Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA TUBERKULOSIS PARU MILIER DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADAPASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RSUP NTB Buanayuda, Gede Wira; Fathana, Prima Belia; Putri, Novia Andansari
Jurnal Kedokteran Vol 2 No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit penting dalam sejarah manusia dan masih tetap menjadi permasalahan utama pada kesehatan manusia sampai saat ini karena memiliki dampak yang besar terhadap status kesehatan, status sosial dan ekonomi manusia. Indonesia merupakan negara dengan urutan ke 3 terbanyak jumlah infeksi tuberkulosis di dunia setelah Cina dan India. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui adanya hubungan antara tuberkulosis paru milier dengan kejadian anemia pada pasien tuberkulosis paru di RSUP NTB. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Peneliti melakukan observasi hanya sekali pada satu saat yang dilakukan pada bulan Januari 2013 terhadap data pasien tuberkulosis yang dirawat inap di RSUP NTB periode Januari 2011-Desember 2012. Hasil pengumpulan data diolah secara deskriptif berupa tabel serta analitik uji chi-square dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil : Pada penelitian ini total sampel sebanyak 104 dengan 86 sampel diantaranya pasien TB paru yang dirawat mengalami anemia yaitu sebesar 82,7%. Sebanyak 17 (16,3%) pasien TB paru milier diperoleh pada penelitian ini dan 16 (94,12%) diantaranya mengalami anemia. Dari uji statistik dengan Chi-square tidak didapatkan adanya hubungan antara tuberkulosis paru milier dengan kejadian anemia pada pasien tuberkulosis paru di RSUP NTB, hal ini ditunjukan dengan hasil Chi-square hitung (1.854) kurang dari nilai Chi-square tabel (3,811) pada tingkat kepercayaan 95% dan alpha 5%. Kesimpulan :Tidak terdapat hubungan antara tuberkulosis paru milier dengan kejadian anemia pada pasien tuberkulosis paru di RSUP NTB. Kata Kunci : TB Paru milier, anemia.
HEMATOLOGIC EXAMINATION IN PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENT ADDMITTED IN GENERAL HOSPITAL WEST NUSA TENGGARA BARAT PROVINCE IN 2011- 2012 Fathana, Prima Belia; Buanayuda, Gede Wira; Putri, Novia Andansari
Jurnal Kedokteran Vol 2 No 3 (2013)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Indonesia masih menempati urutan ke 3 di dunia untuk jumlah kasus TB setelah India dan China. Tuberculosis dapat menyebabkan berbagai perubahan pada pemeriksaan hematologi, perubahan ini melibatkan komponen plasma dan komponen sel. Perubahan hematologi ini dapat menjadi petunjuk yang berharga untuk mendiagnosis, petunjuk terhadap adanya komplikasi dan petunjuk untuk memberikan terapi spesifik Tujuan :untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan hematologi pada pasien tuberculosis paru yang menjalani rawat inap di RSUP NTB tahun 2011 sampai dengan 2012. Metode :merupakan penellitian deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan selama periode januari sampai dengan maret 2013 dengan mengambil sampel hasil pemeriksaan hematologi pasien Tb paru yang diperoleh dari rekam medis. Hasil :Didapatkan 61 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dengan hasil 78.2 % penderita Tb paru mengalami anemia dan berdasarkan morfologinya anemia yang terbanyak diderita ialah Mikrositik hipokromik ( 81,48 %). Pada hasil penelitian juga didapatkan leukositosis sebanyak 49,2 %, monositosis sebanyak 54,1 % dan pasien yang mengalami limfopenia sebanyak 13.1%. Pada penghitungan trombosit didapatkan kadar trombosit normal sebanyak 72.1% dan trombositosis pada 24.6 % pasien Kesimpulan :anemia mikrositik hipokrom merupakan jenis anemia yang terbanyak dijumpai (81,48%), leukositosis didapatkan pada49,2 % pasien serta trombositosis didapatkan pada 24,6 % pasien Kata Kunci :Pemeriksaan Hematologi, Tb Paru, Anemia Mikrositik Hipokromik
