Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA Nurhayatin, Titin; Regina, Frilia Shantika; Puspita, Yeni Cania
Jurnal Sastra Aksara Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Sastra Aksara
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia STKIP-PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is for study aims to test the problem-based learning model to improve the ability to write exposition and critical thinking skills. This research was conducted to find out the right model of learning to improve the ability to write expository text and critical thinking ability. The research method used in this research is quasi-experiment research method. The design of this research is quasi-experimental design. Based on the research findings it can be concluded that learning to write exposition text is considered difficult learning. In addition, students' interest in this text is low because writing expository texts is considered unpleasant. The structure and rules of exposition texts in this study include six aspects, namely (1) the title produced reflects the exposition text; (2) completeness of the text structure (thesis, argumentation, and reaffirmation); (3) the development of ideas is inductive and/or deductive; (4) the accuracy of the use of linguistic principles; (5) the presentation of arguments coherently in accordance with the theme; (6) conclusions in accordance with the arguments presented. After being treated in the form of application of problem-based learning model in the experimental class, learners have improved the ability to write expository texts and critical thinking skills when compared with control classes that are given learning in advance.
ANALISIS PRAGMATIS TERHADAP TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN KESESUAIANNYA DENGAN TUNTUTAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA Winarni Sutaryat, Venida; Pertiwi Hidayati, R. Panca; Cania Puspita, Yeni
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 7 No. 02 (2021): Volume 07, Nomor 02, Desember 2021
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v7i01.205

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari tindak tutur ilokusi yang terkandung dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi dengan menganalisis dan melihat kesesuaiannya dengan tuntutan bahan ajar bahasa Indonesia Kelas XII di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang mendeskripsikan hasil analisis secara naratif. Sumber data dalam analisis ini adalah novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi dan beberapa buku penunjang penelitian. Adapun hasil analisis tindak tutur ilokusi ini mengandung lima jenis tindak tutur diantaranya, 40 tuturan yang menunjukkan tindak tutur asertif berupa kalimat komunikatif “menyatakan” sebanyak 29 kalimat, “mengeluh” sebanyak 11 kalimat, 78 tuturan yang menunjukkan tindak tutur direktif dengan kalimat tuturan komunikatif “memesan” sebanyak 6 kalimat, “menasihati” sebanyak 2 kalimat, “memerintah” sebanyak 30 kalimat, “menyarankan” sebanyak 22 kalimat, “memohon” sebanyak 15 kalimat, dan “merekomendasi” sebanyak 2 kalimat, 37 tuturan yang menunjukkan ekspresif dengan tuturan kalimat komunikatif “memuji” sebanyak 7 kalimat, “permintaan maaf” sebanyak 13 kalimat, “berterima kasih” sebanyak 12 kalimat, “memberi selamat” sebanyak 4 kalimat, dan “berbelasungkawa” sebanyak 1 kalimat, 11 tuturan yang menunjukkan komisif dengan tuturan kalimat komunikatif “mengancam” sebanyak 2 kalimat, “berjanji” sebanyak 5 kalimat, dan “menawarkan” sebanyak 4 kalimat, 3 tuturan yang menunjukkan deklarasi dengan tuturan kalimat komunikati “mengucilkan” sebanyak 2 kalimat, dan “berpasrah” sebanyak 1 kalimat. Hasil analisis ini selanjutnya disesuaikan dengan tuntutan kurikulum 2013 yang berisi Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI). Selain itu, disesuaikan juga dengan kriteris bahan ajar yang dinilai berdasarkan aspek bahasa dan aspek psikologi. Kata Kunci: Analisis, tindak tutur ilokusi, novel, bahan ajar.
KAJIAN SOSIOLINGUISTIK : ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM VIDEO PODCAST DEDY CORBUZIER DAN CINTA LAURA Meity Suratiningsih; Puspita Yeni Cania
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v7i1.209

