Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Keanekaragaman Jenis Herpetofauna (Ordo Squamata) di Kawasan Hutan Rawa Gambut Tropis Mangsang-Kepayang, Sumatera Selatan Yuliany, Eka Haryati
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 6, No 2 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v6i2.2996

Abstract

Herpetofauna is a group of fauna consisting of amphibians and reptiles. The Squamata Order is one of the Reptiles that has the highest number of species. The Mangsang-Kepayang tropical peat swamp forest area of South Sumatra kepayang is one of the key biodiversity on the island of Sumatra. The diversity of herpetofauna can be used as a parameter of the balance and quality of the area where it lives. The problem raised in this study is how is the diversity of herpetofauna species (order Squamata) in the area of the tropical peat swamp forest of Mangsang-Kepayang, South Sumatra? Based on the problems that arise, then this study aims at the diversity of herpetofauna species (order Squamata) in the area of tropical peat swamp forest in Mangsang-Kepayang, South Sumatra. Sampling along the Boyong-Code River from upstream to downstream uses a combination of several methods, namely VES (Visual Encounter Survey), Time Search, and Road Cruising. The results obtained are 7 species of members of the Suborder Lacertilia (lizards) and 2 species of members of the Suborder Serpentes (snakes). Based on these results it can be seen that the area of Mangsang-Kepayang tropical peat swamp forest in South Sumatra is a suitable habitat for Squamata Order members.
STUDI TRIKOMA DAUN TUMBUHAN PENEDUH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI Yuliany, Eka Haryati; Sarno, Sarno; Hanum, Laila
Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Vol 5, No 2 (2021): DIDAKTIKA BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/dikbio.v5i2.4398

Abstract

Trikoma sebagai derivat epidermis dapat digunakan sebagai bioindikator lingkungan, termasuk trikoma pada tanaman peneduh jalan. Trikoma merupakan bagian dari materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di mana materi ini adalah materi sulit dipahami oleh peserta didik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk studi trikoma daun tumbuhan peneduh sebagai sumber belajar biologi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan melihat bentuk-bentuk trikoma tanaman peneduh dengan menggunakan metode replikasi untuk mengidentifikasi jenis-jenis trikoma dan dilanjutkan dengan analisis potensinya sebagai sumber belajar. Potensi data dan preparat awetan trikoma yang diperoleh dari pengidentifikasian jenis-jenis trikoma tanaman peneduh digunakan sebagai sumber belajar berupa bahan ajar dan media pembelajaran. Bahan ajar divalidasi oleh validator bahan ajar dan materi, serta guru biologi. Kriteria penilaian diperoleh berdasarkan rumus Mardapi (2008). Hasil penelitian menunjukkan tipe dan bentuk trikoma tanaman peneduh yang ditemukan terdiri dari tipe glanduler bentuk jarum, glanduler bentuk hidatoda, dan non glanduler bentuk bintang. Hasil penelitian trikoma ini berpotensi sebagai sumber belajar biologi yang dikemas dalam bentuk bahan ajar berupa LKPD dan media pembelajaran berupa awetan preparat trikoma. LKPD yang telah divalidasi dinyatakan layak digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik mengenai trikoma dan fungsinya pada materi jaringan tumbuhan. Trichomes as epidermal derivatives can be used as environmental bioindicators, including trichomes in road shade plants. Trichomes are part of the material on the structure and function of plant tissues where this material is material that is difficult for students to understand. Therefore, this study aimed to study of shade plant leaves trichomes as biology learning resources. This research was a descriptive study by looking at the forms of trichomes in shade plants using the replication method to identify the types of trichomes and continueing with analysis of their potential as learning resources. Potential data and preparations of preserved trichomes obtained from identifying the types of trichomes of shade plants were used as learning resources in the form of teaching materials and learning media. Teaching materials were validated by teaching materials and materials validators, and biology teachers. The assessment criteria were obtained based on the Mardapi (2008).The results showed that the type and shape of the trichomes found in the shade plants consisted of needle-shaped glandular, hydatodic glandular, and star-shaped nonglandular types.The results of this trichome research had the potential to be used as  biology learning resources which was packaged in the form of teaching materials in the form of worksheets and learning media in the form of preserved trichome preparations. Worksheet  that has been validated was stated feasible for use in the learning process to increase students' knowledge and understanding of trichomes and their functions in the subject of plant tissue.
PENTINGNYA EDUKASI KONSERVASI DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SMP ALAM PRABUMULIH Yuliany, Eka Haryati
PKM Linggau: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal PKM Linggau (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : LP3MKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55526/pkml.v4i2.681

Abstract

Permasalahan lingkungan seringkali terjadi karena adanya interaksi antara manusia dan lingkungan yang disertai pengabaian terhadap ekosistem akibat aktivitas manusia. Edukasi mengenai konservasi kepada Siswa/i dapat dimanfaatkan sebagai langkah membangun spirit kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kepedulian Siswa/i dalam menjaga lingkungan di berbagai ekosistem. Metode yang digunakan untuk kegiatan ini adalah observasi, eksplorasi dan Focus Group Discuss (FGD). Hasil dan pembahasan serta temuan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Hasil dari kegiatan ini Siswa/i mulai memiliki rasa kepedulian yang lebih terhadap lingkungan, hal ini terlihat dari meningkatnya peran serta mereka dalam proses diskusi dan antusias rasa ingin tahu terhadap langkah menjaga lingkungan.
SOSIALISASI PEMANFAATAN KULIT JAGUNG (Zea mays Lamk.) SEBAGAI PUPUK KOMPOS TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir.) Yuliany, Eka Haryati; Sapta Handaiyani; Sri Parwanti; Sherly Marliasari
Jurnal PKM Linggau: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal PKM Linggau (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : LP3MKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55526/pkml.v2i3.324

Abstract

Pemberian pupuk kompos dianjurkan terutama untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, dan media pertumbuhan tanaman yang baik. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah dari kulit biji jagung sebagai pupuk tanaman kangkung. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini sebagai usaha memberikan pelatihan cara pengolahan limbah rumah tangga terutama kulit jagung menjadi pupuk kompos. Model penyuluhan yang digunakan pada kegiatan ini adalah model partisipatif. Peserta terdiri dari masyarakat Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang. Metode pengabdian kepada masyarakat yang digunakan mulai dari ceramah, diskusi dan tanya jawab. Pengabdian masyarakat ini telah meningkatkan minat masyarakat untuk memanfaatkan limbah sebagi pupuk kompos. Hal ini terlihat dari antusiasme para peserta dalam sesi tanya jawab dan pelatihan pembuatan pupuk yang dilakukan setelah sosialisasi, masyarakat memahami dampak negatif penggunaan pupuk anorganik dapat menceramari lingkungan, memahami langkah penggunaan pupuk organik dari limbah rumah tangga dan memanfaatkan kulit jagung (Zea mays Lamk.) sebagai pupuk kompos tanaman kangkung (Ipomoea reptans Poir.)