Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Higher Order Thinking Real and Virtual Laboratory (HOTRVL) untuk Meningkatkan Keterampilan Abad Ke-21 Mahasiswa Pendidikan Fisika Makiyah, Yanti Sofi; Malik, Adam; Susanti, Ernita; Mahmudah, Ifa Rifatul
DIFFRACTION Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.499 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i1.807

Abstract

Mahasiswa pendidikan fisika di abad ke-21 ini dituntut untuk memiliki keterampilan seperti berpikir kreatif dan kritis, berkomunikasi, memecahkan masalah, berkolaborasi serta literasi ICT atau yang biasa disebut keterampilan abad ke-21. Keterampilan tersebut dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan Higher Order Thinking Real Laboratory (HOTRL) atau Higher Order Thinking Virtual Laboratory (HOTVL). Artikel ini akan menganalisis efek dari kedua jenis laboratorium tersebut atau Higher Order Thinking Real and Virtual Laboratory (HOTRVL) terhadap peningkatan keterampilan abad ke-21 pada keterampilan berpikir kreatif dan kritis serta keterampilan berkomunikasi pada konsep gaya, rangkaian listrik, rangkaian RLC dan Hukum Hooke. Pada HOTRVL dilakukan kegiatan laboratorium yang real menggunakan alat praktikum di laboratorium sedangkan untuk virtual laboratorium menggunakan aplikasi atau simulasi yang sesuai dengan konsep yang digunakan.
Profil Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa SMA di Kota Bandung Mahmudah, Ifa Rifatul; Makiyah, Yanti Sofi; Sulistyaningsih, Dwi
DIFFRACTION Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.583 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i1.808

Abstract

Tantangan abad 21 menuntut manusia untuk memiliki berbagai keterampilan. Perkembangan sains dan teknologi hingga abad 21 tidak terlepas dari keterampilan yang diawali dengan keterampilan dasar mengobservasi suatu fenomena yang kemudian dilanjutkan keterampilan selanjutnya yang lebih kompleks. Keterampilan inilah yang disebut dengan keterampilan proses sains. Pentingnya melatihkan keterampilan proses sains ini menjadi alasan penulis melakukan survey untuk memperoleh gambaran mengenai profil keterampilan proses sains siswa SMA di Kota Bandung. Dengan menggunakan isntrumen tes uraian berjumlah lima soal yang diberikan pada salah satu kelas XI IPA di SMA Kota Bandung, diperoleh hasil bahwa 24% siswa memiliki keterampilan proses sains dengan kategori sedang, dan 76% berada pada kategori rendah. Ditinjau dari aspek setiap keterampilan proses sains, diperoleh hasil bahwa siswa masih kurang terampil dalam aspek membuat hipotesis, menentukan variabel, dan membuat prosedur percobaan. Sedangkan untuk aspek menentukan alat dan bahan, siswa berada pada kategori cukup. Keterampilan proses sains yang rendah ini disebabkan karena siswa belum dilatihkan keterampilan proses sains secara optimal pada pembelajaran sehari-hari. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru hendaknya lebih memperhatikan lingkungan belajar siswa, salah satunya dengan menciptakan lingkungan belajar yang berbasis inkuiri.
Peran Guru Fisika Di Era Revolusi Industri 4.0 Susanti, Ernita; Maulidah, Rifa'atul; Makiyah, Yanti Sofi
DIFFRACTION Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.286 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i1.810

Abstract

Revolusi Industri 4.0 yang sarat akan teknologi yang super cepat, serba digital dan di-automatisasi membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Perubahan dalam sistem pendidikan tentunya akan berdampak pula pada peran guru sebagai tenaga pendidik. Guru dituntut memiliki kompetensi tinggi untuk menghasilkan peserta didik yang mampu menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 itu sendiri. Tulisan ini mengkaji peran guru Fisika di era Revolusi Industri 4.0. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif analisis. Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang memiliki kontribusi dalam menunjang kemajuan teknologi. Oleh karena itu pada era Revolusi Industri 4.0 mau tidak mau guru harus memiliki  kompetensi yang kuat, memiliki softskill antara lain : critical thinking, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Peran guru sebagai pendidik adalah menanamkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter peserta didik dalam kehidupan, termasuk dalam pemanfaatan kemajuan teknologi informasi secara bijak serta sebagai inspirator bagi peserta didik. Walaupun teknologi informasi berkembang demikian cepat dan sumber-­sumber belajar begitu mudah diperoleh, namun tetap kehadiran guru sebagai pendidik tidak dapat digantikan oleh teknologi. Hal tersebut dapat diwujudkan jika guru tidak berhenti belajar dan mengembangkan diri.
EFEKTIVITAS MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI DINAMIKA ROTASI Wisic, Mega Ilyasa; Makiyah, Yanti Sofi
ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika Vol 7, No 1 (2021): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.425 KB) | DOI: 10.31764/orbita.v7i1.4676

