Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGONTROL PH OTOMATIS DALAM CASCADE TANK PADA KETEL UAP BANTU Ubaidillah, Reza; Narto , Amad; Arifin, Moh. Zaenal; Prayogo, Darul
Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi Vol. 1 No. 1 (2023): Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember dan Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Automation is often used to save manpower and reduce human error rates. One of the uses of technology automation in shipping is monitoring and controlling pH in the cascade tank on the auxiliary steam boiler automatically. This study aims to facilitate the control of pH and the addition of chemical pH up and pH down automatically. The method used is research and development (RnD). The manufacture of this design uses a pH sensor E-201-C as a measuring instrument, Arduino Uno as a microcontroller, a 16×2 I2C LCD as a monitor to display pH values, and a peristaltic pump as an addition to the liquid pH up or down when the pH is inside. cascade tank auxiliary steam boiler is less or more. The way this design works, there are three measurement indices in the process of measuring pH values, namely pH expressed by high pH, ​​normal pH, and low pH. This tool is expected to be able to facilitate the understanding of students in learning the working principle of an automatic pH controller that will be applied on a ship. ABSTRAK Otomatisasi sering digunakan untuk menghemat tenaga dan untuk pengurangan tingkat kesalahan yang disebabkan manusia. Salah satu pemanfaatan otomatisasi teknologi pada pelayaran adalah dengan cara memonitoring dan pengontolan pH dalam cascade tank pada ketel uap bantu secara otomatis. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengontrolan pH serta penambahan chemical pH up dan pH down secara otomatis. Metode yang digunakan yaitu research and development (RnD). Pembuataan rancang bangun ini menggunakan sensor pH E-201-C sebagai alat ukur, arduino uno sebagai mikrokontroller, LCD 16×2 I2C sebagai monitor untuk menampilkan nilai pH, serta pompa peristaltik sebagai penambah cairan pH up atau pH down ketika pH yang ada di dalam cascade tank ketel uap bantu kurang atau lebih. Cara kerja rancang bangun ini terdapat tiga indeks pada proses pengukuran nilai pH yaitu pH dinyatakan dengan pH tinggi, pH normal, dan pH rendah. Alat ini diharapkan mampu mempermudah pemahaman peserta didik dalam mempelajari prinsip kerja pengontrol pH otomatis yang akan diterapkan di atas kapal.
Keterlambatan Keberangkatan Kapal Penumpang Semi Kontainer : Studi Kasus Di KM Nggapulu Cassaluna, Vennera; Arifin, Moh. Zaenal; Sari, Ria Hermina
Dinamika Bahari Vol 5 No 2 (2024): October 2024 Edition
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/db.v5i2.813

Abstract

Departure schedule is an important thing to be considered by the companies and ship crews providing passenger ship. KM Nggapulu experienced a delay in departure at Fak-Fak Port on January 26, 2023. This raised complaints from passengers due to their inconvenience. This study aims to analyze the problem of departure delay of KM Nggapulu by identifying the factors and impacts of the delays, as well as actions to prevent delays in passenger ship. Qualitative method using fishbone analysis was applied in this research. Data were collected through observation, interviews, documentation studies, and literature studies. To test the validity of the data, researchers used triangulation. The research found that the delay in departure of KM Nggapulu is due to the late loading of containers. This occurred due to the negligence of the container loading and unloading party and the lack of coordination between PT SBN, the owner of the goods (shipper), and the ship’s crew. The delay of containers loading resulted in the ship's delayed departure for 5 (five) hours and caused complaints from passengers. Optimizing coordination between related parties, increasing manpower, and optimizing loading and unloading facilities at the port were the actions taken to prevent the delay.
Optimalisasi Perawatan Sekoci Tipe Freefall Lifeboat Pada Kapal MT. Maritim Khatulistiwa Chairmanudin, Akbar Brillian; Arifin, Moh. Zaenal; Fatimah
Jurnal Navigsi Maritim Vol 2 No 1 (2025): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v2i1.790

