Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Konsentrasi Natrium Metabisulfit dan Lama Perendaman Terhadap Mutu Tepung Biji Alpukat (Persea americana Mill) Miranti, Miranti; Danil, Mahyu; Suhardianto, Dedi; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Sitompul, Aprilawati
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11, No 2 (2023): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v11i2.7718

Abstract

Biji buah alpukat sampai saat ini hanya dibuang sebagai limbah. Padahal didalam biji alpukat mengandung zat pati yang cukup tinggi, yakni sekitar 23%. Hal ini memungkinkan biji alpukat sebagai alternatif sumber pati. Biji alpukat mengandung polifenol, flavonoid, triterpenoid, kuinon, saponin, tannin, monoterpenoid dan seskuiterpenoid. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua (2) ulangan. Faktor I adalah konsentrasi natrium metabisulfit dengan sandi “K” terdiri atas 4 taraf : K1 = 0 ppm, K2 = 500 ppm, K3 = 1000 ppm, K4 = 1500 ppm. Faktor II adalah lama perendaman dengan sandi “L” terdiri atas  4 taraf : L1 = 2 jam , L2 = 4 jam,    L3 = 6 jam, L4 = 8 jam. Parameter yang diamati adalah  kadar air, rendemen, kadar protein, kadar abu, kadar serat dan nilai organoleptik warna. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh konsentrasi natrium metabisulfit dan lama perendaman  dapat diambil kesimpulan bahwa konsentrasi natrium metabisulfit  berpengaruh  berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap nilai organoleptik warna, lama perendaman  berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap  kadar air, rendemen, kadar protein  dan  nilai organoleptik warna, dan interaksi perlakuan konsentrasi natrium metabisulfit dan lama perendaman berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap nilai organoleptik warna. Untuk memperoleh tepung biji alpokat yang bermutu baik disarankan menggunakan konsentrasi natrium metabisulfit 1500 ppm  dan lama perendaman 8  jam karena menghasilkan rendemen yang tinggi dan warna yang disukai
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Gula dan CMC (Carboxil Methyl Cellulose) Terhadap Mutu Velva Buah Kelengkeng Danil, Mahyu; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Nuh, Mhd; Miranti, Miranti
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11, No 3 (2023): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v11i3.8936

Abstract

Velva buah merupakan salah satu jenis frozen dessert yang berbahan baku buah-buahan dan dibekukan dengan alat pembeku es krim yang memiliki kadar lemak yang rendah karena tidak menggunakan lemak susu sehingga cocok dikonsumsi orang-orang yang sedang diet rendah lemak maupun kelompok vegetarian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UISU. Model  rancangan  yang digunakan  pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  faktorial yang  terdiri  atas  dua faktor  utama yaitu : Faktor  I: Konsentrasi Gula (G) terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu : G1  =  25%, G2  =  35%, G3  =  45% dan G4  =  55%. Faktor  II: Konsentrasi CMC  (C) yang  terdiri atas 4 taraf yaitu : C1  =  0.0%, C2  =  0.25%, C3  =  0.50% dan C4  =  0.75%. Parameter yang diamati terdiri dari TSS, derajat keasaman (pH), kecepatan leleh, vitamin C dan organoleptik rasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gula berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap TSS dan organoleptik rasa, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap derajat keasaman (pH), kecepatan leleh dan vitamin C. Konsentrasi CMC berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kecepatan leleh, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap TSS, derajat keasaman (pH), vitamin C dan organoleptik rasa. Interaksi perlakuan berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap seluruh parameter yang diamati.
Pengaruh Substitusi Kacang Kedelai dengan Kacang Tunggak dan Lama Fermentasi Terhadap Mutu Tempe Novrini, Susan; Danil, Mahyu; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Dharma, Surya
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11, No 2 (2023): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v11i2.7824

