Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Desain Perencanaan Instalasi Listrik di Gedung Operasi dan Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Agoesdjam Ketapang Sutrisno, M.; Arsyad, M. Iqbal; Pontia W, F. Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Sakit Umum Daerah dr.Agoesdjam Ketapang sedang merencanakan pembangunan gedung baru yaitu gedung operasi dan bersalin. Gedung operasi dan bersalin rumah sakit umum daerah dr. Agoesdjam Ketapang direncanakan dengan luas bangunan 2032 m2  yang terdiri dari  dua lantai. Agar terciptanya pelayanan yang baik, nyaman, tenang dan keamanan keselamatan jiwa manusia, perencanaan instalasi listrik pada bangunan rumah sakit ini harus sesuai dengan  Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu  berdasarkan Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis bangunan dan prasarana rumah sakit. Penelitian pada perencanaan instalasi gedung ini menggunakan metode studi studi literatur dan metode diskriptif analitik. Dalam perencanaan gedung operasi dan bersalin rumah sakit umum daerah dr. Agoesdjam Ketapang ini ada melakukan beberapa perhitungan untuk mencari kebutuhan iluminasi penerangan, kapasitas AC (Air Conditioner), besar pengaman, luas penampang, beban total, dan jatuh tegangan serta membuat line diagram. Berdasarkan hasil perhitungan dan Analisa jumlah lampu yang akan digunakan adalah 433 buah lampu dan 41 buah Air Conditioner dengan total keseluruhan beban yang dibutuhkan di gedung operasi dan bersalin rumah sakit umum daerah dr.Agoesdjam Ketapang adalah 54,475 kW. 
IDENTIFIKASI SEBARAN BLANK SPOT AREA JARINGAN GSM DI BEBERAPA RUAS JALAN KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG MENGGUNAKAN METODE DRIVE TEST Maulana, Sadikin; Imansyah, Fitri; Pontia W, F. Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mengetahui area blank spot di Sungai Ambawang lebih tepatnya di sepanjang Jalan Tran Kalimantan Sungai Ambawang. maka dilakukan identifikasi area balnk spot dengan metode drive test untuk mengukur kualitas sinyal. menggunakan aplikasi G-NetTrack Lite berdasarkan parameter yaitu dengan KPI(Key Performance Indicator). Hasil penelitian telah diketahui nilai dari tinggi RSCP (Reference Signal Code Power) dengan drive test dengan 3 provider yaitu : telkomsel, indosat, dan H3I. yaitu :1.  Pada provider telkomsel dengan katagori sinyal yaitu: 1.(Sangat Baik) = 132 titik pada desa antara lain : korek 2.(Baik) = 108 titik. pada desa antara lain : Durian. 3.( Cukup Baik) = 56 titik. pada desa antara lain : Durian, Jawa Tengah dan Korek. 4.( Hampir Baik) 63 titik Pada desa antara lain :  Durian. 5.(Hampir Baik) = 428  titik. pada desa antara lain : Sungai Ambawang Kuala, dan Korek. 6.(Tidak Baik) = 348 titik.  pada desa antara lain : Jawa Tengah Sungai Ambawang Kuala  Teluk Belukang. 7.(Sangat Tidak Baik) 3811 titik pada desa antara lain :  Korek, Linga, Pancaroba, Jawa Tengah, Sungai Ambawang Kuala, Durian, dan  Teluk Belukang. 2. Pada provider indosat dengan katagori sinyal yaitu: 1.(Sangat Baik) = 113 titik.  Pada Durian, Sungai Ambawang Kuala, Jawa Tengah, Korek, Pancaroba dan Teluk Belukang. 2.(Baik) = 51 titik. pada desa antara lain Durian, Sungai Ambawang Kuala, Jawa Tengah, Korek, Desa Pancaroba dan Teluk Belukang. 3.(Cukup Baik) = 133 titik. pada desa antara lain : Durian,  Sungai Ambawang Kuala,  Jawa Tengah, Korek, Pancaroba dan  Teluk Belukang. 4.(Hampir Baik) = 134 titik. pada desa antara lain : Durian, Sungai Ambawang Kuala, Desa Jawa Tengah,  Korek,  Linga, Pancaroba dan Teluk Belukang. 5.(Hampir Baik) = 134 titik pada desa antara lain : Durian,  Sungai Ambawang Kuala, Jawa Tengah,  Korek,  Linga,   Pancaroba  Teluk Belukang. 6.(Tidak Baik) = 336 titik.  