Claim Missing Document
Check
Articles

PERAMALAN PENYEDIAAN JARINGAN TELELKOMUNIKASI BTS BERSAMA MENGGUNAKAN POLA TIME SERIES PADA DAERAH KABUPATEN KUBU RAYA Kuswara, Jaka; Suryadi, Dedy; Tjahjamooniarsih, Neilcy
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.356 KB)

Abstract

Meningkatnya jumlah pelanggan dan trafik maka kapasitas jaringan yang ada tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Untuk menentukan kapasitas layanan dimasa mendatang, maka suatu  provider akan menerapkan teori peramalan trafik yang akan terjadi pada bulan bahkan pada tahun mendatang. Jumlah vendor yang ada di Kabupaten Kubu Raya tahun 2014 sampai tahun 2019 sebanyak 24 BTS. adapun jumlah masing-masing BTS yang dimiliki oleh vendor  PT. Telkomsel sebanyak 8 BTS, PT. XL sebanyak 4 BTS, PT. Indosat sebanyak 5 BTS, PT. Tri sebanyak 5 BTS dan PT. Smartfren sebanyak 2 BTS. Metode Time Series  ini  didasarkan  pada  asumsi  bahwa,  data  memiliki  struktur  internal,  seperti autokorelasi dan trend. Data yang digunakan pada penelitian  adalah  data sekunder meliputi data jumlah provider di Kabupaten Kubu Raya, data jumlah luas dan kepadatan penduduk dari tahun 2017 sampai 2019. Berdasarkan perhitungan peramalan kebutuhan BTS pada 5 provider GSM di Kabupaten Kubu Raya untuk PT. Telkomsel penggunaan BTS pada tahun 2020 sampai 2025 berjumlah 6 BTS dengan rata-rata pembangunan sekitar 1 BTS pertahunnya menjadi 14 BTS sampai tahun 2025. Kebutuhan provider PT. XL terhadap penggunaan BTS pada tahun 2020 sampai 2025 berjumlah 4 BTS dengan rata-rata pembangunan sekitar 1 BTS pertahunnya menjadi 9 BTS sampai tahun 2025. Kebutuhan  provider PT. Indosat terhadap penggunaan BTS pada tahun 2020 sampai 2025 berjumlah 5 BTS dengan rata-rata pembangunan sekitar 0 BTS per tahunnya tidak ada peningkatan jadi 5 BTS sampai tahun 2025. Kebutuhan provider PT. Smartfren terhadap penggunaan BTS pada tahun 2020 sampai 2025 berjumlah 5 BTS dengan rata-rata pembangunan sekitar 1 BTS pertahunnya menjadi 6 BTS sampai tahun 2025.  Sedangkan kebutuhan provider PT. Tri terhadap penggunaan BTS pada tahun 2020 sampai 2025 berjumlah 5 BTS dengan rata-rata pembangunan sekitar 7 BTS pertahunnya  menjadi 12 BTS sampai tahun 2025. Kebutuhan jaringan BTS secara keseluruhan berjumlah 23 BTS dan rata-rata kebutuhan jaringan BTS yang dapat dibangun di Kabupaten Kubu Raya tahun 2020 sampai 2025 sebesar 2 BTS setiap tahunnya, maka kebutuhan terhadap pemakaian tower bersama sangat diperlukan.
Simulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu Mooniarsih, Neilcy Tjahja
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 8, No 2 (2016): Edisi Bulan Oktober 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.002 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v8i2.18287

