Nuh, Safaruddin M.
Unknown Affiliation

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EVALUASI SISA MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI Susilawati, -; Nuh, Safaruddin M.; Rafie, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.052 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.38855

Abstract

Material adalah komponen penting yang digunakan dalam menentukan nilai suatu proyek. Material yang di ambil hanya material pembesian saja yaitu : pembesian pada pile cap,  balok, dan kolom. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengetahui volume sisa material dan persentase level limbah yang ada pada proyek ini, apa saja faktor penyebab yang menjadi limbah pada proyek ini, bagaimana solusi dan upaya yang harus dilakukan untuk meminimalisir sisa material konstruksi. Ada beberapa cara teknik analisa yang dilakukan penulis, diantaranya adalah menghitung kebutuhan material pembesian menggunakan Microsoft Excel dan mengolah data kuisioner menggunakan metode likert. Dari hasil perhitungan dan analisis menghasilkan persentase sisa material Besi D-8 sebesar 0,003%, Besi D-13 sebesar 0,222%, Besi D-16 sebesar 0,009%, Besi D-19 sebesar 0,044%. Adapun faktor yang mempengaruhi sisa material pembesian pada proyek ini adalah faktor desain, faktor pengadaan, faktor manusia, faktor alat, faktor material, faktor residual, dan lain-lain.
PENERAPAN K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) MENGGUNAKAN METODE HIRADC (HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT, AND DETERMINING CONTROL) DAN JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA KALBAR Fuad, Muhammad; Indrayadi, M.; Nuh, Safaruddin M.
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.005 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.35913

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu masalah yang menjadi perhatian dunia. Permasalahan utamanya adalah perusahaan mengabaikan peraturan dalam K3. Hal tersebut terjadi karena kurang adanya kesadaran tentang besarnya risiko yang harus ditanggung oleh semua elemen perusahaan. Setiap kegiatan proyek tentu memiliki potensi risiko, terutama risiko yang mengancam para pekerja di suatu proyek pembangunan kontruksi. Seperti pada proyek pembangunan gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalbar yang berlokasi di kota Pontianak. Proyek ini sebagai objek penelitian untuk merencanakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan metode HIRADC (Hazard Identification, Risk Assesment, And Determining Control) dan JSA (Job Safety Analysis). Pada tahap pertama penelitian ini adalah merancang identifikasi bahaya  yang dapat terjadi pada pekerjaan proyek. Setelah diketahui bahaya dan risiko yang mungkin terjadi kemudian, dilakukan analisa risiko dengan metode HIRADC. Analisa tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko dari setiap kegiatan atau setiap pekerjaan proyek. Setelah diketahui kegiatan atau pekerjaan yang masuk dalam tingkat risiko tinggi, kemudian dilakukan tindakan lebih lanjut dengan metode JSA. Tujuan dari metode tersebut adalah untuk meminimalisir kecelakaan kerja pada kegiatan atau pekerjaan yang masuk dalam tingkat risiko tinggi. Kemudian dilanjutkan dengan pengendalian secara keseluruhan berupa pencegahan kecelakaan kerja dari seluruh pekerjaan proyek.Kata kunci : Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, HIRADC, JSA
ANALISA BIAYA AKIBAT KETERLAMBATAN PROYEK STUDI KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG ADMINISTRASI STIKES DHARMA INSAN PONTIANAK Nafia, Ali; Syahruddin, -; Nuh, Safaruddin M.
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v5i3.29418

Abstract

Efficient step of a project is capital in the work. It is according to the specified schedule, by determining the equipment and human resources as well as the use of costs and time and efficiently in carrying out the work of a project. This paper aims to determine the amount of duration and cost after accelerating in completing project activities, according to the time in the work contract. This paper takes the project of building the Stikes Dharma Insan Pontianak Administration Building. The data needed in this study include recapitulation of project costs, list of Cost Budget Plans (RAB), list of workers' wages, number of workers in the field and timeschedhule (S Curve). The method used is by rearranging network planning, determining critical paths, calculating duration crashes, calculating crash costs, cost slopes, crashing analysis, and total cost on alternatives to adding duration of work (working hours) and adding human resources. The results obtained by accelerating (crashing) for an alternative to additional working hours, obtained a total cost of Rp. 30.059.257.120, - still experiencing a delay of 40 working days. While the alternative addition of labor is Rp. 29,080,205,120, -. completion of project activities can be completed with the time specified in the contract with a duration of 400 working daysKeywords : Crashing, critical path, working hours, labor
ANALISIS PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENERAPAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM) DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT METHOD (RPWM) Studi Kasus: Pembangunan Sekolah Terpadu Kecamatan Pontianak Selatan Tahun Jamak Mahbar, Muhammad Hisbi; Rafie, Rafie; Nuh, Safaruddin M.
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 3 (2023): JeLAST Edisi Agustus 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i3.69299

