Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Contextual Effect of School on the Risk Obesity among High School Students in Surakarta, Central Java: A Multilevel Analysis Evidence Setiyaningsih, Rita; Dewi, Yulia Lanti Retno; Adriani, Rita Benya
Journal of Epidemiology and Public Health Vol 4, No 4 (2019)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.916 KB)

Abstract

Background: Obesity is a public health problem in various countries, one of which is Indonesia. The impact of obesity in adulthood is high blood pressure and high cholesterol which can later trigger cardiovascular disease. This study aimed to examine contextual effect of school on the risk obesity among high school students in Surakarta. Subjects and Method: This was an observational analytic study with a case control approach. The study was conducted in April 2019. The sample was selected by stratified random sampling of 225 students in 15 schools in Surakarta with a case and control group. The dependent variable was obesity. The independent variables were parental salary, parental knowledge, pocket money, school food environment, food intake, physical activity, maternal BMI, paternal BMI. Data collection techniques used questionnaires and analyzed by multilevel logistic regression in Stata 13.Results: Obesity in adolescents was directly and significantly affected by parental income ≥Rp 1,800,000 (OR= 4.53; 95% CI= 1.80 to 11.36; p = 0.001), high parental knowledge (OR= 0.36; 95% CI= 0.15 to 0.91; p= 0.030), allowance ≥Rp 10,000 (OR= 3.80; 95% CI= 1.63 to 8.86; p= 0.002), food intake ≥recommended dietary allowances (OR= 3.62; 95% CI= 1.43 to 9.19; p = 0.007), high physical activity (OR= 0.06; 95% CI= 0.02 to 0.18; p <0.001), maternal BMI >27kg/m² (OR= 7.08; 95% CI= 2.39 to 20.99; p<0.001 ), and paternal BMI >27 kg/m² (OR= 2.63; 95% CI= 1.10 to 20.96; p= 0.031). School had a contextual effect on obesity with intra-class correlation (ICC)= 16.99%.Conclusion: Obesity in adolescents is directly and significantly affected by parental income ≥Rp 1,800,000, high parental knowledge, allowance ≥Rp 10,000, high physical activity, maternal BMI >27kg/m², and paternal BMI >27 kg/m². School has contextual effect on obesity.Keywords: obesity, adolescents, multilevel analysisCorrespondence: Rita Setiyaningsih. Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami No. 36 A, Surakarta, Central Java. Email: ritasetiya2608@gmail.com. Mobile: +6282220489153Journal of Epidemiology and Public Health (2019), 4(4): 328-337https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2019.04.04.08 
Age and ergonomic position as determinants of musculoskeletal disorders among Batik workers: A cross-sectional study Pristianto, Arif; Naufal, Adnan Faris; Dewangga, Mahendra Wahyu; Setiyaningsih, Rita; Aranti, Wulan Adis; Triasari, Ana; Amanda, Mutiara Sabta; Lathifani, Nabila Rizka; Billa, Azizah Shalsa; Samiyem, Samiyem; Siddiq, Muhammad Nizar
Physical Therapy Journal of Indonesia Vol. 6 No. 1 (2025): January-June 2025
Publisher : Universitas Udayana dan Diaspora Taipei Medical University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/ptji.v6i1.282

Abstract

Background: Musculoskeletal disorders (MSDs) are complaints that occur in human muscles and bones, which are caused by several factors such as excessive work, lifting heavy loads, age, gender, and others. This study aimed to analyze the relationship between age and ergonomic working positions with the occurrence of MSDs across different divisions and types of batik production. Methods: This study used a cross-sectional design with cross-divisional analysis based on the type of batik worked on. The study involving 60 respondents selected through purposive sampling from Laweyan Batik Village. Research data was collected using several instruments, including: Nordic body map (NBM), Oswestry disability index (ODI), work ergonomic risk assessment (WERA), and numeric rating scale (NRS). Results: It was found that age was not related to the cause of changes in waist functional ability, with p-value= 0.342. There is a relationship between the level of waist ergonomics when working and the risk of lower back pain in batik makers, with p-value= 0.030. Conclusion: There is a relationship between the level of waist ergonomics when working and the risk of lower back pain in batik makers, but age was not related with musculoskeletal disorders in batik workers.
Penerapan program latihan dan edukasi postur guna mengatasi keluhan nyeri leher dan meningkatkan produktivitas pembatik Pristianto, Arif; Dewangga, Mahendra Wahyu; Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah; Setiyaningsih, Rita; Amanda, Mutiara Sabta; Triasari, Ana; Siddiq, Muhammad Nizar; Samiyem, Samiyem; Nabila, Khansa Nuriashinta
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v5i3.22217