Abstract

Abstract– Tundaan waktu sering diabaikan pada tahap perancangan tanpa meninjau efek yang akan ditimbulkan pada saat hasil rancangan di implementasikan. tundaan waktu dapat berdampak pada menurunnya kinerja kontrol menjadi menurun atau bahkan gagal. Sistem kontrol prediktif merupakan salah satu solusi yang mungkin, untuk mengatasi dampak dari adanya tundaan waktu di dalam sistem kontrol proses. Perubahan perilaku sistem hanya dapat dilakukan melalui penambahan suatu sub sistem, yaitu kontroler. Kontroler PID merupakan jenis kontroler yang paling populer dan banyak diterapkan di dunia industri. Kontroler PID dalam banyak kasus telah terbukti memberikan unjuk kerja yang relatif memuaskan, baik digunakan sebagai sistem regulator maupun sebagai sistem servo. Namun, untuk sistem kontrol proses yang disertai dengan tundaan waktu, PID belum memberikan kinerja yang memuaskan. Tundaan waktu adalah salah satu masalah yang paling serius dalam meningkatkan kinerja kontrol. Penelitian menyajikan simulasi, dan analisis pendekatan prediktor Smith untuk mengkompensasi tundaan waktu agar dapat meningkatkan kinerja kontroler PID konvensional. Jika model tersedia, maka efek dari aksi kontrol yang terjadi pada keluaran proses ke depannya dapat diprediksi tanpa menunggu sepanjang tundaan waktu. Model matematika yang digunakan untuk menghasilkan variabel proses yang disturbance-free memiliki dua elemen yang terhubung secara seri. Elemen pertama mewakili semua perilaku proses yang tidak disebabkan oleh tundaan waktu. Dan elemen kedua hanya berupa tundaan waktu. Strategi Smith menghadirkan suatu estimasi tentang seperti apa variabel proses tanpa adanya disturbance dan tundaan waktu ke dalam jalur umpan balik. Keywords–Proses, Tundaan waktu, PID, Prediksi, Prediktor Smith
Desain dan Simulasi Filter FIR Menggunakan Metode Windowing Mooniarsih, Neilcy T
ELKHA: Jurnal Teknik Elektro Vol 2, No 1 (2010): Edisi Bulan Maret
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.379 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v2i1.354

Abstract

Abstract Filter didefinisikan sebagai alat atau proses memisahkan suatu elemen dari campuran elemen elemen atau rangkaian yang melewatkan pita frekuensi tertentu yang diinginkan dan meredam pita frekuensi lainnya. Filter digital sangat dibutuhkan oleh sistem elektronika. Filter digital dibagi menjadi dua yaitu IIR (Infinite Impulse Response) dan FIR (Finite Impulse Response). Salah satu metode perancangan filter digital FIR adalah metode windowing. Dalam penelitian ini digunakan empat jenis window yaitu Rectangular, Hanning, Hamming dan Blackman. Filter yang dirancang adalah filter lowpass. Keywords filter digital, windowing, Rectangular, Hamming, Hanning, Blackman
Rancang Bangun Mesin Pengolah Limbah Ikan Menjadi Tepung Ikan Sedianingsih, Pony; Mooniarsih, Neilcy Tjahja; Sujana, Ivan
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 6, No 1 (2014): Edisi Bulan Maret 2014
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.809 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v6i1.7094

Abstract

Abstract– There are several place of fish auctions and fish debarkation in District of Sungai Kunyit. The fish waste that produced in District of Sungai Kunyit can reach 10 tons per day at a price of Rp 400 per kilograms up to Rp 500 per kilograms, if the fish waste is developed through the making of fish meal, it will increase the income of fishermen group that processing the fish waste. The things mentioned above become the basic consideration for the field team to do The Service Activities on Society on District of Sungai Kunyit with socialization and sequential in the making of the fish meal machine that will be a business opportunity to improve the welfare of fishermen. Producing fish meal from the fish waste need several steps, the fish waste must be drained first, and then processed through the fish meal machine. The fish meal that produced can be sold to groups of catfish farming and poultry farmers as feedstock for fish feed and animal feed. With the availability of the fish waste processing machine, hopefully it will give significant influence on the improvement of living standards, especially to fishermen groups from District of Sungai Kunyit that could ultimately increase their income. Keywords– Fishermen Groups, Fish Waste and Fish Meal.
Desain dan Implementasi Mesin Pengolah Limbah Ikan Mooniarsih, Neilcy Tjahya; .-, Sumiyattinah
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 8, No 1 (2016): Edisi Bulan Maret 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.483 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v8i1.18051

