Articles
GAMBARAN NILAI LAJU ENDAP DARAH PEROKOK AKTIF DENGAN MASA MEROKOK LIMA TAHUN SAMPAI LEBIH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUKUAN RT 13
Muliyanto, Risky;
Hartini, Supri;
Saputri, Maulida Julia
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024): Volume 11 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/jikk.v11i2.12087
Asap rokok mengandung sekitar 4000 senyawa kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Kandungan senyawa pada asap rokok dapat menyebabkan berbagai respon inflamasi. Apabila inflamasi telah terjadi maka dapat ditandai dengan peningkatan laju endap darah. Laju endap darah adalah kecepatan pengendapan eritrosit dari suatu sampel darah yang diperiksa dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam mm/jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai laju endap darah perokok aktif dengan masa merokok lima tahun sampai lebih.Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini ialah seorang perokok aktif yang merokok lebih dari lima tahun di Kelurahan Bukuan RT. 13 yaitu 37 responden dengan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dengan menggunakan metode Total Sampling. Hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil abnormal tertinggi berdasarkan lamanya merokok 21-30 tahun sebanyak 16% dan hasil normal terbanyak pada durasi lama merokok 5-10 tahun sebanyak 35%. Berdasarkan jumlah rokok per hari, hasil abnormal tertinggi pada perokok berat >20 batang sebanyak 22% dan hasil normal tertinggi pada perokok ringan 1-10 batang sebanyak 22%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebiasaan merokok dapat mempengaruhi nilai laju endap darah.
GAMBARAN ANGKA LEMPENG TOTAL BAKTERI PADA JAJANAN PENTOL BAKAR YANG DIJUAL DI WILAYAH KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA
Aryanti E., Fadillah;
Makkadafi, Suparno Putera;
Saputri, Maulida Julia
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 10 (2023): volume 10 Nomor 10
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/jikk.v10i10.11981
Abstrak: Gambaran Angka Lempeng Total Bakteri Pada Jajanan Pentol Bakar Yang Dijual Di Wilayah Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. Pentol bakar adalah produk pangan yang bahan utamanya terbuat dari olahan daging dan bahan lainnya. Batas maksimum cemaran mikroba pada bakso daging menurut SNI 3818:2014 untuk nilai ALT adalah 1 × 105 koloni/g. Faktor terjadinya kontaminasi pada pentol bakar dapat melalui udara, debu jalan, penyiapan, pengolahan serta penyajian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah koloni bakteri pada jajanan pentol bakar yang dijual di wilayah Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah secara accidental dengan jumlah sampel dari 7 pedagang. Sampel pentol bakar diambil lalu dilakukan pemeriksaan Angka Lempeng Total dengan metode tuang menggunakan media PCA. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan hasil dalam berbentuk tabel. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil dari 7 sampel tidak memenuhi syarat sesuai SNI 3818:2014 dengan hasil tertinggi pada kode sampel S1 (2,8 x 107 koloni/g). Persentase Angka Lempeng Total bakteri pada pentol bakar yang dijual di wilayah Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda yang tidak memenuhi syarat sesuai SNI 3818;2014 yaitu 100% sesuai SNI nomor 3818 tahun 2014. Dapat disimpulkan bahwa jajanan pentol bakar yang dijual di wilayah Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda tidak memenuhi syarat sesuai SNI nomor 3818 tahun 2014.
