Kondisi geografis Sulawesi Tenggara sebagai daerah berpulau-pulau membutuhkan moda transportasi laut yang efisen untuk menunjang aktivitas masyarakat, termasuk untuk kegiatan operasional sektor pertambangan. Pemilihan moda transportasi oleh pelaku perjalanan termasuk untuk pelaku usaha tambang pada umumnya mempertimbangkan faktor tujuan perjalanan, waktu tempuh, biaya perjalanan dan kenyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan desain speedboat berbahan fiberglass yang digunakan oleh para pelaku tambang di perairan Sulawesi Tenggara. Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan dan analisis data dengan menggunakan aplikasi Maxsurf untuk memodelkan bentuk lambung kapal dan menghitung parameter hidrostatik. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh ukuran utama kapal lengkap dengan gambar rencana garis dan rencana umum dengan panjang kapal 18,00 meter, lebar kapal 3,50 meter dan tinggi kapal 1,50 meter dengan Deadweight Tonnage (DWT) kapal sebesar 85,25 Ton. Perhitungan power mesin pada kecepatan 20 knot menghasilkan kebutuhan power sebesar 962,605 HP dengan hambatan 92,60 kN (metode Holtrop) dan 1211,80 HP dengan hambatan 117,80 kN (metode Fung). Power mesin yang digunakan adalah 3 x 300 HP. Analisa stabilitas menunjukan bahwa panjang lengan GZ (Max GZ area) sebesar 0,949 m atau 45,5 derajat, yang berarti bahwa pada sudut kemiringan atau heel lebih dari 45,5 derajat speedboat akan berada pada kondisi unstable. Penelitian ini memberikan desian speedboat yang optimal untuk memenuhi kebutuhan transportasi laut sektor tambang dengan material fiberglass yang ringan dan efisien.