Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR PARAMETRIK PADA NAGYERDEI FOOTBALL STADIUM HUNGARIA Pratama, Kresnanda Kiyoshiro Bagus; Zuhri, Syaifuddin
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 8 No 3 (2024): Jurnal Arsitektur ARCADE September 2024
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Parametric design in architecture is an approach that utilizes parameters to achieve and explore efficient and complex forms that are difficult to achieve through manual programming. This approach has become popular due to its ability to create systematic and integrated designs with limitless adaptive exploration. The Nagyerdei Football Stadium in Hungary is one such building resulting from parametric design. Its organic and asymmetrical design is the outcome of applying parametric methods, adapting to the function of the building and its surrounding environment. This research aims to analyze and simulate the design of Nagyerdei Stadium using parametric programming. The study employs a digital architecture design method using Rhino 3D and the Grasshopper plugin. The results demonstrate the capability of parametric programming in designing the Nagyerdei Football Stadium. Keyword: Parametric, Rhinoceros, StadiumAbstrak: Parametrik dalam arsitektur merupakan salah satu pendekatan dalam desain digital yang memanfaatkan parameter-parameter untuk mendapakan dan mengeksplorasi bentuk-bentuk yang efisien dan sulit dicapai pemrograman manual. Pendekatan parametrik menjadi sebuah pendekatan yang populer karena kemampuannya membentuk rancangan yang sistematiis dan terintegrasi, dengan eksplorasi tanpa batas yang adaptif. Nagyerdo Football Stadium di Hungaria merupakan salah satu bangunan hasil parametrik. Desain yang organik dan asimetris merupakan hasil penerapan parametrik dengan adaptasinya pada fungsi bangunan serta kondisi lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mensimulasi perancangan Nagyerdo Stadium menggunakan pemrograman parametrik. Penelitian ini menggunakan metode perancangan arsitektur berbasis digital dengan Rhino 3D dan plugin Grasshopper. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan pemrograman parametrik untuk merancang Nagyerdo Football Stadium.Kata Kunci: Parametrik, Rhinoceros, Stadion
KAJIAN PENDEKATAN MULTISENSORI PADA DESAIN JAWA TIMUR PARK 1 Santya Maulida, Jihan; Zuhri, Syaifuddin
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Arsitektur ARCADE Juni 2025
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v9i2.4110