Abstract

Tempe merupakan produk fermentasi yang tidak dapat bertahan lama. Setelah dua hari, tempe akan mengalami pembusukan sehingga tidak dapat dikonsumsi oleh manusia. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti diare. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UISU. Model  rancangan  yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  faktorial yang  terdiri  atas  dua faktor  utama yaitu : Faktor  I: Substitusi Kacang Kedelai dengan Kacang Tunggak (K) terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu : K1  =  100% kacang kedelai : 0% kacang tunggak, K2  =  80% kacang kedelai : 20% kacang tunggak, K3  =  60% kacang kedelai : 40 % kacang tunggak, K4  =  40% kacang kedelai : 60% kacang tunggak. Faktor  II: Lama Fermentasi  (F) yang  terdiri atas 4 taraf yaitu : F1  =  2 hari, F2  =  3 hari, F3  =  4 hari, F4  =  5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi kacang kedelai dan kacang tunggak berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar protein dan organoleptik rasa, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap kadar air, kadar abu dan tekstur/kekompakan. Lama fermentasi berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar protein dan organoleptik rasa, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap kadar air, kadar abu dan tekstur/kekompakan. Interaksi perlakuan berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap seluruh parameter yang diamati.
Pengaruh Jumlah Silika Gel Dan Lama Proses Refluks Pada Daur Ulang Alkohol Sisa Pembuatan Pektin Dari Kulit Buah Jeruk Peras Nuh, Mhd; Danil, Mahyu; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Miranti, Miranti; Fajar, Mhd Imam
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9837

Abstract

Alkohol komersial diperoleh dari destilasi yang hanya menghasilkan 95% etanol karena etanol dan air dapat membentuk azeotrop yang mendidih pada temperatur 78,1°C, sedangkan kemurnian etanol sebagai bahan bakar harus 99%. Teknik pemisahan alkohol yang biasa digunakan adalah destilasi, pervaporasi dengan membran dan adsorpsi. Beberapa metoda destilasi yang telah dikembangkan adalah destilasi azeotrop, destilasi reaktif dan destilasi ekstraktif. Pada dasarnya prinsip ketiga metoda destilasi tersebut sama, yaitu menggunakan entrainer atau zat pemisah. Adsorben merupakan bahan berpori yang digunakan untuk menyerap komponen dari campuran yang akan dipisahkan. Berdasarkan sifatnya terhadap air, adsorben dibagi menjadi 2, yaitu adsorben hidrofob dan hidrofil. Zeolit alam dan silika gel merupakan adsorben hidrofil karena mempunyai kemampuan menyerap air. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UISU. Model  rancangan  yang digunakan  pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  faktorial yang  terdiri  atas  dua faktor  utama yaitu : Faktor  I: Jumlah Adsorben (A) terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu : A1 = 10%, A2 = 20%, A3 = 30% dan A4 = 40%. Faktor II : Lama Proses Refluks (T) yang terdiri atas 4 taraf yaitu : T1 = 20 menit, T2 = 40 menit, T3 = 60 menit dan T4 = 80 menit. Parameter yang diamati terdiri dari kadar alkohol, volume alkohol dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah adsorben berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar alkohol dan volume alkohol, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap pH. Lama proses refluks berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar alkohol dan volume alkohol, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap pH. Interaksi perlakuan berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar alkohol namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap volume alkohol dan pH
Purple Sweet Potato Flour Substitution And Fermentation Time In White Bread Modification Miranti; Muji Paramuji; Barus, Wan Bahroni Jiwar; M. Nuh; Faridhil Wafiq
Jurnal Online Pertanian Tropik Vol. 11 No. 2 (2024): JURNAL ONLINE PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jopt.v11i2.15921

Abstract

The rapid development of noodle consumption in Indonesia provides this lesson that noodles are a type of food by needs or favorite Indonesian consumers, it could even be said that noodles have become an alternative food main after rice. The management of purple sweet potatoes is another alternative to consuming carbohydrates so that they can be processed into food products such as bread, pasta, noodles instant, etc. Utilization of sweet potatoes purple can also be substituted with wheat flour and is the first step in reducing the consumption of wheat flour, remembering that Indonesia is not a wheat-producing country which is the raw material for wheat flour, so it is an advantage because No need to import flour wheat. This research aims to find the best substitution for purple sweet potato with wheat flour and the best drying temperature in producing modified dry noodles. The design model used in this research was a completely randomized design (RAL) factorial consisting of two factors that is: Factor I (U = Substitution of purple sweet potato with wheat flour) consisted of 4 treatments namely: U1 (20%:80%), U2 (30%:70%), U3 (40%:60%), and U4 (50%:50%). Factor II (S = Drying Temperature) consists of 4 treatments, namely: S1 (65° C), S2 (70° C), S3 (75° C) and S4 (80° C). The parameter observed consists of rate water, rate ash, rate fat, organoleptic texture, taste, and color. The results of the research show that the substitution of purple sweet potato with wheat flour is influential and very significant (P>0.01) to rate water, rate ash, organoleptic texture, taste, and color but the effect is not significant (P<0.05) to rate fat. Temperature drying influences different very significantly (P>0.01) to rate water and rate ash. However influential no significant (P<0.05) on fat content, organoleptic texture, taste, and color. Interaction treatment is influential with no significance (P<0.05) for all parameters analyzed. To obtain noodles dry sweet potato purple which is quality good recommended for use 20% sweet potato purple, 80% flour wheat, and temperature drying 80° C.
Pengaruh Jumlah Silika Gel Dan Lama Proses Refluks Pada Daur Ulang Alkohol Sisa Pembuatan Pektin Dari Kulit Buah Jeruk Peras Nuh, Mhd; Danil, Mahyu; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Miranti, Miranti; Fajar, Mhd Imam
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9837