Abstract

Abstrak Bahasa itu bersifat arbitrer yakni digunakan untuk berkomunikasi secara manasuka dan dicirikan dengan simbol atau lambang. Seseorang yang tengah berkomunikasi selalu menggunakan alih kode dan campur kode. Salah satunya adalah yang terdapat pada video podcast Dedy Corbuzier. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji alih kode dan campur kode yang digunakan oleh Dedy Corbuzier Bersama bintang tamunya yaitu Cinta Laura yang berjudul “ Cinta Laura kiehl buat cowo yang mau deketin…” Metode penelitian ini merupakan metode kualitatif yang bersifat dekstiftif analisis. Dari analisis keduanya terdapat dua Bahasa yang digunakan ketika berkomunikasi tersebut antara lain Indonesia dan Inggris. Dari penggunaan Bahasa ditemukan ungkapan-ungkapan yang merupakan alih kode dan campur kode. Alih kode dan campur kode dalam video itu dilatarbelakangi sebab Cinta Laura merupakan artis berdarah campuran ]Indonesia – Jerman yang memang besar dengan menggunakan dua Bahasa. kata kunci : bilingulaisme, alih kode, campur kode. Abstract Language is arbitrary, that is, it is used to communicate arbitrarily and is characterized by symbols or symbols. Someone who is communicating always uses code switching and code mixing. One of them is found in Dedy Corbuzier's video podcast. This study aims to examine the code switching and code mixing used by Dedy Corbuzier with his guest star, Cinta Laura, entitled "Love Laura kiehl for guys who want to be close..." This research method is a qualitative method with descriptive analysis. From their analysis, there are two languages ​​used when communicating, including Indonesian and English. From the use of language, it is found that the expressions are code-switching and code-mixing. The code-switching and code-mixing in the video was motivated by the fact that Cinta Laura is an Indonesian-German mixed-blood artist who is really big and uses two languages. Key word: bilingualism, code mixing, code switching
PENGGUNAAN PRINSIP KESOPANAN PADA TUTURAN MASYARAKAT DESA CIKONDANG KABUPATEN CIANJUR Yeni Cania Puspita; Titin Nurhayatin; Meity Suratiningsih
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol 12 No 1 (2022): Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/literasi.v12i1.4711

Abstract

Tuturan berbahasa di lingkungan pedesaan sebagai potret sederhana masyarakat desa di Indonesia yaitu masyarakat yang ramah saling tolong-menolong dan menghormati tradisi lokal budayanya termasuk penggunaan bahasa yang selalu memperhatikan siapa yang diajak bicara dan dalam konteks apa mereka mempergunakan bahasa tersebut. Sejauh manakah masyarakat pedesaan menerapkan prinsip kesopanan dalam setiap tuturannya. Kajian mengenai penggunaan prinsip kesopanan pada tuturan masyarakat di lingkungan pedesaan ini tidak cukup hanya dengan menganalisis ragam bahasaannya saja, tetapi perlu juga dari aspek sosiopragmatik dan respons para penutur bahasa Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dirumuskan sebagai berikut. 1) Bagaimana penggunaan prinsip kesopanan pada tuturan masyarakat Desa Cikondang Kabupaten Cianjur? 2) Sejauhmanakah masyarakat Desa Cikondang menerapkan prinsip kesopanan dalam setiap tuturannya? Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi kualitatif. Secara deskriptif penelitian ini dilakukan semata-mata berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang memang secara empiris dilakukan oleh penuturnya, sedangkan secara kualitatif dengan pendekatan studi kasus bertujuan untuk mengungkapkan suatu kebenaran secara mendalam terhadap perkembangan tertentu dengan harapan akan dapat membuat suatu kesimpulan.
STRUKTUR DAN TEKSTUR DRAMA NYI PUTRI GILANG RUKMINI KARYA YUSEF MULDIYANA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Yeni Cania Puspita
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13 No. 2 (2023): Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/literasi.v13i2.8052

Abstract

Banyak ragam kajian yang dapat dimanfaatkan guna membedah sebuahkarya sastra, salah satunya adalah drama. Drama Nyi Putri GilangRukmini karya Yusef Muldiyana ini menceritakan mengenai kisah anakyang sombong dan durhaka kepada orang tuanya serta cerita dibalikterbentuknya telaga warna. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmendeskripsikan struktur dan juga tekstur drama Nyi Putri GilangRukmini karya Yusef Muldiyana. Metode yang digunakan padapenelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis. Berdasarkanhasil penelitan diketahui bahwa tema dalam drama Nyi Putri GilangRukmini karya Yusef Muldiyana ini bertemakan kemanusiaan danmemiliki tiga tokoh utama, yaitu Raja Prabu Suwartalaya dengankarakter penyayang, bijaksana, dan baik hati; Ratu Purbamanah dengankarakter penyayang juga penyabar; dan Nyi Putri Gilang Rukminidengan karakternya yang manja, pemarah, dan sombong. Alur dalamdrama ini meliputi tiga tahapan, mulai dari eksposisi, komplikasi, danjuga resolusi. Drama Nyi Putri Gilang Rukmini berupa dialogpercakapan antara raja dan ratu dengan susasana atau mood drama iniadalah penuh dengan konflik dengan anaknya yaitu Nyi Putri GilangRukmini. Mood yang ditampilkan pada setiap babak adalah suasanaketegangan, selain itu terdapat pula suasana gelisah, sedih, haru, kesal,khawatir dan penyesalan. Spectacle drama ini menghadirkan spectaclerealis yang di mana segala unsur pementasan ditampilkan menyerupaikenyataannya, sehingga perlu menggunakan banyak properti untukmenunjang jalan cerita. Melalui struktur dan tekstur yang ditemukanpada drama Nyi Putri Gilang Rukmini karya Yusef Muldiyana inidiharapkan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sastra di kelas XISMA.
ANALISIS NILAI MORAL RELIGI DAN SOSIAL PADA ANTOLOGI PUISI KUSEBUT NAMA-MU DALAM SERIBU WARNA KARYA ACHMAD SUBCHAN DARUSSALAM BIN ‘UMAR, DKK. SEBAGAI PENINGKATAN KARAKTER TOLERANSI PESERTA DIDIK Ramandita Arliani; Dindin M.Z.M; Yeni Cania Puspita
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan Vol. 3 No. 3 (2023): CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/cendikia.v3i3.1403