Abstract

ABSTRAKTujuan penulisan ini yaitu untuk mendeksripsikan efektivitas modul pembelajaran berbasis problem based learning dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi dinamika rotasi. Jenis penilitian yang digunakan yaitu peneliian eksperimen. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XI MIPA SMAN Taraju dengan menggunakan desain penelitian One Group Pre test-Post test. Kemudian untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah menggunakan desain One Group Pre test-Post test dan memperoleh nilai efek size sebesar 3.19 sehingga menunjukan bahwa terjadi peningkatan dengan taraf atau kriteria sangat besar serta dilakukan uji t-test dan mendapatkan hasil thitung > ttabel yaitu 17,77 > 2,86 Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat menghasilkan modul pembelajaran berbasis Problem Based Learning yang layak pada materi dinamika rotasi dan juga dapat membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada siswa. Kata kunci: problem based learning; keterampilan pemecahan masalah; dinamika rotasi. ABSTRACT.The purpose of this paper is to describe the effectiveness of problem-based learning modules in physics learning to improve students' problem-solving abilities in the rotational dynamics material. The type of research used is experimental research. This research was conducted on class XI MIPA students of SMAN Taraju by using the research design One Group Pre-test-Post test. Then to measure the problem solving ability using the One Group Pre-test-Post test design and obtain an effect size value of 3.19 so that it shows that there is an increase with a very large level or criteria and a t-test is carried out and gets the results of tcount> ttable, namely 17.77> 2.86 So, it can be concluded that this study can produce a problem-based learning module that is feasible on the rotational dynamics material and can also help improve students' problem-solving abilities. Keywords: problem based learning; problem solving skills; rotational dynamics.
Pengaruh E-LKS berbasis Model POE2WE terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Gerak Lurus Mansur, Dina Hanifah; Surahman, Endang; Makiyah, Yanti Sofi
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 14, No 2 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v14i2.16675

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas X MIPA SMA Negeri 3 Tasikmalaya pada materi gerak lurus. Berdasarkan studi literatur salah satu solusi dari permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan baik metode, media atau model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran dan kondisi perkembangan zaman yaitu dengan menerapkan E-LKS berbasis model POE2WE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh E-LKS berbasis model POE2WE terhadap hasil belajar siswa pada materi gerak lurus. Metode yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain posttest only control design. Populasi pada penelitian ini merupakan seluruh kelas X MIPA SMAN 3 Tasikmalaya yang berjumlah delapan kelas. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen tes hasil belajar kognitif yang digunakan berupa soal pilihan ganda berjumlah 20 soal. Data diperoleh dari hasil posttest dan dianalisis menggunakan uji normalitas, uji reliabilitas dan uji hipotesis. Hasil uji hipotesis menggunakan uji t pada taraf signifikansi (???? = 0,05) menunjukkan  yaitu 2,45 > 1,67 sehingga  ditolak. Artinya pada taraf kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh E-LKS berbasis model POE2WE terhadap hasil belajar siswa pada materi gerak lurus.
Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring pada Mata Kuliah Eksperimen Fisika Makiyah, Yanti Sofi; Nurhidayat, Wahyu; Mahmudah, Ifa Rifatul; Sulistyaningsih, Dwi; Susanti, Ernita
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 13, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v13i1.11424

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring pada mata kuliah eksperimen fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Siliwangi dengan pelaku penelitian yaitu mahasiswa angkatan 2018 sebanyak 60 mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah eksperimen fisika. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu triangulasi teknik berupa penyebaran angket, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring pada mata kuliah eksperimen fisika dikategorikan baik dengan persentase sebesar 73,7% dan memberikan respon yang baik terhadap R-Phylab sebagai penunjang kegiatan praktikum berbasis remote laboratory.Kata kunci: Eksperimen Fisika, Pembelajaran Daring, Persepsi.
Pengaruh Model Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Self Efficacy dan Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Pada Materi Optik Anjiana, Rifa; Makiyah, Yanti Sofi; Susanti, Ernita
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 15, No 2 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v15i2.17896