Gambaran Kadar C-Reaktive Protein (CRP) pada Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sidomulyo Samarinda
Munawaroh, Nur Fajarwati;
Prihandono, Dwi Setiyo;
Saputri, Maulida Julia
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37012/anakes.v9i2.1691
Tuberkulosis adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan organ tubuh yang terinfeksi, tuberkulosis dibagi menjadi tuberkulosis ekstra paru dan tuberkulosis paru (TB Paru). Pada TB Paru pengobatan diberikan selama dua tahap, yaitu tahap intensif dan tahap lanjutan. Pemberian obat pada tahap intensif berguna untuk menurunkan jumlah bakteri TB yang menyebabkan inflamasi. Inflamasi yang terjadi akibat Mycobacterium tuberculosis pada penderita TB paru bisa menyebabkan peningkatan kadar CRP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar CRP pada penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Sidomulyo Samarinda. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan metode pemeriksaan CRP semi kuantitatif. Analisis yang digunakan berupa analisis univariat dengan variabel kadar CRP terhadap usia dan masa pengobatan berjumlah 28 sampel. Didapatkan hasil analisis dari 28 sampel berdasarkan ketiga kelompok usia yang memiliki kadar CRP ≥ 6 mg/L terdapat pada usia dewasa sebanyak 16 orang (57%) dan berdasarkan masa pengobatan yang memiliki kadar CRP ≥ 6 mg/L terdapat pada tahap awal sebanyak 11 orang (39%). Kesimpulan : Kadar CRP ≥ 6 mg/L paling banyak terdapat pada kelompok usia dewasa dan pada masa pengobatan tahap awal. Dari hasil penelitian ini disarankan bagi penderita TB Paru untuk memeriksakan kadar CRP sebagai pemantauan inflamasi yang terjadi dan mengetahui keberhasilan pengobatan.Kata kunci: CRP, Masa Pengobatan, Usia
GAMBARAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PASIEN KANKER SERVIKS PASCA KEMOTERAPI DI RSUD ABDOEL WAHAB SJAHRANIE PERIODE TAHUN 2020-2023
Ritmawati, Adella Rahma;
Prihandono, Dwi Setiyo;
Saputri, Maulida Julia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35593
Kanker serviks biasa dikenal dengan kanker leher rahim yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Kanker serviks adalah kanker terbesar kedua penyebab kematian pada perempuan di dunia dengan angka kematian mencapai 288.000 kasus per tahun. Leukosit yang memiliki fungsi utama sebagai pertahanan tubuh, apabila jumlahnya berkurang maka akan menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh mudah terkena berbagai penyakit. Tujun dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran jumlah leukosit pada pasien kanker serviks pasca kemoterapi periode 2020-2023 di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian yang dilakukan adalah retrospektif. Populasi penelitian ini adalah semua pasien rawat inap yang terdiagnosis kanker serviks di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie pada tahun 2020-2023. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 60 sampel. Data yang diperolah dari kuisioner dan hasil pemeriksaan jumlah leukosit sebelum dan sesudah kemoterapi pada pasien kanker serviks kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) jumlah terapi yang dilakukan pasien Kanker serviks kurang dari 5 kali (81.7%) lebih banyak dibandingkan dengan terapi yang dilakukan lebih dari 5 kali. 2) Jumlah leukosit pada pasien kanker serviks sebelum kemoterapi lebih tinggi (70%) dibandingkan sesudah kemoterapi (61.7%). 3) Staidum kanker servik >2 sebanyak 16 pasien (26.7%), sedangkan pasien dengan staidum kanker serviks 2 berjumlah 44 pasien (73.3%).
IDENTIFIKASI CEMARAN BAKTERIOLOGI JUS BUAH ALPUKAT DI KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG
Septiannur, Achmad zakky Tri;
Harlita, Tiara Dini;
Saputri, Maulida Julia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35932
Jus buah alpukat telah menjadi minuman populer di kalangan mereka yang peduli terhadap gaya hidup sehat. Namun, karena nutrisi yang mendukung pertumbuhan bakteri seperti kadar gula yang terkandung di dalam nya dan faktor ekstrinsik seperti sanitasi yang kurang dapat meningkatkan risiko kontaminasi di antara pedagang. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui adanya cemaran bakteriologis jus buah alpukat di Kecamatan Samarinda Seberang dan mengidentifikasi bakteri yang tumbuh dengan alat zybio. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain observasional. Sepuluh sampel jus alpukat diambil dari lima penjual berbeda, masing-masing dengan es dan tanpa es batu. Angka Lempeng Total (ALT) dipakai dalam pengujian sampel serta identifikasi bakteri dilakukan menggunakan alat Zybio. Data analisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 1 sampel yang memenuhi standar dari SNI tahun 2014 No. 3719 (1 x 104 Koloni/mL) dan 9 sampel lainnya diketahui tidak memenuhi standar diatas identifikasi bakteri pada alat zybio menunjukkan bahwa semua bakteri yang tumbuh dalam sampel adalah bakteri golongan Gram negatif, bakteri tersebut yakni ; Enterobacter asburiae, Enterobacter cloacae, Klabsiella oxytoca, Pseudomonas putida, Escherichia vulneris. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagain besar dari sampel yang diteliti masih memiliki nilai cemaran bakteri yang cukup tinggi sehingga penyebab kontaminasi dan metode sanitasi perlu diperhatikan untuk memastikan keamanan jus buah alpukat yang dikonsumsi masyarakat.
PROFIL PENDERITA KANKER PAYUDARA USIA DIATAS 50 TAHUN DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI TAHUN 2020-2022 RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA.
