Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pendampingan Kesehatan Fisik bagi Pembatik sebagai Upaya Mengurangi Risiko dan Keluhan Work-related Musculoskeletal Disorder (WMSD) di Kampung Batik Laweyan Pristianto, Arif; Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah; Dewangga, Mahendra Wahyu; Ilmuddin, Fathul Wahid; Amanda, Mutiara Sabta; Triasari, Ana; Siddiq, Muhammad Nizar; Samiyem, Samiyem; Nabila, Khansa Nuriashinta
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 27, No. 2, Juli 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v27i2.5171

Abstract

The high incidence of Work-related Musculoskeletal Disorder (WMSD) in workers is caused by various factors from the individual and the work environment. Musculoskeletal complaints in workers also occur and disrupt productivity for batik workers. Batik itself has several types and several divisions of work. Workload, duration, and poor work posture cause excess work on the muscles which results in functional disorders of the structural muscles in the neck and causes myofascial trigger point syndrome (MTPS). This service activity is carried out to resolve complaints, prevent further impacts, and increase worker productivity. The program is provided in the form of Integrated Neuromuscular Inhibition Technique (INIT) and Self Stretching combined with infrared radiation. Apart from that, educational efforts are also being made regarding Musculoskeletal Disorders and ergonomic working positions. Measurement of activity effectiveness is carried out using the VAS, NDI, NBM and WERA instruments. Based on the results of the activities carried out, it can be concluded that health assistance efforts for batik workers in Laweyan Batik Village in the form of providing therapeutic and educational measures have proven effective in reducing complaints and incidents of WMSD. By reducing complaints, the work output and productivity of batik makers increases.
Age and ergonomic position as determinants of musculoskeletal disorders among Batik workers: A cross-sectional study Pristianto, Arif; Naufal, Adnan Faris; Dewangga, Mahendra Wahyu; Setiyaningsih, Rita; Aranti, Wulan Adis; Triasari, Ana; Amanda, Mutiara Sabta; Lathifani, Nabila Rizka; Billa, Azizah Shalsa; Samiyem, Samiyem; Siddiq, Muhammad Nizar
Physical Therapy Journal of Indonesia Vol. 6 No. 1 (2025): January-June 2025
Publisher : Universitas Udayana dan Diaspora Taipei Medical University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/ptji.v6i1.282

Abstract

Background: Musculoskeletal disorders (MSDs) are complaints that occur in human muscles and bones, which are caused by several factors such as excessive work, lifting heavy loads, age, gender, and others. This study aimed to analyze the relationship between age and ergonomic working positions with the occurrence of MSDs across different divisions and types of batik production. Methods: This study used a cross-sectional design with cross-divisional analysis based on the type of batik worked on. The study involving 60 respondents selected through purposive sampling from Laweyan Batik Village. Research data was collected using several instruments, including: Nordic body map (NBM), Oswestry disability index (ODI), work ergonomic risk assessment (WERA), and numeric rating scale (NRS). Results: It was found that age was not related to the cause of changes in waist functional ability, with p-value= 0.342. There is a relationship between the level of waist ergonomics when working and the risk of lower back pain in batik makers, with p-value= 0.030. Conclusion: There is a relationship between the level of waist ergonomics when working and the risk of lower back pain in batik makers, but age was not related with musculoskeletal disorders in batik workers.
Manajemen Fisioterapi pada pasca Rekonstruksi ACL Sinistra (Lateral Extra-Articular Tenodesis) Amanda, Mutiara Sabta; Sari, Dwi Rosella Komala; Saputro, Sigit
Academic Physiotherapy Conference Proceeding 2025: Academic Physiotherapy Conference Proceeding
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Rekonstruksi anterior cruciate ligament (ACL) dengan prosedur Lateral Extra-articular Tenodesis (LET) merupakan tindakan pembedahan yang bertujuan untuk mengembalikan stabilitas lutut, terutama pada pasien dengan risiko tinggi retear. Proses rehabilitasi fisioterapi pasca operasi memiliki peran penting dalam pemulihan fungsi, pengurangan nyeri, peningkatan kekuatan otot, lingkup gerak sendi dan kemampuan fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam program rehabilitasi fisioterapi pada individu dengan kasus pasca rekonstruksi ACL disertai lateral extra-articular tenodesis, serta untuk mengevaluasi efektivitas program rehabilitasi yang diberikan melalui pendekatan studi kasus. Case Presentation: Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus yang dilakukan pada seorang pasien pasca rekonstruksi acl. Management and Outcome: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus terhadap seorang pria berusia 19 tahun pasca rekonstruksi ACL dengan LET. Intervensi fisioterapi yang diberikan meliputi ultrasound, muscle release, latihan penguatan (quadriceps setting, SLR, clamshell, calf raise), mobilisasi patella, latihan proprioseptif, dan core strengthening. Intervensi diberikan dalam empat kali pertemuan, yang dievaluasi pada setiap pertemuannya. Evaluasi dilakukan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS), goneometer, Manual Muscle Testing (MMT), dan International Knee Documentation Committee (IKDC). Discussion: Hasil menunjukkan adanya penurunan nyeri, peningkatan lingkup gerak sendi, kekuatan otot, serta perbaikan fungsi aktivitas setelah dilakukan empat kali intervensi. Dengan demikian, program fisioterapi yang terstruktur dan tepat dapat memberikan perbaikan signifikan pada pasien pasca rekonstruksi ACL dengan LET. Conclusion: Program fisioterapi yang diberikan selama empat kali pertemuan menunjukkan perbaikan pasien yang diukur menggunakan NRS (Numeric Rating Scale), goneometer, MMT dan IKDC (International Knee Documentation Committee).
Penerapan program latihan dan edukasi postur guna mengatasi keluhan nyeri leher dan meningkatkan produktivitas pembatik Pristianto, Arif; Dewangga, Mahendra Wahyu; Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah; Setiyaningsih, Rita; Amanda, Mutiara Sabta; Triasari, Ana; Siddiq, Muhammad Nizar; Samiyem, Samiyem; Nabila, Khansa Nuriashinta
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v5i3.22217

