Biantary, Maya Preva
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

UJI MUTU FISIK DAN FISIOLOGIS BENIH POHON PENGHASIL GAHARU (Aquilaria microcarpa Baill.) BERDASARKAN FENOTIPE POHON INDUK DI KHDTK SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Ningsih, Mira Kumala; Biantary, Maya Preva; Jumani, Jumani
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 14, No 2 (2015): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v14i2.1430

Abstract

Physical and physiological quality test of eaglewood tree (Aquilaria microcarpa Baill.) seeds based on mother tree phenotype from KHDTK Samboja, Kutai Kartanegara Regency.The objective of this research was to find out mother tree phenotype of Aquilaria microcarpa Baill. species in KHDTK Samboja, to find out seed physical quality (moisture content, 1000 seeds weight and range of seeds purity), seed physiological quality (seeds viability and vigor),  and to find out the relationship between both quality with the mother tree phenotype in KHDTK Samboja.  There were four mother tree from Aquilaria microcarpa Baill. species in KHDTK Samboja that bear fruit.  Each mother tree numbered with SBJ 01, SBJ 02, SBJ 03 and SBJ 04.  The results of observation to mother tree/stands phenotype was tree number SBJ 02 had the highest score and SBJ 03 had the lowest score.  The highest score tend to have more eaglewood content and lowest score had little eaglewood content.  But overall the trees grow well and did not show disturbance in growth.Physical quality test was conducted in laboratory of BPTKSDA Samboja, whereas physiological quality test was conducted in green house of BPTKSDA Samboja.  This research was conducted during nine weeks from March until May 2014.  The test procedure was adapted from Thomsen dan Diklev (2004) and refer to International Seed Testing Association (ISTA).  The data of each viability and vigor was analyzed by analysis of variance (anova). The result shows that seeds of A. microcarpa that collected from 4 (four) mother tree in KHDTK Samboja included in recalcitrant seed with moisture content between 33,45% until 52,48%. Recalcitrant seed was seeds that could not stored in longer time.  According to the result of data analyze ascertainable that percentage of seed purity between 64,3 % until 90,5 % with average of 1000 seeds weight was 37,0102 with renge between 32,3984 hingga 44,1686 grams.The result of multiple range test LSD shows that seeds from mother tree 4 had the best physiological quality with seeds viability as 64% and seeds vigor as 75,5% at confidence level 95%. Seeds physical and physiological quality was closely related to genetics factor, growth and environment.  Seeds physical and physiological quality that resulted was inversely proportional with eaglewood potential, in other words seeds mother tree that had the highest score will result small vigor.
INVENTARISASI DISTRIBUSI TEGAKAN PUSPA (Schima wallichii Korth) PADA BERBAGAI TIPE KELERENGAN DI KEBUN RAYA UNMUL SAMARINDA (KRUS) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Purnama, Hengky; Jumani, Jumani; Biantary, Maya Preva
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 15, No 1 (2016): Maret
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v15i1.1781