Abstract

Abstract– Sungai Pinyuh merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Pontianak, yang berada di pesisir pantai laut Natuna dan sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan.  Namun potensi sumber daya perikanan dan kelautan hingga saat ini masih sangat terbatas dan belum mereka manfaatkan secara maksimal. Besarnya potensi perikanan di Kabupaten Pontianak khususnya di kecamatan Sungai Pinyuh  berbanding terbalik dengan kesejahteraan masyarakat nelayan di sana. Penduduk di kecamatan Sungai Pinyuh masih banyak yang berada dibawah garis kemiskinan, dan sebagian besar diantaranya adalah penduduk pra sejahtera. Kehidupan nelayan sangat bergantung kepada musim. Pada musim kemarau mereka mendapatkan ikan untuk dijual atau diolah menjadi ikan asin atau berbagai jenis pengolahan ikan lainnya. Ketika musim penghujan, angin kencang, dan gelombang tinggi, nelayan tidak bisa melaut dan ini berarti bahwa mereka tidak memiliki pendapatan. Sementara limbah ikan yang dihasilkan dari hasil tangkapan mereka terbuang dengan percuma karena keterbatasan modal dan teknologi. Permasalahan yang muncul pada kelompok budidaya ikan air tawar di kabupaten Pontianak adalah mahalnya harga pakan ikan. Padahal limbah ikan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dari pelet ikan, yang sangat dibutuhkan oleh kelompok usaha budidaya ikan air tawar di kabupaten Pontianak. Mesin pencetak pelet ikan dengan memanfaatkan limbah ikan yang terbuang menjadi pakan ikan merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan mahalnya harga pakan ikan dan melimpahnya limbah ikan yang belum termanfaatkan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan kelompok usaha ikan di kabupaten Pontianak. Keywords– Nelayan, limbah ikan, mesin pelet ikan.
Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Ikan (Kasus: Kegiatan IbM Mesin Pembuat Tepung Ikan) Mooniarsih, Neilcy Tjahja; Yacoub, Redi Ratiandi; Sanjaya, Bomo Wibowo
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol. 9 No.1, March 2017
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.607 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v9i1.21253

Abstract

Abstract– Besarnya potensi perikanan di Kabupaten Pontianak berbanding terbalik dengan taraf hidup dan tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan, khususnya di daerah Sungai Kunyit. Menurut data-data Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pontianak dan hasil survey di lapangan ditemukan bahwa dan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok mitra adalah: (1) Pengolah limbah ikan laut belum tersentuh teknologi; (2) Di daerah Sungai Kunyit limbah ikan (seperti ikan-ikan dengan ukuran kecil ataupun jenis ikan yang tidak dikonsumsi oleh masyarakat) sebagian besar tidak termanfaatkan atau dibuang sia-sia. Solusi yang ditawarkan oleh tim pelaksana I­bM adalah melakukan transfer ipteks dan memberikan keterampilan penerapan Teknologi Tepat Guna Mesin Pembuat Tepung Ikan dengan memanfaatkan besarnya potensi limbah ikan yang tersedia di Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak. Dengan diberikannya keterampilan pemanfaatan teknologi tepat guna tersebut diharapkan dapat memberikan peluang usaha dengan prospek yang menjanjikan yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak meningkat, khususnya kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan dan budidaya ikan. Usaha pembuatan tepung ikan dapat bersinergi dengan kelompok-kelompok usaha masyarakat yang bergerak di bidang usaha budidaya ikan air tawar (keramba) dan usaha peternakan. Keywords-  Limbah ikan, teknologi tepat guna, tepung ikan, Kesejahteraan
Realisasi Pengering Ikan Menggunakan Energi Biomass dan Panel Surya Mooniarsih, Neilcy Tjahja; rahman, Syaifur; Sujana, Ivan
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 6, No 2 (2014): Edisi Bulan Oktober 2014
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.955 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v6i2.7277

Abstract

Abstract– Proses pengeringan ikan di daerah keluarahan Sungai Pinyuh masih dilakukan secara tradisonal, yaitu dijemur di bawah sinar matahari.  Proses ini memakan  waktu yang  cukup lama, dibutuhkan waktu dalam  pengeringan  ikan  2 sampai 4 hari dan itu pun tergantung adanya sinar matahari. Selain itu kualitas hasil pengeringan tradisional masih kurang baik. Alat pengering ikan yang dirancang memanfaatkan panas yang bersumber dari pembakaran biomass dan panel surya yang  berfungsi sebagai   kolektor panas. Sehingga proses pengeringan dapat berlangsung cepat, setiap saat dan tanpa tergantung sinar matahari. Pengendalian suhu pengeringan dilakukan dengan cara buka tutup saluran udara pada alat pengering.  alat pengering ini terdiri dari kolektor surya, tungku pembakaran biomass, ruang pengering (box) dan blower. Ruang pengering berfungsi sebagai tempat diletakkan ikan-ikan yang akan dikeringkan. Blower berfungsi mengalirkan panas yang bersumber dari kolektor surya atau pembakaran bimomass ke ruang pengering.   Hasil pengujian menunjukkan dalam waktu dua jam, proses pengeringan terhadap 1 Kg ikan basah turun menjadi 500 gr. hasil ini menunjukkan bahwa proses pengeringan dengan menggunakan alat pengering tenaga biomass dan  surya lebih cepat dibandingkan proses pengeringan secara manual selama 4  hari. Kualitas ikan hasil pengeringan mesin lebih baik dibandingkan dengan pengeringan secara tradisional. Keywords– alat pengering, biomass , panel surya
Efek Pilot Pollution Dan Cell Breathing Terhadap Performansi Jaringan WCDMA Mooniarsih, Neilcy T
ELKHA: Jurnal Teknik Elektro Vol 2, No 2 (2010): Edisi Bulan Juli
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.03 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v2i2.416

