Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Seni Tradisi Nusantara Gondang Buhun Sebagai Media Pendidikan Karakter Remaja di Kabupaten Pangandaran Emilda, Nia; Rohaeni, Ai Juju; Listiani, Wanda
Jurnal Budaya Nusantara Vol 1 No 1 (2017): NUSANTARA & KONTEMPORER
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol1.no1.a987

Abstract

Pangandaran regency is one of the regencies in West Java province which has a diversity of art and culturethat is continuously maintained its sustainability. One of the art traditions is Gondang Buhun. It is a traditional artthat is maintained by the local community hereditary and has noble values that can be used as a medium of educationcharacters for adolescents in Pangandaran Regency. This research uses qualitative method with case study approachwhich describes the process of art of Gondang Buhun tradition as a medium of adolescent education characters. Theresult of this research is Gondang Buhun art process as a media of educational characters; The supporting andinhibiting factors of Gondang Buhun tradition are as media of educational characters; and educational efforts ofadolescent characters through the art of Gondang Buhun tradition.
PERANCANGAN ARTISTIK PANGGUNG PERTUNJUKAN TEATER NASKAH “MUSUH MASYARAKAT” KARYA HENRIK IBSEN Kurniawan, Fajar; Sriwardani, Nani; Emilda, Nia
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2021): KARYA RUPA DALAM PERSPEKTIF MAKNA, FUNGSI, DAN IMPLEMENTASI
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v9i1.1664

Abstract

The artistic design of the stage that uses the script of the enemy of society as a reference has a common thread that helps in the visualization process, namely: the setting of the place and the atmosphere of the script story is in the 1810-1954 era which is the Victorian era, this era is famous for its luxurious atmosphere because it focuses on the aesthetics of the shape in the building , fashion and space layout. This era also has a characteristic form of ornament, non-flat shape and tassels that symbolize luxury. This stage artistic design method is carried out through 3 processes: design, visualization and presentation. This stage artistic design has a purpose: adapting stage arts in free interpretation, creating an impression of symbolic interpretation in stage visuals and properties and giving new references in stage artistic design.The results of the artistic design of the theater stage for the enemy of society's script are presented in the form of a multilevel stage and supporting properties that add to the symbolic impression and can add to the vocabulary in the field of stage layout. Keywords: Manuscript, Victorian Era, Luxury, Symbolic, Performance Stage.------------------------------------------------------------------------------------------Perancangan artistik panggung yang menggunakan naskah musuh masyarakat sebagai acuan memiliki benang merah yang membantu dalam proses visualisasi yaitu : latar tempat dan suasana cerita naskah terdapat diera 1810-1954 yang merupakan era Victoria, era ini terkenal dengan suasana mewahnya karena menitik utamakan kepada estetik bentuk dalam bangunan, fashion dan tata letak ruang. Era ini juga memiliki ciri khas yang berupa ornament, bentuk yang tidak flat dan rumbai-rumbai yang menyimbolkan kemewahan. Metode perancangan artistik panggung ini dilakukan melalui 3 proses: perancangan, visualisasi dan penyajian. Perancangan artsitik panggung ini memiliki tujuan : pengadaptasian artsitik panggung dalam tafsir bebas, menimbulkan kesan tafsir simbolis dalam visual panggung dan property dan memberi referensi baru dalam perancangan artistik panggung.  Hasil perancangan artistic panggung teater naskah musuh masyarakat ini disajikan dalam bentuk panggung bertingkat dan property pendukung yang menambah kesan simbolis dan dapat menambah perbendaharaan dibidang tata pentas. Kata kunci: Naskah, Era Victoria, Mewah, Simbolis, Tata Pentas. 
PERANCANGAN ARTISTIK TALKSHOW REPTIL "INKUBASI" BERGAYA VISUAL POP ART Nugroho, Ghifari Alief; Safitri, Riana; Emilda, Nia
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2021): VISUAL ARTISTIK DALAM TEKNIK DAN POLA RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v9i2.1724

Abstract

PERANCANGAN PACKAGING PAKAIAN RAMAH LINGKUNGAN Handayani, Arini Nur; Nurhayati, Dyah; Emilda, Nia
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 3 (2021): EKSPLORASI DAN IMPLEMENTASI POTENSI RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v9i3.1769

