α= 0,05 yang berarti bahwa H_1 diterima dan H_0ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pre test dan post test yang artinya terdapat pengaruh massage bayi terhadap frekuensi menyusui dan berat badan bayi pada usia 1-6 bulan di Puskesmas Sudiang Raya. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah Peningkatan frekuensi menyusui dan berat badan bayi usia 1-6 bulan sangat signifikan setelah diberikan massage. Kata Kunci: Massage bayi, Frekuensi Menyusui ASI, Berat Badan Bayi
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA GANGGUAN FUNGSIONAL LENGAN DAN TUNGKAI AKIBAT HEMIPARESE POST STROKE NON HEMORAGIK DI INGGIT MEDICAL CENTRE: Physiotherapy Management of Arm And Leg Functional Disorders Due to Non-Hemorrhagic Hemiparese Post Stroke at Inggit Medical Center Hasbiah, Hasbiah; Hendrik, Hendrik; Moureen, Moureen; Islam, Fahrul; Ahmad, Hasnia; Ramba, Yonathan
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 2 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i2.45

Abstract

Hemiparase adalah sindrom klinis yang timbulnya mendadak, progresifnya secara cepat, dan berupa defisit neurologis fokal yang berlangsung selama 24 jam atau langsung menimbulkan kematian, disebabkan gangguan pada peredaran darah di otak non-traumatic (Halim, 2016). Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan fisioterapi terhadap gangguan fungsional lengan dan tungkai akibat Hemiparese Non Hemoragik dan meningkatkan fungsi aktivitas sehari-hari dengan menggunakan intervensi Passive dan Aktif Exercise,Bridging Exercise dan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation atau PNF. Hasil setelah melakukan penanganan selama 8 kali terapi didapatkan hasil meningkatan nilai aktivitas sehari-hari atau ADL pada pasien Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian Passive dan Aktif Exercise,Bridging Exercise dan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation atau PNF dapat meningkatkan aktivas sehari hari atau ADL pada kasus Hemipare Non Hemoragik Post Stroke. Kata Kunci : Hemiparese Non Hemoragik , Passive dan Aktif Exercise, Bridging Exercise dan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)ata Kunci :
PENGARUH PEMBERIAN SUSTAINED NATURAL APROPHYSEAL GLIDES (SNAGS) DAN MC. KENZIE EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI DAN PENINGKATAN RANGE OF MOTION (ROM) PADA NON-SPESIFIK LOW BACK PAIN DI RSUD SINJAI: Effect of Sustained Natural Aprophyseal Glides (SNAGS) and Mc. Kenzie Exercise on Reducing Pain and Increasing Range of Motion (ROM) in Non-Specific Low Back Pain at RSUD SInjai Ramba, Yonathan; Hidaya, Andi Nurul; Tang, Aco; Hendrik; Erawan, Tiar; Thahir , Muh
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 2 (2024): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v16i2.1217

Abstract

Non-spesifik low back pain dapat menyebabkan nyeri, spasme otot, dan ketidakseimbangan otot yang mengurangi stabilitas perut dan punggung bawah, membatasi gerak pinggang, mengubah postur tubuh, dan menyebabkan kecacatan pada pasien.. Jenis penelitian ini adalah pra-experimen coba dengan desain penelitian yang digunakan adalah single-group pre-trial post-trial design, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh Mc. Latihan Kenzie dan luncuran alami. secara konsisten dalam mengurangi rasa sakit dan meningkatkan ROM lumbal pada pasien yang tidak terpengaruh. -Nyeri punggung bawah yang non spesifik di RSUD Sinjai dengan sampel sebanyak 22 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan analisis uji coba sampel yang cocok pada kelompok perlakuan, diperoleh hasil p=0,000 untuk PSFS, p=0,000 untuk fleksi lumbal, p=0,000 untuk ekstensi lumbal. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari intervensi latihan McKenzie dan luncuran alami yang berkepanjangan terhadap pereda nyeri dan peningkatan ROM lumbal pada nyeri pinggang nonspesifik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah intervensi Mc. Kenzie exercise dan SNAGS signifikan efektif dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan ROM lumbal pada pasien non-spesifik low back pain
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CEDERA ANTERIOR CRUCIATUM LIGAMENT DEXTRA DI CLUB FUTSAL : Physiotherapy Management of Dextra Anterior Cruciate Ligament Injury At Futsal Club Saadiyah, Sri; Tang, Aco; Zahra, St Nadhifa; Ramba, Yonathan; Halimah, Andi
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17 No 1 (2025): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v17i1.1493

