Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Relationship of Hot Work Climate on Physiological Response in Traditional Clover Leaf Oil Refining Workers Yuniarti, Lucia Ni Luh; Saputra, I Kadek Dwi Arta; Pemayun, Cokorde Gde Putra; Sudiarta, I Ketut
Journal of Language and Health Vol 5 No 1 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i1.3342

Abstract

In the clove leaf oil refining process which uses steam, it produces a hot temperature residue which affects clove leaf oil refinery workers. Exposure to a hot working climate can have an impact on human physiological responses such as an increase in body temperature, pulse rate, blood pressure and weight loss. as a result of producing quite a lot of sweat fluid. This research aims to investigate the physiological responses of clove leaf oil refinery workers to exposure to a hot working climate. In the clove leaf oil refining process, which utilizes steam, the production of hot temperature residue affects the workers. Exposure to such conditions can lead to various physiological responses, including increased body temperature, pulse rate, blood pressure, and weight loss due to significant sweating. Employing a quantitative research design with a cross-sectional analytical approach, data were collected from all 22 workers using a total sampling technique. The primary data collected were subjected to analysis using paired simple t-tests and the Pearson correlation test to explore relationships between variables. The findings reveal significant increases in physiological responses post-work, including elevated body temperature, pulse rate, systolic and diastolic blood pressure, and a reduction in body weight. The obtained p-values for all variables were <0.05, indicating statistically significant differences between pre-work and post-work conditions. Furthermore, the Pearson correlation test analysis between heat stress data and post-work physiological responses, including body temperature, pulse rate, systolic and diastolic blood pressure, as well as body weight, revealed moderate to strong correlations (r). These results underscore the detrimental impact of hot working climates on the physiological well-being of clove leaf oil refinery workers. Such findings highlight the urgent need for implementing appropriate measures to mitigate heat-related health risks in occupational settings, safeguarding the health and safety of workers.
Efektifitas Heating Pad terhadap Hipotermi pada Pasien Lansia selama Pembedahan Lapartomi Sudiarta, I Ketut; Yuniarti, Lucia Ni Luh; Sari, Ni Luh Putu Mira Santana
Journal of Language and Health Vol 5 No 1 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i1.3721

Abstract

Pembedahan merupakan suatu tindakan medis yang mempunyai peranan penting dalam pelayanan kesehatan. Pembedahan pada lansia memerlukan persiapan khusus mengingat kondisi fisik lansia memerlukan penanganan yang sangat berbeda, komplikasi yang timbul setelah anestesi atau pada saat pembedahan adalah hipotermia. Salah satu cara mencegah terjadinya hipotermia adalah dengan menggunakan matras hangat (heating pad). Penggunaan matras hangat (heating pad) dapat digunakan untuk mengurangi penurunan suhu tubuh selama dan setelah operasi. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen, dengan desain pretest dan posttest yang dilakukan pada 42 lansia pra operasi laparotomi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diukur adalah suhu tubuh sebelum dan sesudah pemberian matras hangat (heating pad). Analisis data menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test untuk membandingkan hasil pretest dan posttest. Penggunaan matras hangat untuk menjaga suhu tubuh lansia dengan operasi laparotomi menghasilkan rata-rata skor pra anestesi sebesar 21,5 dan 30 menit dengan skor 21,0 dan 60 menit 21.50. Selisih peningkatan skor sebesar 0,5. Nilai Z tabel dengan signifikansi α = 5% 1,96 dan Z hitung -5,646 untuk pra anestesi, -5,604 selama 30 menit dan -5,654 selama 60 menit dengan p value = 0,000 sehingga dapat dinyatakan efektif. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan matras hangat (heating pad) berdasarkan paritas dan antropometri.
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI EDUKASI PADA MASYARAKAT DI DESA CEPAKA KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN BALI: Stunting Prevention Through Education In The Community In Cepaka Village, Kediri District, Tabanan District, Bali Lestarini, Putu Ayu; Yuniarti, Lucia Ni Luh; Sudiarta, I Ketut; Lestari, Made Pande Lilik; Agustina, Komang Srititin
Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia
Publisher : Lentera Mitra Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/jski.v2i1.18