Abstract

Alkohol komersial diperoleh dari destilasi yang hanya menghasilkan 95% etanol karena etanol dan air dapat membentuk azeotrop yang mendidih pada temperatur 78,1°C, sedangkan kemurnian etanol sebagai bahan bakar harus 99%. Teknik pemisahan alkohol yang biasa digunakan adalah destilasi, pervaporasi dengan membran dan adsorpsi. Beberapa metoda destilasi yang telah dikembangkan adalah destilasi azeotrop, destilasi reaktif dan destilasi ekstraktif. Pada dasarnya prinsip ketiga metoda destilasi tersebut sama, yaitu menggunakan entrainer atau zat pemisah. Adsorben merupakan bahan berpori yang digunakan untuk menyerap komponen dari campuran yang akan dipisahkan. Berdasarkan sifatnya terhadap air, adsorben dibagi menjadi 2, yaitu adsorben hidrofob dan hidrofil. Zeolit alam dan silika gel merupakan adsorben hidrofil karena mempunyai kemampuan menyerap air. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UISU. Model  rancangan  yang digunakan  pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  faktorial yang  terdiri  atas  dua faktor  utama yaitu : Faktor  I: Jumlah Adsorben (A) terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu : A1 = 10%, A2 = 20%, A3 = 30% dan A4 = 40%. Faktor II : Lama Proses Refluks (T) yang terdiri atas 4 taraf yaitu : T1 = 20 menit, T2 = 40 menit, T3 = 60 menit dan T4 = 80 menit. Parameter yang diamati terdiri dari kadar alkohol, volume alkohol dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah adsorben berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar alkohol dan volume alkohol, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap pH. Lama proses refluks berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar alkohol dan volume alkohol, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap pH. Interaksi perlakuan berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar alkohol namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap volume alkohol dan pH
Pembuatan Media Tanam Dari Limbah Triplemix (Sapi, Sawit, Jagung) Dalam Penyediaan Pakan Ternak Bagi Masyarakat Desa Bogak Besar, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Barus, Wan Bahroni Jiwar; Paramuji, Muji; Budi, Rahmad Setia; Warsodirejo, Pandu Prabowo; Ananda, Muhammad Rizki
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10948