Efek Pemberian Jus Tomat terhadap Kecepatan Pemulihan Denyut Nadi pada Mahasiswa Medical Sports Club Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Widiastuti, Ida Ayu Eka; Wiguna, Putu Aditya; Buanayuda, Gede Wira
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Dalam suatu aktivitas fisik, manusia akan menghasilkan perubahan dalam konsumsi oksigen, heart rate, temperatur tubuh dan perubahan senyawa kimia dalam tubuh dan untuk menilai beban kerja yang dapat dilakukan dengan metode pengukuran tidak langsung yaitu dengan menghitung denyut nadi selama aktivitas. Pada saat melakukan aktivitas fisik/berolahraga terjadi peningkatan kebutuhan oksigen akibat peningkatan metabolisme tubuh 10-20 kali lipat untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat. Peningkatan pemakaian oksigen ini akan meningkatkan pula produksi dari radikal oksigen yang dapat menimbulkan stress oksidatif. Lycopene, yang banyak terkandung dalam buah tomat merupakan antioksidan yang potensial dalam melawan radikal oksigen yang meningkat dalam tubuh pada saat berolahaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari pemberian jus tomat terhadap kecepatan pemulihan denyut nadi pada mahasiswa Medical Sports Club Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram yang tergabung dalam UKF Medical Sports Club (MSC), yang berjumlah 19 orang. Subjek memperoleh 2 macam perlakuan; perlakuan 1 diberi minum air putih dan perlakuan 2 diberi minum jus tomat, yang diberikan 30 menit sebelum melakukan latihan treadmill dengan menggunakan protokol Bruce yang dimodifikasi selama 15 menit. Jarak antara kedua perlakuan adalah 2 hari. Data dianalisis dengan menggunakan uji t berpasangan. Hasil: Rerata kecepatan pemulihan denyut nadi pada perlakuan 1 adalah pada menit ke 6,16 sedangkan pada perlakuan 2 adalah pada menit ke 4,26. Hasil analisis dengan uji t berpasangan menunjukkan kecepatan pemulihan denyut nadi setelah latihan treadmill antara perlakuan 1 dan 2berbeda bermakna (p<0,05). Kesimpulan: Rerata kecepatan pemulihan denyut nadi setelah diberikan jus tomat lebih baik dibandingkan dengan setelah diberikan air putih.
Korelasi Pengukuran Antropometrik dengan Kebugaran Kardiorespirasi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Widiastuti, Ida Ayu Eka; Priyambodo, Seto; Buanayuda, Gede Wira
Jurnal Kedokteran Vol 7 No 4 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antropometrik dan kebugaran kardiorespirasi dapat memberikan informasi penting tentang kondisi kesehatan seseorang. Penelitian ini menilai korelasi antara parameter antropometrik yang meliputi indeks massa tubuh (kg/m2), persentase lemak tubuh (%), dan lingkar pinggang (cm) dengan kebugaran kardiorespirasi yang diukur melalui ambilan oksigen maksimal (VO2maks). Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Subjek penelitian adalah 82 orang mahasiswi FK Unram yang diperoleh dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara persentase lemak tubuh dan lingkar pinggang dengan kebugaran kardiorespirasi, masing-masing dengan p = 0,02; r = -256 dan p = 0.026; r = -245. Tidak terdapat korelasi antara indeks massa tubuh dengan kebugaran kardiorespirasi dengan p = 0.231 (p>0.05). Persentase lemak tubuh dan lingkar pinggang berkorelasi negatif dengan kebugaran kardiorespirasi, yang berarti semakin tinggi persentase lemak tubuh dan lingkar pinggang maka kebugaran kardiorespirasi yang dimiliki semakin rendah. Persentase lemak tubuh dan lingkar pinggang secara tidak langsung dapat menjadi indikator kebugaran kardiorespirasi.
Penyuluhan dan Simulasi Menentukan Tipe dan Dosis Latihan Fisik yang Benar untuk Mencapai Kebugaran Fisik yang Optimal pada Pegawai Rektorat Universitas Mataram: Physical exercise; Type of physical exercise; Dose of physical exercise; Physical fitness Ida Ayu Eka Widiastuti; Rifana Cholidah; Gede Wira Buanayuda; Ida Bagus Alit
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.285 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.1109

