Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

RENCANA PENGEMBANGAN PEMETAAN KEBUTUHAN PELANGGAN ICONNET BERDASARKAN KONDISI EXISTING BERBASIS AMARTA Febrianti, Putri Adhelia; Imansyah, Fitri; Pontia W, F. Trias; Marpaung, Jannus; Kusumawardhani, Eka
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 2: Juli 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i2.59002

Abstract

Aplikasi Manajemen Resource Tertata (AMARTA) merupakan sebuah program pemetaan atau peta online berbasis web (Web-Based) yang digunakan secara khusus oleh PT. ICON+ dalam melakukaan pendataan atau pengelolaan aset. Dalam penelitian ini diperlukan Teknik analisis kondisi perencanaan pemetaan pelanggan ICONNET dengan menggunakan aplikasi AMARTA. Dengan melakukan pendataan atau pengelolaan aset dan membuat letak titik sebaran data pada setiap pelanggan ICONNET didapatkan hasil pendataan atau pengelolaan aset, dengan membuat letak titik sebaran dan peta sebaran pelanggan ICONNET serta rencana pengembangan pada cluster Sungai Jawi dengan menggunakan AMARTA. Pendataan aset aktivasi pelanggan ini merupakan penginputan dan pengerjaan perangkat Outside Site Plan (OSP) jaringan. Perangkat OSP adalah semua perangkat atau komponen yang berada di luar Point of Presence (PoP), seperti Optical Distribution Frame ODF (ODF), tiang, kabel serat optik, splice closure atau Joint Box (JB), dan sebagainya. Adapun pengerjaannya yaitu seperti penarikan kabel, penyambungan core (splicing core), dan sebagainya. Untuk penelitian yang dilakukan terhadap rencana pengembangan pemetaan pada cluster Sungai Jawi dapat disimpulkan bahwa cluster Sungai Jawi terbagi menjadi 3 polygon yang dimulai dari Gg. Harapan – Gg. Rumput Permai. Fiber Distribution Terminal (FDT) pada cluster ini terletak pada SMAN 2 Pontianak dan memiliki total FAT sebanyak 66. Kabel yang digunakan yaitu kabel 24 core dan 6 core dengan total pemakaian kabel sepanjang 11.900 m dan penggunaan tiang sebanyak 117. Perangkat ONT pada cluster ini menggunakan merk Raisecom. Titik sebaran cluster Sungai Jawi pada AMARTA hanya berupa pole, FAT, splitter, splice closure, cable. Jarak kabel drop wire dari FAT menuju ONT pelanggan rencana pengembangan jarak terdekat 75 m dan jarak terjauh 200 m dengan rata rata layanan yang dipilih oleh pelanggan 10, 20 dan 50 Mbps.
ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) PADA JARINGAN INDIHOME KOTA KETAPANG Hajirin, -; Imansyah, Fitri; Kusumawardhani, Eka; Pontia W, F. Trias; Yacoub, Redi Ratiandi
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 2: Juli 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i2.57052

Abstract

Jaringan indihome merupakan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat dan didukung dengan teknologi komunikasi yang handal. Untuk melayani kebutuhan ini, PT. Telkom Indonesia sebagai salah satu penyedia jasa layanan dan akses mempunyai layanan IndiHome yang dapat digunakan untuk suara, data, dan video. Layanan ini disebut dengan triple play. Penggunaan layanan Internet yang beragam sifatnya secara bebas dapat mengakses semua aplikasi yang ada dalam internet. Penyebabnya bandwidth yang ada telah terambil banyak untuk memenuhi user pertama dan kedua karena untuk melihat video secara online atau download yang membutuhkan bandwidth yang cukup besar, sehingga untuk user ketiga mengalami delay. QoS adalah kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan layanan trafik yang melewatinya. Hasil dari penelitian ini merupakan data pengukuran QoS pada layanan IndiHome 10 Mbps yang memberikan kesimpulan bahwa IndiHome 10 Mbps sudah cukup stabil tetapi sangat dipengaruhi oleh gangguan (noise) dimana jumlah pengguna yang sangat banyak dapat menurunkan nilai QoS Hasil pengukuran menunjukkan penurunan kualitas jaringan dialami pada pelanggan daerah Kota Ketapang. Penurunan kualitas jaringan disebabkan oleh gangguan pada fiber optik hal ini diperlihatkan dari indikasi gangguan pada alikasi Wireshark Pada penelitian ini untuk kualitas jaringan yang diperoleh nilai rata-rata pengukurannya masih berada dalam standar acuan yang disarankan PT. Telkom Indonesia.
ANALISIS PENGARUH BESAR DIAMETER ANTENA MICROWAVE TERHADAP KINERJA BTS (BASE TRANSCEIVER STATION) (STUDI KASUS BTS DI PONTIANAK) Pradhesta, Lena Endriana; Imansyah, Fitri; Kusumawardhani, Eka; Marindani, Elang Derdian; Pontia W, F. Trias
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 2: Juli 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i2.56170

