Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

OPTIMASI JARINGAN 4G LTE PADA AREA PADAT PENDUDUK MENGGUNAKAN ANTENA MULTISEKTORAL Yuliana, Hajiar; Putri, Ni Made Diasti; Basuki, Sofyan
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 5, No 1: June 2020
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1631.951 KB) | DOI: 10.31544/jtera.v5.i1.2019.81-92

Abstract

Teknologi 4G Long Term Evolution (LTE) menawarkan kecepatan akses paket data yang jauh lebih cepat dari generasi sebelumnya. Namun pada kondisi area-area padat penduduk, kecepatan akses paket data yang dirasakan oleh pengguna akan dirasakan berbeda. Hal ini juga diimbangi dengan meningkatnya pertumbuhan user, seperti di area urban dan kawasan padat penduduk, yang memiliki trafik dan payload data yang tinggi. Kondisi tersebut ternyata tidak diimbangi dengan penyediaan kapasitas jaringan yang memadai sehingga hal tersebut menyebabkan kondisi jaringan berlebihan dan menurunnya performansi jaringan di area tersebut. Untuk memperbaiki kondisi tersebut maka perlu dilakukan suatu proses optimasi, salah satunya dengan menggunakan metode swap antena. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi jaringan 4G LTE di area padat penduduk menggunakan antena multisektoral. Metode ini memiliki konsep mengganti antena sektoral single beam yang terpasang dengan antena multisektoral dual beam pada site yang dominan mencakup area tersebut. Penelitian ini mengambil lokasi di kawasan Matahari Kopo Bandung yang memiliki karakteristik padat penduduk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimasi yang dilakukan dengan menggunakan metode swap antena ini dapat memperbaiki kinerja site tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya payload site mencapai 41% dan penurunan trafik mencapai 30,8%, serta peningkatan downlink throughput hingga 42,5%. Selain itu coverage level sinyal Reference Signal Receive Power (RSRP) mengalami peningkatan sebesar 6,93% untuk level diatas -100 dBm.
Rancang Bangun Sistem Energy Harvesting di Ruang Bising Menggunakan Piezoelektrik Array Yuliana, Hajiar; Yusaniar, Rady; Zainal, Yuda Bakti
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.179 KB) | DOI: 10.26874/jt.vol19no01.136

Abstract

Makalah ini membahas rancang bangun sistem energy harvesting, yaitu suatu teknik pemanenan energi yang memanfaatkan sumber energi dari kebisingan yang dihasilkan mesin winder di sebuah pabrik pemintalan benang. Pemanenan energi menggunakan transducer berupa piezoelektrik array. Piezoelektrik array terdiri dari susunan seri dari 24 piezoelektrik yang ditempatkan pada osilator berbentuk cantilever beam. Osilatorterbuat dari bahan nilon dengan panjang yang disesuaikan dengan frekuensi suara bising mesin winder. Sistem yang dibangun diuji pada ruangan produksi pabrik pemintalan benang dengan tingkat kebisingan suara sebesar 95,8 dBA. Keluaran dari hasil rancang bangun tersebut mampu menghasilkan sinyal dengan nilai amplitudo maksimum sebesar 3,32 Vpp untuk frekuensi 50,42 Hz, dan daya maksimum sebesar 0,45 mili Watt pada daya terukur rata-rata sebesar 0,16 mW. Pengukuran tersebut dilakukan selama 1 jam, dan energi yang diperoleh sebesar 0,16 mWh. Dengan asumsi mesin beroperasi selama 10 jam per hari, energi yang dihasilkan dapat mencapai 1,6 mWh per hari. Dalam skala yang lebih besar, keluaran sistem energy harvesting yang diusulkan dalam penelitian ini dapat digunakan peralatan listrik berdaya rendah seperti pengisi baterai telepon seluler atau lampu penerangan darurat.
Analisis Power Link Budget Pada Rancangan Jaringan Wireless Outdoor Menggunakan ISP Design Center Studi Kasus Desa Kutanagara Garut Hidayat, M. Reza; Fauzian, Tubagus Indra Maulana; Alimudin, Erna; Yuliana, Hajiar
Telekontran : Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Kendali dan Elektronika Terapan Vol 10 No 2 (2022): TELEKONTRAN vol 10 no 2 Oktober 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/telekontran.v10i2.7978

