Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KOTA SINGKAWANG Komarudin, Nanang
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 2 (2018): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v6i2.27962

Abstract

Kota Singkawang merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Kalimantan Barat. Menurut data BPS, Kota Singkawang pada tahun 2016 memiliki jumlah penduduk sebesar 211.508 jiwa. Sebanyak 84,8% penduduk Kota Singkawang tinggal di rumah sendiri, sementara sisanya masih menyewa atau mengontrak. Sebagian besar masyarakat yang tidak memiliki rumah tersebut merupakan golongan menengah ke bawah. Sesuai amanat UU No. 1 Tahun 2011, permasalahan tersebut merupakan kewajiban yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Hal ini sejalan dengan wacana Pemerintah dan anggota DPRD Kota Singkawang untuk membangun rumah susun sederhana sewa bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan mahasiswa. Pembangunan rusunawa tersebut memerlukan suatu perencanaan yang baik dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Perencaan rusunawa ini dibuat dengan mengusung konsep vertikal atau bertingkat. Konsep tersebut direncanakan untuk memaksimalkan lahan yang tersedia. Rusunawa ini terdiri dari empat blok bangunan yang terletak secara terpisah. Denah bangunan didominasi oleh ruangan-ruangan kamar dengan jenis atau tipe yang berbeda. Denah per lantai dibuat tipikal untuk menghemat biaya konstruksi dan operasional bangunan. Perancangan Rusunawa Singkawang ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti taman, kantin, mushala, lapangan olahraga, dan jogging track. Fasade bangunan dibuat sederhana sesuai dengan fungsi bangunan. Semua perencanaan tesebut dilakukan agar tercipta hunian yang layak dan nyaman bagi para penghuninya. Kata kunci: Tipikal, Vertikal, Sederhana
Implementation of the POE2WE Model in Classroom Action Research Training to Enhance Teacher Competence at a Quranic Science Boarding School Nana, Nana; Susanti, Ernita; Makiyah, Yanti Sofi; Sulistyaningsih, Dwi; Sumantri, Agus; Suniah, Cici Nabila; Filiyani, Rosa; Isani, Julia; Komarudin, Nanang
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v7i1.13451

Abstract

Classroom Action Research (CAR) enables teachers to enhance teaching quality and student achievement. In Tasikmalaya Regency, however, many teachers need help to develop CAR effectively, impacting learning outcomes. To address this, a CAR training program utilizing the POE2WE (Predict, Observe, Explain, Elaborate, Write, Evaluate) model was implemented through the Participatory Action Research (PAR) approach, fostering active teacher engagement. The training, targeting high school teachers in Tasikmalaya, focused on equipping participants to develop high-quality CAR. Results indicated significant improvements in teacher competence, with participants achieving high ratings in critical skills: discussion activity (3.8), prediction formulation (3.7), and self-evaluation (3.9). Over 90% of participants expressed satisfaction with training materials, instructor competency, and the applicability of theory to practice. These findings underscore the value of structured CAR skills enhancement for educational development in Tasikmalaya and beyond, recommending that future programs adopt adaptable models to meet evolving teacher needs in classroom outcomes.Top of Form
Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Komunitas Perempuan Bersama PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) menuju Pandeglang Berdaya Finansial dan Ekonomi Komarudin, Nanang; Sartika, Nenden Suciyati; Maulani, Tuti Rostianti; Rudiana, Tarso
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i2.1441

Abstract

Pemberdayaan perempuan menjadi kunci strategis dalam mendorong kemandirian ekonomi dan pembangunan sosial di tingkat lokal. Program pemberdayaan berbasis komunitas yang dilakukan oleh PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) di Kabupaten Pandeglang bertujuan meningkatkan kapasitas perempuan melalui pelatihan kewirausahaan, pendampingan usaha, dan akses permodalan mikro. Pengabdian ini menggunakan pemberdayaan ekonomi untuk menganalisis dampak program yang diluncurkan PT. PNM terhadap kelompok perempuan di beberapa kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Hasil menunjukkan bahwa program yang diluncurkan oleh PT. PNM dalam bidang pemberdayaan ekonomi ini tidak hanya meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri perempuan dalam mengelola usaha, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial dan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan di komunitas. Hasil penilaian kepuasan terhadap pemberdayaan ekonomi memiliki tingkat kepuasan t mencapai lebih dari 95%. Faktor pendukung keberhasilan program meliputi pendekatan partisipatif, keberlanjutan pendampingan, serta dukungan lokal dari perangkat desa dan kecamatan. Sementara itu, tantangan utama masih ditemukan pada keterbatasan akses informasi dan kesiapan teknologi. Secara keseluruhan, inisiatif pemberdayaan ini berkontribusi nyata terhadap terwujudnya Pandeglang yang berdaya dan mandiri, terutama melalui penguatan peran perempuan sebagai agen perubahan dalam pembangunan desa. Women's empowerment is a strategic key in encouraging economic independence and social development at the local level. The community-based empowerment program carried out by Permodalan Nasional Madani (PNM) in Pandeglang Regency aims to increase women's capacity through entrepreneurship training, business mentoring, and access to micro-capital. This service uses economic empowerment to analyze the impact of the program launched by PNM on women's groups in several sub-districts in Pandeglang Regency. The results show that the program launched by PNM in the field of economic empowerment not only improves women's skills and confidence in managing businesses but also strengthens social solidarity and women's participation in decision-making in the community. The results of the satisfaction assessment of economic empowerment have a satisfaction level of more than 95%. Supporting factors for the success of the program include a participatory approach, sustainability of mentoring, and local support from village and sub-district officials. Meanwhile, the main challenges are still found in limited access to information and technological readiness. Overall, this empowerment initiative has made a real contribution to the realization of an empowered and independent Pandeglang, especially through strengthening the role of women as agents of change in village development.