Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Konsentrasi Natrium Metabisulfit dan Lama Perendaman Terhadap Mutu Tepung Biji Alpukat (Persea americana Mill) Miranti, Miranti; Danil, Mahyu; Suhardianto, Dedi; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Sitompul, Aprilawati
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11, No 2 (2023): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v11i2.7718

Abstract

Biji buah alpukat sampai saat ini hanya dibuang sebagai limbah. Padahal didalam biji alpukat mengandung zat pati yang cukup tinggi, yakni sekitar 23%. Hal ini memungkinkan biji alpukat sebagai alternatif sumber pati. Biji alpukat mengandung polifenol, flavonoid, triterpenoid, kuinon, saponin, tannin, monoterpenoid dan seskuiterpenoid. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua (2) ulangan. Faktor I adalah konsentrasi natrium metabisulfit dengan sandi “K” terdiri atas 4 taraf : K1 = 0 ppm, K2 = 500 ppm, K3 = 1000 ppm, K4 = 1500 ppm. Faktor II adalah lama perendaman dengan sandi “L” terdiri atas  4 taraf : L1 = 2 jam , L2 = 4 jam,    L3 = 6 jam, L4 = 8 jam. Parameter yang diamati adalah  kadar air, rendemen, kadar protein, kadar abu, kadar serat dan nilai organoleptik warna. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh konsentrasi natrium metabisulfit dan lama perendaman  dapat diambil kesimpulan bahwa konsentrasi natrium metabisulfit  berpengaruh  berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap nilai organoleptik warna, lama perendaman  berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap  kadar air, rendemen, kadar protein  dan  nilai organoleptik warna, dan interaksi perlakuan konsentrasi natrium metabisulfit dan lama perendaman berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap nilai organoleptik warna. Untuk memperoleh tepung biji alpokat yang bermutu baik disarankan menggunakan konsentrasi natrium metabisulfit 1500 ppm  dan lama perendaman 8  jam karena menghasilkan rendemen yang tinggi dan warna yang disukai
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Gula dan CMC (Carboxil Methyl Cellulose) Terhadap Mutu Velva Buah Kelengkeng Danil, Mahyu; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Nuh, Mhd; Miranti, Miranti
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11, No 3 (2023): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v11i3.8936

Abstract

Velva buah merupakan salah satu jenis frozen dessert yang berbahan baku buah-buahan dan dibekukan dengan alat pembeku es krim yang memiliki kadar lemak yang rendah karena tidak menggunakan lemak susu sehingga cocok dikonsumsi orang-orang yang sedang diet rendah lemak maupun kelompok vegetarian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UISU. Model  rancangan  yang digunakan  pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  faktorial yang  terdiri  atas  dua faktor  utama yaitu : Faktor  I: Konsentrasi Gula (G) terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu : G1  =  25%, G2  =  35%, G3  =  45% dan G4  =  55%. Faktor  II: Konsentrasi CMC  (C) yang  terdiri atas 4 taraf yaitu : C1  =  0.0%, C2  =  0.25%, C3  =  0.50% dan C4  =  0.75%. Parameter yang diamati terdiri dari TSS, derajat keasaman (pH), kecepatan leleh, vitamin C dan organoleptik rasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gula berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap TSS dan organoleptik rasa, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap derajat keasaman (pH), kecepatan leleh dan vitamin C. Konsentrasi CMC berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kecepatan leleh, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap TSS, derajat keasaman (pH), vitamin C dan organoleptik rasa. Interaksi perlakuan berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap seluruh parameter yang diamati.
Pengaruh Substitusi Kacang Kedelai dengan Kacang Tunggak dan Lama Fermentasi Terhadap Mutu Tempe Novrini, Susan; Danil, Mahyu; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Dharma, Surya
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11, No 2 (2023): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v11i2.7824