Abstract

Salah satu permasalahan jaringan internet di pedesaan adalah sulitnya menyambungkan internet yang berbasis kabel dikarenakan jarak terlalu jauh, jaringan internet berbasis nirkabel/wireless dapat menjadi solusi alternatif dari permasalahan tersebut, oleh karena itu dilakukan penelitian analisis perhitungan Power Link Budget pada perencanaan jaringan internet wireless outdoor Desa Kutanagara Garut. Pengujian dilakukan metode perhitungan Power Link Budget dan simulasi menggunakan aplikasi ISP Design Center Ubiquiti dengan perangkat pemancar LiteAP GPS dan perangkat penerima NanoBeam 5AC. Perencanaan jaringan dibuat menggunakan sistem Point to Point (PTP) pada pita frekuensi 5725 MHz tepatnya di 5725 MHz Sub Band NII-3. Parameter yang diuji adalah SOM (EIRP, margin signal), free space loss (FSL), fresnel zone clearance (FZC), daerah cakupan, kekuatan sinyal yang didapat dan kapasitas kecepatan internet. Hasil dari perhitungan dan konfigurasi menunjukan nilai EIRP pengirim 36 dBm, EIRP penerima 36 dbm, bandwidth maksimum 20 MHz, Fresnel zone clearance 3,4 m dan kekuatan sinyal yang diterima -49 dBm. Hasil tersebut sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh KOMINFO dan dapat dibuat rancangan jaringannya. Hasil dari simulasi jaringan menunjukan rancangan jaringan internet sudah mencakup seluruh daerah Desa Kutanagara Garut dengan perkiraan sinyal yang didapat adalah -49 dBm, dengan margin sinyal sebesar 46,2 dB yang sudah memenuhi standar dari TIPHON dengan klasifikasi jaringan termasuk dalam kategori outstanding (sangat bagus) dan memiliki kapasitas maksimum internet 147 Mbps terdiri dari 74 Mbps kecepatan download dan 74 Mbps kecepatan upload
Analisis Model Propagasi 3GPP TR38.900 Untuk Perencanaan Jaringan 5G New Radio (NR) Pada Frekuensi 2300 MHz di Area Urban Yuliana, Hajiar; Santoso, Fajar Malik; Basuki, Sofyan; Hidayat, Muhammad Reza
Telekontran : Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Kendali dan Elektronika Terapan Vol 10 No 2 (2022): TELEKONTRAN vol 10 no 2 Oktober 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/telekontran.v10i2.8233

Abstract

5G New Radio (NR) services can provide high data rates and low latency. The existence of 5G technology, especially in Indonesia, has been implemented by several cellular operators in the 2300 MHz and 1800 MHz frequencies. Therefore, a more detailed planning analysis is needed, especially in urban areas. In this study, planning for the 5G network needed in one of the urban areas in Cimahi City, West Java. This research was carried out for a frequency of 2300 MHz using the coverage planning analysis method. The propagation model used in this study is 3GPP TR38.900. Based on the analysis and calculations performed, obtained 26 sites for the area of ​​Cimahi City which has an area of ​​about 40.3 km². The location of the site is arranged based on the coverage conditions in the area and also based on the distribution of the 4G network that previously existed in the area, because the 5G planning used is the Non-Standalone 5G type. Based on the results of the coverage analysis carried out, the condition of the Synchronization Signal Reference Signal Received Power (SS-RSRP) signal level above -90 dBm reached 27.3% of the total area. This shows that the 5G network planning in this area can only cover an area of ​​up to a quarter of the total area.
Sistem Komunikasi Audio dengan Teknologi Visible Light Communication (VLC) Menggunakan Laser Led Charisma, Atik; Nur Akbar Setiawan, Rizky; Taryana, Een; Yuliana, Hajiar; Rike Indriani, Alifa
Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol. 12 No. 2 (2021): Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Publisher : Publisher: Fakultas Ilmu Komputer, Institution: Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/digitalzone.v12i2.7519

