Bakrie, Ismail
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STUDI TIPE AGROFORESTRI DI KAMPUNG LONG PAKAQ BARU KECAMATAN LONG PAHANGAI KABUPATEN MAHAKAM ULU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Pantau, Syprianus; Tirkaamiana, Muhammad Taufan; Bakrie, Ismail; Jumani, Jumani; Emawati, Heni
AGRIFOR Vol 23, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v23i2.7658

Abstract

Agroforestri   merupakan   suatu   tipe yang   mengkombinasikan   antara   komponen hutan dengan komponen pertanian yang dapat memperbaiki lingkungan dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui tipe Agroforestri yang diterapkan masyarakat Kampung Long Paakaq Baru. Manfaat penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan menyangkut tipe Agroforestri yang diterapkan masyarakat Kampung Long Pakaq Baru. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif  kualitatif dengan teknik pengumpulan data didapatkan melalui wawancara, kuesioner dan observasi langsung di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Long Pakaq Baru Kecamatan Long Pahangai Kabupaten Mahakam Ulu pada lahan masyarakat yang dikelola dengan sistem Agroforestri. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan. Hasil dari penelitian ini terdapat 1 tipe Agroforestri yaitu tipe Agrosilvikultur yang merupakan campuran tanaman kehutanan, tanaman pangan dan tanaman hortikultura.
PENILAIAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI KAWASAN CAGAR ALAM PADANG LUWAY KABUPATEN KUTAI BARAT Nordiansyah, Hasrul; Bakrie, Ismail; Ismail, Ismail
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 15, No 1 (2016): Maret
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v15i1.1780

Abstract

Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi di Kawasan Cagar Alam Padang Luway Kabupaten Kutai Barat.  Kawasan Konservasi memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai sebuah sistem penyangga kehidupan. Meski demikian, karakteristik biologis dan kepentingan pengelolaannya yang kompleks menyebabkan selama ini kawasan konservasi belum dikelola secara efektif sehingga mengalami kerusakan secara terus menerus. Hal tersebut mendorong dilakukannya penelitian ini yang bertujuan untuk mengkaji efektivitas pengelolaan Kawasan Konservasi Cagar Alam Padang Luway berdasarkan nilai penting pada setiap siklus pengelolaan yaitu perencanaan, masukan, proses, dan keluaran dan mengetahui nilai komponen yang kurang pada setiap siklus pengelolaan yang mempengaruhi efektivitas pengelolaan kawasan Cagar Alam Padang Luway.Penelitian dilakukan pada kawasan Cagar Alam Padang Luway dengan menggunakan pendekatan Rapid Assessment and Prioritization of Protected Area Management (RAPPAM). Sebagai kawasan suaka alam, Cagar Alam Padang Luway merupakan kawasan yang memiliki fungsi sebagai lokasi penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Kondisi dan realitas objektif kawasan Cagar Alam Padang Luway menuntut upaya pengelolaan yang lebih terarah dan berkesinambungan serta lebih mendayagunakan potensi sumberdaya alam yang ada untuk kepentingan pendidikan dan kelestarian ekologis kawasan tersebut sehingga untuk mengetahui efektivitas pengelolaan Cagar Alam Padang Luway perlu dilakukan penilaian dengan menggunakan metode RAPPAM. Hasil penelitian dengan menggunakan metode RAPPAM menunjukkan bahwa kawasan Cagar Alam Padang Luway memiliki nilai biologis maupun ekonomis tinggi tetapi kawasan ini belum dikelola secara efektif. Strategi yang dihasilkan RAPPAM lebih sesuai untuk kebijakan nasional, Untuk dapat diaplikasikan di tingkat kawasan konservasi masih dibutuhkan analisis lanjutan berdasarkan kondisi masing-masing kawasan sehingga diperoleh suatu strategi yang menjawab kebutuhan lokal kawasan tapi tetap dalam kerangka kebijakan nasional.Pengelolaan Cagar Alam Padang Luway mempunyai potensi alam yang besar untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan konservasi alam, penyerapan dan penyimpanan karbon, serta pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya,  akan tetapi belum termanfaatkan secara optimal.  Kegiatan prioritas tersebut adalah memberikan kesempatan kepada semua pihak (stakeholders) di dalam menjaga keberadaan Cagar Alam Padang Luway untuk kepentingan semua pihak serta meningkatkan keterpaduan pengelolaan dengan kerjasama kemitraan dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya konservasi sumber daya alam.
PERAN SERTA MASYARAKAT KELURAHAN KARANG BALIKPAPAN UTARA DALAM USAHA-USAHA PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Bakrie, Ismail; Setiawan, Herodeni; Azham, Zikri
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v18i2.4362