Abstract

Anterior cruciatum ligament merupakan cedera umum, terutama menyerang individu muda, individu yang aktif secara fisik. Cedera ini ditandai oleh ketidakstabilan sendi, menyebabkan penurunan aktifitas, dan dapat menyebabkan kualitas hidup menurun terkait dengan fungsi lutut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kasus Cedera Anterior Cruciatum Ligament. Jenis penelitian ini merupakan peneltian yang menggali satu jenis kasus dengan menggunakan dua sampel dan memberikan perlakuan yang sama kepada kedua sampel tersebut selama penelitian. Penelitian ini dilakukan di Club Futsal Kalem Fc FAI-UMI bulan Januari sampai Februari 2024. Prosedur pengambilan data    dilakukan dengan cara yaitu primer. Hasil pemeriksaan ditemukan problematik adanya nyeri, kelemahan otot, keterbatasan gerak dan gangguan aktifitas pada sendi lutut. Setelah dilakukan tindakan fisioterapi selama 8 kali pertemuan maka didapat hasil yaitu penuurunan nilai nyeri dari pasien A pada nyeri tekan yaitu 4,0 menjadi 1,5 nyeri gerak 5,2 menjadi 3,0 nyeri fungsional 6,4 menjadi 4,0 sedangkan pasien B pada nyeri tekan 3,3 menjadi 1,2 nyeri gerak 4,3 menjadi 2,1 nyeri fungsional 5,4 menjadi 3,1 yang dinilai dengan Visual Analouge Scale, peningkatan kekuatan otot pada  pasien A terdapat nilai M. Quadricep 3 menjadi 4 dan M. Hamstring 3 menjadi 4 sedangkan pasien B terdapat nilai M. Quadricep 3 menjadi 4 dan M. Hamstring 3 menjadi 4 dinilai dengan Manual Muscle Test, peningkatan Lingkup Gerak Sendi pasien A  Aktif-Fleksi S 0°-0°-83° menjadi S 0°-0°-120° dan Pasif-Fleksi S 0°-0°-90° menjadi S 0°-0°-125° sedangkan pasien B Aktif-Fleksi S 0°-0°-92° menjadi S 0°-0°-130° dan Pasif-Fleksi S 0°-0°-98° menjadi S 0°-0°-137° dinilai dengan goniometer, dan peningkatan Activity Daily Living (ADL) nilai pasien A nyeri pada gerakan jongkok keberdiri, jalan 6 meter, naikturun tangga 3 menjadi 1, kesulitan pada jongkok keberdiri jalan 6 meter dan naik turun tangga 3 menjadi 1, dan ketergantungan pada jongkok keberdiri, jalan 6 meter, naik turun tangga 2 menjadi 1 sedangkan pasien B nyeri pada gerakan jongkok ke berdiri, jalan 6 meter, naik turun tangga 3 menjadi 1, kesulitan pada jongkok keberdiri, jalan 6 meter, naik turun tangga yaitu 2 menjadi 1 dan ketergantungan pada jongkok keberdiri, jalan 6 meter, naik turun tangga yaitu 2 menjadi 1 dinilai dengan menggunakan Skala JETTE. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian Ultrasound, Terapi Manual dan Terapi Latihan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan fungsional pada cedera ACL dan karena itu penulis menyarankan kepada fisioterapis untuk menggunakan modalitas Ultrasound, Terapi Manual dan Terapi Latihan sebagai modalitas utama pada kondisi ACL.
Effect Of Muscle Energy Technique And Microwave Diathermy On Pain Due To Non-Specific Low Back Pain Tang, Aco; Haruju, Darmawati; Ramba, Yonathan; Dwiya Lestari, Virny; Ronny, Ronny; Andi Munawarah Abduh, Hardianty
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 11 No 1 (2025): April 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v11i1.1528