Abstract

Kegiatan masyarakat di era sekarang yang serba digital menggunakan teknologi tanpa kabel (wireless). Teknologi tanpa kabel menjadi andalan komunikasi, namun seiring perkembangann zaman, ada sebuah teknologi tanpa kabel dengan memanfaatkan cahaya tampak. Teknologi ini dikenal dengan istilah visible light communication (VLC). Sistem VLC terdiri dari bagian transmitter dan receiver. Transmitter berupa komponen-komponen elektronika yang terintegrasi dengan cahaya tampak sebagai media transmisi. Pada penelitian ini membuat bagian transmitter dan receiver untuk komunikasi audio. Cahaya tampak sebagai media transmisi menggunakan laser led karena cahaya dari laser led ini lebih fokus dan pancaran cahayanya lebih jauh dibandingkan dengan yang lain. Sedangkan di sisi receiver menggunakan solar panel sebagai penerima sinyal informasi yang dikirimkan. Penelitian ini berhasil membuat sebuah sistem komunikasi audio berbasis visible light communication. Variasi jarak antara transmitter dan receiver mempengaruhi kualitas suara yang diterima. Pada jarak 500 cm kualitas suara yaitu 99,2 dB pada kondisi gelap dan 99,1 dB kondisi terang. Perubahan sudut pancar transmitter terhadap receiver juga mempengaruhi hasil kualitas suara. Kualitas suara terbaik pada sudut 900 di kondisi terang dengan jarak 50 cm sebesar 97,9 dB sedangkan di kondisi gelap dengan jarak 50 cm pada sudut 1000 sebesar 98,1 dB. Abstract The people activities in today's digital era use wireless technology. Wireless technology has become the mainstay of communication, but along with the times, there is a wireless technology that uses visible light. This technology is known as visible light communication (VLC). The VLC system consist of transmitter and receiver. Transmitters are electronic components that are integrated with visible light as a transmission medium. In this study, the transmitter and receiver are made for audio communication. Visible light as a transmission medium uses an LED laser because the light from this LED laser is more focused and the light beam is farther away than the others. While on the receiver side using a solar panel as a receiver of the information signal that is sent. This research succeeded in making an audio communication system based on visible light communication. Variations in the distance between the transmitter and receiver affect the quality of the received sound. At a distance of 500 cm in dark conditions, the sound quality is 99.2 dB in light conditions and 99.1 dB. Changes in the beam angle of tranmitter to receiver also affect the sound quality. The best sound quality at an angle of 900 in bright conditions with a distance of 50 cm is 97.9 dB while in dark conditions with a distance of 50 cm at an angle of 1000 is 98.1 dB.
Optimasi Jaringan 4G LTE pada Jalur Tol Cikopo Palimanan dengan Menggunakan Metode Physical Tuning Yuliana, Hajiar; Hidayat, Muhammad Reza; Permana, Ade Sena; Somantri, Nivika Tiffany; Dharmi, Ni Ketut Hariyawati
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 11 No 3: Juni 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.937828