Abstract

Tempe merupakan produk fermentasi yang tidak dapat bertahan lama. Setelah dua hari, tempe akan mengalami pembusukan sehingga tidak dapat dikonsumsi oleh manusia. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti diare. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UISU. Model  rancangan  yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  faktorial yang  terdiri  atas  dua faktor  utama yaitu : Faktor  I: Substitusi Kacang Kedelai dengan Kacang Tunggak (K) terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu : K1  =  100% kacang kedelai : 0% kacang tunggak, K2  =  80% kacang kedelai : 20% kacang tunggak, K3  =  60% kacang kedelai : 40 % kacang tunggak, K4  =  40% kacang kedelai : 60% kacang tunggak. Faktor  II: Lama Fermentasi  (F) yang  terdiri atas 4 taraf yaitu : F1  =  2 hari, F2  =  3 hari, F3  =  4 hari, F4  =  5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi kacang kedelai dan kacang tunggak berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar protein dan organoleptik rasa, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap kadar air, kadar abu dan tekstur/kekompakan. Lama fermentasi berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar protein dan organoleptik rasa, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap kadar air, kadar abu dan tekstur/kekompakan. Interaksi perlakuan berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap seluruh parameter yang diamati.
Pengaruh Jumlah Silika Gel Dan Lama Proses Refluks Pada Daur Ulang Alkohol Sisa Pembuatan Pektin Dari Kulit Buah Jeruk Peras Nuh, Mhd; Danil, Mahyu; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Miranti, Miranti; Fajar, Mhd Imam
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9837

Abstract

Alkohol komersial diperoleh dari destilasi yang hanya menghasilkan 95% etanol karena etanol dan air dapat membentuk azeotrop yang mendidih pada temperatur 78,1°C, sedangkan kemurnian etanol sebagai bahan bakar harus 99%. Teknik pemisahan alkohol yang biasa digunakan adalah destilasi, pervaporasi dengan membran dan adsorpsi. Beberapa metoda destilasi yang telah dikembangkan adalah destilasi azeotrop, destilasi reaktif dan destilasi ekstraktif. Pada dasarnya prinsip ketiga metoda destilasi tersebut sama, yaitu menggunakan entrainer atau zat pemisah. Adsorben merupakan bahan berpori yang digunakan untuk menyerap komponen dari campuran yang akan dipisahkan. Berdasarkan sifatnya terhadap air, adsorben dibagi menjadi 2, yaitu adsorben hidrofob dan hidrofil. Zeolit alam dan silika gel merupakan adsorben hidrofil karena mempunyai kemampuan menyerap air. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UISU. Model  rancangan  yang digunakan  pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  faktorial yang  terdiri  atas  dua faktor  utama yaitu : Faktor  I: Jumlah Adsorben (A) terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu : A1 = 10%, A2 = 20%, A3 = 30% dan A4 = 40%. Faktor II : Lama Proses Refluks (T) yang terdiri atas 4 taraf yaitu : T1 = 20 menit, T2 = 40 menit, T3 = 60 menit dan T4 = 80 menit. Parameter yang diamati terdiri dari kadar alkohol, volume alkohol dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah adsorben berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar alkohol dan volume alkohol, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap pH. Lama proses refluks berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar alkohol dan volume alkohol, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap pH. Interaksi perlakuan berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar alkohol namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap volume alkohol dan pH
Pengaruh Jumlah Silika Gel Dan Lama Proses Refluks Pada Daur Ulang Alkohol Sisa Pembuatan Pektin Dari Kulit Buah Jeruk Peras Nuh, Mhd; Danil, Mahyu; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Miranti, Miranti; Fajar, Mhd Imam
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9837

