Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KONDISI TUTUPAN KARANG HIDUP DENGAN KELIMPAHAN IKAN CHAETODONTIDAE DI PERAIRAN LALANU, KECAMATAN SOROPIA, KABUPATEN KONAWE Saputra, Muh. Tino; Sadarun, Baru; Rahmadani, .; Subhan, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 2: Mei 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i2.8323

Abstract

Secara ekologis terumbu karang berfungsi sebagai penyangga bagi kehidupan biota pesisir dan lautan seperti ikan dan invertebrate. Salah satu ikan karang yang hidup di terumbu karang adalah ikan Chaetodontidae yang merupakan jenis pemangsa karang yang memiliki hubungan positif dengan persentase karang hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi terumbu karang, mengetahui kelimpahan Ikan Chaetodontidae, serta untuk mengetahui hubungan antara persentase tutupan karang hidup dengan kelimpahan ikan Chaetodontidae di Perairan Lalanu. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2018 di tiga stasiun penelitian. Pengambilan data karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT) dan metode pencacahan visual bawah air (Underwater Visual Sensus) untuk pengambilan data ikan Chaetodontidae dengan panjang garis transek 70 m dengan luas area pengamatan seluas 350m2, sebanyak dua kali pengulangan pada setiap stasiun pengamatan. Hasil penelitian ditemukan sebanyak dua genus dan terdiri dari delapan spesies ikan famili Chaetodontidae, yaitu Chaetodon kleinii, C. vegabundus,  C. trifasciatus, C. lunulatus, C. auriga, C. melannotus, Heniochus acuminatus, dan H. varius, dengan total 160 individu. Kelimpahan jenis tertinggi ditemukan pada staiun tiga (0.0457 Ind/m2) dan terendah pada Stasiun satu (0.0329 Ind/m2). Persentase kategori Life Coral tertinggi terdapat pada Stasiun tiga (37,55%) dan terendah terdapat pada Stasiun satu (29,62%). Kelimpahan dan keragaman jenis ikan Chaetodontidae memiliki hubungan yang kuat terhadap persentase tutupan karang hidup pada stasiun penelitian di perairan Lalanu dengan nilai  (R²) sebesar 0,9171 dengan determinan sebesar r = 0.9576.Kata kunci:  Kelimpahan Jenis, Chaetodontidae, Karang, Perairan Lalanu.
IDENTIFIKASI ANEMON DI DAERAH TERUMBU KARANG PERAIRAN KASWARI, TAMAN NASIONAL WAKATOBI Amirudin, .; Palupi, Ratna Diyah; Subhan, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 2: Mei 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i2.19435

Abstract

Anemon merupakan salah satu hewan laut dari filum Cnidaria atau Coelenterata yang sering dimanfaatkan sebagai penghias akuarium dan sumber makanan bagi masyarakat pesisir Wakatobi. Berdasarkan literature, anemon telah berhasil di identifikasi sebanyak 12 jenis tersebar di seluruh dunia, 10 jenis diantaranya terdapat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan anemon pada daerah terumbu karang di perairan Desa Kasuari, Wakatobi. Pengumpulan data dilaksanakan selama 2 bulan yaitu Februari – Maret 2020. Metode pengumpulan data menggunakan metode belt transect yaitu dengan luas 200m² dengan 3 kali ulangan untuk mewakili area reef flat dan reef slope. Jenis anemon yang ditemukan di perairan Desa Kaswari yaitu Heteractis crispa dan Heteractis malu. Kelimpahan anemon di perairan Desa Kaswari pada stasiun Reef Flat adalah 0,045 individu/m² sedangkan pada stasiun Reef Slope adalah 0,065 individu/m². Hasil Uji-T diperoleh nilai t-hitung (-2.000) ≤ t-tabel (2.776). Artinya bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antara nilai rata-rata individu anemon pada daerah reef flat dan reef slope meskipun berada pada zona terumbu karang yang berbeda.Kata Kunci: Kelimpahan anemon, Terumbu karang, Kaswari.
DOMINASI GENERA KARANG KERAS (HARD CORAL) DI PERAIRAN DESA TANJUNG TIRAM, KAB. KONAWE SELATAN Massar, Mundzir; Sadarun, Baru; Subhan, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 3: Agustus 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i3.20992