Abstract

Kebutuhan akan layanan komunikasi dan informasi meningkat pesat. Teknologi 4G diharapkan memenuhi kebutuhan akan kecepatan jaringan yang optimal, tetapi menghadapi kendala yang mempengaruhi kualitas jaringan. Namun, teknologi 4G ini memiliki beberapa kendala yang menyebabkan kecepatan jaringan tidak optimal sehingga perlu dilakukan optimasi untuk memperbaiki hal tersebut. Penelitian ini mengoptimalkan kondisi level sinyal Reference Signal Received Power (RSRP) di Jalur Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). RSRP adalah indikator penting untuk menilai kekuatan sinyal dari base station, dimana nilai rendah menunjukkan sinyal yang lemah atau terganggu. Proses optimasi dilakukan dengan menganalisis nilai RSRP berdasarkan data antenna beserta parameter dan disimulasikan di Atoll Planning Software dengan menggunakan metode physical tuning. Berdasarkan hasil data yang didapatkan terdapat beberapa 4 area spot yang memiliki coverage yang kurang baik dengan level RSRP dibawah -90 dBm. Optimasi dilakukan di 4 spot yang mempunyai kondisi level sinyal dibawah -90 dBm dengan menggunakan metode physical tuning, yaitu berupa pengaturan dan perubahan derajat tilting dan arah antenna agar mendapatkan level sinyal dan daya pancar yang lebih baik. Setelah dilakukan optimasi, terdapat perbaikan level sinyal RSRP dimana terjadi kenaikan persentase untuk level sinyal diatas -90 dBm dari 88,73% menjadi 90,67% dan penurunan persentase untuk level sinyal dibawah -90 dBm dari 11,27% menjadi 9,33%.   Abstract The rising demand for communication and information services necessitates optimal network speeds, typically met by 4G technology. However, impediments often hinder network quality. This study focuses on optimizing the Reference Signals Received Power (RSRP) along the Cikopo-Palimanan (Cipali) Toll Road. Using data analysis and simulation in Atoll Planning Software, the physical tuning method is employed to enhance RSRP signal levels. Results reveal several areas with subpar coverage, indicated by RSRP levels below -90 dBm. Optimization efforts concentrate on these areas, adjusting antenna tilting and direction to improve signal strength. Post-optimization, signal levels improve, with a rise in levels above -90 dBm from 88.73% to 90.67%, and a corresponding drop in levels below -90 dBm from 11.27% to 9.33%. This optimization aims to ensure superior communication services for users.
Comparative Analysis of ARIMA, Prophet, and Glmnet for Long Term Evolution (LTE) Base Station Traffic Forecasting Juhana, Tutun; Yuliana, Hajiar; Hendrawan, .; Iskandar, .; Musashi, Yasuo
Emerging Science Journal Vol 8, No 6 (2024): December
Publisher : Ital Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28991/ESJ-2024-08-06-04

Abstract

This study evaluates the performance of three forecasting models—ARIMA, Prophet, and Glmnet—with the primary objective of equipping the telecommunication industry with effective tools for cellular traffic forecasting. These tools lay the foundation for efficient resource management, cost optimization, and enhanced service delivery. The study begins with dataset description and preparation, followed by the selection of traffic forecasting models, and concludes with performance evaluation based on metrics such as Mean Absolute Error (MAE), Mean Absolute Percentage Error (MAPE), Symmetric Mean Absolute Percentage Error (SMAPE), Root Mean Squared Error (RMSE), and Coefficient of Determination (R²). The main contribution of this research is a comprehensive comparison of the three forecasting methods, aiding practitioners and researchers in identifying the best prediction model for specific contexts. The findings reveal that Glmnet consistently outperforms ARIMA and Prophet across all categories of traffic forecasting on the selected performance metrics. Its ability to handle complex data structures, manage multicollinearity, and deliver robust and accurate predictions makes it the preferred choice for forecasting cellular network traffic in the telecommunications domain. Doi: 10.28991/ESJ-2024-08-06-04 Full Text: PDF
Analisis Metode Klasifikasi Pemetaan Tutupan Lahan (Land Cover) di Area Kota Bandung Menggunakan Algoritma Random Forest Pada Google Earth Engine Yuliana, Hajiar; Zahra Cahya Hanifa Rizqiana
EPSILON: Journal of Electrical Engineering and Information Technology Vol 22 No 2 (2024): Journal of Electrical Engineering and Information Technology
Publisher : Department of Electrical Engineering, UNJANI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55893/epsilon.v22i2.119