Abstract

Microwave atau gelombang mikro merupakan gelombang elektromagnetik yang merupakan bentuk dari pancaran radio yang ditransmisikan melalui udara dan diterima dengan menggunakan antena yang berbentuk bundar yang dipasang di atas tower. Antena microwave berfungsi untuk menerima dan menyalurkan gelombang radio, bisa dari BTS ke BTS atau pun dari BTS ke BSC. Kinerja BTS sendiri salah satunya dipengaruhi oleh ukuran diameter antena microwave. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh  besar  diameter  antena  microwave  terhadap  kinerja  BTS  dengan membandingkan besar diameter di beberapa lokasi yang berbeda dengan jenis provider yang sama. Adapun untuk nilai parameter sinyal disesuaikan dengan perhitungan link budget  yang  nantinya  akan  dibandingkan  dengan  data  yang  dimonitoring  melalui StarWeb  LCT, agar data atau sinyal  tersebut dapat ditransmisikan dengan  maksimal. Berdasarkan hasil analisa, besar diameter antena microwave berpengaruh terhadap nilai RSL, frekuensi, dan jarak pancar sinyal. Antena microwave yang memiliki diameter 0.3 m mampu memancarkan sinyal sejauh 1-2 km, diameter 0.6 m mampu memancarkan sinyal sejauh 3-4 km, diameter 0.9 m mampu memancarkan sinyal sejauh 9-12 km, dan diameter 1.8 m mampu memancarkan sinyal sejauh 17-19 km yang artinya semakin besar ukuran antena microwave yang digunakan, maka jarak pancar sinyal akan semakin jauh.
PEMETAAN COVERAGE AREA BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) DI KECAMATAN HULU GURUNG KABUPATEN KAPUAS HULU KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCMAP Pratama, Aditya Cahya; Pontia W, F. Trias; Ade Putra, Leonardus Sandy; Imansyah, Fitri; Tjahjamooniarsih, Neilcy
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 2: Juli 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i2.56176

Abstract

Base Tranceiver Station merupakan perangkat pemancar (Transceiver) dan penerima (Receiver) yang memberikan pelayanan radio kepada Mobile Station (MS). Setiap BTS melayani sebuah sel. Dalam daerah layanan tersebut, pelanggan dapat bergerak secara bebas sambil berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan hubungan komunikasi. Dalam permodelannya, sel biasanya digambarkan dalam bentuk heksagonal (atau bentuk lain) untuk mempermudah penggambaran pada layout perancanaan. Guna mengetahuai cakupan sebenarnya dari sebuah BTS, diperlukan penelitian pemetaan coverage area dengan mengambil nilai sudut tilting antena, ketinggian antena serta arah cakupan antena dari suatu BTS yang kemudian diolah menggunakan software ArcMap. Output penelitian berupa peta coverage area BTS Kecamatan Hulu Gurung Kabupaten Kapuas Hulu. Hasil penetian menunjukkan bahwa dari 15 desa yang ada, hanya 8 desa yang sudah terlayani jaringan telekomunikasi dan 7 sisanya merupakan blankspot area.
Perancangan Kendali Trayektori Terbang Drone pada Lokasi Pertanian Suhendra, -; Panjaitan, Seno D; Pontia W, F. Trias
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 2: Juli 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i2.56557