Abstract

Pekerjaan yang dilakukan manusia beresiko menyebabkan munculnya keluhan pada fisik (muskuloskeletal). Pekerjaan membatik yang dengan posisi dan postur yang kurang ergonomis serta dalam durasi yang panjang, memicu munculnya keluhan pada leher. Dampak dari keluhan ini tentunya menurunkan kemampuan fungsional serta mengganggu produktifitas para pembatik. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman serta menurunkan keluhan fisik/muskuloskeletal pada pembatik dan meningkatkan produktivitas pekerja. Metode yang digunakan untuk menilai resiko terhadap sikap kerja menggunakan Rapid Entry Body Assestment (REBA) sedangkan untuk keluhan nyeri digunakan Visual Analogue Scale (VAS). Program yang diberikan berupa latihan stretching dengan tehnik Integrated Neuromuscular Inhibition Technique (INIT) serta edukasi terkait posisi ergonomis. Pelaksanaan program dilakukan sejak Maret hingga Mei 2024. Lokasi kegiatan bertempat di Kampung Batik Laweyan Surakarta dengan jumlah responden adalah 34 orang. Pekerja dalam industri batik terbagi dalam beberapa jenis pekerjaan yang memiliki tingkat resiko keluhan muskuloskeletal yang berbeda. Informasi secara masif berupa simulasi secara langsung terkait gerakan stretching dan pemasangan terkait poster informasi latihan. Pemberian program yang dipantau selama 2 pekan didapatkan peningkatan pemahaman para pekerja terhadap posisi yang baik dan cara mengatasi keluhan terkait nyeri leher dengan tehnik yang diajarkan. Kegiatan pemberian program fisioterapi secara komprehensif berupa teknik latihan, terapi manual, dan edukasi terkait posisi ergonomis dalam bekerja, terbukti dapat menurunkan resiko munculnya keluhan pada tubuh dan juga menurunkan tingkat nyeri.
Sit to Stand Exercise Terhadap Peningkatan Keseimbangan Pasien Pasca Stroke di Posyandu Melati 1 dan 3 Karangasem Hardalena, Lidya; Khairunnisa, Shafira Rizky Nur; Amanda, Mutiara Sabta; Anas, Muhammad Naufal; Pristianto, Arif; Susilo, Taufik Eko
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke adalah defisit neurologis fokal akut yang disebabkan oleh lesi vascular, onsetnya tiba-tiba dan gejalanya berlangsung lebih dari 24 jam, jika pasien bertahan. Stroke berdampak terhadap kehidupan masyarakat yang terjadi secara tiba-tiba baik pada individu maupun keluarga dan banyak yang tidak siap untuk menghadapi proses kecacatan serta rehabilitasi akibat kondisi tersebut, sehingga banyak individu yang tidak dapat bekerja dan membutuhkan bantuan pasca stroke. Pasien stroke akan mengalami banyak gangguan-gangguan yang bersifat fungsional dan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Untuk mengembalikan kemandirian lansia secara seimbang untuk menopang badan dan beraktivitas, dapat dilakukan latihan sit to stand. Sebelum dan setelah melakukan latihan sit to stand, dilakukan pemeriksaan keseimbangan menggunakan alat ukur yang valid yaitu berg balance scale. Latihan sit to stand merupakan tindakan fungsional yang penting pasca stroke, dengan latihan yang dilakukan secara rutin pada pasien pasca stroke diharapkan terjadi peningkatan keseimbangan pada pasien pasca stroke.
Persepsi Penderita Diabetes Mellitus Terhadap Partisipasi Aktivitas Latihan Fisik Putri, Selly Riski; Kumala, Ulfa; Nazar, Muhammad Ibnu; Amanda, Mutiara Sabta; Syinta, Ahmada Norma; Rahman, Farid
FISIO MU: Physiotherapy Evidences Vol.3,No.1 Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v3i2.5001

Abstract

Latar belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan kelainan pada metabolisme di mana tubuh tidak dapat mengatur dengan baik kadar gula, terkhusus glukosa dalam darah, baik karena sensitivitas yang buruk terhadap protein insulin, atau karena produksi insulin yang tidak memadai oleh pancreas. Aktivitas fisik sangat penting bagi penderita DM, aktivitas latihan fisik ini terdapat kaitannya dengan bagaimana persepsi yang dimiliki oleh penderita DM. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi penderita diabetes mellitus terhadap partisipasi aktivitas Latihan fisik Metode Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Physical Activity Questionnaire for Diabetic Patients (PAQ-DP), pengumpulan data bersifat non interaktif dengan cara mengirimkan kuesioner dalam bentuk google form dan menganalisis PAQ DP dengan menggunakan skala Likert Hasil Hasil akhir setelah pengolahan data secara keseluruhan mengenai persepsi penderita diabetes mellitus terhadap patisipasi aktivitas fisik 66% responden menyatakan penting Kesimpulan Persepsi penderita diabetes mellitus terhadap patisipasi aktivitas fisik memiliki persepsi yang positif baik