Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ROCK TYPING DAN ASOSIASI FASIES FORMASI MENGGALA, LAPANGAN “MANGGA SELASIH”, CEKUNGAN SUMATRA TENGAH Putri, Shiva Alimadana; Abdurrokhim, .; Mohammad, Febriwan; Indrarto, Yohanes Brosko
Bulletin of Scientific Contribution Vol 23, No 2 (2025): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v23i2.64322

Abstract

Lapangan “Mangga Selasih” adalah lapangan penghasil hidrokarbon dari reservoir silisiklastik yang terletak di Cekungan Sumatra Tengah. Penelitian ini berfokus pada reservoir Formasi Menggala. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dalam penentuan litofasies, elektrofasies, dan fasies pengendapan, lalu analisis kuantitatif dalam penentuan karakteristik petrofisika dan rock type (RT). Tujuan penelitian ini adalah mengasosiasikan karakteristik petrofisika batuan dengan RT dan fasies pengendapan untuk karakterisasi reservoir dan memperkuat hubungan antara data petrofisika serta pemahaman geologi. Penelitian ini dilakukan pada 15 data sumur dengan 15 data log sumur, 3 data core, 12 data side wall core (SWC), dan data marker dengan sumur MS-05 sebagai sumur analisis. Berdasarkan analisis RT metode Hydraulic Flow Unit (HFU) dengan parameter Flow Zone Indicator (FZI), yaitu ratarata volume ruang yang dimiliki oleh suatu batuan reservoir yang dapat mengalirkan fluida melalui hubungan nilai porositas dan permeabilitas, Formasi Menggala memiliki 4 jenis RT dengan urutan terbaik ke terburuk, yaitu RT 1 bernilai FZI 19,64–22,75; RT 2 bernilai FZI 11,78–18,37; RT 3 bernilai FZI 6,1–11,26; dan RT 4 bernilai FZI 3,01–5,52. Formasi Menggala didominasi oleh RT 2 dengan nilai volume shale 0,01–0,5; PHIE 0,12-0,27 V/V; permeabilitas 773-5.263 mD. Formasi ini tersusun atas litologi sandstone, shally sandstone, sandy shale, dan shale. Pola elektrofasies teridentifikasi mencakup cylindrical berasosiasi dominan dengan RT 1 dan 2 di elemen fasies channel, sedangkan funnel, bell, dan symmetrical berasosiasi dominan dengan RT 3 dan 4 di elemen fasies floodplain dan tidal flat. Lingkungan pengendapan diinterpretasikan pada terestrial–transisi, yaitu elemen fasies fluvial channel, mid channel bar, dan floodplain membentuk asosiasi fasies fluvial serta elemen fasies estuary tidal channel, mixed flat, dan mud flat yang membentuk asosiasi fasies estuari dominasi pasang surut. Reservoir terbaik pada Formasi Menggala berjenis RT 1 berasosiasi dengan elemen fasies fluvial channel dengan litologi very coarse sandstone.Kata Kunci: Petrofisika, Rock Type, Litofasies, Elektrofa
Rekonstruksi Struktur Lipatan Endapan Vulkaniklastik Laut Dalam di Zona Antiklinorium Majalengka, Cekungan Bogor Darojat, Akmal Maulana; Abdurrokhim, .; Natasia, Nanda
Bulletin of Scientific Contribution Vol 23, No 2 (2025): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v23i2.63675

Abstract

Endapan vulkaniklastik laut dalam di Cekungan Bogor umumnya menunjukkan karakteristik litologi yang seragam, sehingga menyulitkan identifikasi penanda stratigrafi yang dapat diandalkan dalam menentukan urutan dan korelasi stratigrafinya. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi struktur lipatan endapan vulkaniklastik laut dalam di zona antiklinorium Majalengka, dengan menggunakan data biostratigrafi sebagai panduan untuk mendudukkan posisi stratifikasi batuan dengan benar. Analisis biostratigrafi dilakukan pada tiga buah sampel yang diperoleh dari beberapa lokasi di zona antiklinorium. Data biostratigrafi tersebut kemudian diintegrasikan dengan rekonstruksi penampang geologi berdasarkan persebaran data jurus dan kemiringan perlapisan batuan, guna menentukan posisi stratigrafi setiap perlapisan batuan secara lebih akurat dan dalam kerangka waktu geologi yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anggota Bawah Formasi Cinambo dan Anggota Atas Formasi Cinambo, yang berumur Miosen Awal, serta Anggota Bawah Formasi Halang, yang berumur Miosen Tengah, terendapkan secara selaras dan mengalami perlipatan secara bersamaan akibat aktivitas tektonik kompresional pada kala Miosen Akhir. Meskipun demikian, di daerah penelitian ditemukan hubungan tidak selaras lokal antara Formasi Cinambo dan Formasi Halang, yang diduga merupakan hasil dari aktivitas sesar normal pasca-kompresi sebagai respons terhadap peluruhan tegangan (stress release) setelah fase kompresional utama. Struktur lipatan yang terbentuk akibat tektonik kompresional tersebut bersifat asimetris dan membentuk kompleks antiklinorium dengan perbedaan elevasi yang mencolok antar elemen struktural.
FASIES DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUGAMPING FORMASI KALIPUCANG DAERAH KARANGNUNGGAL, TASIKMALAYA JAWA BARAT Kotarumalos, Sitti Hafsa; Abdurrokhim, .; Sendjaja, Yoga A.
Bulletin of Scientific Contribution Vol 16, No 1 (2018): Bulletin of Scientific Contribution GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1383.707 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas fasies batugamping dan lingkungan pengendapan Formasi Kalipucang berumur Miosen Tengah, dan tersingkap di Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat. Pengelompokkan fasies batugamping ini berdasarkan pada tekstur batuan dan komposisi skeletal (bioclast). Fasies batugamping Formasi Kalipucang dapat dikelompokkan menjadi 7 fasies, yaitu: (1) batugamping packstone berkomposisi dominan alga, (2) batugamping rudstone, (3) batugamping packstone berkomposisi dominan foraminifera, (4) batugamping wackestone – packstone berkomposisi foraminifera, (5) batugamping grainstone berkomposisi alga, (6) batugamping grainstone berkomposisi foramifera, dan (7) batugamping packstone berkomposisi coral. Batugamping Formasi Kalipucang ini diinterpretasikan diendapkan dalam lingkungan foreslope–deep shelf margin and barrier– shelf lagoon pada sebuah paparan yang terisolasi dari endapan volkanik.Kata kunci: batugamping, fasies, lingkungan pengendapan, Formasi Kalipucang, Tasikmalaya, Jawa Barat