Abstract

One of the efforts made to get a healthy condition is to do regular physical exercise. Regular and measurable exercise will result in optimal physical fitness. Physical exercise is done regularly, according to the needs of each individual and by applying the basic principles of exercise, various benefits will be obtained for the body. The purpose of this activity is to educate and increase target knowledge in determining the type of physical exercise and preparing the correct dose of physical exercise to achieve optimal physical fitness. The participants were the Rectorate Staff of the University of Mataram, totaling 40 people, consisting of 14 men and 26 women. The activity lasted for approximately 120 minutes, located in the Ruang Sidang Utama of the Rectorate of the University of Mataram. The implementation of the activity consists of 5 stages, namely: (1) pretest, (2) delivery of counseling material, (3) simulation of determining the type and dose of physical exercise, (4) discussion, and (5) posttest. From the results of this activity, an increase in the knowledge of participants in the activity was obtained by 38.6%, based on the posttest to pretest scores. Participants have an idea in determining the type of physical exercise and determining the appropriate dose of physical exercise for each of them.
Relationship between Cycling Mileage and VO2max Value of Cyclists in Bike Community Mataram City, West Nusa Tenggara Ida Ayu Eka Widiastuti; Rifana Cholidah; Gede Wira Buanayuda
Jurnal Biologi Tropis Vol. 21 No. 1 (2021): Januari - April
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v21i1.2451

Abstract

Currently cycling is a sport that is in vogue. Exercise that is done regularly and programmed will improve physical fitness, which can be seen from the maximum oxygen uptake (VO2max.). This study aims to determine the relationship between cycling distance and VO2max. value achievement on cyclists who are members of the bicycle community in Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. This research is an observational analytic study with cross sectional method. The research subjects were 34 cyclists from 5 bicycle communities in Kota Mataram, who were determined by non-probability sampling technique, namely consecutive sampling. VO2max. measurement, carried out by loading tests using the Bruce Protocol, while the cycling distance is obtained from the data recorded on the Strava application. The results showed that the mean VO2max. value of the subjects was 37.51 ml / kg / minute and the mean distance traveled by cycling was 4256.53 km. Correlative analysis using Spearman, obtained the value of r = 0.406 with p = 0.017. There is a significant correlation between cycling distance and VO2max. value with moderate correlation strength.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Jumlah Kelahiran Hidup pada Ib-Ibu di Wilayah Kerja Puskemas Masbagik, Lombok Timur Kartika Dewi; Yoga Pamungkas Sussani; Gede Wira Buanayuda
Unram Medical Journal Vol 11 No 1 (2022): vol 11 no 1
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v11i1.540

Abstract

Background: Fertility as a demographic’s term is defined as the real reproductive result of a woman or group of women. Fertility is influenced by several factors, where these factors play a role in the rate of population growth. Factors that influence fertility, consist of non-demographic factors and demographic factors. There is also an intermediate variable, factors that influence the start of sexual intercourse to the occurrence of pregnancy. Aim of this study is to evaluate correlations between mother’s age when giving first birth, age when giving recent birth, level of education, occupation and number of live birth on mother’s in the work area of ??Masbagik Primary Health Care Center Methods: This research is a quantitative study and uses a correlative research design with a cross-sectional approach on secondary data, taken from the medical records of patients who have given birth in the working area of ??the Masbagik Primary Health Care Center. Result: In this study, all factors studied had p<0.05 and it indicates that there is a meaningful relationship between the factors studied and the number of live births. Where educational factors as well as the age of mother first childbirth have a negative correlation relationship and the job factor and the age of the mother during childbirth has a positive correlation. Conclusion: There were significant correlation between factors that are studied with the total of live birth the mothers had on the work area of Masbagik Primary Health Care Center.
Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler pada Pegawai Rektorat Universitas Mataram Ida Ayu Eka Widiastuti; Rifana Cholidah; Gede Wira Buanayuda; Ida Bagus Alit
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.584 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i1.604

Abstract

Currently, the number of non-communicable diseases (PTM) is quite large and causes considerable morbidity and mortality. Globally PTM the number one cause of death every year is heart disease and blood vessels (cardiovascular). Data from the World Health Organization (WHO) states that more than 17 million people worldwide die from heart and blood vessel disease. Based on data from Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) in 2018, the incidence of heart and blood vessel disease has increased from year to year. At least, 15 out of 1000 people, or about 2,784,064 individuals in Indonesia suffer from heart disease. Cardiovascular disease often attacks productive age. Early detection is very important as a primary and secondary prevention of cardiovascular disease. The participants of this activity were 32 employees of the Mataram University Rectorate. Early detection of risk factors for cardiovascular disease is carried out through several tests: (1) anthropometric examinations, including body weight, height, body mass index, waist circumference, and body fat percentage, (2) blood pressure, and (3) blood samples examintaion to check fasting blood sugar levels and lipid profiles, which include triglyceride levels, total cholesterol, HDL cholesterol, and LDL cholesterol. From the results of the activity, it was found that the mean value of all types of examinations was abnormal, except for the levels of triglycerides and total cholesterol. Thus, in general, it can be said that participants have a high enough risk factor for cardiovascular disease.
Pelatihan Deteksi Dini Dan Tatalaksana Segera Malnutrisi Pada Batitabagi Kader Posyandu Lina Nurbaiti; Ida Ayu Eka Widiastuti; Gede Wira Buanayuda
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.508 KB)