Abstract

Inventarisasi Distribusi Tegakan Puspa (Schima wallichii Korth) pada Berbagai Tipe Kelerengan Di Kebun Raya UNMUL Samarinda (KRUS) Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui potensi pohon Puspa (Schima wallichii Korth) di plot penelitian di Kebun Raya UNMUL Samarinda (KRUS) dan Mengetahui distribusi tegakan dan pertumbuhan Puspa (Schima wallichii Korth) di plot penelitian pada berbagai tipe kelerengan di Kebun Raya UNMUL Samarinda.Objek penelitian di plot penelitian di Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) dengan metode jalur di KRUS.  Transek dibuat masing-masing sepanjang ± 1.000 m, lebar 20 m, yang dimulai dengan mengambil titik awal.  Data yang dikumpulkan adalah data primer berupa inventarisasi Puspa pada tingkat tiang dan pohon yaitu yang berdiameter batang ≥ 10 cm.  Data yang diambil meliputi jumlah individu, diameter batang pohon, tinggi bebas cabang dan tinggi total pohon, sedangkan data skunder diperoleh langsung dari hasil penelitian sebelumnya, literatur-literatur, laporan-laporan dan  tulisan dari pihak instansi yang terkait yang mencakup letak daerah, kondisi tanah, kondisi geogarafi, iklim, curah hujan dan vegetasi. Serta metode wawancara digunakan untuk memperoleh data dan informasi dari petugas di lapangan, pejabat instansi terkait dan penduduk setempat yang ada hubungannya dengan kegiatan penelitian dan dari berbagai literatur yang mendukung.Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) Jumlah individu pohon Puspa berdiameter  ≥ 10 cm yang ditemukan di plot penelitian seluas 60.000 m² (6 Ha) ditemukan 43 pohon. Diameter yang paling mendominasi adalah pohon yang berdiameter diatas 40 cm 2) Diameter pohon Puspa yang paling besar adalah 100,3 cm dengan volume total sebesar 14,71 m³  yang ditemukan pada transek B sedangkan diameter yang paling kecil adalah 13,5 cm dengan volume total sebesar 0,16 m³  yang ditemukan pada transek A. Adapun potensi pohon Puspa dapat dilihat dari jumlah volume tinggi bebas cabang (V TBC) pohon Puspa yang ditemukan di lokasi pengamatan seluas 6 Ha adalah sebesar 115,38 m³ sedangkan volume total (V Tot) adalah sebesar 240,7 m³; dan 3) Di lihat dari 5 kelas tipe kelerengan, hanya tiga kelas kelerengan yang di temukan yaitu Datar 18 pohon, Landai 18 pohon dan Agak curam 7 pohon. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa walaupun jumlah pohon puspa yang di temukan pada tipe kelerengan datar dan landai sama yaitu 18 pohon puspa, namun pertumbuhanya lebih baik pada tipe kelerengan datar dengan di ketahui diameter rata-rata 58,6 cm dan Volume tinggi total rata-rata 6,21 m3.
STUDI TENTANG METODE PEMANENAN DENGAN JALUR TEBANG (MICROPLANNING) DAN TANPA JALUR TEBANG DI PT. SURYA HUTANI JAYA KECAMATAN MUARA KAMAN KUTAI KARTANEGARA Marsono, Rachmad; Biantary, Maya Preva; Bakrie, Ismail; Emawati, Heni; Jumani, Jumani
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7143

Abstract

Pemanenan ramah lingkungan dapat meningkatkan produktifitas dari area produksi, pemanenan hutan selalu memperhitungkan dampak terhadap lingkungan selain dari dampak ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebersihan lahan dan nilai kepadatan tanah dari dua metode penebangan yang berbeda, yaitu penebangan dengan menggunakan jalur tebang (microplanning) dan penebangan tanpa menggunakan jalur tebang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif dan Deskriptif Kuantitatif.  Metode Deskriptif Kualitatif yaitu membandingkan kualitas kebersihan lahan dengan melakukan pengamatan di lapangan disertai dokumentasi menggunakan drone pada pemanenan menggunakan metode jalur tebang (microplanning) dan tanpa jalur tebang. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa Metode pemanenan menggunakan jalur tebang (microplanning) menghasilkan tingkat kebersihan lahan lebih signifikan dibandingkan dengan metode pemanenan tanpa menggunakan jalur tebang, Tingkat kepadatan tanah pada metode pemanenan menggunakan jalur tebang (microplanning) lebih rendah dibandingkan dengan metode pemanenan menggunakan jalur tanpa tebang. Pemanenan menggunakan jalur tebang, rata-rata nilai kepadatan tanah hasil uji lab dari setiap plot adalah 1) 1,311 g/ml untuk kedalaman 0-20 cm ; 2) 1,061 g/ml untuk kedalaman 20-40 cm. Sehingga dengan penghitungan pada form penilaian kepadatan total nilai yang di peroleh adalah 2,372 g/ml. Sedangkan Pada metode pemanenan menggunakan jalur tebang, rata-rata nilai kepadatan tanah hasil uji lab dari setiap plot adalah 1) 1,366 g/ml untuk kedalaman 0-20 cm ; 2) 1,369 g/ml untuk kedalaman 20-40 cm. Sehingga dengan penghitungan pada form penilaian kepadatan total nilai yang di peroleh adalah 2,735 g/ml. 
PEMANFAATAN HUTAN ADAT SEBAGAI OBJEK WISATA DI KAMPUNG SEKOLAQ DARAT KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KABUPATEN KUTAI BARAT Pranata, Andi Nuh; Biantary, Maya Preva; Jumani, Jumani
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i2.7957

