Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kohesi dan Koherensi Paragraf dalam Karangan Narasi Mahasiswa Teknik Angkatan 2017 Universitas PGRI Banyuwangi Lestari, Riska Fita
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 3, No 1 (2019): JURNAL KREDO VOLUME 3 NO 1 TAHUN 2019
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v3i1.3924

Abstract

Pentingnya melakukan penelitian analisis kohesi dan koherensi pada karangan narasi dari analisis bahasa lainya karena analisis ini cukup kompleks di perguruan tinggi. Kohesi diartikan sebagai kesatuan bentuk yang secara struktural membentuk ikatan sintaktik dalam wacana. Sedangkan koherensi adalah pertalian makna atau pertalian isi kalimat.pemahaman mahasiswa terhadap penyusunan karangan narasi berimplikasi pada karya tulis ilmiah. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana kohesi dan koherensi paragraf dalam karangan narasi mahasiswa dan penanda kohesi dan koherensi apa saja yang sering digunakan dalam membuat karangan narasi mahasiswa teknik angkatan 2017 Universitas PGRI Banyuwangi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan mahasiswa Jurusan teknik angkatan 2017. Penelitian ini dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu data-data yang diperoleh diinterpretasikan dengan menelaah data, memeriksa keabsahan data, dan mendeskripsikan data Hasil ditemukannya dalam karangan narasi mahasiswa Teknik angkatan 2017 kohesi dan koherensi yang tidak merata. belum menunjukkan persyaratan kohesi dan koherensi yang baik, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman mahasiswa dalam hal mamadukan kalimat satu dengan kalimat lainnya, belum adanya kelogisan dalam penyusunan paragraf.Kata kunci: kohesi, koherensi, karangan narasi
Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) Untuk Meningkatkan Produktifitas Tempe Tradisional di Desa Wringinpitu Banyuwangi Dengan Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna Sartika, Dewi; Lestari, Riska Fita; Putra, Adi Pratama
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 3 No 2 (2019): JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forum Dosen Indonesia JATIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.65 KB) | DOI: 10.36339/je.v3i2.244

Abstract

Tempe production which continues to grow along with the needs of the community and it will keep growing  because tempeh is an affordable food and it with ingredients that are very beneficial for the body. Partners of this program,  Stimulus Community Partnership Program (PKMS) are Tempe Production UMKM. PKMS activities are carried out by holding production equipment, the most important of which is the soybean crushing machine with its energy-saving skin. Based on the results of the implementation of the tools that have been carried out by partners, there is an increase in efficiency of production time compare to before and after the use of the tool. Before using the device, the time needed to produce tempe,  5 kg of soybean is 6 minutes 45 seconds. After the use of the device, the time needed in the production of tempeh 5 kg of material becomes 3 minutes 15 seconds. There is an efficiency of production time 3 minutes 30 seconds. In addition to time efficiency, the electrical load used at the time of production before and after using the device is difference. Before using the equipment, the electricity needed is costed 50 thousand for 23 days. After the use of the device, 50 thousand electric credit can be last up to 20 days. From the results of the evaluation conducted after a series of processes , the results obtained in line with expectations with a difference in net income in a month is Rp. 1,200,000, with increased income that can improve the standard of living of partners. Overall, the results of the use of soybean seed crushing machine with the husk make the production of tempe to partners more efficient in production time and the electricity costs are not high and get quite high profits. While the results of the device are better and not crushed the seeds.
WUJUD BUDAYA DAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT WATU DODOL Lestari, Riska Fita
Belajar Bahasa Vol 4, No 2 (2019): BELAJAR BAHASA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.434 KB) | DOI: 10.32528/bb.v4i2.2559

Abstract

Cerita rakyat sangat perlu dipahami oleh masyarakat atau generasimuda karena di dalamnya memuat berbagai hal tentang budaya masyarakat tempat karya sastra itu hidup.Peran teknologi informasi dan komunikasi pada era digital saat ini tidak dapat dipungkiri telah menggeser peran orang tua dalam mendidik putra-putrinya, khususnya dalam hal pembentukan karakter. Kebiasaan orang tua zaman dahulu mendongengkan cerita rakyat menjelang tidur anak,diakui atau tidak telah semakin ditinggalkan. Sementara instrumen canggih yang bernama internet begitu banyak menawarkan berbagai informasi, pengetahuan, dan budaya tanpa adanya filter. Internet dan televisi terposisikan sebagai guru, namun tanpa memiliki rasio dan rasa. Anak bebas memilih yang baik atau pun yang buruk tanpa pujian, dorongan, atau pun ancaman dan hukuman. Kondisi ini patut diduga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap lunturnya standar moral yang berakar pada nilai-nilai lokal. Dalam kondisi demikian, sekolah diharapkan menjadi tempat menggantungkan harapan untuk membentuk karakter anak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan Struktur  cerita rakyat Banyuwangi, Aspek Antropologi Budaya cerita rakyat Banyuwangi, Nilai pendidikan karakter cerita rakyat Banyuwangi, Relevansi cerita rakyat Watu Dodol dengan pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
Variasi Bahasa Komentator Pertandingan Turnamen Agung Wilis Cup Banyuwangi Rahmat, Lutfi Irawan; Lestari, Riska Fita
TE'EHAO Vol 2 No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Nias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56207/taehao.v3i2.236