Anggraini, Githa Dwi;
Irawiraman, Hadi;
Saputri, Maulida Julia
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Analis Kesehatan
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26630/jak.v13i2.4560
Kanker payudara menempati urutan tertinggi dalam jumlah kasus kanker sekaligus menjadi penyebab kematian terbesar akibat kanker di dunia setiap tahunnya. Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16.6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. penderita kanker payudara lebih dominan di usia 40 - 60 tahun. Pada penelitian ini bertujuan Untuk mengidentifikasi profil penderita kanker payudara berdasarkan paritas, Gambaran Histopatologi, dan Stadium Klinis Profil penderita kanker payudara usia diatas 50 tahun dilaboratorium patologi anatomi tahun 2020-2022 RSUD Abdul Wahab Sjahranie. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional, observasional analitik. Besar Sampel 49 penderita kanker payudara, teknik pengambilan Purposive sampling. Penelitian ini dilaksankan di Rekam Medik dan Laboratorim Patologi Anatomi RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Hasil penelitian menggunkan Analisis Univariat. Dari penelitian ini menunjukkan persentase terbanyak pada penderita kanker payudara kelompok Paritas Multipara 31 orang (64%), Gambaran Histopatologi pada karsinoma duktal infiltrasi 41 orang (94%), dan Stadium Klinis tipe IIB 17 orang (35%). Sebaran kanker payudara terbanyak pada Paritas Multipara, Gambaran histopatologi terbanyak karsinoma duktal infiltrasi, dan Stadium klinis terbanyak pada tipe IIB.
Perbedaan Hasil Kadar Hemoglobin Metode POCT Pada Posisi Duduk Dan Berbaring
Sukowati, Ambar;
Sukarya, I Gede Andika;
Saputri, Maulida Julia
Jurnal Ayurveda Medistra Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Ayurveda Medistra
Publisher : STIKes Medistra Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51690/medistra-jurnal123.v5i2.99
Hemoglobin is a complex protein that binds to the iron contained in erythrocytes, with its main function being to transport oxygen from the lungs throughout the body and exchange it with carbon dioxide from the tissues to be excreted through the lungs. In outpatient hospitals, blood samples are taken in a sitting position, while inpatients, blood samples are usually taken in a lying position. The purpose of this study was to determine differences in hemoglobin levels by taking capillary blood in the sitting and lying positions, measuring hemoglobin levels using the POCT tool and differentiating hemoglobin levels. This type of research is true experiment research with posttest only control design. The sampling technique used was random sampling, namely 20 respondents from the Poltekkes Kemenkes East Kalimantan. The location of research was carried out at the Hematology Laboratory of the Diploma 3 Technology Laboratory Medical Laboratory of the East Kalimantan Ministry of Health Polytechnic for 2 weeks in June. Data analysis using the bivariate test which was analyzed by paired t-test found that the value of Sig. (2-tailed) of 0.842 > 0.05. From these results it can be concluded that there is no significant difference in the results of hemoglobin levels using the POCT method in sitting and lying positions, so that examination of hemoglobin levels using capillary blood using the POCT method in sitting and lying positions can be used.
Gambaran Kadar C-Reaktive Protein (CRP) pada Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sidomulyo Samarinda
Munawaroh, Nur Fajarwati;
Prihandono, Dwi Setiyo;
Saputri, Maulida Julia
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37012/anakes.v9i2.1691
Tuberkulosis adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan organ tubuh yang terinfeksi, tuberkulosis dibagi menjadi tuberkulosis ekstra paru dan tuberkulosis paru (TB Paru). Pada TB Paru pengobatan diberikan selama dua tahap, yaitu tahap intensif dan tahap lanjutan. Pemberian obat pada tahap intensif berguna untuk menurunkan jumlah bakteri TB yang menyebabkan inflamasi. Inflamasi yang terjadi akibat Mycobacterium tuberculosis pada penderita TB paru bisa menyebabkan peningkatan kadar CRP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar CRP pada penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Sidomulyo Samarinda. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan metode pemeriksaan CRP semi kuantitatif. Analisis yang digunakan berupa analisis univariat dengan variabel kadar CRP terhadap usia dan masa pengobatan berjumlah 28 sampel. Didapatkan hasil analisis dari 28 sampel berdasarkan ketiga kelompok usia yang memiliki kadar CRP ≥ 6 mg/L terdapat pada usia dewasa sebanyak 16 orang (57%) dan berdasarkan masa pengobatan yang memiliki kadar CRP ≥ 6 mg/L terdapat pada tahap awal sebanyak 11 orang (39%). Kesimpulan : Kadar CRP ≥ 6 mg/L paling banyak terdapat pada kelompok usia dewasa dan pada masa pengobatan tahap awal. Dari hasil penelitian ini disarankan bagi penderita TB Paru untuk memeriksakan kadar CRP sebagai pemantauan inflamasi yang terjadi dan mengetahui keberhasilan pengobatan.Kata kunci: CRP, Masa Pengobatan, Usia