Abstract

Posyandu, berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas kader (Peningkatan Pemahaman dan Keterampilan Mitra) melalui pelatihan kader Posyandu dalam melakukan deteksi dini masalah malnutrisi pada Batita dan melakukan tindakan segera untuk mengatasinya. Permasalahan yang ditemukan adalah masih seringnya miss diagnose maupun over diagnose masalah malnutrisi pada Batita sehingga terjadi kekeliruan dan keterlambatan penatalaksanaannya di layanan kesehatan primer (terutama di Posyandu). Berdasarkan permasalahan di atas, maka solusi yang ditawarkan adalah : Pelatihan Deteksi Dini dan Tatalaksana Segera Malnutrisi Pada Batita bagi Kader Posyandu. Kegiatan workshop ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Narmada, Kabupaten Lombok Barat dalam empat kali pertemuan (setiap hari Sabtu) selama bulan Agustus 2018. Antusiasme dan animo untuk mengikuti kegiatan pelatihan dengan sukarela relatif tinggi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang deteksi dini dan tatalaksana segera malnutrisi pada Batita.
Korelasi antara persentase lemak tubuh dan rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul dengan kebugaran fisik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Ida Ayu Eka Widiastuti; Seto Priyambodo; Gede Wira Buanayuda
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 2 (2020): (Available online: 1 August 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.474 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i2.592

Abstract

Background: Body composition, is one of the factors that play a role in physical fitness. Body composition can be measured by calculating body fat percentage and waist-hip circumference ratio. Excessive body fat, usually will have a negative effect on physical fitness. The purpose of this study was to determine the correlation between body fat percentage and waist-hip circumference ratio with physical fitness.Methods: This study is a descriptive analytic study with a cross sectional design. The subjects were 82 medical students of Universitas Mataram who met the research criteria. Body fat percentage was measured by body composition monitor and physical fitness obtained from maximal oxygen uptake values (VO2max) that were calculated from the results of the Queen College Step Test. Data were analyzed by using the Pearson correlation test.Results: The results showed that the mean of body fat percentage, waist-hip circumference ratio, and VO2max were 28.3 kg/m2, 0.87 cm, and 37.7 ml/kg/minute, respectively. There was a significant correlation between body fat percentage and physical fitness (p = 0.02; r = -0.256) while there was no significant correlation between the waist-hip circumference ratio and physical fitness (p ≥ 0.05).Conclusion: The higher the body fat percentage, the lower the level of physical fitness. Latar belakang: Komposisi tubuh, merupakan salah satu faktor yang berperan dalam kebugaran fisik. Komposisi tubuh dapat diukur dengan menghitung persentase lemak tubuh dan rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul. Seseorang yang memiliki kadar lemak tubuh yang berlebih, hampir selalu akan memberikan efek negatif terhadap kebugaran fisik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui korelasi antara persentase lemak tubuh dan rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul dengan kebugaran fisik.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah 82 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram yang memenuhi kriteria penelitian. Dilakukan pengukuran persentase lemak tubuh dengan body composition monitor, pengukuran lingkar pinggang dan pinggul, dan nilai kebugaran fisik diperoleh dari nilai ambilan oksigen maksimal (VO2max) yang dihitung dari hasil Queen College Step Test. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Pearson.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata persentase lemak tubuh, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul, dan VO2max subjek masing-masing adalah 28,3 kg/m2, 0,87 cm, dan 37,7 ml/kg/menit. Terdapat korelasi bermakna antara persentase lemak tubuh dengan kebugaran fisik (p = 0,02; r = -0,256) sementara tidak terdapat korelasi bermakna antara rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul dengan kebugaran fisik.Simpulan: Semakin tinggi persentase lemak tubuh maka semakin rendah tingkat kebugaran fisiknya.