Abstract

Language is a means of communication that is always used by humans in everyday life. Spoken language is closely related to situations, conditions, time and expressions of a person in speaking. The ability to speak is equally important in society. One of the speaking activities is to become a volleyball commentator. This research method is a qualitative research using a descriptive method. Descriptive research method is a type of research in which there is a factual description in exploring a phenomenon or event in the field. The data in this study are the style of language used by volleyball commentators as the subject of discussion. Based on research findings and discussion it can be concluded that. (1) The style of language used by the commentators for the Agung Wilis Cup volleyball tournament in Kabat District, Banyuwangi Regency has 3 different styles of language, namely repetition, metaphor and personification but with almost the same meaning but different meanings. (2) The style of language used by volleyball commentators at the Agung Wilis Cup volleyball tournament in Kabat District, Banyuwangi Regency. The language used in the ongoing volleyball match has a figurative meaning or has characteristics in the commentator's pronunciation, which can be in the form of enthusiasm or ridicule of volleyball players.
Tuturan Direktif Pelatih UKM Bola Voli Universitas PGRI Banyuwangi Pada Saat Pertandingan Rahmat, Lutfi Irawan; Lestari, Riska Fita; Irwanto, Edi
ISOLEK: Jurnal Pendidikan, Pengajaran, Bahasa, dan Sastra Vol. 1 No. 2 (2023): Isolek: Jurnal Pendidikan, Pengajaran, Bahasa, dan Sastra (September 2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/isolek.v1i2.95

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan tuturan direktif pelatih Bola Voli disaat menjelaskan sesuatu kepada para pemain pada saat pertandingan. Peristiwa tutur yang terjadi pada pertandingan yang didominasi oleh tindak tutur yang menuntut atlet melakukan apa yang ditutur pelatih. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menganailisis data dan mencatat data yang mengandung: (1) perintah, (2) permintaan, dan (3) saran. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu 3 jenis kalimat tuturan yang diberikan pelatih kepada atlet bola voli. Tuturan pelatih memang sangat berpengaruh bagi para pemain saat bertanding, hal ini dikarenakan selama pertandingan pelatih dapat mengetahui kelemahan dan kesalahan tim melalui analisa, sehingga pemain dapat melaksanakan apa yang diperintahkan oleh pelatih.
PKM: Pengolahan Maggot Menggunakan Teknologi Internet of Things di Glagah, Kabupaten Banyuwangi Mulyadi, Adi; Lestari, Riska Fita; Rahmat, Lutfi Irawan
INSAN CENDEKIA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): INSAN CENDEKIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46838/ic.v3i1.731

Abstract

Tulisan ini membahas tentang desain dan penerapan teknologi penguraian limbah organik pada kelompok budidaya maggot di Kecamatan Galagah, Kabupaten Banyuwangi. Penguraian limbah organik menggunakan maggot BSF, karena memiliki kandungan protein tinggi dan pengurai sampah hingga 80%. Penguraian limbah organik dilakukan dengan cara konvensional, namun hasil penguraian limbah masih berupa pupuk. Sehingga desain dan penerapan teknologi IoT diusulkan untuk memantau sistem budidaya selama 25 hari. Metode kegiatan pengabdian meliputi survei lapang, identifikasi limbah organik, perancangan budidaya maggot dengan ukuran ukuran 4m x 8m, perancangan sistem monitoring IoT dengan sensor DS18B20 dan ESP8266, kemudian evaluasi dan monitoring budidaya maggot. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa desain budidaya maggot dan sistem monitoring IoT suhu ruangan pada hari ke 6, 9, 15, 18, dan 24 dengan kondisi sebelum dan sesudah menghasilkan peningkatan produksi magot yang signifikan sebesar 2.1-2.7 kg. Inovasi teknologi merupakan alternatif pakan ikan untuk ketahanan pangan yang berkelanjutan.