Abstract

Minimnya inovasi model pembelajaran yang diterapkan dalam mata pelajaran Fisika serta rendahnya self-efficacy dan keterampilan berpikir kreatif peserta didik yang mempelajari materi optik menjadi inspirasi penelitian ini. Penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) adalah solusi yang peneliti temukan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk melihat bagaimana self-efficacy dan keterampilan berpikir kreatif dipengaruhi oleh model CPS. Metode Penelitian yang diterapkan yakni quasi experiment beserta desain penelitian nonequivalent control group design. Populasi penelitian yaitu seluruh peserta didik kelas XI MIPA Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Tasikmalaya tahun pelajaran 2022/2023 dan terdiri dari 8 kelas. Sampel penelitisan diambil dari dua kelas dengan menggunakan tehnik cluster sampling. Untuk mengukur efikasi diri yaitu dengan menggunakan angket sebelum dan sesudah diberikan perlakuan sedangkan dalam menaksir keterampilan berpikir kreatif diberikan pretest (sebelum) dan posttest (sesudah) berbentuk uraian berjumlah 7 soal pada materi optik. Hipotesis yang diuji menggunakan uji MANOVA (multivariate analysis of variance) menyiratkan bahwasanya nilai sig < 0,05. Artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian didapat nilai sig 0,000, maka dari itu penelitian bisa disimpulkan bahwa model CPS memiliki pengaruh signifikan terhadap self-efficacy dan keterampilan berpikir kreatif pada materi optik kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Tasikmalaya tahun ajaran 2022/2023. 
Implementation of the POE2WE Model in Classroom Action Research Training to Enhance Teacher Competence at a Quranic Science Boarding School Nana, Nana; Susanti, Ernita; Makiyah, Yanti Sofi; Sulistyaningsih, Dwi; Sumantri, Agus; Suniah, Cici Nabila; Filiyani, Rosa; Isani, Julia; Komarudin, Nanang
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v7i1.13451

Abstract

Classroom Action Research (CAR) enables teachers to enhance teaching quality and student achievement. In Tasikmalaya Regency, however, many teachers need help to develop CAR effectively, impacting learning outcomes. To address this, a CAR training program utilizing the POE2WE (Predict, Observe, Explain, Elaborate, Write, Evaluate) model was implemented through the Participatory Action Research (PAR) approach, fostering active teacher engagement. The training, targeting high school teachers in Tasikmalaya, focused on equipping participants to develop high-quality CAR. Results indicated significant improvements in teacher competence, with participants achieving high ratings in critical skills: discussion activity (3.8), prediction formulation (3.7), and self-evaluation (3.9). Over 90% of participants expressed satisfaction with training materials, instructor competency, and the applicability of theory to practice. These findings underscore the value of structured CAR skills enhancement for educational development in Tasikmalaya and beyond, recommending that future programs adopt adaptable models to meet evolving teacher needs in classroom outcomes.Top of Form
The Effect of ICARE Model Assisted by Virtual Practicum on Students’ Science Process Skills in Traveling Wave and Stationary Wave Materials Nuraeni, Nisa; Aripin, Aripin; Makiyah, Yanti Sofi
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 14 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v14n1.p39-50

Abstract

Objective: This study aimed to analyze the effect of the ICARE model assisted by virtual labs on students' science process skills. Method: This research was a quasi-experiment using a posttest-only control group design. The sample consisted of 35 students of XI MIPA 4 and 35 students XI MIPA 6 MAN 2 Tasikmalaya Regency.  Data collection was carried out through an essay-shaped science process skills test consisting of 6 questions which were analyzed using the t test.Results:  Hypothesis test using a t-test at the significance level () obtained tcount  ttable where 3.35 > 1.67 so that   was accepted and  was rejection. Therefore, the research findings show that the ICARE model assisted by virtual practicum has an effect on students' science process skills on the material of traveling waves and stationary waves. Novelty: Innovation in this study was that students applied the material learned with the help of virtual practicum to train science process skills.
Integrating OLabs in Problem-Based Hybrid Learning: Effects on Higher Order Thinking Skills Rahma, Putri Haliza; Maulidah, Rifa'atul; Makiyah, Yanti Sofi
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 13, No 1 (2025): PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jpf.v13i1.15970

Abstract

This study was motivated by the low levels of student engagement and higher-order thinking skills (HOTS) observed in a preliminary investigation at State High School 1 Talaga, exacerbated by limited laboratory resources that hindered effective learning. The research aimed to explore the effect of a Problem-Based Hybrid Learning (Pro-BHL) model, supported by OLabs (Online Laboratory), on improving students' HOTS, specifically in the topics of heat and heat transfer. A quasi-experimental design with a posttest-only control group was implemented, involving 244 students from 7 classes. Through purposive sampling, the study selected class XI MIPA 3 as the experimental group and XI MIPA 2 as the control group. HOTS was measured via an essay-based posttest, addressing analysis (C4), evaluation (C5), and creation (C6) indicators. The results, analyzed using a t-test at a significance level of α = 0.05, revealed a statistically significant improvement in the experimental group’s HOTS (tcount = 6.65 ttable = 1.67), rejecting the null hypothesis and confirming the effectiveness of the Pro-BHL model supported by OLabs. The findings indicate that this hybrid learning model significantly enhanced students' higher-order thinking skills in the studied topics. The research highlights the potential of integrating technology like OLabs into problem-based learning frameworks, providing a scalable solution to overcome practical limitations in science education. Future research could explore integrating other virtual laboratory platforms and extending the model to different learning environments.