Nengyanti, Nengyanti
Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDORONG PENERAPAN GENDER RESPONSIVESNESS DALAM PENYUSUNAN PROGRAM / PROYEK/KEGIATAN PROGRAM KEMISKINAN (STUDI PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN) Nengyanti Nengyanti; Delfiazi Puji Lestari; Isabella Isabella
Jurnal Pemerintahan dan Politik Vol 2, No 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.262 KB) | DOI: 10.36982/jpg.v2i1.648

Abstract

The long road to achieve women's empowerment and gender equality in the development of Indonesian women have traversed. Various policies and regulations have been made, two of them, a policy that requires the formulation of planning policies and development programs should be gender perspective contained in the regulation of the Ministry of Home Affairs Number 15 in 2008, about Guidelines of the implementation of Gender Mainstreaming in the Region, and Government Regulation Number 8 of 2008 about Stages, the Procedures of the Formulation, Control and Evaluation of the Implementation of the Regional Development Plan. In practice, women's empowerment still have stereotype and gender bias constraints from bureaucrats that the majority of men. Although the bureaucrats already have knowledge and even had received training on the gender perspective in development program, but in fact, they can not able to bring the gender perspective to be program in their unit as the local government working unit (SKPD). It is caused their inability to pull political interest are even more attractive for policy takers at every level of the process of formulation of development programs, so that the issues of gender inequality in development always get the weakening even exclusion so that the problem is not on the agenda at all. The process of formulation of policy issues that have a condition like this, in terms of policy referred nondecision policy formulation process. Policy makers at the top level of each unit of work even at the top levels of district government does not yet have the knowledge and concern for gender mainstreaming. Keywords: Gender, Development of gender-responsive, Public policy formulation, Nondecision.
Implementasi Program Satam Emas di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2016 Dewi Susanti; Nengyanti Nengyanti; Andries Lionardo
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 3 No 1 (2019): DEJOS VOL 3, NO 1 (Januari 2019)
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemiskinan hingga saat ini masih menjadi permasalahan penting yang harus diatasi oleh pemerintah baik di pusat maupun didaerah. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan tingkat kemiskinan yang rendah, masih harus terus berupaya mengentaskan kemiskinan di wilayahnya. Salah satu upaya tersebut diwujudkan dengan merumuskan sebuah program penanggulangan Kemiskinan yang diberi nama Program Satu Milyar untuk Tiap Kecamatan Menuju Pembangunan yang Efektif, Merata, Adil dan Selaras (SATAM EMAS). Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan proses implementasi dan penyebab terjadinya ketidakoptimalan penyerapan anggaran Program SATAM EMAS di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan data diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses implementasi Program SATAM EMAS di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2016, belum sepenuhnya berjalan optimal. Ditemukan adanya ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan terjadi dengan kenyataannya diantara aspek yang saling berinteraksi yang kemudian mendorong jadwal dalam rangkaian proses implementasi yang akhirnya menyebabkan tidak dapat terlaksananya pekerjaan pembangunan tahap kedua di Kabupaten Bangka Barat sehingga dana program tidak dapat terserap sepenuhnya.
Implementasi Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 dalam Rangka Alih Fungsi Lahan Rawa sebagai Pengurangan Risiko Banjir di Kota Palembang Zahara Zahara; Nengyanti Nengyanti
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 3 No 1 (2019): DEJOS VOL 3, NO 1 (Januari 2019)
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Implementasi Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2012 dalam Rangka Alih Fungsi Lahan Rawa sebagai Pengurangan Risiko Banjir di Kota Palembang. Kebijakan ini dilaksanakan melalui pemanfaatan dari ketiga rawa jenis Konservasi, Budidaya dan Reklamasi yang dikelola sebagai daerah resapan air serta pemenuhan kecukupan lahan terbangun di Kota Palembang. Teori yang digunakan adalah teori Rippley dan Franklin yang mengukur keberhasilan suatu implementasi kebijakan dari tiga dimensi yaitu kepatuhan, kelancaran rutinitas fungsi, kinerja serta dampak. Metode yang dipakai adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2012 dalam Rangka Alih Fungsi Lahan Rawa sebagai Pengurangan Risiko Banjir di Kota Palembang belum berhasil. Hal ini dilihat dari tidak patuhnya implementor kebijakan dan kurang lancarnya rutinitas fungsi serta kinerja dan dampak yang belum optimal. Dari dimensi kepatuhan terdapat aspek yang tidak patuh dilaksanakan yaitu pembinaan dan pemanfaatan rawa jenis Konservasi, Budidaya dan Reklamasi. Aspek yang belum berhasil dari dimensi kelancaran rutinitas fungsi yaitu pengawasan dan pemanfaatan Rawa Budidaya dan Reklamasi sehingga dimensi kinerja dan dampak dihasilkan pengurangan luas rawa dan peningkatan intesitas banjir. Dari ketiga dimensi tersebut terdapat aspek yang berhasil diimplementasikan yaitu dimensi kelancaran rutinitas fungsi melalui pengawasan terhadap pelestarian Rawa Konservai yang terjalin koordinasi dengan baik. Dimensi kinerja dan dampak telah optimal yaitu kecukupan alih fungsi lahan rawa menjadi area terbangun. Pada dimensi kelancaran rutinitas ditemui kendala yaitu kurangnya sarana prasarana, anggaran dan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bidang Pengelola Sumber Daya Air (PSDA). Skripsi ini merekomendasikan bahwa hendaknya pihak terkait pelaksana kebijakan menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Pihak Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) juga perlu memperbaiki sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran kegiatan dalam mengimplementasikan suatu kebijakan dan mencukupi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan.
Analisis Peran Gender Suami Dan Istri Dalam Rumah Tangga Penenun Kain Songket (Studi Kasus Di Kelurahan Tuan Kentang Kecamatan Seberang Ulu 1 Kota Palembang) Lexi Rosilia; Alfitri Alfitri; Nengyanti Nengyanti
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 4, No 1 (2021): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), August
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.797 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v4i1.589