Abstract

 Berdasarkan masalah-masalah yang ditemukan dilapangan dan analisis/pembahasan masalah yang terkait dengan tujuan penelitian maka diperoleh hasi bahwa sistem penanggulangan kebakaran hutan berbasis masyarakat telah dilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat dengan menggunakan teknik dan peralatan tradisional. Dalam penyiapan lahan untuk kebun, masyarakat lokal masih melakukan pembakaran, dan selalu membuat sekat bakar berupa rintisan-rintisan di sekeliling areal yang akan dibakar serta melakukan pengawasan pada saat membakar berlangsung untuk menghindari perluasan apiStrategi dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan berbasis masyarakat adalah peningkatan taraf pendidikan masyarakat, meminimalkan sistem perladangan berpindah (gilir balik) dengan pola tebas bakar dan mencari sumber dana secara mandiri untuk meminimalkan terjadinya bahaya kebakaran yang pada gilirannya akan menambah luasnya lahan kritis, selain itu menghindari  terjadinya konflik kepemilikan lahan, dan juga perlunya keterbatasan tenaga pendamping yang berpengalaman.Rancangan alternatif dalam pengembangan sistem PKHBM adalah upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan secara teknis, penerapan pola tanam terpadu, pendekatan partisipatif dalam penyusunan program PKHBM, serta pembentukan usaha kelompok bersama (UKB) dan pendampingan intensif.
PERANAN HUKUM ADAT DALAM MENJAGA DAN MELESTARIKAN HUTAN DI DESA METULANG KECAMATAN KAYAN SELATAN KABUPATEN MALINAU PROPINSI KALIMANTAN UTARA Subiakto, Wildan Deki; Bakrie, Ismail
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 14, No 2 (2015): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v14i2.1436

Abstract

The Roles of Customary Law in Forest Management and Protection in Metulang Village, South Kayan District, Malinau Regency, North Borneo Province. The challenges of forest management and protection In Indonesia often come from local community who live around the forest. However, some studies have argued that customary practices of local community will support sustainable forest management.This research was to study 'how do local people and their customary law protect and manage their forest as well as to analyze determinant factors of customary law applied in forest management and protection Kenyah Dayak community in Metulang Village.This research takes place on Metulang Village, South Kayan District, Malinau Regency, North Borneo Province, backgrounded by the effort of conservation which is done by a group of society, meanwhile the deforestation is happening continuously.The methods used in this research a survey method with purposive sampling technique in collection data and implemented in the Metulang Village predominantly Kenyah Dayak (North Borneo). Data was collected through field observation, interviews and questionnaire with 35 respondents from indigenous Metulang Village.Based on the results of the questionnaire data processing to determine the role of customary law in protecting and preserving the forest in the Metulang Village each question item shows the average percentage above 70%, which means respondents in the Metulang Village agreed that customary law in the Village Metulang role in protecting and sustaining forest management.As for the activities of the community activities that support the conservation of forests in accordance with the customary rules applicable, indigenous Metulang Village classify land based approach on land use, location and types of natural resources that are important to society, local wisdom and traditional rules, namely : residential areas, land agricultural, forests and historic sites/culture. For the management of natural resources according to customary rules in the Metulang Village set includes : clearing agricultural land, forest, protected forest custom, wood extraction, retrieval cane, fruit orchards, taking agarwood, and forests burning.
Upaya Penanggulangan Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Desa Purwajaya Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kertanegara Kalimantan Timur Irwandi, Irwandi; Jumani, Jumani; Bakrie, Ismail
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 15, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v15i2.2076