Abstract

Indonesia adalah negara agraris yang memiliki potensi alam yang mendukung statusnya sebagai negara agraris, dimana sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Permasalahan yang selalu dihadapi oleh para petani salah satunya adalah masalah penyemprotan pada tanaman. Selama ini petani menggunakan sistem penyemprotan pupuk dengan cara manual yang membutuhkan tenaga yang cukup besar dan juga waktu yang cukup lama, sehingga hasil penyemprotan yang dilaksanakan tergantung pada tenaga manusia dan hal ini dirasa kurang efisien. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan inovasi yang salah satunya adalah dengan peran teknologi yaitu pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle, UAV) yang merupakan salah satu pengembangan teknologi pada bidang robot. Tujuan dari penelitian ini adalah menerbangkan drone dengan sistem penerbangan otomatis dengan trayektori yang sudah di rencanakan pada misi, kemudian menganalisa data penerbangan dan mendapatkan akurasi horizontal penerbangan drone yang bagus dengan nilai error yang kecil, usaha untuk mendapatkan akurasi horizontal yang bagus didapatkan dengan mengubah nilai parameter PID pada drone dengan nilai yang terbaik dan mendapatkan akurasi horizontal yang bagus untuk drone.  Penelitian ini menggunakan pesawat tanpa awak jenis hexacopter dan proses analisanya dengan menggunakan software Matlab.  Hasil dari penelitian ini memberikan gambaran estimasi perhitungan nilai rata-rata dari jumlah kuadrat kesalahan atau RMSE pada perbedaan jarak posisi terbang drone sebenarnya dengan trayektori yang telah ditentukan pada misi penerbangan, usaha peningkatan akurasi horizontal posisi drone tersebut dilakukan dengan tuning PID yang terus ditingkatkan, dan hasil perhitungannya adalah saat dilakukan tuning pada sawah didapatkan RMSE akurasi horisontal posisi drone sebesar 0,899651 meter dan hasil uji pada tuning yang lebih baik di GOR Untan dengan RMSE akurasi horisontal posisi drone sebesar 0,52539 meter. 
ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) PADA LAYANAN INTERNET JARINGAN BIZNET HOME KOTA PONTIANAK Apriza, Uray Dini; Tjahjamooniarsih, Neilcy; Imansyah, Fitri; Pontia W, F. Trias; Kusumawardhani, Eka
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 2: Juli 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i2.57249

Abstract

Untuk menjamin komunikasi internet yang stabil dan baik diperlukan layanan internet yang mumpuni. Tentunya semakin besar bandwidth yang digunakan, maka semakin cepat pula informasi dapat diakses dari internet. Quality of Service (QoS) mengacu pada kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. Pada penelitian ini menganalisis QoS jaringan layanan Internet Service Provider (ISP) Biznet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui performa layanan jaringan tersebut dengan menggunakan parameter QoS yaitu parameter throughput, packet loss, delay dan jitter dengan standarisasi TIPHON. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi wireshark untuk mengukur parameter QoS pada beberapa pengguna Biznet Home paket 50 Mbps di Kota Pontianak. Dari semua rekapitulasi kualitas kecepatan transfer data pada paket 50 Mbps yang di Biznet Home dapat disimpulkan dari keempat parameter bahwa kenaikan throughput dapat disebabkan jumlah paket data yang diterima, semakin besar paket data yang diterima maka akan semakin meningkatnya nilai throughput sedangkan menurunnya throughput dapat disebabkan oleh tingginya nilai packet loss, delay dan jitter. Nilai packet loss mengalami perubahan peningkatan dapat disebabkan terjadinya kelebihan paket data di dalam jaringan sehingga policing control akan membuang kelebihan paket data sedangkan penurunannya dapat disebabkan paket data yang dikirim atau diterima nilainya sama. Nilai delay mengalami perubahan peningkatan dapat disebabkan besarnya nilai paket yang akan dikirim, apabila paket yang akan dikirim kecil maka nilai delay akan mengalami perubahan penurunan. Nilai jitter mengalami peningkatan dapat disebabkan oleh tingginya nilai delay, sedangkan apabila nilai delay rendah maka akan menghasilkan nilai jitter yang rendah.
ANALISIS EVALUASI KUALITAS JARINGAN 3G DENGAN 4G PADA PROVIDER TELKOMSEL MENGGUNAKAN METODE DRIVE TEST DI DESA TERAJU Seda, Yudokus Frans; Tjahjamooniarsih, Neilcy; Imansyah, Fitri; Pontia W, F. Trias; Marpaung, Jannus
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 2: Juli 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i2.57067