Abstract

Alkohol komersial diperoleh dari destilasi yang hanya menghasilkan 95% etanol karena etanol dan air dapat membentuk azeotrop yang mendidih pada temperatur 78,1°C, sedangkan kemurnian etanol sebagai bahan bakar harus 99%. Teknik pemisahan alkohol yang biasa digunakan adalah destilasi, pervaporasi dengan membran dan adsorpsi. Beberapa metoda destilasi yang telah dikembangkan adalah destilasi azeotrop, destilasi reaktif dan destilasi ekstraktif. Pada dasarnya prinsip ketiga metoda destilasi tersebut sama, yaitu menggunakan entrainer atau zat pemisah. Adsorben merupakan bahan berpori yang digunakan untuk menyerap komponen dari campuran yang akan dipisahkan. Berdasarkan sifatnya terhadap air, adsorben dibagi menjadi 2, yaitu adsorben hidrofob dan hidrofil. Zeolit alam dan silika gel merupakan adsorben hidrofil karena mempunyai kemampuan menyerap air. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UISU. Model  rancangan  yang digunakan  pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  faktorial yang  terdiri  atas  dua faktor  utama yaitu : Faktor  I: Jumlah Adsorben (A) terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu : A1 = 10%, A2 = 20%, A3 = 30% dan A4 = 40%. Faktor II : Lama Proses Refluks (T) yang terdiri atas 4 taraf yaitu : T1 = 20 menit, T2 = 40 menit, T3 = 60 menit dan T4 = 80 menit. Parameter yang diamati terdiri dari kadar alkohol, volume alkohol dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah adsorben berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar alkohol dan volume alkohol, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap pH. Lama proses refluks berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar alkohol dan volume alkohol, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap pH. Interaksi perlakuan berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar alkohol namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap volume alkohol dan pH
HUBUNGAN PARSIAL ASSET DAN HUTANG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA (KAJIAN DATA TAHUN 2011-2022) Marzalina, Marzalina; Haryani, Haryani; Danil, Mahyu
Ekonomika : Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 16 No 2 (2024): Ekonomika, September 2024
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Almuslim Bireuen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/eko.v16i2.2884

Abstract

Quantitative research using verification methods with a national scope during the 2011-2022 period. Analyzing economic variables, namely assets, debt and their relationship to economic growth. Based on secondary data from BPS, the relationship model between variables is expressed in the equation GDP = 9036156+ 0.000141AS, meaning that every increase in assets has an impact on increasing economic growth. Likewise, the relationship between GDP and debt, with the GDP regression model = 8213950 + 0.452594 Hu. The contribution of the Asset aspect to GDP is 19.62%, while the contribution of the Debt variable to GDP is 92.30%. In descriptive statistics, it is explained that the median value of GDP over Assets and GDP over Debts is 578,555,199 and 7,507,359 respectively.
Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasaan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Bireuen Wijayanti, Enik; Yusuf, M.; Danil, Mahyu
Singkite Journal Vol 3 No 2 (2024): Singkite Journal, August 2024
Publisher : Aceh Cooperative Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63855/skt.v3i2.46

Abstract

This research was proposed to find out how much influence Leadership, Job Satisfaction and Organizational Commitment have on the Organizational Citizenship Behavior of Bireuen Regency Land Office Employees. The data collection method used in this research was by administering questionnaires to 46 respondents at the Bireuen Regency Land Office. Data collection techniques through open interviews, questionnaires and supporting documentation.  The analysis technique in this research uses multiple linear regression analysis. The research results show that the independent variable simultaneously has a significant influence on the dependent variable. Variables consisting of Leadership, Job Satisfaction and Organizational Commitment partially and simultaneously influence the Organizational Citizenship Behavior of Bireuen Regency Land Office employees
Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai dengan OCB Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada IGD RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli) Saifuddin, Saifuddin; Yusuf, M.; Danil, Mahyu
Singkite Journal Vol 4 No 1 (2025): Singkite Journal, April 2025
Publisher : Aceh Cooperative Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63855/skt.v4i1.64