Abstract

Ekosistem terumbu karang di Desa Tanjung Tiram memiliki sumberdaya yang beranekaragam dan berlimpah. Namun dalam beberapa dekade terakhir, keberadaannya terancam oleh kegiatan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dominasi genera karang keras dan persentase tutupan karang hidup serta hubungan faktor lingkungan dengan sebaran kondisi terumbu karang di perairan Desa Tanjung Tiram. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2020. Hasil penelitian ini ditemukan 3 genera dominasi yaitu Porites, Fungia dan Favites dimana Porites merupakan genus karang yang paling dominan ditemukan di area reef slope dan reef flat. Secara keseluruhan persentase tutupan karang hidup Perairan Tanjung Tiram berada di bawah 60%. Semakin dalam perairan presentase tutupan karang hidup makin rendah dan patahan mendominasi.Kata kunci: Dominasi, Karang Keras, Tanjung Tiram.
HUBUNGAN KONDISI TERUMBU KARANG DENGAN KEPADATAN MEGABENTOS DI PERAIRAN DESA SAWOPUDO, KABUPATEN KONAWE Wardana, Muhammad Wahyu; Sadarun, Baru; Subhan, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 7, No 1: Februari 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i1.24341

Abstract

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan antara kondisi terumbu karang dengan kepadatan megabentos di Perairan Desa Sawopudo. Pengambilan data telah dilakukan pada bulan april 2021 bertempat di perairan Desa Sawapudo, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Pengambilan data karang dilakukan dengan menggunakan metode  Line Intercept Transect  (LIT) dengan panjang teransek 70 m. Sedangkan data megabentos dilakukan dengan menggunakan metode belt transect dengan panjang teransek 70 m dengan lebar observasi 1 m ke kiri dan kanan garis transek, sehingga luas pemantauan menjadi 140 m. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perairan Desa Sawopudo kepadatan megabentos yang tertinggi berada pada stasiun III dengan jumlah kepadatan  megabentos  dengan  kepadatan  0.221  ind/m2.  Stasiun  I    memiliki jumlah kepadatan megabentos terendah yaitu 0.150 ind/m2 dan pada stasiun II memiliki nilai kepadatan megabentos 0.168 ind/m2. Penutupan karang hidup di perairan Sawapudo  pada Stasiun I adalah 35%, Stasiun II adalah 69% dan Stasiun III adalah 81%.  Persentase tutupan terumbu karang tertinggi   pada Stasiun III dengan kategori sangat baik dan terendah pada Stasiun I dengan kategori sedang. Hasil analisis regresi kelimpahan relatif karang hidup dengan kepadatan megabentos  diperoleh  hubungan  y=  0,004x  +  0,113,  dengan  nilai  koefisien korelasi (r) sebesar 0,902, yang berarti hubungannya keduanya sangat kuat. Nilai koefisien  determinansi  (R²)  =  0,9497  yang  berarti  bahwa  persentase tutupan karang hidup memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kelimpahan megabenhos. Nilai korelasi yang didapatkan ini mendekati 1 yang artinya kelimpaha karang hidup memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kepadatan megabentos.Kata kunci: Terumbu Karang, Kepadatan, Megabentos
Struktur Populasi Ikan Endemik Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni) Yang Diintroduksi Di Perairan Pulau Bokori – Sulawesi Tenggara Subhan Subhan; Muhammad Rais; Asrin Ginong Pratikino; Muhammad Trial Fiar Erawan
Jurnal Kelautan Vol 15, No 1: April (2022)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v15i1.13576