Abstract

Perluasan pertanian berkelanjutan di dalam negeri dapat ditempuh melalui pembukaan lahan baru dengan maksud peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi pertanian, pengembangan infrastruktur, dan pengaturan tata niaga serta insentif usaha. Salah satu faktor keberhasilan pertanian berkelanjutan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan lahan pertanian. Sampai saat ini, sebagian besar masPerluasan pertanian berkelanjutan di dalam negeri dapat ditempuh melalui pembukaan lahan baru dengan maksud peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi pertanian, pengembangan infrastruktur, dan pengaturan tata niaga serta insentif usaha. Salah satu faktor keberhasilan pertanian berkelanjutan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan lahan pertanian. Sampai saat ini, sebagian besar masih menggunakan lahan pertanian, padahal selain ketersediaannya terus berkurang, penggunaan yang tidak bijaksana dan pengalihan fungsi lahan juga berdampak terhadap keseimbangan ekologis sehingga daya dukung lingkungan terus menurun dan produktivitas usaha pertanian semakin rendah. Solusi penanggulangannya adalah menciptakan media tanam baru melalui pengelolaan dan pemanfaatan limbah kelapa sawit, limbah ternak sapi dan limbah jagung (triplemix). Dimana jumlah limbah tersebut cukup banyak dan akan menjadi sangat potensial jika dapat dimanfaatkan secara tepat dan optimal. Solusi penanggulangannya adalah menciptakan media tanam baru melalui pengelolaan dan pemanfaatan limbah triplemix. Tujuan pengabdian ini adalah untuk  mensosialisasikan dan mengimplementasikan hasil penelitian media tanam yang berkualitas, ramah lingkungan dan meningkatkan pertanian berkelanjutan melalui pelatihan membuat media tanam dari limbah triplemix pada program Pengabdian kepada Masyarakat desa Bogak Besar Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Dari hasil pelatihan memberikan keterampilan/pengetahuan tambahan masyarakat desa dan prototif media tanam digunakan untuk menyediakan pakan ternak dan tanaman pangan di pekarangan rumah serta memberikan kesempatan atau peluang usaha baru untuk menambah pendapatan petani/masyarakat desa.ih menggunakan lahan pertanian, padahal selain ketersediaannya terus berkurang, penggunaan yang tidak bijaksana dan pengalihan fungsi lahan juga berdampak terhadap keseimbangan ekologis sehingga daya dukung lingkungan terus menurun dan produktivitas usaha pertanian semakin rendah. Solusi penanggulangannya adalah menciptakan media tanam baru melalui pengelolaan dan pemanfaatan limbah kelapa sawit, limbah ternak sapi dan limbah jagung (triplemix). Dimana jumlah limbah tersebut cukup banyak dan akan menjadi sangat potensial jika dapat dimanfaatkan secara tepat dan optimal. Solusi penanggulangannya adalah menciptakan media tanam baru melalui pengelolaan dan pemanfaatan limbah triplemix. Tujuan pengabdian ini adalah untuk  mensosialisasikan dan mengimplementasikan hasil penelitian media tanam yang berkualitas, ramah lingkungan dan meningkatkan pertanian berkelanjutan melalui pelatihan membuat media tanam dari limbah triplemix pada program Pengabdian kepada Masyarakat desa Bogak Besar Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Dari hasil pelatihan memberikan keterampilan/pengetahuan tambahan masyarakat desa dan prototif media tanam digunakan untuk menyediakan pakan ternak dan tanaman pangan di pekarangan rumah serta memberikan kesempatan atau peluang usaha baru untuk menambah pendapatan petani/masyarakat desa.
Pengaruh jumlah kitosan, bee pollen dan getah akasia terhadap masa simpan buah pisang barangan (Musa acuminate Linn) Miranti, Miranti; Barus, Wan Bahroni Jiwar
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 12, No 3 (2024): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v12i3.10711

Abstract

Buah-buahan merupakan tanaman klimakterik yang mudah rusak dan masih terus melakukan respirasi setelah dipanen yang berdampak terjadinya penguraian kandungan gizinya. Oleh karena itu, diperlukan suatu solusi untuk meningkatkan umur simpan dan menjaga kualitas buah dengan menghambat laju respirasinya. Oleh karena itu, dalam penelitian akan diusung suatu inovasi Edibel Bio- Aktif dengan memanfaatkan membran edibel beepollen/kitosan/getah akasia terhadap masa simpan buah pisang barangan dengan menyerap aktivitas gas etilen dan memperlambat proses respirasi dengan menggunakan metode pertukaran ion melalui proses difusi epidermis terhasap masa simpan buah pisang barangan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UISU. Model rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri atas dua faktor utama yaitu : Faktor I: Lama Penyimpanan (P) Faktor II : Jumlah Kitosan, Bee Pollen dan Getah Akasia (T) Parameter yang diamati terdiri dari Vitamin C, Tekstur, Susut Bobot, Organoleptik Warna dan Rasa. Lama penyimpanan berpengaruh berbeda sangat nyata (P>0.01) terhadap Vitamin C, Tekstur, Susut Bobot, Organoleptik Warna dan Rasa. Jumlah kitosan, bee pollen dan getah akasia berpengaruh berbeda sangat nyata (P>0.01) terhadap Vitamin C, Tekstur, Susut Bobot, Organoleptik Warna dan Rasa. Interaksi perlakuan berpengaruh tidak nyata (P ˂0,05) terhadap Vitamin C, Tekstur, Susut Bobot, Organoleptik Warna dan Rasa.
Pembuatan Media Tanam Dari Limbah Triplemix (Sapi , Sawit, Jagung) Dalam Penyediaan Pakan Ternak Bagi Masyarakat Desa Bogak Besar, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Barus, Wan Bahroni Jiwar; Paramuji, Muji; Budi, Rahmad Setia; Warsodirejo, Pandu Prabowo; Ananda, Muhammad Rizki; Yultisa, Nudia; Rahmah, Maulidya; Nasution, Imam Ramadhan
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i1.11740