pada desa antara lain : Durian,  Sungai Ambawang Kuala,  Jawa Tengah,  Korek, Pancaroba dan  Teluk Belukang. 7.(Sangat Tidak Baik) 3425 titik pada desa antara lain : Durian, Sungai Ambawang Kuala, Jawa Tengah,  Korek,  Linga,  Pancaroba dan  Teluk Belukang. 3. Pada provider H3I dengan katagori sinyal yaitu: 1.(Sangat Baik) = 23 titik.  pada desa antara lain : Jawa Tengah. 2.(Baik) = 23titik. pada desa antara lain : Jawa Tengah. 3.(Tidak Baik) = 498 titik. pada desa antara lain : Teluk Belukang. 4.(Sangat Tidak Baik) 4586 titik. Pada desa antara lain :  Korek, Linga, Pancaroba, Jawa Tengah, Sungai Ambawang Kuala, Durian, dan  Teluk Belukang. Identifikasi sebaran Blank Spot Area jaringan GSM di beberapa ruas Jalan Kecamatan Sungai Ambawang menunjukan bahwa semakin jauh jarak pengukuran dari suatu BTS dengan metode drive test maka hasil yang di peroleh menunjukan nilai semakin kecil, dengan katagori sangat tidak baik
Evaluasi Perencanaan Sistem Penerangan Hotel Q Kubu Raya Kalimantan Barat Fauzi, Ahmad; Arsyad, M. Iqbal; Pontia W, F. Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem penerangan atau pencahayaan menjadi salah satu fasilitas pendukung sebuah bangunan. Penerangan yang baik haruslah mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan standar bangunan yang dipilih. Hotel merupakan   suatu   badan usaha  yang bergerak   dibidang   jasa   dengan   fokus kegiatannya adalah untuk melayani tamu yang datang dengan pelayanan yang terbaik. Hotel Q Kubu Raya Kalimantan Barat adalah Hotel yang dibangun diarea komplek Qubu Resort Kubu Raya Kalimantan Barat yang memiliki ketinggian sekitar 17,34 m dengan luas 697,5 m2 dan memiliki  4 laintai. Mengevaluasi perencanaan sistem penerangan pada Hotel Q  ini diharapkan mampu membantu mengetahui kekurangan yang ada pada Perencanaan sistem penerangan, dengan tidak mengurangi kenyamanan dan  fungsi ruang pada hotel itu sendiri. Setelah dilakukan perhitungan jumlah lampu yang dibutuhkan dan kemudian dibandingkan dengan perencanaan yang sudah ditentukan, terdapat banyak selisih antara perencanaan dengan perhitungan yang telah dilakukan yakni sebanyak 79 ruangan hasil perbandingannya negatif (-) yang menunjukan bahwa terdapat perencanaan jumlah lampu yang lebih kecil dari perhitungan jumlah lampu yang dibutuhkan.  Sedangkan untuk hasil positif (+) sebanyak 5 ruangan yang menunjukan bahwa terdapat perencanaan jumlah lampu yang lebih besar dari perhitungan jumlah lampu yang dibutuhkan, dan 34 ruangan lainnya hasilnya nol (0) yang menunjukan bahwa perencanaan jumlah lampu yang sudah ditentukan sama dengan perhitungan jumlah lampu yang dibutuhkan. Dari hasil pembahasan menunjukan bahwa perencanaan sistem penerangan pada masing-masing ruangan pada Hotel Q Kubu Raya Kalimantan Barat tidak memenuhi standar PUIL 2000 (SNI 03-6197-2000), hal ini dibuktikan dari banyaknyaknya perencanaan jumlah lampu yang sudah ditentukan hasilnya negatif (-) yakni sebanyak 79 ruangan dan hasil positif sebanyak 5 ruangan dari total seluruh ruangan sebanyak 118 ruangan, dan jika dipersentasikan ruangan yang tidak memenuhi standar mencapai 71,18%. Dari hasil rekapitulasi perhitungan kebutuhan daya dan kepadatan daya, menunjukan bahwa hasil perhitungan jumlah lampu yang dibutuhkan masing-masing ruangan pada Hotel Q Kubu Raya Kalimantan Barat nilai kepadatan dayanya masih dibawah batas standar yang telah ditetapkan, sehingga perhitungan ulang yang dilakukan berdasarkan standar BSN PUIL 2000 terhadap jumlah lampu yang dibutuhkan sudah memenuhi standar dan sangat direkomendasikan untuk digunakan sebagai acuan jika nantinya akan dilakukan perbaikan terhadap sitem perencanaan penerangan yang telah terpasang (existing).