Abstract

Abstract: Nowadays, educational tourism is gaining popularity as an alternative learning method outside traditional classrooms. Through recreational facilities with educational value, visitors are encouraged to learn while engaging in play. One notable destination is Jawa Timur Park 1, located in Batu, Malang. This park combines amusement rides with interactive science and cultural education exhibits, making it a unique educational tourism attraction. A major challenge for educational tourism is to provide a comprehensive and meaningful learning experience. The multisensory approach is considered an effective strategy to overcome this challenge. By integrating visual, auditory, kinesthetic, and other sensory elements, this approach aims to stimulate all senses of the visitors, thereby enhancing their understanding, engagement, and enjoyment of the learning process. This study uses a qualitative descriptive method to analyze how the multisensory approach is applied in Jawa Timur Park 1, based on the principles outlined in Peter Zumthor’s theory. The analysis identifies that the park successfully incorporates key multisensory elements, including spatial experience (the body of architecture), material coherence, lighting, visual engagement, soundscapes, and tactile experiences. Although not all elements are applied equally across every attraction, Jawa Timur Park 1 demonstrates how multisensory architecture can enrich educational tourism and improve visitor satisfaction. Keyword: Jawa Timur Park 1, Educational Tourism, Multisensory Approach. Abstrak: Pariwisata edukatif kini semakin menjadi sorotan karena mampu menghadirkan proses pembelajaran di luar sekolah melalui rekreasi yang bersifat edukatif. Pengunjung diajak bermain sambil belajar, seperti yang ditawarkan Jawa Timur Park 1 Batu, Malang. Tempat ini menggabungkan taman bermain dengan wahana edukasi budaya dan sains secara interaktif. Namun, pariwisata edukatif menghadapi tantangan dalam memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh dan efektif. Pendekatan multisensori dinilai mampu mengatasi tantangan tersebut dengan mengintegrasikan elemen visual, auditif, kinestetik, dan sensorik lainnya. Pendekatan ini merangsang seluruh panca indra, sehingga meningkatkan pemahaman, keterlibatan, dan daya tarik pengalaman belajar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis deskriptif dengan menguraikan prinsip-prinsip pendekatan multisensori menurut teori Peter Zumthor. Tujuannya adalah memberikan landasan ilmiah tentang bagaimana pariwisata edukatif dapat dikatakan responsif dan menciptakan pengalaman wisata yang berkesan. Studi kasus dilakukan pada Jawa Timur Park 1. Hasil analisis menunjukkan bahwa bangunan tersebut telah memenuhi beberapa parameter multisensori, seperti body of architecture, material compatibility, lighting, visual, auditory, dan haptic experience. Meskipun tidak semua aspek diterapkan secara menyeluruh, penerapan pendekatan ini memberikan kontribusi terhadap kualitas pengalaman pengunjung. Kata Kunci: Jawa Timur Park 1, Wisata Edukasi, Pendekatan Multisensori.
Kajian Arsitektur Biophilic Pada Bangunan Resort sebagai Peningkatan Lingkungan “Healing” Ardyansyah, Gilang; Zuhri, Syaifuddin
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Arsitektur ARCADE Juni 2025
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v9i2.4146

Abstract

Abstract: This study examines the application of biophilic architecture principles in resort buildings to enhance a "healing" environment for its occupants. The research aims to investigate various biophilic elements that can be incorporated into resort design, identify the resulting benefits, and assess users' perceptions of environments designed based on biophilic principles. The research methodology refers to the 14 patterns of biophilia. The study shows that factors such as the use of natural materials, integration of vegetation, utilization of natural light, and visual access to the outdoor environment significantly contribute to creating an environment that supports the "healing process." Resort occupants reported improvements in their physical condition. The study concludes that the implementation of biophilic architecture in resort buildings not only enhances aesthetics and physical comfort but also provides significant psychological benefits. These findings will assist architects and designers in developing healthier and more nature-aligned resort designs. Keyword: Biophilic Architecture, Resort, Healing Environtment Abstrak: Studi ini mengkaji penerapan prinsip arsitektur biofilik pada bangunan resort dalam upaya meningkatkan lingkungan “Healing” bagi  penghuninya. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki berbagai elemen biofilik yang dapat dimasukkan ke dalam desain resort, mengidentifikasi manfaat yang dihasilkan, dan menilai persepsi pengguna terhadap lingkungan yang dirancang berdasarkan prinsip biofilik. Metodologi penelitian ini mengacu pada 14 pattern of biophilic. Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti penggunaan material alami, integrasi vegetasi, penggunaan cahaya alami, dan akses visual ke lingkungan luar berkontribusi signifikan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung “proses healing”. Penghuni resor melaporkan peningkatan kondisi fisik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan arsitektur biofilik pada bangunan resor tidak hanya meningkatkan estetika dan kenyamanan fisik, tetapi juga memberikan manfaat psikologis yang signifikan. Temuan ini akan membantu para arsitek dan desainer mengembangkan desain resort yang lebih sehat dan lebih selaras dengan alam. Kata Kunci: Arsitektur Biofilik, Resort, Lingkungan Healing
KARAKTERISTIK BENTUK DAN RUANG PADA PUSAT REHABILITASI KANKER MENURUT TEORI DESAIN SUPORTIF Pitoyo, Chelsy; Zuhri, Syaifuddin
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Arsitektur ARCADE Juni 2025
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v9i2.4177