Abstract

ABSTRAKDalam manajemen konstruksi banyak tindakan yang dapat dilakukan salah satunya yaitu penjadwalan proyek. Selain memastikan kegiatan proyek agar selesai tepat waktu, penjadwalan juga perlu memperhatikan aspek alokasi dan perataan sumber daya. Dikarenakan pada saat pelaksanaan proyek sering kali dijumpai permasalahan keterbatasan tenaga kerja. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui dan mengidentifikasi aktivitas penajadwalan berdasarkan PDM dan RPWM terhadap alokasi perataan tenaga kerja serta menganalisis perbandingan dari penerapan setiap metode pada penjadwalan sehingga didapat metode yang paling efektif. Penjadwalan pertama PDM memperoleh durasi 224 hari dengan 30 kegiatan kritis. Namun untuk lebih memperhalus perataan diperlukan proses leveling lanjutan. Direncanakan penjadwalan sumber daya terbatas pada PDM leveling yang memiliki durasi 283 hari dan 25 kegiatan kritis sedangkan penjadwalan RPWM leveling memiliki 271 hari dan 100 kegiatan kritis. Dari segi efisiensi tenaga kerja penjadwalan RPWM dan PDM memiliki hasil   yang sama pada Tukang Kayu= 29%, Kepala Tukang= 17%, Mandor= 7%. Sedangkan efisiensi tenaga kerja untuk Pekerja dengan penjadwalan PDM sebesar 9% dan untuk Pekerja dengan penjadwalan RPWM sebesar 10% serta Tukang Batu= 6%.Kata Kunci: Penjadwalan, RPWM, PDM, Tenaga Kerja.
PERENCANAAN MATERIAL DENGAN PENERAPAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DENGAN PENGGUNAAN LOT FOR LOT (LFL) DAN PERIOD ORDER QUANTITY (POQ) SEBAGAI TEKNIK LOT SIZlNG DALAM PENGENDALIAN BAHAN (Studi Kasus: Renovasi Pasar Kapuas Indah dan Mall Pelayanan Publik (Multiyears) Kota Pontianak) Ramadhan, Muhammad Ayasy Irham; Rafie, Rafie; Nuh, Safaruddin M.
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 2 (2023): JeLAST Edisi Juni 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i2.67922

Abstract

Manajemen material yang baik dapat dinilai dari sistem manajemen yang konsisten, komprehensif, dan mendukung pada saat pengadaan dan konstruksi. Perencanaan kebutuhan material dibutuhkan agar dalam pelaksanaan penggunaan bahan material dapat digunakan dagan efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan metode Material Requirement Planning (MRP) dengan dua teknik lot sizing yang berbeda sehingga mendapatkan hasil perhitungan yang paling ekonomis pada perencanaan material Proyek Renovasi Pasar Kapuas Indah dan Mall Pelayanan Publik (Multiyears) Kota Pontianak. Teknik lot sizing yang digunakan adalah teknik Lot For Lot (LFL) dan Period Order Quantity (POQ). Material yang dikendalikan adalah minipile 25 cm x 25 cm, bekisting, scaffolding, dan besi tulangan U32 berdasarkan harga bahan tertinggi dari anggaran biaya. Persediaan material (tulangan, bekisting, minipile, dan   scaffolding   dengan metode MRP (Material Requirement Planning) cukup baik dan optimum, karena persediaan material selalu sama atau lebih tinggi dari kebutuhan material. Lotting dengan hasil biaya terendah berdasarkan rekap hasil kebutuhan biaya material Tulangan U32, Bekisting, dan Scaffolding didapatkan dengan menggunakan teknik Period Order Quantity, tetapi pada teknik Period Order Quantity akan menyebabkan penumpukan material jika pada lapangan tidak dilakukan kontrol yang baik terhadap penggunaan material, sedangkan untuk Minipile didapatkan biaya terendah dengan lotting Lot For Lot.Katakunci: material, MRP, perencanaan
Analysis of Heavy Equipment Productivity in Road Rehabilitation Projects on Nanga Semangut-Putussibau-Tanjung Kerja and Putussibau-Nanga Era Roads Paskasio, Jhoni; Nuh, Safaruddin M.; Rafie, Rafie
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 4 (2024): Vol 24, No 4 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI NOVEMBER 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jts.v24i4.85866

