Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FORMULASI SABUN HERBAL ANTI BAKTERI MINYAK KEMANGI (Ocimum basilicum L. ) ihsanti, Iis; Wildhan, Ahmad; Susanto, Anto
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 2 No 1 (2020): Volume 2 Nomor 1 Juni 2020
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v2i1.120

Abstract

Tangan yang bersih dan terlindung dari kuman adalah salah satu kunci hidup sehat. Kandungan Flavonoid dan eugenol di dalam minyak atsiri daun kemangi berfungsi sebagai bakteriostatik. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan minyak atsiri kemangi dalam bentuk sabun herbal pencuci tangan. Metode pada penelitian ini, sabun dibuat dengan campuran basis minyak kelapa, minyak sawit, minyak zaitun dan natrium hidroksida. Proporsi basis sabun diperoleh dengan teknik optimasi untuk mendapatkan basis sabun yang optimum secara organoleptis dan stabil selama penyimpanan satu bulan. Basis sabun yang optimum diperoleh pada proporsi minyak kelapa 20 gram,minyak sawit 15 gram, minyak zaitun 10 gram dan natrium hidroksida 8 gram. Formula sabun minyak atsiri daun kemangi menggunakan konsentrasi minyak atsiri daun kemangi 8% dan 10%. Evaluasi terhadap kedua formula sabun meliputi uji stabilitas fisik (organoleptis, homogenitas), uji pH dan uji kesukaan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kedua formula secara organoleptis baik dan homogen, memiliki pH 7,0 dan stabil selama penyimpanan satu bulan. Uji kesukaan menunjukkan bahwa formula dengan kandungan minyak atsiri kemangi 10% lebih banyak disukai dibandingkan dengan formula dengan kandungan minyak atsiri 8%.
PERBAIKAN SIFAT FISIKA TANAH GAMBUT DENGAN PENAMBAHAN AMELIORAN DARI LIMBAH KELAPA SAWIT PADA PEMBIBITAN KAKAO (Theobroma cacao L.) Syaukani, Rosmalinda; Susanto, Anto
Jurnal Pertanian Vol. 12 No. 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v12i1.2245

Abstract

Tandan kosong, limbah cair, dan abu  boiler yang  merupakan limbah dari kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai amelioran pada tanah gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sifat fisika yang terdiri dari warna, kadar air, serat, dan kadar abu gambut. Selain itu mengetahui pertumbuhan vegetatif (tinggi batang dan jumlah daun) bibit kakao setelah ditambahkan bahan amelioran tersebut. Metode penelitian adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu tanah gambut (kontrol), tanah gambut dengan penambahan abu boiler (AB), tandan kosong kelapa sawit (TKKS), dan limbah cair pengolahan kelapa sawit (LCPKS). Data yang diperoleh diuji dengan uji F, apabila berpengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut Duncan pada taraf 5%. Hasil analisis awal sifat fisika tanah sebelum penambahan abu boiler, tandan kosong kelapa sawit, dan limbah cair pabrik kelapa sawit menunjukkan bahwa tingginya tingkat kemasaman tanah, dan juga memiliki nilai kadar air rendah. Hasil penelitian menunjukkan pemberian limbah pabrik kelapa sawit dapat menaikkan  nilai pH dan kadar air untuk semua perlakuan. Nilai pH dan kadar abu tertinggi yaitu pada perlakuan penambahan tanah gambut dengan abu boiler yaitu nilai pH 5,23 dan kadar abu 15,71%, sedangkan nilai tertinggi kadar air dan serat diperoleh dari perlakuan penambahan tanah gambut dengan tandan kosong kelapa sawit, yaitu kadar air 25,19% dan serat 0,08%. Peningkatan nilai pH, kadar air, kadar abu dan serat maupun perubahan warna yang terjadi, menunjukkan bahwa limbah pengolahan pabrik kelapa sawit memiliki potensi untuk dioptimalkan sebagai unsur hara dalam memperbaiki sifat fisika pada tanah gambut yang berkelanjutan. Berdasarkan analisa sidik ragam pemberian abu boiler (AB), tandan kosong kelapa sawit (TKKS), maupun limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif bibit kakao. Pemberian AB, TKKS, dan LCPKS dapat memberikan pertambahan terhadap tinggi bibit kakao, meskipun perlakuan tersebut tidak berpengaruh. Sedangkan, berdasarkan analisa sidik ragam pemberian abu boiler (AB), tandan kosong kelapa sawit (TKKS), maupun limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) hanya berpengaruh pada 2 MST.
KUALITAS KANDUNGAN UNSUR HARA KOMPOS KOTORAN KELELAWAR DENGAN PENAMBAHAN SAMPAH ORGANIK Nurhayati, Nurhayati; Sopiana, Sopiana; Kurniawan, Tardi; Susanto, Anto; Panduwinata, Servina
Journal of Agro Plantation (JAP) Vol 3 No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58466/jap.v3i1.1518