Studi Perencanaan Kebutuhan Instalasi Listrik di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rubini Mempawah Hardin, A; Gianto, Rudy; Pontia W, F. Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rubini Mempawah sedang merencanakan pembangunan gedung baru. Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rubini Mempawah ini akan direncanakan berjumlah 6 gedung. Untuk membangun Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rubini Mempawah ini diperlukan perencanaan instalasi listrik yang merupakan bagian pada tahap awal pekerjaan. Dengan adanya perencanaan ini dapat membuat sistem instalasi listrik agar beroperasi dengan baik dan pengadaan sarana serta prasarana fisik dan non-fisik juga dapat tertata dengan baik. Dalam merencanakan instalasi ini menggunakan metode studi literatur, observasi, diskriftif analitik dan metode lumen. Pada tahap perencanaannya dilakukan beberapa perhitungan yaitu menghitung kebutuhan iluminasi penerangan, kapasitas tata udara, luas penampang penghantar, rating arus pengaman serta membuat line diagram dan menghitung rincian anggaran biaya. Perencanaan instalasi listrik ini direncanakan sesuai dengan  Standar Nasional Indonesia, yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 dan Peraturan Umum Instalasi Listrik 2011. Berdasarkan hasil perhitungan  dan analisa diperoleh besar daya untuk memenuhi seluruh kebutuhan beban listrik yaitu sebesar 1547025 Watt dan biaya total seluruh pekerjaan yaitu sebesar Rp11.052.230.086.
ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN DAN KUALITAS SINYAL 4G LTE TELKOMSEL DI AREA FAKULTAS TEKNIK UNTAN PONTIANAK Jalaludin, -; Imansyah, Fitri; Pontia W, F. Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berkembangnya jumlah penyedia layanan pada jaringan 4G LTE (Long Term Evolution), memaksa operator penyedia layanan untuk semakin memperkokoh jaringan dan mengoptimalkan layanan serta kualitas yang akan diberikan. Kualitas layanan yang akan diberikan harus sesuai dengan standar kualitas KPI yang telah ditetapkan. Penelitian pada area Fakultas Teknik UNTAN menggunakan aplikasi G-Net Track Pro dengan metode walk test yang menghitung kekuatan sinyal berdasarkan RSRP, RSRQ dan SNR. Hasil penelitian memperlihatkan nilai RSRP, RSRQ dan SNR membutuhkan perbaikan kualitas jaringan, karena kekuatan sinyal di beberapa titik tersebut belum maksimal. Dari hasil penelitian memperlihatkan nilai rata-rata keseluruhan RSRP -90,07 dBm dengan angka menunjukan pada skala medium (sedang) warna kuning. Untuk nilai rata-rata keseluruhan RSRQ -9,91 dB dengan angka menunjukan pada skala medium (sedang) warna kuning, Kemudian untuk nilai rata-rata keseluruhan SNR -6,69 dB dengan angka menunjukan pada skala medium (sedang) warna kuning. Dari data tersebut memperlihatkan kualitas sinyal yang terdapat di area Fakultas Teknik tersebut belum maksimal dan masih memerlukan perbaikan kualitas jaringan dengan melakukan perancangan dan pemasangan antenna