Abstract

Puisi menjadi salah satu karya sastra yang di dalamnya mengandung nilai moral religi dan sosial yang memiliki keterkaitan dengan pendidikan karakter salah satunya karakter toleransi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai moral religi dan sosial yang terkandung dalam antologi puisi “Kusebut Nama-Mu dalam Seribu Warna” karya Achmad Subchan Darussalam bin ‘Umar, dkk. serta mengidentifikasi pemanfaatan hasil analisis antologi puisi “Kusebut Nama-Mu dalam Seribu Warna” karya Achmad Subchan Darussalam bin ‘Umar, dkk. sebagai peningkatan karakter toleransi peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deksriptif. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran apresiasi puisi di sekolah. Selain itu juga dapat mempengaruhi peningkatan karakter toleransi peserta didik, seperti menghormati dan menghargai keberagaman, memberi pesan kebijaksanaan dan kasih sayang, membuka pandangan baru terhadap keberagaman, menginspirasi dalam berdialog dan berinterkasi dengan sesama, dan membangun kepedulian. Nilai-nilai yang terkandung di dalam antologi puisi “Kusebut Nama-Mu dalam Seribu Warna” karya Achmad Subchan Darussalam bin ‘Umar, dkk. juga sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Efektivitas Teknik Ecola (Extending Concept Through Language Activities) terhadap Pembelajaran Membaca Pemahaman Teks Berita pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Selaawi Laras Amelia Maharani; Yeni Cania Puspita
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 5 No. 1 (2024): Desember : ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/enggang.v5i1.18755

Abstract

This research is motivated by the low ability to read news text comprehension and a lack of understanding of reading strategies. The purpose of this research is to test the ability to learn to read and understand news texts using the ECOLA (Extending Concepts through Language Activities) technique. The research method used was a quasi-experimental quantitative method involving two groups of students, namely the experimental group that received learning using the ECOLA technique and the control group that received conventional learning. Data was collected through a pretest and posttest which measured the ability to read comprehension of news texts. Data analysis was performed using a difference test between the two groups. The results showed that the group that received learning using the ECOLA technique experienced a significant increase in the ability to read and understand news texts compared to the control group. Based on these findings, it shows that there is a significant difference between the experimental class and the control class as evidenced by the Kruskall Wallis test in addition to assessing student learning outcomes by calculating the average. Then, it can be an effective approach in improving students' reading comprehension skills of news texts as evidenced by the control class gain of 0.4602. While the value of the difference (gain) for the experimental class using the ECOLA technique is 0.6550 . The implication of this study is the importance of applying the ECOLA technique in teaching reading comprehension of news texts to improve students' competence in understanding and interpreting the information contained in news texts..
ANALISIS NILAI PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA FILM SANG PENCERAH Puspita, Yeni Cania; Mulkhan, Abdul Munir; Zamah Sari
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 15 No. 1 (2025): Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/literasi.v15i1.22247