Abstract

Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini berkembang begitu cepat, seiring dengan kebutuhan orang dalam berkomunikasi. Dalam layanan tersebut setiap generasi pada masanya memiliki keunggulan masing-masing. Pada penelitian ini membahas analisis evaluasi kualitas jaringan 3G dengan 4G pada provider Telkomsel menggunakan metode drive test di Desa Teraju. Pengukuran performansi jaringan 3G dan 4G dilakukan dengan aplikasi speedtest dan G-Net Track Pro dengan memperhitungkan parameter RSRP, RSRQ, dan SNR. Dari hasil penelitian kecepatan unduh dan unggah jaringan 3G adalah 0,46 Mbps untuk kecepatan unduh dan 1,68 Mbps untuk kecepatan unggah, sedangkan kecepatan unduh dan unggah jaringan 4G adalah 26 Mbps untuk kecepatan unduh dan 38,3 Mbps untuk kecepatan unduh. Dan juga memperlihatkan nilai rata-rata keseluruhan RSRP jaringan 3G sebesar -84,44 dBm dengan angka menunjukkan pada skala good (bagus) warna biru, nilai rata-rata keseluruhan RSRP jaringan 4G sebesar -98,78 dBm dengan angka menunjukkan pada skala medium (sedang) warna kuning. Untuk nilai rata-rata keseluruhan RSRQ jaringan 3G sebesar -10 dB dengan angka menunjukkan pada skala medium (sedang) warna kuning, nilai rata-rata keseluruhan RSRQ jaringan 4G sebesar -12,46 dB dengan angka menunjukkan pada skala medium (sedang) warna kuning. Kemudian untuk nilai rata-rata keseluruhan SNR jaringan 4G sebesar 10,03 dB dengan angka menunjukkan pada skala good (bagus) warna biru. Dari data tersebut memperlihatkan kualitas sinyal yang terdapat pada site id SAG014 di Desa Teraju provider Telkomsel tersebut belum maksimal dan masih memerlukan perbaikan.
ANALISIS QUALITY OF SERVICE PADA JARINGAN TELKOMSEL ORBIT PADA JARINGAN TELKOMSEL ORBIT MENGGUNAKAN APLIKASI WIRESHARK Tatama, Victor; Pontia W, F. Trias; Imansyah, Fitri; Saleh, Muhammad; Marpaung, Jannus
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 2: Juli 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i2.58059

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas layanan pada jaringan telkomsel orbit berdasarkan parameter seperti: Throughput, Packet Loss, Delay dan Jitter menggunakan aplikasi wireshark pada saat melakukan streaming video dan bermain game mobile legends. Faktor-faktor yang menyebabkan nilai throughput mengalami perubahan yaitu: Jumlah paket data yang banyak menyebabkan semakin meningkatnya nilai dari throughput, jumlah packet loss karena semakin banyak packet loss maka nilai throughput akan semakin menurun. Faktor-faktor yang menyebabkan nilai packet loss mengalami perubahan yaitu: Terjadinya kelebihan paket data didalam jaringan, congestion atau terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan, memori yang terbatas pada node (saluran komunikasi), kesalahan yang terjadi pada perangkat pengguna, semakin besar nilai throughput maka akan semakin besar pula resiko untuk terjadinya packet loss. Faktor-faktor yang menyebabkan nilai delay mengalami perubahan yaitu: Media transmisi yang digunakan modem telkomsel orbit adalah jaringan seluler dimana jangkauannya luas tetapi konektivitasnya tidak begitu stabil, paket data yang besar membutuhkan waktu lebih lama untuk dikirim dari pada paket data yang kecil, nilai throughput yang besar berpengaruh pada hasil nilai delay yang menurun. Faktor-faktor yang menyebabkan nilai jitter mengalami perubahan yaitu: Besarnya congestion karena semakin besar beban dalam suatu jaringan menyebabkan nilai dari jitter meningkat, throughput yang nilainya tinggi menyebabkan nilai jitter semakin meningkat, delay yang memiliki nilai tinggi meningkatkan nilai jitter. Secara keseluruhan Quality of Service jaringan Telkomsel Orbit Pro pada saat bermain game mobile legends dapat dikategorikan (Sedang) dengan indeks 2,5 dan pada saat streaming video youtube dikategorikan (Bagus) dengan indeks 3.