Gambaran Kadar SGOT Dan SGPT Pada Pasien Tuberkulosis Paru Aktif: Description Of SGOT And SGPT Levels In Active Pulmonary Tuberculosis Patients
Stephanie, Graciela;
Saputri, Maulida Julia;
Makkadafi, Suparno Putera
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 6 No. 2 (2024): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33084/bjmlt.v6i2.5776
Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah masalah global dengan sekitar setengah persen penduduk dunia terinfeksi. Jumlah kasus TB di Kota Samarinda pada tahun 2021 mencapai 1.464 kasus. Pengobatan TB dapat merusak hati, serta enzim SGOT dan SGPT terkait dengan fungsi hati. SGPT lebih umum ditemukan di hati, sedangkan SGOT terdapat di hati, jantung, otot rangka, ginjal, otak, dan sel darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar SGOT dan SGPT pada pasien Tuberkulosis Paru aktif di Puskesmas Sidomulyo Samarinda. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan 30 sampel pasien TB paru yang sedang menjalani pengobatan Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik total sampling. Variabel yang diamati adalah kadar SGOT dan SGPT. Hasil pengukuran menggunakan spektrofotometri menunjukkan bahwa kadar SGOT yang normal paling banyak ditemukan pada pasien perempuan 100%, sedangkan kadar SGOT yang abnormal terbanyak ditemukan pada pasien laki-laki (53%). Kadar SGPT yang normal terbanyak ditemukan pada pasien laki-laki (100%), sementara kadar SGPT yang abnormal terbanyak ditemukan pada pasien perempuan (27%). Hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa kelompok usia dewasa dengan rentang usia 20-59 tahun memiliki hasil pemeriksaan kadar SGOT normal (33%) dan kadar SGPT normal yang tinggi (96%). Dapat disimpulkan bahwa hasil kadar SGOT berdasarkan jenis kelamin yang abnormal pada pasien laki-laki, sedangkan berdasarkan usia hasil kadar SGOT yang abnormal pada pasien dewasa. Selanjutnya untuk kadar SGPT berdasarkan jenis kelamin yang abnormal pada pasien perempuan sedangkan berdasarkan usia kadar SGPT yang abnormal pada pasien remaja.
Analisis Kadar Ureum Dalam Serum Penderita Tuberkulosis Paru Yang Menjalani Terapi OAT Kategori 1 Di Puskesmas Sidomulyo Kota Samarinda: Analysis Of Ureum Levels In The Serum Of Pulmonary Tuberculosis Patients Undergoing Category 1 Oat Therapy At The Sidomulyo Health Center, Samarinda City
Helmi, Helmi;
Saputri, Maulida Julia;
Yusran, Dini Indriaty
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 7 No. 1 (2024): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33084/bjmlt.v7i1.7519
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri berbentuk batang yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis. Kasus tuberkulosis di dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan kasus tersebut juga terjadi di Indonesia. Kebijakan Pemerintah dalam penanggulangan tuberkulosis melalui pengadaan obat anti tuberkulosis (OAT). Terapi OAT dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal, sehingga diperlukan pemeriksaan kadar ureum untuk melihat fungsi ginjal penderita tuberkulosis paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar ureum dalam serum penderita tuberkulosis paru yang menjalani terapi OAT kategori 1 di Puskesmas Sidomulyo Kota Samarinda berdasarkan usia, jenis kelamin dan lama pengobatan. Metode penelitian deskriptif observasional dengan teknik total sampling dengan jumlah sampel 20. Sampel berupa serum darah yang diambil pada vena penderita tuberkulosis paru dan dilakukan pemeriksaan kadar ureum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita tuberkulosis paru terdiri dari 14 orang kadar ureum normal dan 6 orang kadar ureum meningkat. Kadar ureum meningkat terjadi pada penderita tuberkulosis paru sebanyak 33,3%, jenis kelamin laki-laki sebanyak 21,4% dan perempuan sebanyak 16,7%, serta pada pengobatan fase lanjutan sebanyak 50%. Dapat disimpulkan bahwa kadar ureum meningkat pada usia lanjut berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan pengobatan fase lanjutan.