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis bagaimana nilai-nilai yang ada dalam Profil Pelajar Pancasila tergambarkan melalui film Sang Pencerah. Fokus utama penelitian ini adalah menilai efektivitas film sebagai media pembelajaran dalam menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai Pancasila, terutama di tengah tantangan globalisasi yang cenderung mengikis nilai-nilai karakter bangsa. Pemanfaatan media kreatif seperti film dianggap penting untuk memperkuat pendidikan karakter, terutama bagi generasi muda sebagai sasaran utama implementasi Profil Pelajar Pancasila. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menerapkan teknik analisis isi. Analisis dilakukan pada adegan, dialog, dan karakter dalam film yang menggambarkan enam nilai utama Profil Pelajar Pancasila. Nilai pertama adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia, kedua adalah mandiri, nilai ketiga yaitu bergotong-royong, nilai keempat adalah berkebinekaan global, kemudian bernalar kritis, dan nilai terakhir adalah kreatif. Data dianalisis dengan menggunakan model analisis Miles dan Huberman, yang terdiri dari tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Sang Pencerah secara konsisten merefleksikan enam nilai tersebut. Film ini menekankan nilai toleransi, kerjasama, pemikiran kritis, dan kreativitas melalui perjalanan hidup K.H. Ahmad Dahlan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Sang Pencerah merupakan alat atau media pembelajaran yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila secara relevan dan menginspirasi, serta memberikan kontribusi penting dalam literasi pendidikan karakter yang berbasis media.
ANALISIS OBJEKTIF TERHADAP KONTEKS SYAIR YANG BERTEMAKAN NILAI NASIONALISME PADA KUMPULAN PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR DI KELAS X SMA Wulandari, Diana; Pertiwi Hidayati, R. Panca; Puspita, Yeni Cania
Journal of Education for The Language and Literature of Indonesia Vol. 1 No. 2 (2023): Journal of Education for the Language and Literature of Indonesia
Publisher : Program Studi Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jelli.v1i2.347

Abstract

ABSTRAK Karya sastra puisi merupakan sebuah karya tulis yang memiliki nilai estetik dan memiliki karakter yang unik. Karya sastra tidak akan lepas dari dunia Pendidikan dimana karya sastra akan selalu berhubungan erat dengan Pendidikan. Salah satu karya sastra terpopuler adalah karya sastra Chairil Anwar. Karyanya mengambarkan ideologi penyair. Peserta didik dapat mengenal karya sastra melalui pembelajaran sastra di sekolah. Dalam pengajarannya peserta didik harus diberikan bahan ajar yang sesuai dengan kemampuannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sampel penelitian ini berjumlah 10 peserta didik di kelas X SMA Perkappen Sinumbra Ciwidey. Peneliti menerapkan bahan ajar mengenai karya sastra Chairil Anwar kepada peserta didik dan memberikan soal pertanyaan kepada peserta didik untuk mengetahui pemahaman pada materi dari bahan ajar tersebut. Pada penelitian ini penulis meneliti syair yang bertemakan nilai nasionalisme, indikator nilai nasionalisme dan layak atau tidak jika di masukkan ke dalam bahan ajar kelas X SMA. Terdapat 3 syair yang bertemakan nilai nasionalisme dan 3 indikator nilai nasionalisme berdasarkan profil pancasila. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa hasil pembelajaran dan LKPD yang peneliti lakukan kepada siswa SMA Perkappen Sinumbra kelas X sesuai dengan tujuan peneliti, yaitu hasil yang di capai layak berdasarkan standar KKM Bahasa Indonesia. Kata kunci: analisis objektif, pendidikan, bahan ajar, LKPD.
Evaluasi Struktur dan Kebahasaan Buku “Sahabatku Indonesia Level 4” Berdasarkan CEFR dan UKBI dalam Pembelajaran BIPA Tingkat Madya (B2) Mutiara Bella Luthfiyani; Desti Fatin Fauziyyah; Yeni Cania Puspita
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Bahasa Vol. 4 No. 3 (2025): Desember : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Bahasa
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurribah.v4i3.6643

Abstract

Learning Indonesian for Foreign Speakers (BIPA) requires structured, communicative, and internationally standardized teaching materials. One widely used teaching material is Sahabatku Indonesia Level 4, which is intended for the intermediate level. The urgency of this research lies in the importance of ensuring that the teaching materials not only convey language formally, but also align with the needs of learners' communicative competence and recognized standards, such as the Common European Framework of Reference (CEFR) level B2 and the Indonesian Language Proficiency Test (UKBI). The purpose of this research is to evaluate the structure and linguistic aspects of the Sahabatku Indonesia Level 4 teaching materials by reviewing the integration of the material, clarity of discourse, vocabulary diversity, and grammatical accuracy used. The research method used is descriptive qualitative. Data were analyzed using an evaluation rubric based on CEFR B2 and UKBI components. The focus of the analysis includes the integration of presentation between units, the logical flow of learning, and the consistency of language use in supporting receptive and productive skills. The results show that the material presentation structure reflects a logical, progressive learning sequence and supports language skill mastery. The language elements used are generally appropriate for the intermediate level, although discrepancies were still found, such as the use of irrelevant illustrations and inconsistent language style. Furthermore, the syntactic complexity in some sections still needs to be adjusted to align with the abilities of B2 learners.