Abstract

This study aims to analyze and describe gender equality in the household of female songket weavers in Tuan Kentang Village, Seberang Ulu 1 District, Palembang City. This study uses Harvard Analysis. The method used in this research is qualitative research methods. Data collection methods are observation, in-depth interviews and documentation. There are 7 informants in this study. The activity profile includes a description of the reproductive, productive and social division of labor. The access and control profile includes a description of the level of equity in access to resources, access to benefits, control over resources and control over benefits in the household. The results showed that, the household activities profile of women weaving Songket fabrics in Tuan Kentang Village is dominated by activities that are gender biased or have not provided equality for women (including the division of productive labor and the division of social labor). Meanwhile, the division of reproductive labor has a gender perspective in which control of benefits is carried out jointly between male and female. The access and control profile of resources and benefits in the household is generally responsive or women have a high degree of equality in access to and control of resources and benefits.
Integrasi Penggunaan Media Sosial dalam Pelayanan Publik untuk Merespon Pandemi COVID-19 Anang Dwi Santoso; Annada Nasyaya; Nengyanti Nengyanti; Junaidi Junaidi
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2021): Agustus
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v4i1.817

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendorong pemerintah beradaptasi dengan situasi pandemi COVID-19 yang mengurangi atau bahkan tidak memungkinkan pelayan publik secara tatap muka di Kelurahan Bukit Sangkal Kota Palembang. Dalam pengabdian masyarakat ini kami memberikan pemahaman tentang pengintegrasian media sosial dalam pelayanan publik yaitu Aplikasi Whatsapp. Secara umum, metode yang kami gunakan adalah sosialisasi dan focus group discussion (FGD) dimana sosialisasi dimaksudkan untuk memberikan pemahaman mengenai cara-cara dna kemungkinan penggunaan media sosial dalam pelayanan publik sedangkan FGD dimaksudkan untuk membentuk kesepakatan antara pemerintah kelurahan dengan masyarakat tentang bagaimana pelayanan publik harus diberikan. Hasil pengabdian masyarakat adalah suatu prosedur baru dimana setiap dokumen yang diberikan berubah dri fisik ke elektronik. Yang lain adalah revitalisasi fungsi Ketua RT sebagai verifikator dari semua dokumen yang dikirimkan oleh masyarakat. Tantangan yang kami temui antara lain keraguan akan kebenaran dokumen, keraguan akan waktu pelayanan dan yang terakhir adalah literasi digital dari masyarakat.
Kreativitas, Inovasi dan Transformasi Digital: Pengabdian Masyarakat kepada Pelaku UMKM Nengyanti Nengyanti; Aulia Utami Putri; Annada Nasyaya; Farisha Sestri Musdalifah; Anang Dwi Santoso
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2023): Agustus
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v6i1.2012

Abstract

This community service intends to educate MSME actors in Pelabuhan Dalam Village, Ogan Ilir Regency about how to combat the COVID-19 epidemic through the use of creativity, innovation, and digital transformation. The program was separated into three stages: identification and analysis of problems, coaching and evaluation. The problem identification and analysis process involved interviews with community various stakeholders and village government officials, and revealed five major issues: a lack of public understanding of entrepreneurship development, a lack of innovation and technological use, difficulties with promotion (marketing), limited human resources and low quality, and low management quality. Coaching is conducted by the provision of three materials: creativity, innovation, and digital transformation, which comprise an understanding of the situation, as well as solutions and development strategies. Then, after comparing the data before and after coaching, it was established that there is now a gain in understanding about creativity, innovation, and digital transformation necessary for MSMEs to survive the COVID-19 pandemic before and after the program.
Faktor Sosiodemografi terhadap Tumbuh Kembang Balita Nova Erly Susandra; Nengyanti Nengyanti; Novrikasari Novrikasari
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.854 KB) | DOI: 10.31539/jks.v6i1.4119

Abstract

This study aims to determine the factors that influence the growth and development of toddlers. This research method is a quantitative analysis using secondary data from the 2021 Family Data Collection (PK 21). The results of this study show that statistically, the most dominant variable influencing the potential risk of stunting in children is the number of children, namely 29,812, with 95 percent CI (18,710-47,500). The variable level of the mother's education, the age of the mother who has toddlers, and the number of children in the family positively influence the growth and development of toddlers. In conclusion, the factors that affect the growth and development of toddlers are the mother's education level, age, number of children, and participating in Toddler Family Development (BKB) activities. Keywords: Toddlers, Family, Growth, and Development
Sosiodemografi PUS dan Keterpaparan Informasi KB dengan Pilihan Alat Kontrasepsi KB Lanny Suasana; Retna Mahriani; Nengyanti Nengyanti
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.924 KB) | DOI: 10.31539/jks.v6i2.4220

Abstract

This study aims to analyze the sociodemographic relationship between PUS and exposure to family planning information with the choice of family planning contraceptives in Prabumulih City. This research method uses a quantitative approach and the 2021 Family Data Collection (PK 21) results. The results showed that jobs with an odds ratio of 80.945 with a significant value of 0.000 and a positive sign for the coefficient indicated that the job had 80.945 times the chance of choosing family planning contraceptives. In conclusion, the most dominant factor influencing the choice of family planning contraceptives is work. Keywords: Family Planning Contraceptives, Exposure to Family Planning Information, Sociodemography