Abstract

ABSTRACTBanggai cardinalfish (Pterapogon kauderni) has been introduced and has spread around Bokori Island, Southeast Sulawesi. This study aims to determine the population of P. kauderni in the waters of Bokori Island from the aspect of density, body length distribution, and microhabitat. This study used the belt transect method at three observation stations, with three replications for each station to observe of the fish population’s density. Overall, fish density is in the range of 13.67±1.53 individuals/100 m2 to 36.67±4.62 individuals/100 m2. The distribution of fish body size (Total Length/TL) that is observed varies moderately, ranging from 0.5 cm to 5.5 cm. Microhabitat preferences that are associated with fish include sea anemones (57.3%), coral Millepora (28.5%), and sea urchins Diadema (14.2%). Despite the presence of other fish species in the same microhabitat, P. kauderni coexists with other fish species peacefully.Keywords: Pterapogon kauderni, density, body length, microhabitatABSTRAKIkan Banggai cardinal (Pterapogon kauderni) telah diintroduksi dan telah menyebar di sekitar Pulau Bokori, Sulawesi Tenggara.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi kepadatan, sebaran ukuran tubuh dan mikrohabitat ikan P. kauderni di perairan Pulau Bokori. Pengamatan kondisi populasi ikan menggunakan metode transek sabuk pada 3 stasiun pengamatan, dengan 3 ulangan setiap stasiun. Secara keseluruhan kepadatan ikan berada pada kisaran 13.67±1.53 individu/100 m2 sampai 36.67±4.62 individu/100 m2. Sebaran ukuran tubuh ikan (Panjang Total/TL) yang telah berhasil diamati cukup bervariasi yaitu antara 0.5 cm hingga 5.5 cm. Pilihan mikrohabitat yang berasosiasi dengan ikan antara lain anemon laut (57.3%), karang api dari genus Millepora (28.5%) dan bulu babi genus Diadema (14.2%). Meskipun terdapat jenis ikan lain dalam mikrohabitat yang sama, P. kauderni hidup berdampingan dengan jenis ikan lain tanpa saling mengganggu. Kata kunci: Pterapogon kauderni, kepadatan, ukuran, mikrohabitat
Kebijakan Harga dan Kebijakan Distribusi dalam Meningkatkan Daya Saing Industri Urea Subhan, .; Sumarwan, Ujang; Daryanto, Arief; Kirbrandoko, .
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 14 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.106 KB) | DOI: 10.18202/jam23026332.14.2.01

Abstract

Abstract: Urea is a chemical compound which is composed from the elements of carbon, hydrogen,oxygenand nitrogen. Approximately 90% of the urea used as chemical fertilizers in the form of prills as a supplier of nitrogen element (macro nutrient) needed by the plants. Fertilizer includes in the manufacturing industry that provides a major contribution to Gross Domestic Product (PDB) after the agriculture, Forestry, Fisheries, and mining sector (BPS, 2012). In the group of non oil and gas,fertilizer industry group is rank1 of 9 industry groups which have the opportunity to generate foreign exchange.The problems faced by the fertilizer industry in Indonesia are: (1) the availability of raw materials for producing urea namely natural gas, (2) the factory has been an old age and the old technology so that inefficient, (3) very low domestic sales policycauses the loss of opportunities for manufacturers to get the maximum margin. This study aims to analyze the factors influencing the income and profit in increasing the competitiveness of urea industry. The research to determine the relationship of competitiveness and the factors thataffectcompetitiveness is analyzed with multiple linear regression with the method of Ordinary Least Squared (OLS). As the independent  variable it is the price policy (domestic price and export price) and the distribution policy (production volume and export volume) and the dependent variable are the competitiveness and the results of sales as the intervening variable. The data use in this research is secondary datacoming from the annual report of PT Pupuk Indonesia (Persero) and Urea Outlook from Fertecon Analysis. The results showed that the price policy (domestic price and export  price) and the distribution policy (production volume and export volume) are significantly influences toward the income and the profit that will increase and stregthen the company's competitiveness. For the domestic price variables did not significantly affect the results of sales(income) so that the policy of domestic price regulation is the same as the export price that will increase the income and the competitiveness of company. While the production volume and the export volume inflluence the results of sales so that it strengthens the competitiveness of company.