CASE BASED REASONING FOR TROUBLESHOOTING ON BASE TRANSCEIVER STATION USING COSINE SIMILARITY METHOD Wiyono, Rohmat; Imansyah, Fitri; Pontia W, F. Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan pada BTS menjadi persoalan tersendiri bagi para teknisi khususnya para teknisi pemula, terlebih lagi dengan banyaknya tower BTS yang dibangun oleh provider dan kemungkinan akan adanya BTS yang mengalami gangguan dalam waktu yang bersamaan, tentunya teknisi harus dapat melakukan troubleshooting atau penanganan gangguan dengan cepat dan tepat sehingga dapat meminimalisir kekecewaan pelanggan akibat terganggunya layanan telekomunikasi yang disediakan oleh provider. Oleh sebab itu, dibutuhkannya sebuah sistem cerdas berbasis pengetahuan yang dapat mempelajari dan memecahkan masalah berdasarkan pengetahuan masa lalu dan dapat beradaptasi dalam menyelesaikan masalah baru, yang mana ini merupakan ciri-ciri dari sistem Case Based Reasoning. Case Base Reasoning adalah penalaran yang digunakan untuk menyelesaikan kasus baru dengan cara mengadaptasi solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya, yang mempunyai permasalahan yang serupa dengan kasus baru. Pada tahapan retrieve, terjadi proses perhitungan kemiripan antara kasus baru dengan kasus lama. Perhitungan kemiripan kasus baru dengan kasus lama menggunakan metode Cosine Similarity. Pengujian hasil sistem  menggunakan tahapan CBR, kesesuaian hasil diagnosis pakar dan hasil diagnosis sistem, serta pengujian metode Cosine Similarity. Hasil pengujian pada diagnosis pakar dan diagnosis sistem atau output dari sistem dengan menggunakan 9 kasus gangguan dan 31 gejala gangguan  memberikan hasil diagnosis yang sesuai dengan persentase kemiripan 100%. Pada pengujian metode Cosine Similarity dengan membandingkan antara dua kasus, yakni kasus baru yang belum terekam sistem dan kasus lama yang berada dalam basis kasus, pengujian perhitungan  sistem dan perhitungan secara manual menggunakan 5 kasus uji, nilai similarity keluaran dari sistem dihitung kembali secara manual menggunakan rumus cosine similarity dan memberikan nilai yang sesuai, sehingga sistem memberikan rekomendasi  kasus lama yang memiliki nilai kemiripan tertinggi dari seluruh kasus yang terekam dalam sistem untuk menyelesaikan masalah baru. Dapat disimpulkan bahwa sistem CBR dapat beradaptasi terhadap kasus baru dengan cara memberikan rekomendasi solusi dari kasus lama.