Abstract

This study analyzes the productivity of heavy equipment in road rehabilitation projects for the Nanga Semangut-Putussibau-Tanjung Kerja and Putussibau-Nanga Era routes to evaluate efficiency and operational costs. The research compares various equipment types' productivity and working hours across two time segments. The findings reveal that dump trucks demonstrated high productivity with shorter working durations in Time Segment 1, while asphalt finishers, pneumatic tire rollers, and tandem rollers maintained stable productivity with varying hours. Segment 1 was more efficient, exhibiting higher productivity and lower rental costs than Segment 2, which showed longer operational hours and increased total costs. The study also assessed heavy equipment combinations, identifying Combination 3, featuring 18 dump trucks with an 8 m ³ capacity, as the most efficient. This combination achieved the shortest completion time of 44 days with a total cost of IDR 2,255,104,022.93. These results highlight the importance of optimal equipment selection, strategic resource allocation, and cost management in ensuring successful road rehabilitation projects.
ANALISIS PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN BIDANG LABORATORIUM FORENSIK POLDA KALBAR Hutasoit, Vina Elisa; Nuh, Safaruddin M.; Rafie, Rafie
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 1 (2023): JeLAST Edisi Februari 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i1.62941

Abstract

Proyek Pembangunan Bidang Laboratorium Forensik Polda Kalbar yang berlokasi di Teluk Mulus, Kubu Raya, Kalimantan Barat ini merupakan proyek multiyears yang mengalami sedikit keterlambatan dari jadwal yang sudah direncanakan. Dari data yang telah diperoleh dari proyek, durasi yang diperlukan untuk pekerjaan struktur adalah 31 minggu atau sama dengan 217 hari kerja. Akan tetapi, ada faktor di lapangan yang mempengaruhi durasi penyelesaian pekerjaan struktur pada proyek tersebut. Penjadwalan ulang menggunakan metode PDM (Presedence Diagram Method) dengan bantuan software Microsoft Project 2019. Metode PDM menggunakan diagram yang menunjukkan logika hubungan kegiatan yang kompleks diantara aktivitas-aktivitasnya. Sedangkan Microsoft Project adalah software yang memudahkan perencanaan jadwal pada suatu proyek konstruksi. Microsoft Project 2019 ini juga secara otomatis dapat mengidentifikasi kegiatan-kegiatan kritis. Kegiatan kritis adalah kegitan yang tidak boleh ditunda pelaksanaannya karena akan mempengaruhi pekerjaan lain yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Dari analisa menggunakan metode PDM, diperoleh durasi yang dibutuhkan untuk pekerjaan struktur adalah 217 hari kerja. Adapun item pekerjaan yang terdapat dalam kegiatan kritis adalah bekisting kolom pada pekerjaan lantai atap, pengecoran kolom pada pekerjaan lantai atap, dan pemasangan atap profil baja.
ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK RENOVASI/PENAMBAHAN RUANG PUSKESMAS SINGKAWANG SELATAN I MENGGUNAKAN METODE ANALISIS NILAI HASIL Hutajulu, Yolanda Mutiara; Rafie, Rafie; Nuh, Safaruddin M.
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 1 (2023): JeLAST Edisi Februari 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i1.62940