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi awal hutan adat Kampung Sekolaq Darat sebelum menjadi Objek Wisata dan mengetahui proses tahapan pemanfaatan Hutan Adat Kersik Kerbangan yang dijadikan sebagai objek wisata, dan untuk mengetahui dampak positif bagi masyarakat Kampung Sekolaq Darat yang diharapkan dari adanya proses pembangunan Objek wisata di Hutan Adat Kampung Sekolaq Darat. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Sekolaq Darat Kecamatan Sekolaq Darat Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur, yang merupakan wilayah Hutan Adat. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2021-April 2021. Dari hasil Analisis Fungsi dan status kawasan Hutan Adat Kampung Sekolaq Darat pada awalnya merupakan Kawasan Hutan Adat yang digunakan untuk kepentingan masyarakat setempat memenuhi kebutuhan material bangunan seperti pasir dan kayu. Sejak Tahun 1980-an kawasan ini dipergunakan untuk Objek Wisata, namun pembangunannya tertunda, dan baru terealisasi pembangunannya pada tahun 2018 saat ini kawasan Hutan Adat kersik Kerbangan telah menjadi menjadi objek wisata yang telah dikelola masyarakat terutama para Pemuda lokal. Dampak positif bagi masyarakat Kampung Sekolaq Darat dari adanya pembangunan Objek wisata di Hutan Adat Kampung Sekolaq Darat adalah meningkatnya ekonomi masyarakat yang memanfaatkan kesempatan untuk berjualan makanan, minuman serta berbagai macam souvenir dan aneka ragam kerajinan khas daerah dari banyaknya pengunjung yang berdatangan.
ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN TANAMAN REHABILITASI DI IPPKH PT. INDOMINCO MANDIRI BLOK 3 PETAK 7 PADA KAWASAN TAMAN NASIONAL KUTAI TAHUN 2020 (Studi Kasus di Desa Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur) Alfayed, Mohammad Riqfal; Biantary, Maya Preva; Bakrie, Ismail
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i1.8028

Abstract

Kerusakan sumber daya hutan berakibat pada menurunnya kemampuan hutan dalam mendukung fungsi ekonomi, sosial dan ekologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan tanaman dan juga kondisi tanaman rehabilitasi yang dilaksanakan pada lokasi rehabilitasi daerah aliran sungai IPPKH PT. Indominco Mandiri di blok 3 petak 7 di Kawasan Taman Nasional Kutai. Lokasi yang akan menjadi objek penelitian merupakan areal rehabilitasi pengayaan yang terdapat pada blok 3 petak 7. Penelitian ini dilaksanakan selama  2 bulan Maret-April 2022, dengan menggunakan metode Systematic Sampling With Random Start yang dilakukan melalui teknik sampling. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah tanaman yang terdapat pada 25 petak ukur adalah 2.427 tanaman dengan persentase tanaman sehat mencapai 89%, persentase tanaman merana 5%, persentase tanaman mati 6%, dan persentase tumbuh tanamannya 94% serta rata-rata tinggi tanaman mencapai 60,56 cm. Jenis tanaman yang diteliti merupakan jenis tanaman endemik atau tanaman lokal dan juga jenis tanaman MPTS (Multy Purpose Tree Species). Hasil penelitian terhadap pertumbuhan tanaman yang ditanam pada tahun 2020 pada blok 3 petak 7 dapat dikatakan berhasil dengan persentase tingkat tumbuh tanamannya mecapai 94%
SOSIALISASI PENANAMAN MANGROVE DI KELURAHAN MUARA JAWA ULU, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Tirkaamiana, Muhammad Taufan; Azham, Zikri; Jumani, Jumani; Biantary, Maya Preva; Emawati, Heny; Sugiono, Sugiono
JURNAL ABDIMAS UNTAG SAMARINDA Vol 3, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jaus.v3i1.8657