ANALISIS PERFORMANCE WIFI DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA MENGGUNAKAN APLIKASI G-NET WIFI Herawati, Tita; Imansyah, Fitri; Pontia W, F. Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan adanya kualitas internet yang bagus maka hal ini dapat membantu dan menunjang sarana prasarana dalam  mengolah data dan bertukar informasi. Di Fakultas Pertanian Univeritas Tanjungpura sendiri menggunakan layanan jaringan nirkabel (wireless) untuk menunjang sarana dan prasarana Akademik. Perlu di ketahui layanan berbasis nirkabel (wireless) merupakan jaringan dengan media berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar user karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar jaringan. Fakultas Pertanian terdapat wifi Untan yang dapat digunakan pada area Fakultas pertanian saja dan disini diukur performansi dari wifi Untan dengan parameter yang meliputi RSSI (Received Signal Strength Indicator) dengan menggunakan metode walktest. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan data hasil pengkuran yang menunjukkan kualitas nilai RSSI yang bervariasi Pada rute 1 titik A – B memiliki RSSI yang paling besar dengan nilai RSSI -76 dBm, nilai ini menunjukan angka pada skala yang buruk. Pada titik B – C memiliki nilai RSSI -71 dBm, Nilai ini berada pada skala yang buruk. Selanjutnya adalah Nilai RSSI pada titik C – D ini adalah -62 dBm. Pada jalur ini nilai RSSI yang didapat berada pada skala yang sedang. Titik selanjutnya adalah titik D – E. Pada titik ini nilai RSSI yang didapat berada pada skala yang sedang dengan nilai rata-rata RSSI -67 dBm. Pada rute 2 titik A – B Nilai skala RSSI pada titik ini adalah -66 dBm berada pada skala sedang. Selanjutnya titik B – C pada ini rute ini nilai RSSI yang didapat berada pada skala yang buruk dengan rata-rata nilai RSSI -72 dBm. Pada rute 3 titik A – B Pada titik ini skala RSSI yang didapat berada pada skala yang sedang, nilai rata-rata RSSI untuk titik ini adalah -66 dBm. Selanjutnya titik B – C, nilai RSSI yang di dapat berada pada skala  sedang dengan nilai -62 dBm. Terakhir titik C – D Untuk skala RSSI pada titik ini adalah pada skala bagus dengan nilai RSSI -59 dBm. Hasil pengukuran pengambilan data pada hari keenam dengan menggunakan alat TP-LINK OMADA 110 untuk rute 2 titik A - B sebelum memakai alat memiliki nilai rata-rata RSSI dengan nilai RSSI - 68  dBm dalam kategori sedang, sedangkan yang sudah memakai alat memiliki nilai rata-rata -59 dBm temasuk dalam kategori baik. Cakupan area TP-LINK OMADA 110 adalah 30 Meter dengan sebaran omni directional.Perlunya penambahan akses point rute 1 karena pada titik A – B terdapat ruang kuliah yang tidak terlayani dengan baik karena tidak adanya akses point yang dapat melayani area tersebut. Pada titik tersebut juga sering berlangsung perkuliahan dan dengan adanya akses point di area itu, tentunya juga dapat membantu  proses  perkuliahan.
ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) PADA LAYANAN VOD (VIDEO ON DEMAND) USEETV JARINGAN INDIHOME DI KOTA BENGKAYANG Sagita, Delsy Zarnavannie; Imansyah, Fitri; Pontia W, F. Trias; Marpaung, Jannus
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Video on Demand merupakan fitur pada layanan UseeTv IndiHome yang diluncurkan PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk berbasis Internet Protocol. Video on Demand merupakan penyedia layanan yang memungkinkan pelanggan untuk dapat melakukan perekaman, penyimpanan dan penayangan kembali acara televisi tertentu. Untuk mendapatkan kinerja yang baik, maka layanan ini membutuhkan bandwidth yang cukup besar. Teknologi Gigabyte-Capable Passive Optical-Network (GPON) menjadi teknologi yang dapat mendukung layanan ini. Dalam layanan UseeTv, aktivitas kecepatan transfer data sangat mempengaruhi laju trafik agar menghasilkan parameter (QoS) Quality of Service yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membandingkan kualitas kecepatan transfer data pada paket IndiHome saat menggunakan fitur Video on Demand dengan menggunakan aplikasi wireshark berdasarkan parameter throughput, packet loss, delay dan jitter. Penelitian ini membahas tentang analisis kualitas kecepatan transfer data pada layanan UseeTV IndiHome di Kota Bengkayang berdasarkan parameter Quality of Service pada layanan IndiHome menggunakan aplikasi Wireshark, dari hasil penelitian ini merupakan data pengukuran QoS pada layanan IndiHome per masing-masing layanan 10 Mbps, 20 Mbps, dan 50 Mbps. Keunikan dari tugas akhir ini adalah pengambilan layanan sampel penelitian khususnya beberapa cafe yang menggunakan 10 Mbps atau 20 Mbps dengan 2 jalur layanan sebagai backup saat terjadi gangguan pada salah satu jalur layanan sebagai upaya kestabilan layanan sistem koneksi internet di cafe tersebut. Dari semua rekapitulasi kualitas kecepatan transfer data pada paket 10 Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps pada UseeTv IndiHome dapat disimpulkan bahwa nilai setiap parameter Quality of Service dapat berbeda-beda pada setiap paket yang meliputi kategori buruk, sedang, bagus dan sangat bagus walaupun pada paket yang sama.