Abstract

Pada saat melakukan latihan penurunan sekoci tanggal 3 Februari 2024 terjadi permasalahan yaitu didapati pipa hidrolik pada dewi-dewi sekoci bocor dan meneteskan oli di deck pada saat sekoci sedang dalam proses diturunkan ke air. Rumusan masalahnya adalah faktor apa saja yang menjadi penyebab kurang optimalnya pelaksanaan perawatan sekoci, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi faktor penyebab kurang optimalnya pelaksanaan perawatan sekoci tipe freefall lifeboat di kapal MT. Maritim Khatulistiwa. Penelitian ini merupakan pendekatan metode kualitatif dengan analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk mendapatkan data dilakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan pengujian keabsahan data dengan metode triangulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa apa saja faktor yang menjadi penyebab kurang optimalnya pelaksanaan perawatan sekoci tipe freefall lifeboat di kapal MT. Maritim Khatulistiwa. Selain itu juga untuk menganalisa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi faktor penyebab kurang optimalnya pelaksanaan perawatan sekoci tipe freefall lifeboat di kapal MT. Maritim Khatulistiwa. Keywords: Optimalisasi, sekoci, freefall.
Optimalisasi Penggunaan Personal Protective Equipment (PPE) oleh Awak Kapal saat Pelaksanaan Pemeliharaan Kapal di MV. Red Rock Aditya Amar Mahendra; Arifin, Moh. Zaenal; Saraswati, Indah
Jurnal Navigsi Maritim Vol 2 No 1 (2025): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v2i1.792

Abstract

Permasalahan keselamatan di kapal sangat penting untuk diperhatikan, pasalnya masih terdapat potensi kecelakaan yang terjadi di kapal MV. Red Rock seperti terpeleset, terbentur benda, dan lain-lain. Hal ini disebabkan kurangnya pelaksanaan keselamatan terhadap penggunaan alat pelindung diri (APD) atau disebut juga dengan Personal Protective Equipment (PPE). PPE merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dari potensi bahaya yang mengancam keselamatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penggunaan Personal Protective Equipment (PPE) oleh awak kapal saat pelaksanaan pemeliharaan kapal di MV. Red Rock dan untuk mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan PPE tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dimana data yang telah dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara kualitatif melalui tahap reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pelaksanaan penggunaan Personal Protective Equipment (PPE) oleh awak kapal saat pelaksanaan pemeliharaan kapal di MV. Red Rock masih belum optimal disebabkan masih adanya human error, seperti kurangnya pengetahuan dalam penggunaan PPE, tidak mentaati peraturan, dan kelalaian dari pekerja. Untuk mengatasi optimalisasi penggunaan PPE oleh awak kapal saat pelaksanaan pemeliharaan kapal di MV. Red Rock antara lain familiarisasi dan pelatihan kepada crew, memberikan teguran dan pengawasan kepada crew, saling mengawasi dan mengingatkan satu sama lain antar pekerja. Kata Kunci: Personal Protective Equipment (PPE), pemeliharaan PPE, keselamatan kapal
IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CLOGGING PADA EDUCTOR PUMP KETIKA PELAKSANAAN DEBALLASTING DI ATAS KAPAL MV. HL DANGJIN ASHAMI, MOCH ALIF; ARIFIN, MOH. ZAENAL; PRANYOTO
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 In Press
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.29818

Abstract

On May 15, 2024, MV. HL DANGJIN experienced deballasting issues during coal loading at Puerto Drummond Port, Colombia, due to blockage in eductor pump no.2. This condition disrupted cargo operations and posed potential cargo loss. This study aims to analyze the causes of eductor pump clogging and propose solutions. Data were collected through interviews, observations, and documentation. Fishbone diagram analysis revealed mud sediment and cargo residue buildup due to insufficient maintenance, particularly on eductor components. Corrective actions included cleaning the ballast line and eductor pump, repairing the suction gauge, and re-sounding ballast water volume. To prevent recurrence, routine maintenance and inspection of ballast components and tank conditions are recommended to ensure operational reliability and avoid delays or losses.
Evaluasi Putusnya Mooring Wire di Kapal MT. Luna Erawan pada saat Sandar di Jetty 1 Cilacap M, Hanif Dwi; Arifin, Moh. Zaenal; Sapan, Yustina
Jurnal Navigsi Maritim Vol 1 No 1 (2024): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v1i1.537

