Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

MEDIA INFOGRAFIS SOLUSI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA REMAJA Bayu Sinta, Tunjung; Harjanti, Harjanti; Hanifah, Hanifah
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 Nomor 1 Edisi April 2024
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v5i1.282

Abstract

Negara Indonesia setiap tahun terdapat peningkatan kasus kekerasan seksual yang menjadi sasarannya adalah remaja bahkan balita tetapi dapat dialami oleh orang-orang dewasa. Peningkatan pada kasus kekerasan seksual tidak hanya dari kuantitas atau jumlah kasus yang terjadi akan tetapi dari segi kualitas juga terjadi peningkatan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 6 Karanganyar pada remaja putra dan putri kelas X jurusan Teknik Komputer Jaringan dengan memberikan materi tentang jenis-jenis kekerasan seksual dan cara pencegahannya pada remaja. Kegiatan akhir masing-masing siswa diberikan infografis yang berisi gambar dan tulisan tentang kekerasan seksual. Hasil yang diharapkan pada pengabdian ini adalah remaja dapat mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi pada dirinya dan orang terdekatnya.
Penerapan Civic Dispositions pada Petugas Rekam Medis di Puskesmas Karanganyar Sinta, Tunjung Bayu; Harjanti, Harjanti
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2023): JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v13i2.17285

Abstract

Masyarakat Indonesia memiliki tingkat emosi yang mudah meledak disebabkan permasalahan yang sepele, agresif dan mudah rusuh. Semua permasalahan di Indonesia tersebut memiliki alasan yang sangat mendasar yaitu karakter bangsa yang lemah dan prinsip pembelaan kebenaran yang kuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan civic dispositions serta hambatannya pada petugas rekam medis di Puskesmas Karanganyar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari hasil yang ditemukan di lapangan, ditemukan bahwa penerapan civic dispositions sudah diimplementasikan di Puskesmas Karanganyar. Kepala Puskesmas dan jajarannya memiliki peranan penting dalam menerapkannya. Hambatan dalam penerapannya yaitu hambatan secara eksternal antara lain pesatnya arus teknologi dapat menggeser Masyarakat Indonesia mengikuti budaya dari luar. Hambatan internal dapat dilihat dari etos multikultural seringkali berdampak pada pengabaian nilai-nilai Pancasila seperti terlihat pada adanya etos kedaerahan eksklusif yang terkesan menganggu kesadaran bangsa. Walaupun terdapat beberapa hambatan tetapi juga terdapat faktor pendukung khususnya dari pihak puskesmas
PENDIDIKAN KESEHATAN: PENINGKATAN PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS TENTANG FAMILY NUMBERING SYSTEM Harjanti, Harjanti; Astri Sri Wariyanti; Hanifah, Hanifah
Indonesian Journal of Health Information Management Services Vol. 5 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS)
Publisher : APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/ijhims.v5i1.125

Abstract

Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama yang memiliki peran penting dalam pemberian pelayanan Kesehatan secara menyeluruh kepada Masyarakat. Rekam medis menjadi elemen penting dalam pendokumentasian pelayanan Kesehatan, termasuk dalam sistem pencatatan dengan system penomoran keluarga (Family Numbering System/ FNS). Namun dalam implementasi di Dinas Kesehatan Kota Surakarta masih terdapat kendala seperti tidakpahaman petugas tentang klasifikasi nomor dan tidak adanya regulasi yang seragam dalam implementasinya. Tujuan kegiatan yaitu adanya persamaan persepsi dalam implementasi sistem penomoran di masing masing puskesmas wilayah kerja dinas Kesehatan Kota Surakarta dan pemanfaatan sistem penomoran dalam kegiatan pelaporan. Metode kegiatan dilakukan dengan penyuluhan. Peserta yang hadir dalam kegiatan 16 orang Puskesmas dan 4 Orang dari Dinas Kesehatan. Hasil diskusi menegaskan perlunya kebijakan yang seragam dalam penerapan FNS, termasuk standarisasi kode wilayah berdasarkan domisili atau KTP serta penyesuaian digit indeks keluarga untuk meningkatkan efisiensi pencatatan dan analisis data kesehatan. Implementasi FNS memudahkan pengelolaan rekam medis dan pemantauan kesehatan masyarakat, tetapi memerlukan regulasi yang jelas untuk menghindari kesalahan pencatatan dan meningkatkan akurasi data dalam pengambilan keputusan kesehatan masyarakat.
Optimalisasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Sebagai Petunjuk Keluar (Tracer) Harjanti, Harjanti; Noorlitasari, Noorlitasari; Elfazaa, Muhammad Ziddane
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 12, No 1 (2024): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v12i1.535