Abstract

This research aims to map land cover in Bandung City using the Random Forest (RF) algorithm implemented on the Google Earth Engine (GEE) cloud-based platform. Sentinel-2 satellite image data was used to analyze four main classes of land cover, namely residential land, green land, water, and open land. The classification process involved initial data processing, model training using sample data, and accuracy evaluation through confusion matrix and cross-validation. The results showed that the RF algorithm had an overall accuracy of 89%, with the highest accuracy in the residential land class (92%) and the lowest in the water class (80%). Cross-validation showed stable performance with an average accuracy of 88.5%, precision 0.91, recall 0.88, and F1-score 0.89. Confusion matrix analysis identified misclassification in certain classes due to spectral overlap, especially between green land and open area. This research proves that the RF algorithm in GEE is an efficient and accurate method for land cover classification, while supporting spatial planning and environmental management. Further developments could include the use of higher resolution data, advanced learning algorithms and time-based analysis to understand the dynamics of land cover change.
Rancang Bangun Prototipe Monitoring Volume Cairan Infus dan Kapasitas Oksigen Medis dengan Warning System berbasis Internet of Things Somantri, Nivika Tiffany; Adji, Tatag Purnomo; Yuliana, Hajiar; Charisma, Atik; Winanti, Naftalin; Haz, Fauzia; Nurjaman, Dede Furqon
TELKA - Telekomunikasi Elektronika Komputasi dan Kontrol Vol 11, No 2 (2025): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v11n2.248-261

Abstract

Infus dan oksigen medis merupakan komponen vital dalam perawatan pasien di rumah sakit. Ketidakakuratan dalam pemantauan volume cairan infus dan kapasitas oksigen dapat mengakibatkan keterlambatan penanganan yang membahayakan keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan merancang prototipe sistem pemantauan volume cairan infus dan kapasitas oksigen medis berbasis Internet of Things (IoT) dengan warning system untuk meningkatkan efisiensi perawatan. Sistem ini menggunakan sensor load cell dengan modul HX711 sebagai sensor pendeteksi ketersediaan cairan infus pasien, NodeMCU ESP32 sebagai komponen kontrol yang terhubung dengan jaringan internet, sensor load cell dan Sensor HK1100C untuk membaca kapasitas tekanan oksigen medis pada tabung. Data hasil pengkuran sensor tersebut di sajikan pada web server hinger,io dan google spreadsheet serta dalam tampilan LCD. Hasil pengujian sistem setelah dilakukan perbandingan dengan alat ukur yang terkalibrasi serta pengujian fungsi internet of things didapatkan bahwa alat ini memiliki tingkat keakurasian pembacaaan sensor dengan error 0,37% untuk sensor loadcell dan error 3,72% untuk sensor tekanan oksigen. Prototipe ini diharapkan dapat menjadi solusi otomatis dalam meminimalkan risiko human error dan meningkatkan respons tenaga medis. Infusion and medical oxygen are vital components in patient care in hospitals. Inaccuracy in monitoring the volume of infusion fluids and oxygen capacity can result in delays in treatment that endanger patient safety. This study aims to design a prototype of an Internet of Things (IoT)-based monitoring system for infusion fluid volume and medical oxygen capacity with a warning system to improve care efficiency. This system uses a load cell sensor with the HX711 module as a sensor to detect the availability of patient infusion fluids, NodeMCU ESP32 as a control component connected to the internet network, a load cell sensor and an HK1100C sensor to read the capacity of medical oxygen pressure in the cylinder. The measurement data from the sensor is presented on the thinger.io and google spreadsheet web servers and on the LCD display. The results of system testing after comparison with calibrated measuring instruments and testing the internet of things function showed that this tool has a level of sensor reading accuracy with an error of 0.37% for the load cell sensor and an error of 3.72% for the oxygen pressure sensor. This prototype is expected to be an automatic solution in minimizing the risk of human error and increasing the response of medical personnel.