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan salah satu program yang menjadi target utama pada agenda kesehatan Indonesia. Tingginya kejadian stunting di Indonesia sehingga dilakukan upaya pencegahan terjadinya stunting menjadi prioritas untuk menjamin lahirnya generasi Indonesia Emas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan promosi kesehatan secara berkesinambungan pada ibu batita. Tujuan: Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu batita dalam mencegah terjadinya stunting. Metode: Populasi sasaran pada kegiatan pengabdian ini adalah seluruh ibu batita yang berada di Desa Cepaka, Tabanan. Jumlah populasi adalah sebanyak 28 orang ibu batita. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah direct service learning melalui ceramah memberikan penyuluhan stunting. Evaluasi dilakukan secara kualitatif dengan memberikan pertanyaan tentang materi stunting. Hasil: Peserta penyuluhan kesehatan tentang stunting mampu memberikan jawaban dengan tepat dan sesuai materi yang telah diberikan dalam promosi kesehatan. Peserta memahami tanda gejala terjadinya stunting, faktor penyebab, cara mencegah, serta pengetahuan lainnya tentang kesehatan gizi ibu dan batita. Kesimpulan: Promosi kesehatan tentang stunting dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara pencegahan terjadinya stunting, sehingga perlu diberikan pembaharuan informasi kesehatan secara berkesinambungan.
The Relationship between Self-Efficacy and Burnout of Implementing Nurses in the Implementation of Discharge Planning Sari, Ni Luh Putu Mira Santana; Yuniarti, Lucia Ni Luh; Sudiarta, I Ketut
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.4928

Abstract

Self-efficacy implementing nurse is a belief and ability of a nurse in implementing discharge planning that aims to improve the quality of health that will affect the continuity of ongoing care for patients. The purpose of this study was to identify the determinant factors of self-efficacy of implementing nurses and analyze the most dominant factors in the implementation of discharge planning. The design used in this study was cross-sectional with a sample of 187 implementing nurses selected through simple random sampling using a questionnaire as an instrument. Data were analyzed univariately, bivariately with the chi square test, and multivariately with the binary logistic regression test. The results of the bivariate analysis of the burnout variable (p 0.002) had a significant relationship in the implementation of discharge planning. It is expected that implementing nurses can increase their self-efficacy values through improving good self-function so that it has an impact on the quality of service in the implementation of discharge planning.
PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN 6 LANGKAH DENGAN BENAR DI SDN CEPAKA : Counseling on Clean and Healthy Living Behavior: Practicing the Six Steps of Proper Hand Hygiene at SDN Cepaka Tabanan Yuniarti, Lucia Ni Luh; Sudiarta, I Ketut; Santana Sari, Ni Luh Putu Mira; Saputra, I Kadek Dwi Arta
Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia
Publisher : Lentera Mitra Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/jski.v2i2.17

Abstract

Latar Belakang: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah. Salah satu indikator      dari PHBS adalah mencuci tangan 6 langkah dengan benar dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuan: pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran untuk berperilaku bersih dan sehat dengan melakukan cuci tangan 6 langkah Metode: Pelaksanaan pengabdian menggunakan Participatory Learning and Action, bertempat di SDN Cepaka dengan jumlah peserta 54 orang siswa. Kegiatan berupa Penyuluhan tentang penerapan PHBS mencuci tangan yang benar; Demonstrasi mencuci tangan 6 langkah; Redemonstrasi mencuci tangan 6 langkah; Evaluasi Hasil: sebelum diberikan pengabdian masyarakat dilaporkan tingkat pengetahuan siswa sebagian besar (48%) rendah.  Sedangkan, sebanyak 61% responden memiliki pengetahuan yang baik setelah diberikan penyuluhan kesehatan dan demonstrasi mencuci tangan 6 langkah. Kesimpulan: Penyuluhan kesehatan PHBS mencucui tangan 6 langkah dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa sekolah dasar.
Hubungan Beban Kerja dengan Perilaku Caring Perawat Kamar Operasi Rumah Sakit X Denpasar Yuniarti, Lucia Ni Luh; Sari, Ni Luh Putu Mira Santana; Sudiarta, I Ketut; Antara, I Dewa Ketut Adi
Journal of Language and Health Vol 6 No 2 (2025): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v6i2.6676

Abstract

Prilaku caring merupakan inti dari praktik keperawatan. Perawat berperan penting pada pasien dan bertanggung jawab terhadap pelayanan pasien selama 24 jam. Tuntutan kerja yang tinggi menyebabkan aktivitas kerja perawat juga meningkat serta dapat menjadikan beban kerja tersendiri bagi perawat termasuk perawat kamar operasi. Di kamar operasi, perawat dihadapkan pada kondisi kerja yang kompleks, tekanan waktu tinggi, serta tanggung jawab besar terhadap keselamatan pasien. Beban kerja yang tinggi dapat mempengaruhi pelayanan perawat dan menurunkan caring perawat, sehingga menimbulkan keluhan terhadap pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara beban kerja dengan prilaku caring perawat di kamar operasi Rumah Sakit X Denpasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif korelational dengan pendekatan cross sectional. Penentuan sampel menggunakan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 51 responden. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner beban kerja dan kuisioner prilaku caring. Analisa data menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil uji ststistik yang telah dilakukan dari 51 responden didapatkan nilai p-value sebesar 0,018 (<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara beban kerja perawat dengan prilaku caring di kamar operasi Rumah Sakit X Denpasar. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin rendah beban kerja yang dimiliki oleh perawat makan akan semakin tinggi prilaku caring perawat.