Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Optimalisasi Pengelolaan Zakat Produktif Dalam Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Komunitas Pada Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Banyumas Makhrus, M; Mukarromah, Safitri
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol 20, No 1 (2020)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.724 KB) | DOI: 10.21580/dms.2020.201.5439

Abstract

Zakat as a Muslim's obligation does not only contain a spiritual province, but also contains a social dimension. To create a more systemic social dimension, zakat must be managed and distributed in various productive programs.The purpose of the community service activities that have been carried out is to provide motivation and encouragement as well as a comprehensive insight into the law and wisdom of zakat along with the management of zakat productively, so that the expectation is to be integrated into the zakat recipient community. The method used is to provide a comprehensive understanding and insight on the management of productive zakat, both in legal and wisdom perspective up to the management of productive zakat management in the form of training. In this training the participants in this training were delegates from the Head of Aisyiyah Branch of Banyumas Regency and the management of the Center of Aisyiyah Regional Leadership of Banyumas Regency. In the activity two materials were delivered by the implementing team namely funding the law and the wisdom of zakat and optimizing the management of productive zakat. Delivering material using dialogue participatory, where participants can present their ideas and views, so that the speaker is only a facilitator. While the practice is directed towards the calculation of zakat assets and the rest is related to development materials. Participants responded very well to the process of implementing community service and hoped to be carried out in a sustainable manner, this was due to the addition of understanding and actions to optimize the management of zakat which was marked by zakat through official institutions. Zakat sebagai kewajiban seorang Muslim tidak hanya mengandung diminsi spiritual, tetapi juga mengandung dimensi sosial. Untuk menciptakan dimensi sosial yang lebih sistemik, maka zakat harus dikelola dan disalurkan dalam berbagai program yang produktif. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat yang telah laksanakan ini adalah memberikan motivasi dan dorongan serta wawasan yang komprehensif mengenai hukum dan hikmah zakat berserta pengelolaan zakat secara produktif, sehingga harapannya terjalin integrasi program dengan komunitas penerima zakat. Metode yang digunakan adalah dengan cara memberikan pemahaman dan wawasan komprehensif mengenai pengelolaan zakat produktif, baik dalam perspektif hukum dan hikmahnya sampai dengan manajemen pengelolaan zakat produktif dalam bentuk pelatihan. Dalam pelatihan ini para peserta dalam pelatihan ini merupakan delegasi dari Pimpinan Cabang Aisyiyah se-Kabupaten Banyumas dan pengurus Muallaf Center Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Banyumas. Dalam kegiatan disampaikan dua materi oleh tim pelaksana yakni menganai hukum dan hikmah zakat dan optimalisasi pengelolaan zakat produktif. Penyampaikan materi dengan menggunakan parsipatori-dialogis, dimana para peserta dapat menyampaikan gagasan dan pandangannya, sehingga pemateri hanya menjadi fasilitator. Sementara untuk praktik diarahkan berkaitan dengan penghitungan zakat harta dan selebih berkaitan dengan materi pengembangan. Respon peserta sangat baik terhadap proses pelaksanaan pengabdian masyarakat dan berharap agar dilakukan secara berkesimbungan, hal tersebut dikarenakan adanya penambahan pemahaman dan tindakan untuk memasimalkan pengelolaan zakat yang ditandai dengan berzakat melalui lembaga resmi.
Optimalisasi Edukasi Wakaf Produktif dalam Mendorong Kesejahteraan Masyarakat Makhrus, M; Mukarromah, Safitri; Istianah, Istianah
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol. 21 No. 1 (2021)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/dms.2021.211.7989