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi  faktor  penyebab  kebakaran  lahan di  Desa Purwajaya Kecamatan Loa Janan Kalimantan Timur dan untuk memberi rekomendasi terhadap kegiatan pengendalian kebakaran hutan yang akan dilakukan. Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran langsung dan tidak langsung mengenai faktor utama penyebab kebakaran hutan, yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak terkait seperti peneliti, akademisi kehutanan dan  akademisi  non  kehutanan.  Sehingga  dapat  menjadi  dasar  acuan  dalam kegiatan pengendalian kebakaran hutan di Desa Purwajaya Kecamatan Loa Janan Kalimantan TimurPengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan metode wawancara terhadap petugas, Satgasdamkar dan masyarakat sekitar hutan serta metode observasi langsung di lapangan. Sedangkan untuk pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menggunakan metode penelusuran dokumen, agar didapatkan berbagai dokumen yang berkaitan dengan upaya pengendalian yang dilakukan dan kejadian kebakaran hutan di Wilayah Desa Purwajaya Kecamatan Loa Janan. Pengambilan responden wawancara dipilih secara sengaja (purposif) dan dalam jumlah yang kecil. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sitorus (1998) bahwa dalam penelitian kualitatif, pemilihan sampel penelitian tidak mengutamakan patokan keterwakilan populasi, melainkan keterwakilan aspek permasalahan, sehingga sebagai implikasinya sampel harus dipilih secara sengaja (purposif) dan dalam jumlah yang kecil, sehingga jumlah responden adalah 1 orang Kepala Damkar dan 6 orang ketua regu pemadam kebakaran 10 orang masyarakat setempat.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab kebakaran lahan di  Desa Purwajaya Kecamatan Loa Janan Kalimantan Timur yang disebabkan oleh faktor Alam  (bahan bakar, topografi lahan, hidrologi, cuaca, iklim, dan rambu-rambu kebakaran) dan Faktor Manusia (kelalaian dan  ketidak pedulian masyarakat.Kegiatan pengendalian kebakaran hutan yang dilakukan oleh pihak yang terkait yakni Dinas Kehutanan harus mampu meningkatkan beberapa kegiatan, seperti pencegahan kebakaran, pada saat Kebakaran (Pemadaman Kebakaran) dan Pasca Kebakaran.
STUDI TENTANG METODE PEMANENAN DENGAN JALUR TEBANG (MICROPLANNING) DAN TANPA JALUR TEBANG DI PT. SURYA HUTANI JAYA KECAMATAN MUARA KAMAN KUTAI KARTANEGARA Marsono, Rachmad; Biantary, Maya Preva; Bakrie, Ismail; Emawati, Heni; Jumani, Jumani
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7143

Abstract

Pemanenan ramah lingkungan dapat meningkatkan produktifitas dari area produksi, pemanenan hutan selalu memperhitungkan dampak terhadap lingkungan selain dari dampak ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebersihan lahan dan nilai kepadatan tanah dari dua metode penebangan yang berbeda, yaitu penebangan dengan menggunakan jalur tebang (microplanning) dan penebangan tanpa menggunakan jalur tebang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif dan Deskriptif Kuantitatif.  Metode Deskriptif Kualitatif yaitu membandingkan kualitas kebersihan lahan dengan melakukan pengamatan di lapangan disertai dokumentasi menggunakan drone pada pemanenan menggunakan metode jalur tebang (microplanning) dan tanpa jalur tebang. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa Metode pemanenan menggunakan jalur tebang (microplanning) menghasilkan tingkat kebersihan lahan lebih signifikan dibandingkan dengan metode pemanenan tanpa menggunakan jalur tebang, Tingkat kepadatan tanah pada metode pemanenan menggunakan jalur tebang (microplanning) lebih rendah dibandingkan dengan metode pemanenan menggunakan jalur tanpa tebang. Pemanenan menggunakan jalur tebang, rata-rata nilai kepadatan tanah hasil uji lab dari setiap plot adalah 1) 1,311 g/ml untuk kedalaman 0-20 cm ; 2) 1,061 g/ml untuk kedalaman 20-40 cm. Sehingga dengan penghitungan pada form penilaian kepadatan total nilai yang di peroleh adalah 2,372 g/ml. Sedangkan Pada metode pemanenan menggunakan jalur tebang, rata-rata nilai kepadatan tanah hasil uji lab dari setiap plot adalah 1) 1,366 g/ml untuk kedalaman 0-20 cm ; 2) 1,369 g/ml untuk kedalaman 20-40 cm. Sehingga dengan penghitungan pada form penilaian kepadatan total nilai yang di peroleh adalah 2,735 g/ml. 
PENDUGAAN EROSI DENGAN METODE USLE (UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION) BERBASIS DATA SPASIAL PADA AREAL SEBELUM DAN SESUDAH TAMBANG DI KECAMATAN PALARAN, KOTA SAMARINDA Rifadil, Abdhi; Bakrie, Ismail; Emawati, Heni; Derita, Djumansi; Azham, Zikri
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i2.7909