Abstract

Perluasan pertanian berkelanjutan di dalam negeri dapat ditempuh melalui pembukaan lahan baru dengan maksud peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi pertanian, pengembangan infrastruktur, dan pengaturan tata niaga serta insentif usaha. Salah satu faktor keberhasilan pertanian berkelanjutan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan lahan pertanian. Sampai saat ini, sebagian besar masih menggunakan lahan pertanian, padahal selain ketersediaannya terus berkurang, penggunaan yang tidak bijaksana dan pengalihan fungsi lahan juga berdampak terhadap keseimbangan ekologis sehingga daya dukung lingkungan terus menurun dan produktivitas usaha pertanian semakin rendah. Solusi penanggulangannya adalah menciptakan media tanam baru melalui pengelolaan dan pemanfaatan limbah kelapa sawit, limbah ternak sapi dan limbah jagung (triplemix). Dimana jumlah limbah tersebut cukup banyak dan akan menjadi sangat potensial jika dapat dimanfaatkan secara tepat dan optimal. Solusi penanggulangannya adalah menciptakan media tanam baru melalui pengelolaan dan pemanfaatan limbah triplemix. Tujuan pengabdian ini adalah untuk mensosialisasikan dan mengimplementasikan hasil penelitian media tanam yang berkualitas, ramah lingkungan dan meningkatkan pertanian berkelanjutan melalui pelatihan membuat media tanam dari limbah triplemix pada program Pengabdian kepada Masyarakat desa Bogak Besar Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Dari hasil pelatihan memberikan keterampilan/pengetahuan tambahan masyarakat desa dan prototif media tanam digunakan untuk menyediakan pakan ternak dan tanaman pangan di pekarangan rumah serta memberikan kesempatan atau peluang usaha baru untuk menambah pendapatan petani/masyarakat desa
Penggunaan Alkohol Daur Ulang Dengan Metode Distilasi Adsorben Pada Proses Pengendapan Pektin Dari Kulit Jeruk Nuh, Mhd; Paramuji, Muji; Danil, Mahyu; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Miranti, Miranti; Sitompul, Aprilawati
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i2.11732

Abstract

Daur ulang alkohol merupakan solusi strategis untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam proses produksi berbasis pelarut, khususnya pada ekstraksi dan pengendapan pektin dari kulit buah jeruk manis (Citrus sinensis). Dalam proses pengolahan pektin, etanol digunakan sebagai agen pengendap utama, namun sifatnya yang volatil dan mahal membuat penggunaannya secara berulang menjadi tantangan tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas daur ulang alkohol menggunakan metode distilasi adsorben serta mengkaji pengaruh jenis dan jumlah adsorben terhadap kualitas pektin yang dihasilkan. Dua jenis adsorben yang digunakan yaitu silika gel dan zeolit sintetis 3A, dengan variasi konsentrasi 0%, 10%, 20%, dan 30% terhadap alkohol destilat sebanyak 500 ml. Proses daur ulang diawali dengan distilasi alkohol sisa selama 100 menit pada suhu 100 °C, dilanjutkan dengan pemurnian menggunakan adsorben melalui refluks selama 60 menit. Alkohol hasil pemurnian kemudian digunakan kembali untuk proses pengendapan pektin dari larutan ekstrak kulit jeruk yang telah diproses menggunakan HCl 0,2 N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemurnian alkohol dengan zeolit menghasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi dibandingkan silika gel, yang berdampak signifikan pada peningkatan mutu pektin. Peningkatan jumlah adsorben terbukti menaikkan kadar metoksil dan kadar galakturonat pada pektin. Perlakuan terbaik diperoleh pada zeolit 30%, dengan kadar metoksil sebesar 8,26% dan kadar galakturonat sebesar 67,57%, keduanya memenuhi standar mutu pektin berdasarkan International Pectin Producers Association (IPPA).Secara keseluruhan, metode distilasi adsorben terbukti efektif dalam memurnikan alkohol sisa untuk digunakan kembali dalam proses pengendapan pektin. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk akhir, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap efisiensi biaya dan pengurangan limbah