Abstract

The breaking of the mooring wire on the MT Luna Erawan ship when it was docked at Jetty 1 Cilacap certainly harmed many parties, both the company and the cargo owner. Moreover, it is necessary to carry out an evaluation so that a similar incident does not happen again in the future, and aims to find out the cause of the mooring wire breaking, the handling during the incident and the efforts to prevent the recurrence of this detrimental event. The research method used in this thesis is a descriptive qualitative method. Research data sources were obtained from primary and secondary data. Data collection techniques include observation, literature study, interviews and documentation while researchers carry out sea practices on MT ships. Luna Erawan. The data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions or data verification. Testing the validity of the data using the triangulation method. The research results showed that extreme weather and also the condition of the wire which was no longer suitable were the reasons why the mooring wire on the MT Luna Erawan ship broke. When an incident occurs, emergency procedures have been implemented effectively with full consideration and communication in all directions while still adhering to safety rules. By carrying out routine maintenance and inspections on the mooring wire, anticipating bad weather and carrying out training in handling emergency conditions when docked can be carried out as an effort to prevent the mooring wire breaking on the MT Luna Erawan ship when docked. Putusnya mooring wire di kapal MT Luna Erawan pada saat sandar di Jetty 1 Cilacap tentunya merugikan banyak pihak baik dari pihak perusahaan maupun pemilik muatan. Sehingga perlu diadakannya evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari, serta bertujuan untuk mengetahui penyebab putusnya mooring wire, penanganan saat kejadian hingga upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terulangnya peristiwa yang merugikan ini. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini ialah metode kualitatif dengan pola deskriptif. Sumber data penelitian diperoleh dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka, wawancara dan dokumentasi selama peneliti melaksanakan praktik laut di kapal MT. Luna Erawan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi data. Pengujian keabsahaan data dengan menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cuaca ekstrim dan juga kondisi wire yang sudah tidak layak menjadi penyebab mengapa mooring wire di kapal MT Luna Erawan putus. Saat kejadian prosedur darurat sudah dilaksanakan secara efektif dengan penuh pertimbangan dan komunikasi segala arah dengan tetap berpedoman kepada aturan keselamatan. Dengan dilakukannya perawatan dan inspeksi rutin pada mooring wire, antisipasi menghadapi cuaca buruk hingga melakukan pelatihan penanganan kondisi darurat saat sandar dapat dilakukan sebagai upaya guna mencegah terjadi putusnya mooring wire di kapal MT Luna Erawan saat sandar.
Dampak Kebocoran Pipa Hidrolik pada MV. Megah Pacific Arizky, Aden Akhmad; Cahyadi, Tri; Arifin, Moh. Zaenal; Anita, Kristin
Jurnal Navigsi Maritim Vol 1 No 1 (2024): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v1i1.547