STUDY OF ELECTRICAL INSTALLATION PLANNING AT THE GENERAL HOSPITAL IN BENGKAYANG DISTRICT Prabasa, Restu; Arsyad, M. Iqbal; Pontia W, F. Trias
Telecommunications, Computers, and Electricals Engineering Journal (TELECTRICAL) Vol 1, No 1: June 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/telectrical.v1i1.69798

Abstract

The Regional General Hospital of Bengkayang Regency is planning the construction of a new building. The Bengkayang Regency General Hospital building will be planned to total 2 buildings, namely the Central Medical building and the IRNA building, where the Central Medical building has 4 floors with an area of 8024.62 m2 and the IRNA building has 3 floors with an area of 5945.55 m2 and several rooms to be built include: INFECTIOUS, IGD, Obstetric Installation, ICU, ICCU, HCU, Operating Room, and IRNA Room. To build the Regional General Hospital of Bengkayang Regency, it is necessary to plan electrical installations which are part of the initial stage of work. In planning this electrical installation, the need for electrical energy to serve the load must be in accordance with the Indonesian National Standard which refers to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 24 of 2016 concerning technical requirements for hospital buildings and infrastructure and the General Regulation of Electrical Installations (PUIL) 2011. Research on the planning of this installation uses literature study methods and discriminatory analytics. At the planning stage, several calculations were carried out, namely calculating the need for lighting illumination, air conditioning capacity, conducting cross-sectional area, safety current rating, as well as making line diagrams and calculating cost budget details (RAB). Based on calculations and analysis, the amount of power to meet all electricity load needs is 624322 Watt and the total cost of all work is Rp. 5,623,488,000.00.
STUDY OF ELECTRICAL INSTALLATION PLANNING AT PRATAMA JAGOI BABANG HOSPITAL Dian, Mardiana; Pontia W, F. Trias; Arsyad, M. Iqbal
Telecommunications, Computers, and Electricals Engineering Journal (TELECTRICAL) Vol 1, No 2: October 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/telectrical.v1i2.69984

Abstract

Planning for Jagoi Babang Pratama Hospital is a Regional General Hospital owned by the Government which is located in Jagoi Babang District, Bengkayang Regency, West Kalimantan Province. Jagoi Babang Primary Hospital has a total land area of 10,275 m2. The Study of Electrical Installation Planning at Pratama Jagoi Babang Hospital will be carried out in Building C, which at the time this research was appointed, development planning was being carried out and the location of Building C was on the 1st floor. The construction of this hospital is very dependent on electrical installations, especially lighting and air conditioning installations to support the needs of hospital staff and patients. For the smooth running of hospital activities, calculations are needed to design correct and proper electrical installations, according to the Indonesian National Standard based on General Electrical Installation Requirements (PUIL) of 2011 and Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 24 of 2016 concerning technical requirements for hospital buildings and infrastructure which is stated in article 23. In planning the electrical installation of Pratama Jagoi Babang Hospital, researchers made several calculations, namely lighting illumination, air conditioning capacity, safety size, cross-sectional area, total load, and voltage drop. Based on the results of calculations and analysis of the number of lamps counted, 470 lamps were obtained with the type of DL LED 14 Watt, DL LED 18 Watt, TL LED 18 Watt. Then the total load required is 8168 Watt = 8.168 kW while for planning Air Conditioners with a total load required is 140.633 kW with a total of 35 Air Conditioners.