Abstract

Pengelolaan Delta Mahakam oleh KPHP menghadapi banyak persoalan.  Salah satu yang penting adalah laju konversi mangrove menjadi areal pertambakan terjadi sangat cepat berdampak pada terjadinya degradasi lingkungan. Alih fungsi lahan dan pemanfaatan yang berlebihan telah mengakibatkan ekosistem mangrove mengalami kerusakan yang memprihatinkan. Hal tersebut disebabkan oleh semakin tingginya tingkat eksploitasi, lemahnya penegakan hukum, dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap fungsi ekosistem mangrove. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang penanaman mangrove berjalan dengan baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk melestarikan hutan mangrove mendapatkan respon yang antusias ditandai dengan diskusi yang berlangsung dengan baik dan responsive. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang penanaman mangrove dapat memberikan pemahaman pentingnya penanaman mangrove dan melestarikannya
Socialization Of Mangrove Planting In Muara Kembang Village, Muara Jawa District, Kutai Kartanegara Regency Azham, Zikri; Tirkaamiana, Mohammad Taufan; Jumani, Jumani; Biantary, Maya Preva; Patah, Abdul; Derita, Djumansi; Sugiono, Sugiono
JURNAL ABDIMAS UNTAG SAMARINDA Vol 3, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jaus.v3i1.8658

Abstract

The decline in fishermen’s income has continued to worsen, especially income from shrimp. The Mahakam Delta where they work has experienced damage, particularly its mangrove forests. The community service activity in Muara Kembang Village aims to raise awareness about the importance of mangrove forests. The Wanamina Sejahtera Forest Farmers Group is aware that the decline in shrimp catches is caused by damage to mangrove forests in fish and shrimp catch locations in their area. This has been brought about by increasing exploitation, weak law enforcement, and a lack of public knowledge about the role of the mangrove ecosystem. Community service activities to preserve mangrove forests have received an enthusiastic response, marked by productive and responsive discussions. The Wanamina Sejahtera Forest Farmers Group is able to become an agent of change and encourage the community to plant and preserve mangrove forests
DERAJAT KESTABILAN TEGAKAN KARET (Hevea brasiliensis) DI AREAL HUTAN TANAMAN INDUSTRI PT. SYLVADUTA KECAMATAN KEMBANG JANGGUT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oktofian, Wahyu Eka; Biantary, Maya Preva; Azham, Zikri
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.8557

Abstract

Dalam pemilihan tanaman perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut diantaranya tanaman yang tahan terhadap gangguan alam seperti angin dan hujan lebat. Tanaman karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu tanaman yang mampu bertahan terhadap gangguan alam seperti angin dan intensitas curah hujan yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kestabilan tegakan karet pada areal PT. Sylvaduta Corporation, untuk mengetahui nilai persen tajuk, tinggi total dan tinggi bebas cabang dan mendapatkan hasil dari stabilitas pohon akan menentukan seberapa kuat tegakan pohon tersebut untuk menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu, objek yang digunakan pada penelitian ini berupa tegakan karet (Hevea brasiliensis) berumur 11 tahun dengan jarak tanam 3 x 6 m. Pelaksanaan penelitian dari bulan April – Juni 2023 pada plot A, E, dan G yang dilaksanakan kurang lebih selama 3 bulan, jumlah sample tanaman diambil sebanyak 150 tanaman yang diplih secara sengaja (purposive sampling), data primer yang diambil berupa diameter pohon, tinggi total pohon & tinggi tajuk sedangkan data sekunder yang dikumpulkan pada penelitian ini antara lain pengukuran jarak tanam, tahun tanam atau umur tanaman diperoleh dari informasi buku Lilit Batang PT. Sylvaduta Corporation dan keadaan umum lokasi penanaman diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan jarak tanam 3 x 6 m yang menggunakan jenis klon IRR 118 dan PB 260 memiliki rata-rata diameter setinggi dada sebesar 20.9 cm, memiliki tinggi total 10.62 m, tinggi bebas cabang (TBC) 3.81 m dan tinggi tajuk 6.82 m, derajat kestabilan tegakan kurang dari 100 yaitu sebesar 51.16 % dengan persen tajuk sebesar 64.54%, dari hasil tersebut maka tanaman karet (Hevea brasiliensis) yang terdapat di lokasi penelitian ini termasuk tegakan yang stabil dan memiliki ketahan terhadap angin.