Abstract

Bat feses has a potential to use as organic fertilizer. Increment organic waste like fish, fruit or vegetable can be use to increasing compost nutrient. This research aims to know the nutrient quality of bat feses compost with different organic waste increment. Bat feses analysis was doing at Chemical and Soil Fertility Laboratorium, Tanjungpura University at Pontianak. The treatments are G0 = without organic waste, G1 = bat feses + vegetable wastes, G2 = bat feses + fish wastes and G3 = bat feses + fruit wastes. The parameters observed are C-organic, N total, C/N ratio, P and K element. The data wich were carried out based on compost quality standards according to Indonesian National Standard (SNI) No. 19-7030-2004. The result showed bat feses compost with vegetable waste has lowest C-organik level is 36.61% and P element highest at 4.88%. Fish wastes showed N total highest at 7.45% and bat feses compost without organic waste increment showed K highest element at 2.07%. This meets the compost parameters is according to SNI 19-7030-2004 and all of organic wastes can be used as compost material increment on bat feses compost.
Low-Cost LoRaWAN Solution for Groundwater Monitoring in Peatlands Usman, Saifudin; Atimi, Rizqia Lestika; Anhar, Muh; Susanto, Anto
Journal of Information System and Informatics Vol 6 No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51519/journalisi.v6i4.923

Abstract

Some efforts made in restoring peatlands include moisture restoration, replanting, hydrological restoration, monitoring, and evaluation using technology to obtain periodic condition data. The implementation of the Water Level Logger (WLL) for monitoring groundwater levels in peatlands still faces issues because the sensor installation points are not served by cellular communication networks for data transmission. This research aims to implement a Low Power Wide Area Network (LPWAN) as a low-cost infrastructure used in applications for monitoring water levels in peatland. The method in this research is an approach to develop LoRaWAN gateway devices and servers using ChirpStack, equipped up to the application layer as supporting infrastructure for self-hosted groundwater level monitoring tools integrated with a time-series database and displaying measurement data on a dashboard periodically. Based on the tests, the average measurement of the Received Signal Strength Indicator (RSSI) obtained at the farthest distance of 3 km was -116 dBm, where the RSSI value also decreased with each additional distance, and the Line-of-Sight (LOS) condition significantly affected the RSSI value. This research shows that a real-time peat groundwater monitoring system has been successfully built at a low cost using self-hosted LoRaWAN gateways and servers, while maintaining reliability.
Pelatihan Pengolahan Limbah Pertanian Dan Peternakan Menjadi Pupuk Organik Di Desa Kalinilam Kabupaten Ketapang Ratnawati Hermanto, Sarwendah; Setiawan, Beny; Jatsiyah, Venti; Susanto, Anto; Nurhayati, Nurhayati; Rosmalinda, Rosmalinda; Sopiana, Sopiana; Fitry Ramanda, Rika; Syawaldi, Syawaldi; Kurniawan, Tardi
Literasi Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang Jl. Rangga Sentap, Dalong Sukaharja, Ketapang 78813. Telp. (0534) 3030686 Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58466/literasi.v5i1.1700

Abstract

Most of the people in Delta Pawan District are farmers and breeders. The number of agricultural business households in Delta Pawan District is 354 cultivating food crops, 640 cultivating horticultural crops and 786 breeders. This shows that the availability of raw materials for making organic fertilizers is very abundant. The problem that has occurred until now is that the waste from agricultural and livestock products has not been utilized optimally by the community due to limited tools and knowledge in processing it into organic fertilizer. The purpose of this activity is to provide motivation and knowledge to the residents of Kalinilam village to utilize agricultural and livestock waste into organic fertilizer which is abundantly available. The method used to overcome these problems is to provide training to Kalinilam villagers on how to process agricultural and livestock waste into organic fertilizer using a compost chopper. This service activity will be carried out in July 2024 with 2 stages, namely socialization and counseling as well as training and assistance in making compost. The result of the service of this training program is an increase in the knowledge of villagers about processing agricultural and livestock waste into organic fertilizer so that it can increase the utilization of waste into more useful products