Abstract

Abstract Permasalahan yang sering dijumpai pada jaringan yang menggunakan multiple access CDMA, dalam hal ini WCDMA adalah cell breathing dan pilot pollution. Sinyal pilot merupakan sinyal yang dijadikan sebagai acuan oleh mobile station untuk mengenali dan membedakan identitas dari masing-masing base station. Pilot pollution disebabkan oleh adanya 3 atau lebih sinyal dengan daya yang hampir sama pada suatu area, yang mana interferensi (Io) akan meningkat ketika mobile station menangkap sinyal-sinyal pilot tersebut dalam waktu yang bersamaan sehingga menyebabkan level Eb/Io yang terukur oleh pengguna dari base station menjadi menurun. Sedangkan cell breathing merupakan fenomena membesar dan mengecilnya cakupan sel.Pada penelitian ini dibahas tentang pengaruh efek pilot pollution dan cell breathing pada daerah ambiguitas, dan parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja tersebut yaitu kapasitas sel, total kepadatan interferensi, kenaikan daya noise akibat efek pilot, serta kontrol daya yang tidak sempurna. Keywords Cell Breathing,Pilot Breathing, dan Jaringan WCDMA.
Analysis Of Attentuation In The System Of Communication Of Optical Fiber Mooniarsih, Neilcy T; Srihendayana, Hidayat; Sufandi, M. Ridhwan
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 4, No 1 (2012): Edisi Bulan Maret
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.438 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v4i1.352

Abstract

Abstract The research is on the use of optical fiber as a medium of transmission in form of optical wave (light), namely, G. 652 SMF and G.655 SMF NZDS, in Link Main Route and Link Diversity Route. Optical fiber also experiences losses. One of them is attentuation or the decrease of the light due to the distance and characteristic of the fiber. The value of the attentuation is measured by using Optical Power Meter and OTDR YOKOGAWA AQ7275. The result of the measurement is compared with the standard stipulated by International Telecommunication Union (ITU). Through the comparison, it is known that most of the values of the attentuation of the optical fiber is under the standards of ITU. It means optical fiber used is in good condition, except in Link Diversity Route in Core 22 and Core 23 due to bending in the distance 13 kms and 17 kms from the Link Main Route. And, to know the performance of system of the optical fiber communication, the method of Link Power Budget is employed. Keywords Optical Fiber, Attentuation of Optical Fiber, Link Power Budget
Rancang Bangun Model Reflektor Yagi Bolik Terhadap Pengaruh Hasil Penguatan Sinyal Antena Wigyarianto, F.Trias Pontia; Tjahjamooniarsih, Neilcy; Imansyah, Fitri
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol. 11 No. 1, April 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/elkha.v11i1.29502

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu manusia untuk mendapatkan kebutuhan sarana dan prasarana yang lebih praktis, mudah dan efisien. Seiring dengan kebutuhan akan informasi jaringan komunikasi, teknologi WLAN merupakan solusi yang terbaik dalam mengatasi masalah jangkauan sinyal untuk daerah yang jauh dengan menggunakan antena Yagi dengan reflector berbentuk Bolic. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian pada frekuensi 2.4Ghz untuk meningkatkan daya terima wifi pada proses penerimaan sinyal wireless USBadapter terhadap sinyal wifi. Pengujian antena Yagi Reflector Bolic ini dilakukan pada jarak 80 meter dan 100 meter. Hasil pengukuran nilai level daya terima pada antena yagi reflector bolic untuk sepuluh kali percobaan didapatkan rata-rata sebesar -69,7 dBm pada jarak 80 meter dan -65,75 dBm pada jarak 100 meter. Dari hasil antena yagi dengan reflector berbentuk bolic maka diperoleh nilai penguatan daya (gain) pada jarak 80 meter sebesar 9,15 dBm dan pada jarak 100 meter untuk nilai penguatan (gain) terbaik diperoleh sebesar 37,25 dBm. Dapat dilihat dari nilai penguatan daya (gain) antena yagi dengan model reflector bolic ini telah berhasil dibuat sesuai tujuannya yaitu untuk mengetahui pengaruh hasil penguatan sinyal pada antena.