Abstract

Wakaf sebagai salah satu pranata dalam Islam, memiliki dimensi spiritual dan sosial. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk mengoptimalkan pemahaman peserta secara komprehensif mengenai wakaf produktif dalam mendorong kesejahteraan masyarakat. Metode dalam kegiatan ini dilakukan secara partisipatoris dialogis dengan membagi materi dalam tiga sesi, yakni dasar-dasar hukum wakaf, urgensi wakaf produktif, dan tata kelola wakaf produktif. Hasil kegiatan ini menujukkan bahwa pentingnya wakaf produktif masih perlu disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat, dikarenakan tidak sepopuler wakaf umumnya, seperti tanah, masjid, dan kuburan. Adapun respon peserta dalam proses kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan ini telah terlaksana secara baik, sehingga memberikan dampak interaktif, motivasi, dilaksanakan secara rutin, dan telah memenuhi kebutuhan peserta. Berkaitan terpenuhinya kebutuhan peserta tersebut ditandai dengan meningkatkan pemahaman, menambah skill, motivasi, sikap, dan perilaku tentang berwakaf secara kelembagaan. Implikasinya, bentuk literasi wakaf produktif perlu dioptimalkan dan pengelolaan wakaf produktif terus ditingkatkan ke berbagai sektor strategis yang memberikan dampak kesejahteraan kepada masyarakat. 
ANALISIS TERHADAP PENETAPAN DISPENSASI PERNIKAHAN DIBAWAH UMUR Abdawiyah, Mutiara Jati; Cesare, Jeannery; Dewi, Kartika; Lefrysa, Dhiva; Maghfuroh, Hanik; Mukarromah, Safitri
Jurnal Yustitia Vol 24, No 1 (2023): YUSTITIA
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/yustitia.v24i1.1967

Abstract

 ABSTRAKDispensasi nikah dibawah umur merupakan permohonan keringanan yang diberikan Pengadilan Agama kepada calon mempelai yang belum cukup umur untuk melangsungkan perkawinan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perkawinan, usia minimal untuk menikah adalah 19 tahun baik untuk pria maupun wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Cilacap dalam memberikan penetapan pada perkara dispensasi nikah, serta apa yang menjadi hambatan ataupun kendala dalam proses penetapan dispensasi nikah. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sementara teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dam dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis yang bersifat induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajuan perkara dispensasi nikah di Pengadilan Agama Cilacap tergolong tinggi yaitu dilihat dari data tiga tahun terkahir yang jumlah pengajuan perkara dispensasi nikah mencapai 2232 perkara. Hakim dalam menjalankan persidangan dispensasi nikah berpedoman pada Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2019 tentang Pedoman Mengadili Permohonan Dispensasi Nikah. Perkara dispensasi di Pengadilan Agama Cilacap menghasilkan penetapan yang menyatakan bahwa permohonan tersebut dikabulkan. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan hakim, dimana hakim lebih mengutamakan kemaslahatan daripada kemudharatan, dimana apabila permohonan tidak dikabulkan dikhawatirkan akan menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan, karena tidak dikabulkannya permohonan tidak menjamin para calon pengantin untuk berpisah. Kata Kunci; Penetapan Dispensasi Nikah Pengadilan Agama 
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENINGKATNYA PERCERAIAN PADA MASA COVID-19 Yasifah, N. Al Ngizati Ngama; Azahra, Bunga Abiyya; Ridha, Zaky Syafiqur; Nurhasanah, Hana; Amaliah, Novi; Setianing, Inayah Diah; Mukarromah, Safitri
Jurnal Yustitia Vol 24, No 1 (2023): YUSTITIA
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/yustitia.v24i1.1969