Abstract

AbstractThe importance of tracers lies in their ability to enhance the effectiveness and efficiency of locating and returning medical records. Observations indicate that tracers are not being used, which makes it difficult for staff to return medical records to their original place and often leads to the reprinting of old medical records. Previously used tracers were made of cardboard and filled manually, but they were easily damaged and ineffective. The SIMPUS application’s card printing feature can be utilized for tracer data entry. The aim of this study is to improve the storage and management process of medical records by optimizing SIMPUS to design tracers. This study uses a qualitative descriptive phenomenological method with triangulation of methods and sources. Data were collected through in-depth interviews and observations. The tracer design measures 28 x 15 cm to fit the width of the folder in a vertical position and includes an 11 x 7 cm plastic pocket for holding the tracer data printout. The chosen color is red to stand out against the color of the medical record folders. Made of hard plastic, the tracers are durable and easily obtainable. The data fields for the name and address utilize the registration card printout from SIMPUS as a reference for the ownership of the medical records. The results show that the designed tracers facilitate the retrieval and return of medical records and reduce the incidence of misfiling. The tracer design has been approved by the Puskesmas management and proposed for further trial in the medical records management process.Keywords: SIMPUS, design Tracer, misfile AbstrakPentingnya keberadaan tracer terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menemukan dan mengembalikan rekam medis. Observasi menunjukkan bahwa tracer tidak digunakan, yang membuat petugas kesulitan mengembalikan rekam medis ke tempat semula dan sering kali menyebabkan pencetakan ulang berkas rekam medis yang lama. Tracer yang sebelumnya digunakan terbuat dari kardus dan diisi secara manual, tetapi mudah rusak dan tidak efektif. Fitur pencetakan kartu pada aplikasi SIMPUS dapat dimanfaatkan untuk isian data tracer. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan proses penyimpanan dan pengelolaan rekam medis dengan mengoptimalkan SIMPUS untuk merancang tracer. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif fenomenologi dengan triangulasi metode dan sumber. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi. Desain tracer dibuat dengan ukuran 28 x 15 cm agar sesuai dengan lebar map dalam posisi vertikal, dilengkapi dengan kantong plastik berukuran 11 x 7 cm untuk meletakkan print out data tracer. Warna yang dipilih adalah merah agar terlihat mencolok dibandingkan dengan warna map rekam medis. Tracer terbuat dari plastik keras agar tahan lama dan mudah didapatkan. Isian data nama dan alamat memanfaatkan kartu cetak pendaftaran dari SIMPUS sebagai petunjuk kepemilikan rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tracer yang dirancang dapat memudahkan proses pengambilan dan pengembalian rekam medis serta mengurangi angka kejadian salah penempatan. Desain tracer telah disetujui oleh pihak Puskesmas dan diusulkan untuk diuji coba lebih lanjut dalam proses pengelolaan rekam medis.Kata Kunci: SIMPUS, Desain Tracer, Salah letak
OPTIMALISASI PEMBERIAN KODE WARNA PADA MAP REKAM MEDIS PUSKESMAS KARANGANYAR Harjanti, Harjanti; Noorlitasari, Noorlitasari; Wariyanti, Astri Sri; Pusfitasari, Epik
Jurnal LINK Vol 19 No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/link.v19i1.9648

Abstract

Kode warna merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya misfile (salah letak) Rekam Medis. Adanya 3-digit Kode Wilayah dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan pemberian Kode Warna pada Map Rekam Medis. Tujuan pengabdian yaitu untuk mengoptimalkan Kode Warna pada Map Rekam Medis di Puskesmas.  Metode Difusi Ipteks dengan merancang sticker kode warna. Tahapan kegiatan yang dilakukan wawancara permasalahan mitra, Observasi, pengukuran, mendesain, sosialisasi dan simulasi Simulasi pemasangan Sticker Kode Warna.  Hasil perancangan Sticker Kode Warna dengan ukuran 3 x 6 cm, warna terbagi menjadi 13 sesuai pembagian kode wilayah dengan memanfaatkan 1-digit pada digit ke-3 meliputi ungu, kuning, hijau tua, orange, biru muda, coklat tua, magenta, hijau muda, merah, biru tua, hitam, pink, abu-abu dan bahan sticker mirror. Evaluasi yang dilaksanakan 1 minggu setelah kegiatan, Petugas merasa terbantu dengan adanya kode warna ada yang salah langsung bisa dipindahkan ke rak yang benar. Rencana ke depan akan dilaksanakan bimbingan tehnis penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang penerapan kode warna.
Effective Strategy to Reduce Infant Mortality Rates through Neonatal Death Rate (NDR) Harjanti, Harjanti; Novita, Risma Ayu
Procedia of Engineering and Life Science Vol. 6 (2024): The 3rd International Scientific Meeting on Health Information Management (3rd ISMoHI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pels.v6i1.1950

