Background: The aging process in older adults results in physiological decline, increasing their dependence on family support. In addition to physiological decline, older adults often experience cognitive impairment, including dementia, a chronic or progressive syndrome that causes cognitive decline, affecting memory, thinking, orientation, comprehension, calculation, learning capacity, language, and judgment. One impact that families can experience when caring for older adults with a high care burden is a decline in the caregiver's sleep quality. Purpose: To determine the relationship between sleep quality and psychological well-being in families with older adults. Method: This quantitative study used a cross-sectional approach. The population was 19,934 families with older adults in Cilongok District. The sample size was calculated using the Slovin formula with a 5% margin of error (0.05), and a purposive sampling technique resulted in a sample of 392 respondents. The measurement instruments used were the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), the Ryff Psychological Well-Being Scale (RPWB), and the Mini-Mental State Examination (MMSE). Data were analyzed using the Spearman test. Results: Dementia data showed the mean age of elderly care recipients was 71.90 years with a standard deviation of ±6.91. The majority of elderly patients suffered from hypertension and moderate dementia. Analysis revealed marital status (p=0.038), sources of health information (p=<0.001), elderly health problems (p<0.001), subjective sleep quality dimensions (p=0.003), sleep latency (p=0.014), and total PSQI score (0.025). Conclusion: Sleep quality is positively correlated with psychological well-being. The better the sleep quality, the higher the psychological well-being score. Suggestion: Future researchers can combine data collection through questionnaires and in-depth interviews to further explore psychological well-being and sleep quality in elderly patients.    Keywords: Caregivers; Elderly; Psychological Well-Being; Sleep Quality.    Pendahuluan: Proses penuaan pada lansia mengakibatkan penurunan fisiologis yang meningkatkan ketergantungan lansia pada keluarga untuk membantunya. Selain penurunan fisiologis, fungsi kognitif juga sering dialami oleh lansia yaitu demensia, salah satu sindrom bersifat kronis atau progresif yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif, sehingga memengaruhi memori, pemikiran, orientasi, pemahaman, perhitungan, kapasitas belajar, bahasa dan penilaian. Salah satu dampak yang dapat dirasakan keluarga ketika merawat lansia dengan kondisi beban perawatan yang tinggi adalah dapat menurunkan tingkat kualitas tidur caregiver. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kesejahteraan psikologis pada keluarga dengan lansia. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga dengan lansia di Kecamatan Cilongok yang berjumlah 19,934 jiwa. Sampel dihitung dengan rumus Slovin dengan margin of error 5% (0.05) dan dengan teknik purposive sampling mendapatkan sampel sebanyak 392 responden. Instrumen pengukuran yang digunakan yaitu Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Ryff's Psychological Well-Being Scale (RPWB), dan Mini Mental State Exam (MMSE). Selanjutnya data dianalisis menggunakan Uji Spearman. Hasil: Data demensia menunjukkan usia rata-rata lansia yang dirawat adalah 71.90 tahun dengan standar deviasi ±6.91. Sebagian besar gangguan kesehatan yang dimiliki lansia adalah hipertensi dan mengalami tingkat demensia dalam kategori sedang. Hasil analisis didapatkan status perkawinan (p=0.038), sumber informasi kesehatan (p=<0.001), gangguan kesehatan lansia (p<0.001), dimensi kualitas tidur subjektif (p=0.003), latensi tidur (p=0.014), dan total skor PSQI (0.025). Simpulan: Kualitas tidur berkorelasi positif terhadap kesejahteraan psikologi. Semakin baik kualitas tidur yang dimiliki, akan semakin tinggi nilai kesejahteraan psikologis seseorang. Saran: Peneliti selanjutnya dapat mengombinasikan pengambilan data melalui kuesioner dan wawancara mendalam untuk memungkinkan menggali lebih dalam kondisi kesejahteraan psikologis dan kualitas tidur pada lansia.   Kata Kunci: Kesejahteraan Psikologis; Kualitas Tidur; Lansia; Pengasuh.