Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Marketing Analysis Of Cayenne Pepper In Paya Benua Village, West Mendo District, Bangka Regency Oktari, Venny; Sitorus, Rostiar; Astuti, Rufti Puji
Journal of Global Sustainable Agriculture Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jgsa.v4i2.7674

Abstract

The research will be conducted in June 2023 in Paya Benua Village, West Mendo District, Bangka Regency. The purpose of this study is to analyze marketing channels, understand the marketing functions carried out by marketing agencies, calculate marketing profits, analyze marketing efficiency by calculating marketing margins, determine farmer's share value, and measure cayenne pepper marketing efficiency in Payacontinent Village, West Mendo District, Bangka Regency. The research method used is a survey method with probability sampling techniques, where 30 farmers are randomly selected as samples. The sample of traders was determined using the Snowball Sampling method, with the results of 6 middlemen and 9 retailers. The results showed that the marketing function performed by farmers and traders involves buying, selling, transporting, sorting & grading, risk bearing, and market information. The marketing of cayenne pepper in Payacontinent Village uses three marketing channels: Channel I (Farmers-Middlemen-Consumers),   Channel   II   (Farmers-Retailers-Consumers),   and   Channel   III (Farmers-Middlemen-Traders-Retailers-Consumers).   Marketing   profits   obtained   from   Channel   I amounted to Rp2,517/kg, Channel II amounted to Rp7,632/kg, and Channel III amounted to Rp8,572/kg. Marketing efficiency on all channels is classified as efficient, with values of 13.61%, 8.95%, and 13.82%, respectively. Of the three channels, Channel II is considered the most efficient.
Techniques For Harvesting Forest Honey (Apis dorsata) In Pelawan Forest, Central Bangka District, Indonesia Evahelda, Evahelda; Astuti, Rufti Puji; Ramdani, Dian Fery; Dioca, Elakenia Novsa; Wirani, Nabila Ayu
Journal of Global Sustainable Agriculture Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jgsa.v4i2.7680

Abstract

Forest honey harvest and post-harvest activities in Namang Village still apply traditional methods, namely based on local wisdom carried out by the local community. The research was conducted with the aim of describing harvest and post-harvest activities of forest honey in the Pelawan Forest Biodiversity Park, Namang Village, Central Bangka Regency. The research was carried out in the Pelawan Forest Biodiversity Park, Namang Village, Central Bangka Regency using the case study method. The research location was determined using purposive sampling and respondents were interviewed using a questionnaire. Based on the research results, it is known that the forest honey harvesting activities carried out in Namang Village include characteristics of ready-to-harvest honey, scavenging using a pusung, and nest cutting/harvesting carried out using the circumcision technique. Next, post-harvest activities are carried out which consist of transportation using ropes, jerry cans and motorized vehicles, pressing activities carried out manually, filtering carried out using traditional techniques, and packaging stages.
Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi di Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Novandri, Ogi; karsiningsih, Eni; Astuti, Rufti Puji
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i1.15757

Abstract

This study aims to formulate coffee agribusiness development strategies in Central Bangka Regency and formulate priority strategies for coffee agribusiness development strategies in Central Bangka Regency. This research was conducted from November to January 2024 in Central Bangka Regency. The research method used in this research is survey. The sampling method used was purposive sampling with a sample of 30 respondents. The analysis method used descriptive qualitative and Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats (SWOT) analysis and Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). The results showed that the overall internal factor value was 2.57 and the external factor value was 2.77. Three alternative strategies that are appropriate to be selected as the main strategy are the development of coffee agribusiness systems based on local resources and culture, utilization of environmentally friendly technology and market orientation with a TAS value of 6.31 (Rank I). Development of coffee-based integrated agribusiness in each major coffee-producing region with a TAS value of 6.09 (Rank II). Development of coffee agribusiness systems directed at increasing competitiveness through fostering improvements in the quality and appearance of coffee and processed products with a TAS value of 6.01 (Rank III).
POTENSI SOLUSI DAN PELUANG IMPLEMENTASI KONSEP AGROMARITIM MELALUI PENGGEMUKKAN KOMODITAS KEPITING BAKAU (SCYLLA SP.) DI SUB-DAERAH ALIRAN SUNGAI SELINDUNG BANGKA BELITUNG Adibrata, Sudirman; Wahidin, La Ode; Astuti, Rufti Puji
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 2 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i2.2265