Abstract

MV. Megah Pacific is a Cargo Container ship. This ship carries container cargo from the port of Surabaya to the Port of Waingapu. This ship supplies basic material needs and carries other necessities. Container ships have various cargoes such as eggs, soap, rice and other heavy equipment which will be unloaded and loaded from the port of Surabaya to the port of Waingapu. For smooth loading and unloading of container ships, mobile harbor cranes are needed at the port of Surabaya. A crawler crane located at Waingapu port and assisted with a hydraulic pump in carrying out opening and closing hatches, shifting, anchoring. Background to the problems that occurred at Mv. Megah Pacific is a hydraulic pipe leak. In this case, the researcher aims to review the causal factors of the impact of a hydraulic pipe leak in terms of the loading and unloading, shifting and anchoring processes so that they run smoothly. This research aims to identify the causes of hydraulic pipe leaks, to find out the role of hydraulic pump aids and hydraulic pipes as supporting tools for the smooth process of loading and unloading, shifting, anchoring, to find out how efforts are made to optimize hydraulic pipe leaks so that the loading and unloading process , shifting, lego anchor is not hampered. This research uses qualitative methods, observation data collection methods, interviews and documentation, miles and hub data analysis methods. Researchers found that the influencing factor in the process of loading and unloading, shifting, and anchoring was lack of hydraulic pipe maintenance, resulting in corrosion of the hydraulic pipe which resulted in hydraulic pipe leaks. MV. Megah Pacific merupakan kapal Cargo Container kapal tersebut membawa muatan Container dari pelabuhan Surabaya menuju ke Pelabuhan waingapu kapal ini memasok kebutuhan bahan pokok maupun membawa kebutuhan keperluan yang lainya. Kapal jenis Container memiliki berbagai muatan seperti bahan pokok telur, sabun, beras, maupun muatan alat berat lainnya yang akan dibongkar serta dimuat dari pelabuhan Surabaya menuju pelabuhan Waingapu, Untuk kelancaran dalam pelaksanaan bongkar muat kapal Container dibutuhkan alat bantu mobile harbour crane yang terdapat dipelabuhan Surabaya dan crawler crane yang berada di pelabuhan Waingapu serta di bantu dengan pompa hidrolik dalam pelaksanaan buka tutup palka, shifting, lego jangkar. Latar belakang masalah yang terjadi di Mv. Megah Pacific adalah kebocoran pipa hidrolik dalam hal ini peneliti bertujuan mengulas faktor penyebab dari dampak kebocoran pipa hidrolik dalam hal proses bongkar muat, shifting, lego jangkar agar berjalan dengan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab kebocoran pipa hidrolik, untuk mengetahui bagaimana peran alat bantu pompa hidrolik serta pipa hidrolik sebagai alat pendukung untuk kelancaran dalam proses bongkar muat, shifting, lego jangkar untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan untuk pengoptimalan kebocoran pipa hidrolik agar proses bongkar muat, shifting, lego jangkar tidak terhambat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, metode pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi, metode analisis data miles dan hubermen. Peneliti menemukan bahwa faktor yang mempengaruhi dalam proses bongkar muat, shifting, lego jangkar adalah kurangnya perawatan pipa hidrolik sehingga terjadi korosi pada pipa hidrolik yang mengakibatkan kebocoran pipa hidrolik. Adapun saran yang peneliti utarakan adalah untuk lebih memperhatikan kembali perawatan pipa hidrolik agar dalam proses kegiatan bongkar muat, shifting, lego jangkar berjalan dengan baik dan maksimal, melaksanakan familiarisasi dalam hal dampak kebocoran pipa hidrolik untuk menjadi wawasan dasar bagi awak kapal serta yang terakhir adalah dibutuhkan kerja sama antara pihak darat crawler crane untuk bisa digerakan apabila pihak kapal mengalami kebocoran pipa hidrolik, agar pelaksanaan bongkar dapat berjalan.
Optimalisasi Perawatan Alat Pemadam Kebakaran Fire Hydrant di Atas Kapal MV. Lumoso Pratama Dwiego Chasenda, Dimas; Ashari, Ilham; Fatimah; Arifin, Moh. Zaenal; Amrullah, Yozar Firdaus
Jurnal Navigsi Maritim Vol 1 No 1 (2024): February
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v1i1.561