Abstract

Abstract: A patient can be healed physically and psychologically through a recovery process. For patients with certain diseases such as cancer, the recovery process can sometimes be difficult due to psychological disorders such as stress and depression. So for some patients, the recovery process needs to be supported by an environment or place such as a cancer rehabilitation center to restore the patient's physical and psychological quality in balance. According to the supportive design theory of Roger S. Ulrich, a professor at Texas A&M University's College of Architecture, environmental or health service settings design such as cancer rehabilitation centers need to consider aspects such as privacy and control, social support, and natural factors (Ulrich, 2001). This research aims to examine the shape and space of a cancer rehabilitation center based on aspects of supporting design theory so that the characteristics of a cancer rehabilitation center that suit patient needs are obtained. The method used in this research is literature study and identification of spaces in several cancer rehabilitation centers to be able to analyze the most widely used design aspects according to supportive design theory. Keyword: architecture, form and space, cancer rehabilitation center, supportive design theory Abstrak: Seorang pasien dapat sembuh secara fisik maupun psikologis melalui sebuah proses pemulihan. Bagi pasien dengan penyakit tertentu seperti kanker, proses pemulihan terkadang bisa menjadi sulit karena adanya kemunduran psikologis seperti stres dan depresi. Maka untuk beberapa pasien, proses pemulihan perlu didukung oleh suatu lingkungan atau tempat khusus seperti pusat rehabilitasi kanker untuk mengembalikan kualitas fisik dan psikologis pasien secara seimbang. Menurut teori desain suportif dari Roger S. Ulrich, seorang profesor di Texas A & M University’s College of Architecture, perancangan lingkungan atau tempat layanan kesehatan seperti pusat rehabilitasi kanker perlu mempertimbangkan aspek-aspek seperti privasi dan kontrol, dukungan sosial, dan faktor alam (Ulrich, 2001). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk dan ruang pusat rehabilitasi kanker berdasarkan aspek-aspek teori desain suportif sehingga diperoleh karakteristik pusat rehabilitasi kanker yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah studi literatur dan identifikasi ruang di beberapa pusat rehabilitasi kanker untuk dapat dianalisis aspek-aspek perancangan yang paling banyak digunakan menurut teori desain suportif. Kata Kunci: arsitektur, bentuk dan ruang, pusat rehabilitasi kanker, teori desain suportif  
Visual Ekspresi Arsitektur Hijau Pada Bangunan Apartemen Nur Badri, Yusuf; Zuhri, Syaifuddin
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 6, No 1 (2025): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2025.v6i1.5801

Abstract

Arsitektur hijau merupakan sebuah pendekatan perancangan untuk mengurangi dampak pembangunan terhadap lingkungan, Pendekatan ini menjadi perhatian utama belakangan ini akibat degradasi alam yang mengancam keberlanjutan kehidupan manusia.. Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh generasi saat ini, melainkan juga oleh generasi mendatang. Penerapan arsitektur hijau menjadi krusial dalam segala bangunan, salah satunya adalah apartemen yang merupakan solusi terhadap terbatasnya keterbukaan lahan dan tingginya kepadatan penduduk yang juga merupakan sebuah permasalahan di perkotaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif guna menciptakan hasil analisis yang komprehensif terhadap fenomena yang terjadi. Penelitian ini bertujuan menentukan aspek visual ekspresi arsitektur hijau yang dapat diimplementasikan dalam perancangan apartemen, sehingga dapat menciptakan bangunan hunian berupa apartemen yang ramah terhadap lingkungan.
Ekspresi Ekspresi Visual Desain Tata Bangunan dan Lingkungan Desa Tlogopatut Gresik dengan Pendekatan Ikonik Zuhri, Syaifuddin; Ghozali, Imam
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8 No 2 (2024): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v8i2.21754