Abstract

ABSTRAKPandemi Covid-19 adalah wabah yang menjangkit serempak serta menyebar di daerah geografis yang luas dan mengenai banyak orang. Dari penyebab penyakit tersebut banyak masyarakat mengalami penurunan finansial juga menyebabkan adanya permasalahan seperti pengangguran sehingga mengakibatkan keluarga runtuh atau bercerai. Perceraian ialah berakhirnya suatu hubungan suami dan istri yang diputuskan oleh hukum atau agama (talak) karena sudah tidak adanya faktor lain yang mengakibatkan hubungan itu runtuh sehingga menyebabkan perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab para pihak mengajukan perceraian serta upaya yang dapat dilakukan oleh Pengadilan Agama untuk mengurangi terjadinya perceraian pada masa Covid-19 di Pengadilan Agama Purbalingga. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan dokumetasi.kemudian analisa data yang dilakukan berupa analisis data primer dan sekunder. Pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi dengan memperkaya informasi. Hasil yang dikemukakan dari faktor meningkatnya angka perceraian adalah terhambatnya mendapatkan pekerjaan,kurangnya pemberian nafkah,perselisihan dan pertengkaran terus menerus,faktor ekonomi, sikap dan perilaku. Kata kunci: Pandemi Covid-19, Perceraian, Pengadilan Agama
Manajemen Fundraising dalam Meningkatkan Kesadaran Berzakat Masyarakat Melalui Lembaga Amil Zakat Makhrus, M; Hasan, Ibnu; Mukarromah, Safitri
Jurnal Literasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3, No 1 (2024): Maret
Publisher : CV Litera Inti Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61813/jlppm.v3i1.102

Abstract

Fundraising zakat sebagai aspek fundamental dalam pengumpulan zakat, kekuatan fundraising dapat meningkatkan jumlah donasi, kepercayaan, dan citra lembaga. Tujuan dalam kegiatan ini mengoptimalisasi manajemen fundraising dalam bentuk pelatihan dengan membagi materi dalam tiga sesi yaitu hukum zakat dan urgensi fundraising zakat, strategi fundraising, dan sistem pelayanan donatur. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa program fundraising organisasi pengelola zakat dilakukan secara luring dan daring, sehingga dibutuhkan berbagai inovasi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholders dalam meningkatkan penghimpunan zakat, oleh sebab itu optimalisasi manajemen fundraising mampu memberikan ruang korektif kepada lembaga zakat secara kelembagaan dalam menyediakan program yang lebih kreatif dan inovatif dan kepercayaan kepada muzaki untuk menunakan zakat secara terlembaga.
Perempuan Berkemajuan Berbasis Spiritual Leadership Pada Pimpinan Daerah Aisyiyah Banyumas Zakiyah, Zakiyah; Mukarromah, Safitri; Kusno, Kusno
Jurnal Literasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3, No 2 (2024): September
Publisher : CV Litera Inti Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61813/jlppm.v3i2.129

Abstract

Aisyiyah saat ini dan ke depan secara khusus akan berhadapan dengan realitas kehidupan dan dinamika kebangsaan yang meniscayakan hadir sebagai gerakan Perempuan Islam Berkemajuan untuk membangun peradaban bangsa. Perempuan berkemajuan yang diusung oleh Aisyiyah memerlukan strategi dan pendekatan untuk mewujudkannya diantaranya adalah dengan kepemimpinan berbasis spiritual leadership. Pengabdian dimaksudkan membekali para pimpinan Aisyiyah dengan kepemimpinan spiritual yang mampu menjawab tantangan masa depan yakni menyiapkan perempuan berkemajuan berbasis spiritual leadership. Metode pengabdian dengan parsipatoris aktif dialogis dengan melibatkan keaktifan peserta untuk kesuksesan pengabdian . Metode dengan ceramah, shering, tanya jawab dan praktek Perempuan berkemajuan berbasis spiritual leadership. Hasil pelatihan menunjukkan; 1) peserta bertambah pemahaman dan wawasannya tentang  perempuan berkemajuan berbasis spiritual leadership sebanyak 95 % yakni sebanyak 38 peserta. 2)  skill/ keterampilan peserta meningkat sebanyak 90 % yakni sebanyak 36 peserta yang berarti pelatihan mampu memberikan keterampilan perempuan berkemajuan berbasis spiritual leadership di Aisyiyah dan 3) munculnya perempuan berkemajuan di lingkungan Aisyiyah  berbasis spiritual leadership yang dapat dibuktikan pada masa mendatang. Dengan demikian pelatihan berhasil menyelesaikan permasalahan perempuan berkemajuan berbasis spiritual leadership pada pimpinan Daerah Aisyiyah Banyumas.
Social Reintegration after the Implementation of Restorative Justice in the Indonesian Criminal Code Amarini, Indriati; Samhudi, Gamalel Rifqi; Mukarromah, Safitri; Ismail, Noorfajri; Saefudin, Yusuf
Jurnal Media Hukum Vol 31, No 1: June 2024
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmh.v31i1.20655