Abstract

Wisata Religi Berbasis Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Adat Kampung Dukuh Ai Juju Rohaeni; Nia Emilda
PANGGUNG Vol 31, No 3 (2021): Budaya Ritual, Tradisi, dan Kreativitas
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1481.631 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v31i3.1716

Abstract

Wisata religi merupakan aktivitas perjalanan atau kunjungan yang dilakukan untuk menambahwawasan keagamaan. Salah satu wisata religi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesiaadalah ziarah. Ziarah dilakukan sebagai penghormatan kepada yang dianggap mempunyaikelebihan ilmu, terutama ilmu agama, menjadi panutan, atau mengabdikan dirinya untukbangsa dan negara selama hidupnya. Ziarah juga dilakukan ke situs atau tempat yang dianggapsakral. Kampung Adat Dukuh banyak dikunjungi wisatawan untuk melihat keunikan jugamelaksanakan ziarah ke Makom Syekh Abdul Jalil, orang yang pertama menemukan danmemberi nama kampung Dukuh dan juga ulama yang ikut menyebarkan agama Islam diJawa Barat. Wisata religi ini ternyata tidak hanya berdampak pada bertambahnya wawasankeagamaan dan keilmuan, tetapi juga memiliki dampak positif bagi pemberdayaan ekonomimasyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metodedeskriptif. Hasil penelitian menggambarkan secara komprehensif tentang aktifitas wisatareligi serta dampaknya terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat Kampung Adat DukuhKecamatan Cikelet Kabupaten Garut.Kata Kunci: Wisata Religi, Kearifan Lokal, Pemberdayaan Ekonomi, Masyarakat kampungAdat Dukuh
Nilai Karakter dalam Habituasi Budaya Masyarakat Kampung Adat Cireundeu Nia Emilda
JURNAL RUPA Vol 3 No 1 (2018): Open Issue
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/rupa.v3i1.1241

Abstract

Cireundeu merupakan salah satu Kampung Adat di Provinsi Jawa Barat yang memiliki keunikan dan kekhasan budaya yang dijaga secara turun temurun. Hal ini menjadikan Kampung Adat Cireundeu banyak dikunjungi dan terbuka bagi tamu atau wisatawan. Oleh sebab itu, masyarakat diharuskan untuk mempertahankan nilai-nilai karakter yang dimiliki agar tidak tergerus oleh budaya lain. Habituasi budaya yang dimiliki oleh masyarakat Kampung Adat Cireundeu ini antara lain menggunakan singkong sebagai bahan makanan pokok, serta penyelenggaraan upacara adat Suraan yang dilakukan sekali dalam satu tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang nilai-nilai karakter yang ada pada habituasi budaya, serta upaya yang dilakukan untuk mempertahankan nilai-nilai karakter tersebut. Kata Kunci: Nilai Karakter, Habituasi Budaya, Masyarakat
Seni Tradisi Nusantara Gondang Buhun Sebagai Media Pendidikan Karakter Remaja di Kabupaten Pangandaran Nia Emilda; Ai Juju Rohaeni; Wanda Listiani
Jurnal Budaya Nusantara Vol 1 No 1 (2017): NUSANTARA & KONTEMPORER
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol1.no1.a987

Abstract

Pangandaran regency is one of the regencies in West Java province which has a diversity of art and culturethat is continuously maintained its sustainability. One of the art traditions is Gondang Buhun. It is a traditional artthat is maintained by the local community hereditary and has noble values that can be used as a medium of educationcharacters for adolescents in Pangandaran Regency. This research uses qualitative method with case study approachwhich describes the process of art of Gondang Buhun tradition as a medium of adolescent education characters. Theresult of this research is Gondang Buhun art process as a media of educational characters; The supporting andinhibiting factors of Gondang Buhun tradition are as media of educational characters; and educational efforts ofadolescent characters through the art of Gondang Buhun tradition.
INTERNALISASI NILAI KETELADANAN PADA ANAK MELALUI BUKU CERITA BERGAMBAR Nia Emilda
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 3 (2015): DIALEKTIKA RUPA DALAM KEBUDAYAAN KONTEMPORER
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v3i3.375