Abstract

Waktu dan biaya harus dipantau selama pengerjaan proyek berlangsung. Diharapkan pengelolaan proyek yang buruk dapat dicegah ataupun diperbaiki dengan adanya pengendalian waktu dan biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja biaya dan waktu proyek menggunakan Analisis Nilai Hasil, memprediksi biaya dan waktu penyelesaian dan seberapa besar perbedaannya dengan perencanaan serta mengetahui penyebab keterlambatan proyek. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk menjelaskan suatu masalah atau peristiwa yang terjadi saat penelitian dilakukan dan menyajikannya dalam bentuk angka yang bermakna. Pada akhir peninjauan yaitu minggu ke-18, nilai CPI sebesar 1,023 menunjukkan biaya yang dikeluarkan tidak melebihi Rencana Anggaran Biaya (RAB) tanpa PPN. Nilai SPI sebesar 0,764 yang menunjukkan bahwa kegiatan proyek mengalami keterlambatan. Nilai estimasi biaya akhir sebesar Rp 1.210.757.994,64 yang mana lebih kecil Rp 28.430.462,80 dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) tanpa PPN dengan nilai Rp 1.239.188.457,44. Estimasi waktu selesai proyek berdasarkan pada akhir peninjauan kegiatan proyek adalah 21,925 minggu yang berarti proyek akan selesai lebih lama 0,925 minggu dari waktu yang direncanakan yaitu selama 21 minggu jika kinerja proyek mengalami kecenderungan yang sama pada pengerjaan diminggu selanjutnya. Keterlambatan proyek dikarenakan pekerjaan pembersihan lokasi tidak dimasukkan kedalam jadwal rencana, terjadi keterlambatan material dan terdapat pekerjaan yang terlambat dikerjakan dari rencana.
Kajian Faktor Penyebab Pembengkakan Biaya (Cost Overrun) Pada Proyek Konstruksi Gedung Milik Pemerintah dan Swasta di Kalimantan Barat Jayadi, Jacob; Nuh, Safaruddin M.; Rafie, Rafie
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 1 (2023): JeLAST Edisi Februari 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i1.63460

Abstract

Pembengkakan biaya sendiri merupakan sebuah fenomena umum yang sering terjadi pada suatu kegiatan proyek konstruksi dimana sangat jarang ditemukan proyek-proyek konstruksi yang diselesaikan sesuai dengan perencanaan biayanya. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Berdasarkan temuan penelitian, ditemukan proyek yang dominan mengalami cost overrun adalah milik pemerintah. Faktor-faktor penyebab pembengkakan biaya dikelompokkan dalam sembilan kelompok dan ditanyakan kepada seluruh responden mengenai tingkat kesetujuannya dan ditambah kepada responden yang mengalami cost overrun mengenai konfirmasi kejadian faktor-faktor tersebut. Terdapat sepuluh faktor dominan berdasarkan data tingkat kesetujuan responden dan dua faktor dominan berdasarkan data konfirmasi kejadian cost overrun responden yang mengalami cost overrun proyek yang ditinjau.
TIME COST TRADE OFF ANALYSIS ON PROJECT ACCELERATION WITH ADDITIONAL WORKING HOURS (OVERTIME) (CASE STUDY: BUILDING REHABILITATION PROJECT ON DEKRANASDA HALL OF WEST KALIMANTAN) Azzahra, Yasra; Lusiana, Lusiana; Rafie, Rafie; Syahrudin, Syahrudin; Nuh, Safaruddin M.
Jurnal Teknik Sipil Vol 23, No 4 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI NOVEMBER 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jts.v23i4.71535

Abstract

Acceleration on projects is frequently used when there is a mismatch between the actual and planned schedules. In addition, acceleration is frequently implemented in response to requests from the project owner to complete the project as quickly as possible to meet specific goals so that the building can be used immediately. The owner of the Dekranasda Building and Hall in West Kalimantan requested that the project be finished immediately so that the Dekranasda Building could be used as the location for a national UMKM exhibition event. The initial plan for this project was scheduled for 152 working days. Because there would be an exhibition event, the project was accelerated to 128 working days. The purpose of this research is to accelerate the project for 24 days. The stages of this acceleration analysis start from finding what activities can be softened, then compiling a network diagram to identify activities on the critical path, followed by crashing analysis to get crash duration, crash cost, and cost slope, then Time Cost Trade-Off analysis is carried out. This research uses the PDM (Precedence Diagram Method) method applied to Microsoft Project to compile a Network Diagram. The results of the acceleration analysis show that the crashing process is carried out until the 12th crashing to meet the target acceleration duration of 128 working days from the normal duration of 152 working days, and the usual 24-day length is shortened. Twelve tasks have been added, raising the overall project cost from Rp. 6,794,007,874 to Rp. 7,091,725,614 by a total of Rp. 297,717,741.