Abstract

The current criminal code has been in force in Indonesia since 1918. Indonesia formulated criminal law reform in 1963 and in 2023, a law on the national criminal code was issued. The spirit of the Indonesian criminal code is reformative, progressive, and responsive to changes to the law. One of the strengths of criminal law is regulating criminal law from the perspective and achievement of justice to repair and restore the situation after the event and judicial process known as restorative justice. The desire to strengthen restorative justice programs takes a long time and is complicated. This research aims to analyze the development of the concept of social reintegration through the application of restorative justice in the criminal justice process. This research was conducted qualitatively using secondary data and doctrinal legal study methods. The results showed that changes in criminal law arrangements caused opinion differences since restorative programs are widely used as a substitute for traditional and retributive approaches. The application of restorative justice in national criminal law must be implemented. Social reintegration in the implementation of restorative justice as regulated in the Criminal Code can be successful through commitment and collaboration between the community, government and law enforcement officials
RESOLVING DISPUTED MURABAHAH FINANCING WITH FIDUCIARY GUARANTEE IN ISLAMIC BANKS: A FATWA DSN-MUI PERSPECTIVE Mutiara Jati Abdawiyah; Mukarromah, Safitri
Tadayun: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/tadayun.v5i2.336

Abstract

One of the financing products offered by Bank Syariah Bumi Artha Sampang is Murabahah receivables. However, the return on financing does not always proceed smoothly, leading to problematic financing. This research aims to explore the settlement of problematic financing, the execution of fiduciary guarantees, and the resolution of such financing from the perspective of Fatwa No. 47/DSN-MUI/II/2005 on Murabahah receivables with fiduciary guarantees at Bank Syariah Bumi Artha Sampang. This study employs a field research approach with descriptive qualitative analysis. Data were collected through interviews with Islamic bank employees, direct observation of the collateral execution process, and review of the bank's internal documents. Data analysis was conducted using inductive techniques. The findings indicate that problematic financing at Bank Syariah Bumi Artha Sampang is resolved through rescheduling, primarily by extending the financing period. For customers who demonstrate no intention of repaying the remaining debt, the bank executes the fiduciary collateral. The execution process occurs through two methods: voluntary execution and collateral foreclosure. The resolution of problematic financing at the bank does not fully align with Fatwa No. 47/DSN-MUI/II/2005, as the bank has never written off the remaining debt of customers. Abstrak Salah satu produk pembiayaan yang terdapat di Bank Syariah Bumi Artha Sampang yaitu produk piutang murabahah. Pengembalian pembiayaan tidak selalu berjalan dengan lancar yang menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyelesaian pembiayaan bermasalah, pelaksanaan jaminan fidusia, dan penyelesaian pembiayaan bermasalah dari perspektif Fatwa No. 47/DSN-MUI/II/2005 tentang piutang Murabahah dengan jaminan fidusia di Bank Syariah Bumi Artha Sampang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan karyawan bank syariah, observasi langsung terhadap proses eksekusi jaminan, dan analisis terhadap dokumen internal bank. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian pembiayaan bermasalah di Bank Syariah Bumi Artha Sampang dilakukan dengan melakukan restrukturisasi, yakni dengan memperpanjang jangka waktu pembiayaan. Untuk nasabah yang tidak memiliki itikad baik untuk melunasi sisa utangnya, bank akan melakukan eksekusi jaminan fidusia. Eksekusi dilakukan melalui dua cara, yaitu eksekusi sukarela dan eksekusi jaminan. Penyelesaian pembiayaan bermasalah di Bank Syariah Bumi Artha Sampang tidak sepenuhnya sesuai dengan Fatwa No. 47/DSN-MUI/II/2005 karena bank syariah tersebut tidak pernah menghapuskan sisa utang nasabah.