Citra otak merupakan gambar yang didapat dari proses pencitraan otak melalui teknologi medis seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging), CT scan (Computed Tomography), atau PET scan (Positron Emission Tomography). Citra ini memberikan visualisasi dari struktur otak secara terperinci dan digunakan untuk mendeteksi atau mendiagnosa kondisi otak. Citra otak yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 5 citra otak yang diproses menjadi 30 citra otak. Penelitian ini membandingkan kinerja kernel 7x7 dan 9x9 pada tiga jenis operasi utama dalam pengolahan citra otak yaitu penajaman, gaussian blur, dan deteksi tepi. Kernel penajaman diterapkan untuk memperjelas struktur halus dari citra, gaussian blur digunakan untuk mereduksi noise citra dan deteksi tepi bertujuan mengidentifikasi batas anatomi otak. Perbandingan dilakukan dengan mengevaluasi hasil dari dua ukuran kernel terhadap kualitas visual, tingkat detail, dan keberhasilan dalam mengidentifikasi fitur penting otak. Nilai tertinggi dari 5 citra yang didapat adalah kernel penajaman 7x7 pada citra 5 dengan MSE 4.832.932.323, RMSE 69.519.295 dan PSNR 11.288696 dB dan nilai terendahnya adalah kernel gaussian blur 9x9 pada citra 1 dengan MSE 16.747.259.747, RMSE 129.411.204 dan PSNR 5.891366 dB. Kesimpulannya, hasil terbaik pada penelitian ini adalah kernel 7x7 dilihat dari nilai PSNR.