Abstract

Pengembangan potensi visual ruang dan bangunan merupakan hal yang penting bagi Desa Tlogopatut Gresik dengan melihat potensi Gresik sebagai kota budaya atau “kota wali” dengan banyaknya kekayaan lokal berupa bangunan bersejarah yang unik dan menarik sebagai daya tarik estetika visual kota. Pengembangan desain visual bangunan dan lingkungan dapat memberikan arah bagi pemerintah setempat dan masyarakat setempat sebagai pedoman menata bangunan dan lingkungan mereka secara sistematis menuju arah bangunan dan lingkungan yang lebih jelas. Desa Tlogopatut Gresik merupakan daerah yang secara ekonomis terus berkembang cukup pesat, hal ini akan berakibat tumbuhnya sektor-sektor ekonomis di wilayah tersebut yang akan berdampak masuknya pendatang wilayah lain untuk berkunjung. Potensi ini tentunya dapat ditangkap sebagai potensi wilayah untuk diarahkan menjadi daerah yang mempunyai ciri khas tertentu yang berakar pada potensi kekayaan lokal. Pengkayaan estetika visual bangunan dan lingkungan dapat dilakukan dengan pendekatan ikonik, yakni pendekatan desain yang mengoptimalkan potensi-potensi visual estetik pada bangunan setempat. Prosedur desain melibatkan beberapa komponen masyarakat, seperti aparat desa setempat dan warga setempat yang menempati bangunan pinggir jalan wilayah studi. Pengembangan citra wilayah dilakukan dengan menghadirkan elemen-elemen bentuk dan motif arsitektur bangunan setempat yang memiliki bentuk-bentuk yang unik dengan sentuhan arsitektur estetika China, Eropah dan Arab.
Studi Transformasi Geometri Secara Struktural Dalam Menciptakan Bentuk Arsitektur Simbolik Halim, Meiko Rahman; Zuhri, Syaifuddin
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Arsitektur ARCADE September 2025
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v9i3.4233

Abstract

Abstract: Basic geometric forms such as triangles, squares, and circles are not merely ordinary shapes; they can be transformed into architectural configurations that embody both aesthetic value and symbolic meaning. This study examines the transformation of fundamental geometric forms—triangle, square, and circle—into architectural structures that simultaneously convey symbolic expression and structural efficiency. Utilizing the Rhinoceros-Grasshopper platform and the Kiwi3D plugin, each geometry was modeled and numerically tested under static loading conditions using steel as the structural material. Spatial stress distribution was analyzed through RGB color mapping to evaluate performance characteristics. The simulation results demonstrate that each transformed geometry exhibits distinct structural behaviors and symbolic interpretations. The study concludes that the triangular form performs most optimally, integrating symbolic expression, spatial order, and structural performance effectively within large-span architectural design. Keywords: Geometry, Rhinoceros, Symbolic Architecture   Abstrak: Geometri dasar seperti segitiga, persegi, lingkaran bukan hanya sebuah bentuk geometri biasa, namun ia bisa bertranformasi menjadi bentuk arsitektur yang membentuk estetika dan makna simbolik. Penelitian ini mengkaji transformasi bentuk geometri dasar (segitiga, persegi, lingkaran) menjadi bentuk arsitektural yang merepresentasikan makna simbolik sekaligus efisien terhadap beban struktural. Dengan memanfaatkan platform Rhinoceros-Grasshopper dan plugin Kiwi3D, setiap geometri dimodelkan dan diuji secara numerik terhadap beban tetap menggunakan material baja, serta dianalisis melalui peta warna RGB untuk mengidentifikasi distribusi tegangan spasial. Hasil simulasi menunjukkan bahwa setiap bentuk geometri yang telah ditransformasikan memiliki karakteristik dan makna yang berbeda-beda. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bentuk segitiga memiliki kinerja paling optimal dalam mengintegrasikan ekspresi simbolik, keteraturan spasial, dan kinerja struktural. Kata Kunci: Geometri, Rhinoceros, Arsitektur Simbolik