Abstract

The research examines the influence of work motivation and organizational commitment on employee job satisfaction. Also seen from the organizational citizenship behavior (OCB) factor of employees. The research was conducted at the Emergency Room (IGD) of Tgk. Chik Ditiro Sigli Hospital. The research method used an associative method with a quantitative approach, using path analysis. The sample in this study was 85 employees. The results of the study showed that 1) There is a direct and indirect influence of work motivation on job satisfaction, through the organizational commitment variable, which is 41%. 2) There is a direct and indirect influence of organizational commitment on job satisfaction, through the work motivation variable, which is 37.93%. 3) There is a relationship between work motivation and organizational commitment of 0.498. 4) There is a direct and indirect influence of work motivation on OCB, through the organizational commitment variable, which is 23.55%. 5) There is a direct and indirect influence of organizational commitment on organizational citizenship behavior (OCB), through the work motivation variable, which is 25.67%. 6) Simultaneously, work motivation and organizational commitment influence employee OCB. 7) The magnitude of the total influence of work motivation and organizational commitment on employee OCB, through the job satisfaction variable, is 15.98%.
Penggunaan Alkohol Daur Ulang Dengan Metode Distilasi Adsorben Pada Proses Pengendapan Pektin Dari Kulit Jeruk Nuh, Mhd; Paramuji, Muji; Danil, Mahyu; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Miranti, Miranti; Sitompul, Aprilawati
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i2.11732

Abstract

Daur ulang alkohol merupakan solusi strategis untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam proses produksi berbasis pelarut, khususnya pada ekstraksi dan pengendapan pektin dari kulit buah jeruk manis (Citrus sinensis). Dalam proses pengolahan pektin, etanol digunakan sebagai agen pengendap utama, namun sifatnya yang volatil dan mahal membuat penggunaannya secara berulang menjadi tantangan tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas daur ulang alkohol menggunakan metode distilasi adsorben serta mengkaji pengaruh jenis dan jumlah adsorben terhadap kualitas pektin yang dihasilkan. Dua jenis adsorben yang digunakan yaitu silika gel dan zeolit sintetis 3A, dengan variasi konsentrasi 0%, 10%, 20%, dan 30% terhadap alkohol destilat sebanyak 500 ml. Proses daur ulang diawali dengan distilasi alkohol sisa selama 100 menit pada suhu 100 °C, dilanjutkan dengan pemurnian menggunakan adsorben melalui refluks selama 60 menit. Alkohol hasil pemurnian kemudian digunakan kembali untuk proses pengendapan pektin dari larutan ekstrak kulit jeruk yang telah diproses menggunakan HCl 0,2 N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemurnian alkohol dengan zeolit menghasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi dibandingkan silika gel, yang berdampak signifikan pada peningkatan mutu pektin. Peningkatan jumlah adsorben terbukti menaikkan kadar metoksil dan kadar galakturonat pada pektin. Perlakuan terbaik diperoleh pada zeolit 30%, dengan kadar metoksil sebesar 8,26% dan kadar galakturonat sebesar 67,57%, keduanya memenuhi standar mutu pektin berdasarkan International Pectin Producers Association (IPPA).Secara keseluruhan, metode distilasi adsorben terbukti efektif dalam memurnikan alkohol sisa untuk digunakan kembali dalam proses pengendapan pektin. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk akhir, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap efisiensi biaya dan pengurangan limbah
Kontribusi Manajemen Mutu, Budaya Organisasi, dan Lingkungan Kerja pada Kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Satpol PP dan Wilayatul Hisbah Kabupaten Bireuen) Sufiani, Sufiani; Ibrahim, Ibrahim; Danil, Mahyu; Hadi, Abdul
Singkite Journal Vol 4 No 2 (2025): Singkite Journal, August 2025
Publisher : Aceh Cooperative Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63855/skt.v4i2.73

Abstract

This study aims to empirically test the contribution of quality management, organizational culture, and the work environment to employee performance. The study took the form of a survey at the Civil Service Police Unit and Wilayatul Hisbah (Satpol PP and WH) Office in Bireuen Regency. 123 employees were used as respondents, using an associative method. The analysis used a path model. The study results revealed: (1) a positive contribution of quality management to employee performance of 43.18%, while organizational culture contributed 41.18%, and the work environment 60.29%. (2) simultaneously, quality management, organizational culture, and the work environment had a significant impact on employee performance of 52,2%. (3) a causal relationship exists between the variables of quality management, organizational culture, and the work environment, with a moderate category.