Abstract

Infant Mortality Rate (IMR) is an important indicator of a country's level of social welfare and public health status. The target of the Sustainable Development Goals (SDGS) in 2030 is to end with the aim of reducing neonatal mortality to 12 per 1000 live births. The results of the calculation of neonatal mortality rates at RSUD dr. Soeroto Ngawi exceed the SDGS tolerance limit of 32 per 1000 live births. The purpose of the study was to analyze strategies to reduce the Neonatal Death Rate (NDR) by classifying it based on age characteristics, birth weight and diagnosis of cause of death. The type of research is descriptive quantitative, which will describe the neonatal mortality rate with a retrospective study approach. Total sampling technique with a sample of 47 medical record documents of newborn patients aged 0-28 days. The neonatal mortality rate obtained results of 48 per 1000 live births for 1 year. The proportion of neonatal mortality with the highest in age characteristics is 0-7 days of age, which is 39 (82.97%) cases, normal weight (2,500-4,000 grams) there are 17 (36.17%) cases, and the diagnosis of the cause of death there are 30 (63.84%) cases caused by Low Birth Weight (LBW). It can be concluded based on the characteristics of the main cause of NDR, namely LBW which occurs in premature and dysmastur babies. Strategies that can be carried out are routine antenatal care examinations, screening of newborns, basic emergency obstetric neonatal services, provision of hypno breastfeending therapy and mother kangaroo mother care, provision of exclusive breastfeeding.
Aktualisasi Civic Engagement Melalui Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Sinta, Tunjung Bayu; Harjanti, Harjanti
Takuana: Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 3 (2025): Takuana (October-December)
Publisher : MAN 4 Kota Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56113/takuana.v4i3.157

Abstract

The low level of patient satisfaction with healthcare services, especially in hospitals, indicates that civic engagement has not been fully implemented. This study aims to explore the actualization of civic engagement and identify the obstacles faced by medical records staff in healthcare services at PKU Muhammadiyah Karanganyar Hospital. This research is motivated by the low level of patient satisfaction with the healthcare services the community receives at the hospital. The method used in this study is a qualitative case study approach to obtain relevant data. Field findings indicate that the implementation of civic engagement at PKU Muhammadiyah Karanganyar Hospital is still limited. The role of the hospital director is crucial in encouraging the implementation of this principle. Some obstacles to this actualization include limited access to the technology used and limited access to health information. Therefore, the hospital director and his staff need to provide motivation and direct role models for hospital staff.
PERBEDAAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN PUSKESMAS TERAKREDITASI UTAMA DAN MADYA KABUPATEN SUKOHARJO Wariyanti, Astri Sri; Harjanti, Harjanti
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2020): JMIAK
Publisher : Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v3i01.720

Abstract

Hasil survei awal diketahui bahwa terdapat perbedaan kelengkapan pada Puskesmas Terakreditasi Utama  dan Madya di Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Hasil kelengkapan di Puskesmas terakreditasi Utama mencapai 80%, sedangkan pada akreditasi Madya 73%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kelengkapan rekam medis rawat jalan di puskesmas terakreditasi utama dan madya di Kabupaten Sukoharjo. Metode Penelitian, Jenis penelitian ini adalah penelitian Observasional Analitik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2019. Populasi adalah seluruh dokumen rekam medis rawat jalan tahun 2018. Sampel menggunakan purposive sampling, diambil 120 dokumen rekam medis rawat jalan. Instrumen penelitian menggunakan checklist dan pedoman observasi. Cara pengumpulan data dengan observasi dokumen rekam medis rawat jalan dan wawancara. Analisis data dengan kuantitatif dengan uji Man Whitney Test. Hasil penelitian Rata-rata kelengkapan dokumen rekam medis menunjukkan puskesmas dengan akreditasi utama lebih tinggi daripada puskesmas terakreditasi madya dengan nilai 77,07% dan 75,2%, serta danya perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis puskesmas akreditasi utama dengan akreditasi madya dengan nilai p=0,001. Disarankan agar dilaksanakannya sosialisasi kepada semua petugas yang mengisi rekam medis, terutama dokter agar kelengkapan autentikasi dan semua item kelengkapan dapat meningkat atau mencapai 100%.
PENGENALAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK Rohmadi, Rohmadi; Harjanti, Harjanti; Widiantoro, Reza; Sinatria Deto Wijanarko, Caliulinius
Indonesian Journal of Health Information Management Services Vol. 5 No. 2 (2025): Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS)
Publisher : APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/ijhims.v5i2.154

Abstract

The knowledge of Vocational High School (SMK) students regarding Electronic Health Records (EHR), which is part of the Information Technology (IT) system, is vital in the healthcare sector. SMK graduates are expected to possess sufficient knowledge to support the implementation of this technology in the workplace, particularly in hospitals or other healthcare facilities. The problem experienced by the students is the lack of adequate material concerning information technology, specifically in the health sector. The current curriculum is focused on the general fundamentals of information technology. The activity aimed to introduce students to the IT infrastructure used in electronic health record systems, including hardware, software, and data security aspects. The method used for the activity was Health Education. The activity was held on March 19, 2025, and was attended by 101 participants. The event was interactive with discussions covering data leak prevention, how to create a public Internet Protocol (IP), and tracing servers on a domain. Participants were asked to write a material summary at the end of the activity to measure their understanding. This activity successfully increased the SMK students' understanding of IT infrastructure in EHR and is expected to strengthen graduates' readiness to meet industry needs, particularly in the health sector, as well as enhance their vigilance against cyber threats and human errors.