Abstract

Lahan merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan keberlangsungan hidup manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penggunaan lahan tersebut dapat menyebabkan penurunan mutu tanah disebabkan oleh proses pencucian hara dan proses erosi tanah. Pembukaan kawasan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, banjir serta kekeringan. Kecamatan Palaran merupakan kecamatan kedua terluas di Kota Samarinda dengan luas 18.253 Ha atau sama dengan 25,4% luas kota Samarinda. Setidaknya terdapat 24 Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan 1 ijin PKP2B, yang luasnya mencapai 12.915,67 Ha atau 70,76% dari luas wilayah Kecamatan Palaran. Dengan persentase luas pertambangan yang sangat besar di kecamatan tersebut mengindikasikan terjadinya kerusakan lingkungan terutama kerusakan tanah yang disebabkan oleh erosi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat erosi tanah pada areal sebelum dilakukan kegiatan pertambangan dan sesudah adanya kegiatan pertambangan serta memetakan sebaran tingkat erosi tanah di Kecamatan Palaran. Penelitian ini dilakukan kurang lebih 2 bulan efektif. Wilayah Kecamatan Palaran menjadi objek penelitian pendugaan erosi sebelum dan sesudah tambang dengan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) yang dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith. USLE adalah suatu model erosi yang dirancang untuk memprediksi erosi rata-rata jangka panjang dari erosi lembar atau alur di bawah keadaan tertentu. Hasil analisis pendugaan erosi dengan metode USLE di Kecamatan Palaran menunjukan bahwa besarnya erosi yang terjadi sebelum adanya kegiatan tambang yaitu sebesar 430.342,11 ton/thn dengan rata-rata besar erosi sebesar 99,80 ton/ha sedangkan setelah areal tersebut menjadi tambang, dugaan erosi yang terjadi yaitu sebesar 1.901.332,98 ton/thn dengan rata-rata besar erosi sebesar 440,91 ton/ha.
ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN TANAMAN REHABILITASI DI IPPKH PT. INDOMINCO MANDIRI BLOK 3 PETAK 7 PADA KAWASAN TAMAN NASIONAL KUTAI TAHUN 2020 (Studi Kasus di Desa Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur) Alfayed, Mohammad Riqfal; Biantary, Maya Preva; Bakrie, Ismail
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i1.8028

Abstract

Kerusakan sumber daya hutan berakibat pada menurunnya kemampuan hutan dalam mendukung fungsi ekonomi, sosial dan ekologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan tanaman dan juga kondisi tanaman rehabilitasi yang dilaksanakan pada lokasi rehabilitasi daerah aliran sungai IPPKH PT. Indominco Mandiri di blok 3 petak 7 di Kawasan Taman Nasional Kutai. Lokasi yang akan menjadi objek penelitian merupakan areal rehabilitasi pengayaan yang terdapat pada blok 3 petak 7. Penelitian ini dilaksanakan selama  2 bulan Maret-April 2022, dengan menggunakan metode Systematic Sampling With Random Start yang dilakukan melalui teknik sampling. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah tanaman yang terdapat pada 25 petak ukur adalah 2.427 tanaman dengan persentase tanaman sehat mencapai 89%, persentase tanaman merana 5%, persentase tanaman mati 6%, dan persentase tumbuh tanamannya 94% serta rata-rata tinggi tanaman mencapai 60,56 cm. Jenis tanaman yang diteliti merupakan jenis tanaman endemik atau tanaman lokal dan juga jenis tanaman MPTS (Multy Purpose Tree Species). Hasil penelitian terhadap pertumbuhan tanaman yang ditanam pada tahun 2020 pada blok 3 petak 7 dapat dikatakan berhasil dengan persentase tingkat tumbuh tanamannya mecapai 94%