Abstract

Pemberdayaan kelompok pembudidaya ikan melalui penggemukkan kepiting bakau (Scylla sp.) di Sub-DAS Selindung berpotensi dapat meningkatkan kesejahteraan pembudidaya. Oleh karena itu, diperlukan implementasi budidaya kepiting bakau berupa penggemukkan. Hal ini dapat menjadi mata rantai dari nelayan penangkap kepiting bakau, dengan rantai pasok perantara yaitu Pokdakan Kulong Kelat Sukses untuk menuju ke konsumen. Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan konsep agromaritim melalui penggemukkan kepiting bakau yang berkelanjutan. Kegiatan ini dimulai bulan Juni hingga November 2024, bertempat di Kelompok Pembudidaya Ikan Kulong Kelat Sukses (Pokdakan KKS) Desa Pagarawan, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif termasuk diseminasi dan implementasi penggemukkan komoditi kepiting bakau. Hasil menunjukkan bahwa implementasi konsep agromaritim dapat dilakukan melalui budidaya pepaya California dan penggemukkan kepiting bakau dibantu suplemen teknologi probiotik “Probio_FmUBB”. Penggunaan suplemen probiotik terbukti efektif dalam efisiensi pakan, pertumbuhan kepiting, dan hasil produksi kepiting bakau organik, serta dapat menjadi bagian integral dari implementasi konsep agromaritim. Probiotik ini dicampurkan pada pakan ikan selanjutnya diberikan ke bibit kepiting bakau di kolam. Bibit kepiting bakau ukuran 8 – 10 ekor/kg berasal dari nelayan bubu kepiting terdekat di Desa Pagarawan. Pengukuran kualitas air yang penting terutama adalah DO, pH, suhu, nitrat, fosfat dan amonia. Penggemukkan kepiting selama 2 bulan mencapai ukuran 4 – 5 ekor/kg dan dipanen secara bertahap. Penerapan suplemen teknologi probiotik perlu terus disosialisasikan dan didukung melalui program-program pemerintah yang fokus pada pengembangan sektor perikanan dan maritim. Implementasi konsep agromaritim dapat menjadi solusi model pemberdayaan yang berkelanjutan khususnya di Sub-DAS Selindung.
PENERAPAN PROBIOTIK DAN TEKNOLOGI IOT UNTUK PEMBERDAYAAN KELOMPOK PEMBUDIDAYA BERBASIS AGROMARITIM DI POKDAKAN MINA BERKAH MANDIRI, PULAU BANGKA Wahidin, La Ode; Gustomi, Andi; Astuti, Rufti Puji
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 4 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i4.2384

Abstract

Indonesia memiliki potensi besar di sektor perikanan dan pertanian, terutama melalui pendekatan agromaritim yang mengintegrasikan kedua sektor tersebut. Namun, pembudidaya ikan skala kecil menghadapi tantangan seperti keterbatasan akses terhadap teknologi dan manajemen pasar. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan mengimplementasikan probiotik Probio_FmUBB dan teknologi IoT dalam budidaya lele di Pokdakan Mina Berkah Mandiri, Desa Balunijuk. Dengan mengintegrasikan inovasi dalam akuakultur, program ini meningkatkan produktivitas, diversifikasi pendapatan, dan keberlanjutan, serta mendukung indikator kinerja perguruan tinggi. Kegiatan ini bertujuan memberdayakan Pokdakan Mina Berkah Mandiri, Desa Balunijuk, Pulau Bangka, melalui penerapan probiotik Probio_FmUBB dan teknologi Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi budidaya ikan lele berbasis agromaritim. Latar belakang kegiatan adalah tantangan pembudidaya ikan skala kecil dalam mengakses teknologi dan mengelola usaha secara optimal, sehingga diperlukan solusi berbasis teknologi modern. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan partisipatif yang berfokus pada pengenalan probiotik serta instalasi dan penggunaan alat IoT untuk pemantauan kualitas air. Hasil menunjukkan peningkatan kapasitas mitra dalam mengelola budidaya, dengan adanya efisiensi pakan dan pengendalian parameter air seperti suhu dan pH menjadi lebih efektif melalui sistem IoT. Selain itu, probiotik Probio_FmUBB mendukung pertumbuhan ikan yang optimal dan mengurangi biaya operasional. Kesimpulannya, penerapan probiotik dan teknologi IoT berhasil meningkatkan produktivitas, keberlanjutan usaha, dan memberdayakan masyarakat lokal dengan pendekatan berbasis teknologi yang dapat direplikasi.