Abstract

Children are subjects of education who still depend on other people. Therefore, adults’ attempts to educate children to choose right from wrong are needed. There are many methods that can be used to educate children, among them is to instill positive values in children through picture-storybooks. The study of children’s internalization of positive values through picture-storybooks is carried out by using content analysis method, that is analyzing picture-storybooks full of positive values. This study elaborates positive values, children’s characteristics, and picture-storybooks that can be used as media to instill positive values in children. To support the process of children’s internalization of positive values through picture-storybooks, parents or educators must be selective in choosing the appropriate books because not all picture story books can be used as educational media for children. By doing so, children are expected to be able to adopt positive behaviors and practice them in their daily life.Keywords: Positive Values, Children, Picture-Storybooks___________________________________________________________________Anak merupakan subyek pendidikan yang masih bergantung kepada orang lain, untuk itu diperlukan upaya yang dilakukan oleh orang dewasa untuk mendidik anak ke arah yang lebih baik. Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk mendidik anak, salah satunya ialah dengan menginternalisasikan nilai keteladanan pada anak melalui buku cerita bergambar. Pembahasan mengenai internalisasi nilai keteladanan pada anak melalui cerita bergambar ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi, yaitu dengan menganalisis buku cerita bergambar yang sarat dengan nilai-nilai keteladanan. Kajian ini memuat penjelasan tentang keteladanan, hakikat anak, serta penjelasan mengenai buku cerita bergambar yang dapat dijadikan sebagai media internalisasi nilai keteladanan pada anak. Proses internalisasi keteladanan melalui buku cerita bergambar menuntut orangtua atau pendidik bisa memilih buku cerita bergambar yang sarat nilai, karena tidak semua buku cerita bergambar bisa dijadikan sebagai media pendidikan bagi anak. Dengan upaya yang dilakukan orangtua dan pendidik dalam memfasilitasi buku cerita bergambar yang sarat nilai diharapkan anak bisa meneladani pola laku yang baik dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.Kata Kunci: Keteladanan, Anak, Buku Cerita Bergambar
SIMBOL NILAI-NILAI KULTURAL RUMAH ADAT KAMPUNG PULO Nia Emilda; Ai Juju Rohaeni
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 3 (2019): IMPLEMENTASI IDENTITAS BUDAYA LOKAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v7i3.1022

Abstract

Pulo is an indigenous hamlet in West Java Province having its own characteristics that differ it from other indigenous hamlets. It only has seven buildings that consist of six houses and a mosque. All the buildings are rich in cultural symbolic values maintained by its indigenous people so that the number of the buildings are never added or reduced. It uses qualitative approach and descriptive method in order to comprehensively describe the symbolic cultural values of traditional houses in Pulo village, Garut Regency, West Java Province.Keywords: Symbol, Cultural Values, Traditional House___________________________________________________________________ Kampung Adat Pulo merupakan  salah satu kampung adat di Provinsi Jawa Barat yang memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri dan berbeda dengan kampung adat lainnya. Kampung Adat Pulo hanya memiliki 7 bangunan, 6 bangunan rumah dan 1 masjid. Bangunan yang ada di Kampung Adat Pulo sarat dengan simbol nilai kultural yang terus dipertahankan dan dijaga kelestariannya oleh  masyarakat kampung adat, sehingga jumlah bangunannya tidak pernah bertambah ataupun berkurang.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara komprehensif berkenaan dengan simbol nilai-nilai kultural rumah adat di Kampung Pulo Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Kata Kunci: Simbol, Nilai Kultural, Rumah Adat
POTENSI BUDAYA RUPA KAMPUNG ADAT CIKONDANG KABUPATEN BANDUNG SEBAGAI SUMBER ETNOPEDAGOGI KARAKTER MASYARAKAT Nia Emilda
Narada : Jurnal Desain dan Seni Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKCikondang merupakan salah satu kampung adat di Provinsi Jawa Barat yang sudah ada sejak sekitar 200 tahun yang lalu, namun sekarang hanya  menyisakan satu rumah, yang saat ini disebut sebagai Rumah Adat Cikondang. Rumah Adat Cikondang merupakan budaya rupa yang paling menonjol  di Kampung Adat Cikondang memiliki nilai filosofis dan pedagogis.  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan secara komprehensif tentang proses etnopedagogi melalui nilai-nilai filosofis dan pedagogis Rumah Adat Cikondang.ABSTRACTCikondang as a traditional village in west Java that existed since 200 years ago, but now there is only one house left in Cikondang, as we called as “Rumah Adat Cikondang”. It is the most prominent visual culture in Cikondang which had philosophy and pedagogy values. This research employs qualitative approach and case-study method. It is aimed to obtain a comprehensive description of ethnopedagogy through philosophy and pedagogy values of Rumah Adat Cikondang.