Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Fitoremediasi Limbah Cair Laundry Menggunakan Melati Air (Echinodorus palaefolius) Dan Eceng Padi (Monochoria vaginalis) Apsari, Lela; Kusumawati, Eko; Susanto, Dwi
BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 13 No 2 (2018): Bioprospek: Jurnal Ilmiah Biologi: Volume 13 Number 2 2018
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.571 KB) | DOI: 10.30872/bp.v13i2.424

Abstract

Limbah laundry merupakan limbah yang mengandung senyawa yang sulit terdegradasi dan dapat mencemari lingkungan. Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan yaitu fitoremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah laundry terhadap pertumbuhan melati air dan eceng padi serta untuk mengetahui kemampuan melati air dan eceng padi dalam menurunkan kadar deterjen. Pengambilan sampel limbah laundry di Jalan Pramuka, Samarinda. Uji pendahuluan dengan konsentrasi limbah laundry 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% dengan melati air dan eceng padi sebanyak 200 gr, pengamatan selama 7 hari. Uji sesungguhnya dengan konsentrasi limbah laundry 25% dengan melati air dan eceng padi 0, 100, 200 dan 300 gr, diamati selama 14 hari. Pengukuran kadar deterjen, kualitas air serta pertumbuhan tanaman dilakukan sebelum dan sesudah pengamatan. Data dianalisis menggunakan uji One-way Anova dan Kruskal Wallis dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman melati air dan eceng padi dapat tumbuh dengan baik pada media limbah cair laundry. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah daun, panjang akar, berat kering dan laju pertumbuhan relatif melati air dan eceng padi.Tumbuhan melati air lebih efisien menyerap limbah deterjen. Hal ini dilihat dari nilai removal efficiency tertinggi pada tanaman melati air yaitu 76,68% sedangkan eceng padi sebesar 67,61%
Pengaruh Susu Fermentasi Lactobacillus Casei Terhadap Hematologi Mencit (Mus musculus) Yang Diinfeksi Salmonella enterica Serotype Typhi Nurlilayanti, Nurlilayanti; Kusumawati, Eko; Nugroho, Rudy Agung
BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 14 No 1 (2019): Bioprospek: Jurnal Ilmiah Biologi: Volume 14 Number 1 2019
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.594 KB) | DOI: 10.30872/bp.v14i1.430

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh susu fermentasi Lactobacillus casei terhadap hematologi mencit yang diinfeksi Salmonella enterica serovar typhi (S. typhi). Tahapan penelitian ini yaitu pemeliharaan hewan uji, pembuatan media, perlakuan bakteri S. typhi pada mencit, pemeriksaan demam tifoid (uji widal), analisis hematologi mencit dan analisis data. Dalam penelitian ini, sekelompok mencit dibagi menjadi empat kelompok, yaitu K1 merupakan mencit kelompok kontrol negatif, K2 merupakan mencit kelompok kontrol positif, P1 mencit yang diberi perlakuan S. typhi inkubasi 6 jam (0,25 mL) dan susu fermentasi (0,25 mL) secara bersama-sama selama 7 hari dan P2 mencit diberi perlakuan S. typhi inkubasi 6 jam (0,25 mL) selama 7 hari dilanjutkan dengan pemberian susu fermentasi (0,25 mL) selama 5 hari. Hasil analisis uji statistik menyebutkan bahwa pemberian susu fermentasi pada mencit perlakuan P2, nilai hemoglobin (Hb) sebesar 4,20±0,20 dan hematokrit (Hct) sebesar 15,85±3,35, sedangkan pada P1 (mencit diinfeksi S. typhi dan pemberian susu fermentasi secara bersama-sama) tidak dipengaruhi, hal ini dikarenakan efek antagonis dari bakteri Lactobacillus terhadap bakteri Salmonella. Kesimpulan dari penelitan ini adalah bahwa mencit yang diberi perlakuan S. typhi dan susu fermentasi selama 7 hari tidak menunjukkan pengaruh terhadap hematologi mencit. Sedangkan pada mencit yang diberi perlakuan S. typhi selama 7 hari dilanjutkan dengan pemberian susu fermentasi selama 5 hari, berpengaruh terhadap hematologi mencit pada parameter Hb dan Hct.
PROFIL METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK (Sauropus androgynus) DAN UJI IN-VITRO AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus MENGGUNAKAN DIFUSI SUMUR Kusumawati, Eko; Fakhriyana, Fakhriyana; Sapri, Sapri
BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 17 No 1 (2025): BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/bp.v17i1.1521

Abstract

Infeksi bakteri primer pada kulit sering disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat menyebabkan beberapa peradangan pada kulit, seperti bisul, impetigo, selulitis, dan mastitis. Salah satu tanaman obat yang berkhasiat mengobati bisul ialah daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.). Telah dilakukan pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun katuk terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 secara in-vitro. Ekstraksi daun  dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. Ekstrak etanol kasar diencerkan dengan pelarut dimetil sulfoksida (DMSO) 1% hingga berkonsentrasi 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode difusi sumuran agar. Parameter yang diukur ialah besarnya diameter zona hambat yang terbentuk disekitar sumur. Digunakan DMSO 1% sebagai kontrol negatif dan tetrasiklin HCl 0,1% sebagai kontrol positif. Desain penelitian ini menggunakan RAL dengan 5 perlakuan dan 2 kontrol, serta dilakukan 3 kali pengulangan. Rata-rata diameter zona hambat yang terbentuk dengan perlakuan ekstrak berkonsentrasi 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100% secara berurutan ialah 5,42; 5,83; 6,58; 7,00; dan 8,75 mm. Hasil analisis statistik menggunakan proGram SPSS versi 16.0 for windows menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun katuk berpengaruh secara signifikan terhadap DMSO 1% dan tetrasiklin HCl 0,1% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 pada taraf kepercayaan 95%. 
Use of Arbuscular Mycorrhizal Fungi and Liquid Organic Fertilizer for Soybean Cultivation on Post-Mining Land: Penggunaan Fungi Mikoriza Arbuskula dan Pupuk Organik Cair untuk Budidaya Kedelai di Lahan Pascatambang Batubara Kusumawati, Eko; Susanto, Dwi; Nurhikmah, Putri Indah
Journal of Tropical Agricultural Engineering and Biosystems - Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 13 No. 2 (2025): August 2025
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2025.013.02.06

Abstract

Arbuscular mycorrhizal fungi is one of the biological fertilizers defined as inoculants with active ingedients of living organisms that function to tether certain nutrients or facilitate the availability of nutrients in the soil for plants. Organic liquid fertilizer is a solution resulting from the decomposition of organic matter derived from plant residues, animal and human waste that contains more than one element. The addition of arbuscular mycorrhizal fungi and organic liquid fertilizer is expected to improve the plant gowth environment and increase the availability of several nutrients. The purpose of this study was to determine the effect of arbuscular mycorrhizal fungi and the effect of organic liquid fertilizer and their interaction on the gowth of soybean plants (Glycine max L.) gown on post-mining soil. This research was conducted using a 2-factor completely randomized design (CRD) with 3 replications. The treatments consisted of arbuscular mycorrhizal fungi (0, 10, 20, 30, 40g/polybag)  and organic liquid fertilizer (0ml, 10ml/plant, 20ml/plant). The results showed that arbuscular mycorrhizal fungi with a single factor and a combination of arbuscular mycorrhizal fungi with organic liquid fertilizer had a significant effect on plant gowth and colonization of soybean plant roots.