Abstract

Non-specific low back pain (NSLBP) can cause pain, muscle imbalances, spasms, and postural alterations. It may also restrict lumbar mobility, compromise the stability of lower back and abdominal muscles, and potentially lead to disability. The application of Muscle Energy Technique (MET) combined with Microwave Diathermy (MWD) has been shown to effectively address these issues by reducing pain, improving muscle balance, relieving spasms, and restoring lumbar mobility. This combination therapy enhances the stability of the core muscles, thereby preventing further disability and improving patient outcomes. This study aimed to investigate the effect of MET combined with MWD on reducing pain in patients with NSLBP at Tadjuddin Chalid Hospital, Makassar. A quasi-experimental design with two groups and pre-test/post-test measurements was used. The study population comprised 21 individuals diagnosed with NSLBP. Using purposive sampling based on specific inclusion criteria and the Slovin formula, a total sample of 20 participants was selected. One individual was excluded for not meeting the criteria. Participants were randomly assigned to either the treatment group (n=10), which received MET combined with MWD, or the control group (n=10), which received Infrared (IR) and Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS). Paired sample t-test results showed a statistically significant reduction in pain in both groups (p = 0.000). However, the independent sample t-test indicated a significant difference between groups (p = 0.001), with the treatment group demonstrating a greater mean reduction in pain (3.870) compared to the control group (2.290). In conclusion, the combination of MET and MWD was found to be more effective in reducing pain associated with NSLBP than conventional IR and TENS therapy.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA GANGGUAN FUNGSIONAL SHOULDER AKIBAT FROZEN SHOULDER DI RS BHAYANGKARA KOTA MAKASSAR: Physiotherapy Management of Functional Shoulder Disorders Due To Frozen Shoulder At Bhayangkara Hospital Makassar City Sudaryanto; Hasbiah; Erawan, Tiar; Ahmad, Hasnia; Ramba, Yonathan; Muthiah, Siti
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17 No 2 (2025): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Frozen shoulder adalah peradangan progresif yang memicu kontraktur pada kapsul sendi glenohumeral. Keadaan ini menyebabkan nyeri dan keterbatasan gerak aktif dan pasif dengan pola kapsular. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada gangguan fungsional shoulder joint akibat frozen shoulder. Jenis penelitian adalah studi kasus, dilaksanakan di RS. Bhayangkara Makassar dengan jumlah sampel sebanyak 2 orang. Pengumpulan data diperoleh melalui pengukuran nyeri menggunakan VAS dan pengukuran ROM menggunakan Goniometer. Intervensi yang diberikan US, anterior-posterior glide, dan codman pendulum exercise. Setelah delapan kali intervensi, kedua pasien menunjukkan penurunan nyeri yang bermakna serta peningkatan rentang gerak sendi. Pada gerakan rotasi eksternal, rotasi internal, maupun abduksi, terjadi penurunan intensitas nyeri yang disertai dengan peningkatan kemampuan gerak aktif. Kesimpulan penelitian ini adalah penatalaksanaan fisioterapi dengan Ultrasound, anterior-posterior glide, dan codman pendulum exercise, dapat menghasilkan penurunan nyeri gerak dan peningkatan ROM shoulder pada kondisi frozen shoulder. Kata kunci : Anterior-Posterior Glide, Codman Pendulum Exercise, Frozen Shoulder, Nyeri, ROM Shoulder, Ultrasound   Frozen shoulder is a progressive inflammation that triggers contracture of the glenohumeral joint capsule. This situation causes pain and limitation of active and passive movements with a capsular pattern. The purpose of this study was to determine the physiotherapy management of functional disorders of the shoulder joint due to frozen shoulder. This type of research is a case study, conducted at Bhayangkara Makassar Hospital with a total sample of 2 people. Data collection was obtained through pain measurement using VAS and ROM measurement using Goniometer. Interventions provided US, anterior-posterior glide, and codman pendulum exercise. After eight interventions, both patients showed a significant decrease in pain and an increase in joint range of motion. In external rotation, internal rotation, and abduction movements, there was a decrease in pain intensity accompanied by an increase in active movement ability. The conclusion of this study is that physiotherapy treatment with ultrasound, anterior-posterior glide, and codman pendulum exercise, can result in decreased motion pain and increased ROM of the shoulder in a frozen shoulder condition. Keywords : Anterior-Posterior Glide, Codman Pendulum Exercise, Frozen Shoulder, Pain, ROM Shoulder, Ultrasound