Abstract

Pekerjaan yang dilakukan manusia beresiko menyebabkan munculnya keluhan pada fisik (muskuloskeletal). Pekerjaan membatik yang dengan posisi dan postur yang kurang ergonomis serta dalam durasi yang panjang, memicu munculnya keluhan pada leher. Dampak dari keluhan ini tentunya menurunkan kemampuan fungsional serta mengganggu produktifitas para pembatik. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman serta menurunkan keluhan fisik/muskuloskeletal pada pembatik dan meningkatkan produktivitas pekerja. Metode yang digunakan untuk menilai resiko terhadap sikap kerja menggunakan Rapid Entry Body Assestment (REBA) sedangkan untuk keluhan nyeri digunakan Visual Analogue Scale (VAS). Program yang diberikan berupa latihan stretching dengan tehnik Integrated Neuromuscular Inhibition Technique (INIT) serta edukasi terkait posisi ergonomis. Pelaksanaan program dilakukan sejak Maret hingga Mei 2024. Lokasi kegiatan bertempat di Kampung Batik Laweyan Surakarta dengan jumlah responden adalah 34 orang. Pekerja dalam industri batik terbagi dalam beberapa jenis pekerjaan yang memiliki tingkat resiko keluhan muskuloskeletal yang berbeda. Informasi secara masif berupa simulasi secara langsung terkait gerakan stretching dan pemasangan terkait poster informasi latihan. Pemberian program yang dipantau selama 2 pekan didapatkan peningkatan pemahaman para pekerja terhadap posisi yang baik dan cara mengatasi keluhan terkait nyeri leher dengan tehnik yang diajarkan. Kegiatan pemberian program fisioterapi secara komprehensif berupa teknik latihan, terapi manual, dan edukasi terkait posisi ergonomis dalam bekerja, terbukti dapat menurunkan resiko munculnya keluhan pada tubuh dan juga menurunkan tingkat nyeri.
PENERAPAN FUNCTIONAL MOVEMENT SCREENING (FMS) UNTUK PENCEGAHAN CIDERA OLAHRAGA PADA KOMUNITAS KALISTENIK SOLO Pristianto, Arif; Susilo, Taufik Eko; Setiyaningsih, Rita
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seluruh aktifitas fisik pada setiap kegiatan memiliki risiko untuk terjadinya cidera. Terutama olahraga dimana rentan terhadap cidera baik saat latihan atau pertandingan. Untuk menganalisa potensi cidera, ada sebuah sistem yang dinamakan Functional Movement Screening (FMS) FMS adalah sebuah alat evaluasi kuantitatif yang menilai kemampuan gerak fungsional tubuh manusia. Tujuan Kegiatan : untuk melakukan pengukuran terhadap gerakan fungsional dasar, memprediksi dan mengedukasi risiko cidera pada anggota komunitas dan mengevaluasi program latihan yang sudah diberikan. Metode : pengabdian dilakukan pada komunitas Kalistenik Solo. Langkah yang dilakukan pertama adalah pengamatan dan analisa gerakan terhadap pola latihan yang sudah ada pada komunitas tersebut. Kemudian dilakukan tes FMS pada anggota komunitas dilanjutkan dengan mendesain ulang pola latihan sesuai dengan kapasitas fisik dan potensi cidera pada masing-masing anggota. Hasil : penambahan wawasan mengenai cidera pada anggota komunitas, pola latihan yang lebih terarah, dan risiko cidera berkurang.
Case Report: Intervensi Fisioterapi dalam Peningkatan Kemampuan Fungsional Pasien pasca Total Knee Replacement et causa Gonitis Tuberkulosis di RS Orthopedi Prof. dr. Soeharso Surakarta Pristianto, Arif; Raharjo, Taufik Dwi; Setiyaningsih, Rita
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Total Knee Replacement et causa Gonitis Tuberkulosis merupakan pergantian sendi lutut yang disebabkan oleh kerusakan sendi lutut yang terinfeksi bakteri mikobakterium tuberculosa. Pasca operasi pergantian sendi lutut akan menimbulkan rasa nyeri hebat dan keterbatasan dalam melakukan gerakan fungsional yang diakibatkan karena bekas luka sayatan dan adanya oedema. Dengan pemberian intervensi fisioterapi berupa terapi latihan/ exercise diharapkan rasa nyeri dan keterbatasan dalam fungsional pada lutut dapat segera kembali normal. Tujuan: Tujuan dari penatalaksanaan pada kasus ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian intervensi Fisioterapi berupa Terapi Latihan dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kondisi pasca Total Knee Replacement et causa Gonitis Tuberkulosis di RSO Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Metode: Program ini dilakukan langsung kepada responden dengan kondisi pasca Total Knee Replacement et causa Gonitis Tuberkulosis dengan pemberian terapi sebanyak 3 kali sesi terapi. Pengukuran kemampuan fungsional responden dilakukan dengan Indeks Barthel. Hasil: Setelah dilakukan terapi sebanyak 3 kali didapatkan hasil peningkatan kemampuan fungsional yang diukur melalui skor pada Indeks Barthel yaitu T0: 11 menjadi T3: 15. Kesimpulan: Pemberian intervensi Fisioterapi berupa terapi latihan/exercise pada kasus pasca Total Knee Replacement et causa Gonitis terbukti dapat mengurangi keluhan berupa oedema, nyeri, keterbatasan lingkup gerak sendi, dan penurunan kekuatan otot yang berdampak pada peningkatan kemampuan fungsional responden.