Abstract

In May 2022 on the ship's journey to Kalimantan, the ship MV. Lumoso Pratama carried out deck cleaning activities using a hydrant. It was discovered that the fire hydrant pipe had a leak near hatch 6 so that water flowed out of the leaking pipe. To ensure the fire hydrant was running properly, the ship's crew also thoroughly checked the fire hydrant on the ship. Based on these problems, the researcher aims to explain how to maintain fire hydrants and explain what impacts occur when fire hydrant maintenance is not carried out regularly. The research was conducted on board the MV. Lumoso Pratama uses qualitative methods. By using two data sources, namely primary data and secondary data. Data collection techniques in this research used observation, interviews and documentation methods. The data analysis used in this research is data reduction, data presentation, and conclusions. Based on the research results, it can be seen that the implementation of fire hydrant maintenance on the MV. Lumoso Pratama has been implemented based on the Safety of Life At Sea (SOLAS) 1974 and Plan Maintenance System (PMS) on board the ship. However, the implementation of maintenance has not been carried out optimally. There is still a lot of damage and poor maintenance of equipment on fire hydrant components. Before carrying out maintenance, the The Third Officer must prepare a checklist of maintenance that will be carried out. Then fire hydrant maintenance is carried out according to the maintenance checklist. In order for this treatment to run optimally, maintenance must be carried out regularly every week, month and year. Pada bulan Mei tahun 2022 dalam perjalanan kapal menuju ke Kalimantan, ketika kapal MV. Lumoso Pratama melakukan kegiatan cleaning deck dengan menggunakan hydrant, ditemukan pipa fire hydrant mengalami kebocoran di dekat palka 6 sehingga air mengalir keluar dari pipa yang bocor. Untuk memastikan fire hydrant berjalan dengan baik pada saat itu kru kapal juga melakukan pengecekan fire hydrant secara menyeluruh yang ada di atas kapal. Berdasarkan dari permasalahan tersebut peneliti bertujuan untuk menjelaskan cara perawatan fire hydrant dan menjelaskan dampak apa yang terjadi ketika tidak dilakukan perawatan fire hydrant secara rutin. Penelitian dilakukan di atas kapal MV. Lumoso Pratama menggunakan metode kualitatif. Dengan menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa Pelaksanaan perawatan fire hydrant di atas kapal MV. Lumoso Pratama sudah dilaksanakan berdasarkan Safety Of Life At Sea (SOLAS) 1974 dan Plan Maintenance System (PMS) yang ada di atas kapal. Tetapi pelaksanaan perawatan belum dilaksanakan secara optimal. Masih banyak ditemukan kerusakan dan tidak terawatnya alat pada komponen fire hydrant. Sebelum pelaksanaan perawatan Mualim III harus menyiapkan checklist perawatan yang akan dilaksanakan. Kemudian perawatan fire hydrant dilaksanakan sesuai dengan checklist perawatan tersebut. Agar perawatan tersebut berjalan maksimal perawatan harus dilakukan secara rutin setiap minggu,bulan, dan tahun.
Peningkatan Efisiensi Proses Bongkar Muat di KM. Nggapulu Melalui Optimalisasi Perawatan Palka Andika Putri, Nabilla; Arifin, Moh. Zaenal; Sari, Ria Hermina
Jurnal Navigsi Maritim Vol 1 No 2 (2024): August Edition
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46484/ijns.v1i2.856

Abstract

Untuk memastikan kelancaran proses bongkar muat, pemeliharaan ruang muat yang efektif, efisien, dan terkoordinasi sangat diperlukan. Pemeliharaan yang baik sangat penting untuk menjaga agar ruang muat tetap dalam kondisi optimal saat menerima muatan, sehingga proses bongkar muat dapat berlangsung tanpa hambatan. Kurangnya perawatan yang optimal pada ruang muat dapat menyebabkan masalah serius, seperti keterlambatan bongkar muat yang mempengaruhi keseluruhan jadwal operasional kapal. Sebagai contoh, pada 6 September 2022, KM Nggapulu mengalami insiden serius di pelabuhan Fak-Fak ketika tutup palka tidak terbuka dengan sempurna. Akibatnya, proses bongkar muat tertunda, yang menyebabkan penundaan keberangkatan kapal dan berdampak pada jadwal pelayaran berikutnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis fishbone untuk mengidentifikasi akar masalah. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan kru kapal, dan studi dokumentasi. Keabsahan data diuji dengan triangulasi, menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala seperti ketidaktersediaan suku cadang dan keterlambatan dalam jadwal perawatan rutin menyebabkan perawatan palka kurang optimal. Untuk mengatasi masalah ini, langkah optimalisasi yang dapat diambil termasuk memprioritaskan perawatan berdasarkan urgensi, membagi tugas secara efisien di antara kru, dan memastikan ketersediaan suku cadang yang memadai di kapal. Dengan penerapan langkah- langkah ini, diharapkan proses bongkar muat dapat berjalan lebih lancar dan kapal dapat beroperasi sesuai jadwal tanpa gangguan.