Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Outgroup residents attitude towards the existence of special Islamic housing Hendro Prabowo; Mahargyantari P Dewi; Henny Regina Salve; Afmi Fuad
Journal of Educational, Health and Community Psychology Vol 8 No 3 September 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v8i3.12688

Abstract

A gated community is a gated residential area its mean as a term with a negative connotation related to social segregation. Today there has also been a growing upper-class housing that is devoted to Muslims in Jakarta. One of them is Light Islamic Townhouse in East Jakarta. This case study examines the attitude of the out-group resident to the housing, where the out-group resident is the same neighborhood with the resident of the housing (living in the same Rukun Tetangga). With interviewed to 16 participants and did participant observation, the results show that middle class from the out-group resident consider the existence of the housing as closed, unwilling to blend, and exclusive. While the lower class from the out-group resident considered the existence of the housing to be positive and profitable because of cross-subsidies. Practical and theoretical implications are discussed. Keywords: attitude, out-group, gated community.
PENYESUAIAN PERNIKAHAN PADA INDIVIDU YANG MENJALANI HUBUNGAN LONG DISTANCE MARRIAGE: STUDI DESKRIPTIF Ari Saputra; Ira Puspitawati; Afmi Fuad
Arjwa: Jurnal Psikologi Vol 2, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/arjwa.2023.v2i3.8857

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran Penyesuaian Pernikahan pada individu yang menjalani hubungan long distance marriage. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan 5teknik pusposive sampling. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan skala berdasarkanaspek-aspek Penyesuaian Pernikahan yang dikemukakan oleh Spanier (1976). Responden dalam penelitian ini pria dan wanita yang sudah menikah dengan usia pernikahan minimal satu tahun dan sedang menjalani hubungan long distance marriage yang sudah berlangsung minimal selama 1 tahun dan bertemu maksimal sebanyak satu kali dalam sebulan dengan jumlah subjek sebanyak 107 responden. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif dengan bantuan SPSS versi 22. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui Penyesuaian Pernikahan pada pasangan yang menjalani hubungan long distance marriage masuk ke dalam kategori sangat tinggi dengan hasil mean empirik yang diperoleh sebesar 59,79 yang artinya pasangan yang menjalani hubungan long distance marriage memiliki penyesuaian yang baik.
IMPULSIVE BUYING PADA KONSUMEN TANAMAN HIAS DIMASA PANDEMI (STUDI DESKRIPTIF) Afmi Fuad; Ira Puspitawati; Muhammad Nur Akhrori
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 2 (2022): Juni: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v1i2.257

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara deskriptif impulsive buying pada konsumen tanaman hias di masa pandemi. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah IBTS (Impulsive Buying Tedency Scale) dari Verplanken dan Herebadi (2001) berdasarkan aspek cognitive dan aspek affective. Responden dalam penelitian ini adalah dewasa dengan usia 25-40 tahun, konsentrasi dengan tanaman hias di satu tahun terakhir, melakukan pembelian tanaman hias minimal tiga kali dalam satu bulan, dan melakukan pembelian aksesoris tanaman minimal tiga kali dalam satu bulan dengan jumlah 103 responden. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitaif dengan bantuan SPSS versi 25. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa impulsive buying pada konsumen tanaman hias di masa pandemi masuk ke dalam kategori sedang yang berarti responden dalam penelitian ini adalah memiliki impulsive buying dengan taraf rerata.
DOES COMMUNICATION NETWORK HETEROGENEITY MODERATED BY ACADEMIC LEVEL PREDICT STUDENT SUBJECTIVE WELL-BEING? Rahardjo, Wahyu; Indryawati, Rini; Fuad, Afmi; Qomariyah, Nurul; Andriani, Inge; Harsanti, Intaglia; Salve, Henny Regina
Arjwa: Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/arjwa.2024.v3i2.9231

Abstract

After the pandemic, students are still facing issues related to subjective well-being. Student behavior in communicating online with social media with various people with diverse backgrounds and also demographic factors such as academic level are factors that are thought to be able to predict student subjective well-being. The purpose of this study is to empirically ascertain whether communication network heterogeneity moderated by academic level has an effect on student subjective well-being. The participants of this study were 437 students in the Jakarta Greater area. Theoretical models are made to fit with empirical models. The results showed that academic level did not have a significant role in moderating the effect of communication network heterogeneity on student subjective well-being. That is, communication network heterogeneity itself is quite strong in predicting student subjective well-being. Other results are discussed later.  
HUBUNGAN ANTARA SELF COMPASSION DAN RESILIENSI PADA PEREMPUAN DEWASA AWAL YANG BERCERAI Permatasari, Shafira; Puspitawati, Ira; Fuad, Afmi
Arjwa: Jurnal Psikologi Vol 2, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/arjwa.2023.v2i4.9583

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara self compassion dan resiliensi pada perempuan dewasa awal berusia 20-40 tahun yang telah bercerai dan belum menikah kembali. Adapun sampel pada penelitian ini berjumlah 51 sampel. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan dengan tehnik snowball sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan bantuan analisis data yang dilakukan dengan SPSS for windows 22 melalui teknik korelasi bivariat dari Pearson. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah diujikan kepada 51 responden perempuan dewasa awal yang bercerai dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara self compassion dan resiliensi dengan taraf signifikan sebesar 0.353 (ρ > 0.05). Hal ini berarti hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak, atau dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara self compassion dan resiliensi pada perempuan dewasa awal berusia 20-40 tahun yang telah bercerai hidup dan belum menikah kembali. Selain itu, berdasarkan analisis deskriptif, diketahui bahwa variabel self compassion berada pada kategori sedang dan resiliensi pada kategori tinggi.
PARENTING SELF EFFICACY PADA IBU BEKERJA DENGAN ANAK USIA BALITA Wahyu, Tiara Nurulita; Puspitawati, Ira; Fuad, Afmi
Arjwa: Jurnal Psikologi Vol 3, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/arjwa.2024.v3i3.11366

Abstract

Bekerja merupakan suatu kebutuhan yang harus terpenuhi oleh seorang suami untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman atas tekanan ekonomi yang semakin mendesak, seorang istri harus turun tangan dalam membantu perekonomian keluarga karena penghasilan yang dihasilkan oleh suami tidak dapat mencukupi. Bagi keluarga dengan anak usia dini, ibu bekerja memiliki peran yang sangat kompleks dikarenakan pengasuhan anak usia dini dititikberatkan pada ibu. Penelitian ini bertujuan agar seorang ibu tetap dapat melakukan parenting self efficacy pada anak usia balita agar tetap dapat melakukan perannya sebagai seorang ibu untuk memenuhi kebutuhan secara psikologis anak- anak usia balita. Penelitian ini dilakukan untuk menggali data secara deskriptif. Penelitian ini mengadaptasi dan memodifikasi skala SEPTI (Self efficacy for parenting task index) dengan jumlah 36 item dari Coleman dan Karraker (2000). Berdasarkan analisis deskriptif statistic dengan responden 105 ibu yang bekerja dan memiliki anak usia balita, menunjukkan perhitungan mean empiric yang sangat tinggi artinya responden penelitian ini memiliki kemampuan dalam menjalankan pengasuhan anak balita ditengah kesibukannya dalam menjalani pekerjaan.