Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISA BESARAN RADIASI MEDAN ELEKTROMAGNETIK TV TERHADAP LINGKUNGAN KERJA Aristo, Johan; Prinajati, Purnomosutji Dyah; Upara, Nafsan
Sustainable Environmental and Optimizing Industry Journal Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/seoi.v2i1.470

Abstract

Bahaya besaran dari radiasi medan elektromagnetik yang ditimbulkan melalui berbagai Jarak, tipe seperti TV Tabung, LCD TV, serta LED TV. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis besaran nilai radiasi medan elektromagnetik pada setiap parameter/faktor TV (jarak, tipe pencahayaan, merk) yang berpengaruh terhadap keselamatan kesehatan kerja pada consumer hingga jasa servis TV. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif analitik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Taguchi untuk mengoptimasi radiasi medan elektromagnetik pada TV 32 inchi yang paling minimum dengan parameter (faktor) kontrol jarak (10, 20, dan 30 cm), Jenis Pencahayaan (Tabung, LCD, dan LED), dan Merk TV (Polytron, LG, dan Sharp) serta menggunakan Analisis Varians (ANOVA) untuk memperoleh secara kuantitatif memperkirakan kontribusi dari setiap faktor yang mempengaruhi besar Radiasi Medan Elektromagnetik. Dari hasil penelitian diperoleh besar Hasil Radiasi Medan Elektromagnetik yang minimum yaitu 32,5 Hz pada jarak (J) 30 cm, tipe pencahayaan adalah LED, merk TV adalah Sharp. Nilai ini masih di Ambang Batas Celling sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 70 Tahun 2016. Nilai parameter yang berkonstribusi terbesar pengaruhnya terhadap Radiasi Medan Elektromagnetik adalah faktor Jarak ke TV yaitu sebesar 78,44%.
Edukasi Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah menjadi Produk Yang Bernilai Ekonomis Prinajati, Purnomosutji Dyah; Sumiyati, Sumiyati
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 1 (2024): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v6i1.12831

Abstract

Salah bahan baku yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat adalah penggunaan minyak goreng, terutama di dalam rumah tangga serta usaha kuliner. Pemanfaatan minyak goreng biasanya digunakan sebagai media menggoreng bahan pangan dan penambah citrarasa. Minyak goreng yang dimanfaatkan dalam kegiatan memasak tidak selalu habis dalam sekali pemakaian, sisa dari penggunaan minyak goreng dikenal dengan nama Minyak Jelantah. Minyak jelantah dapat diolah menjadi suatu produk dan bermanfaat. Kelurahan Menteng Dalam memiliki warga yang cukup padat dan banyak usaha kuliner karena dekat dengan perkantoran. Hal ini tentunya menyebabkan senakin banyak penggunaan minyak goreng dalam usaha kuliner. Mitra dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu kader PKK, posyandu dan dawis Kelurahan Menteng Dalam yang menjadi anggota dari bank sampah sehati RW 01 Menteng Dalam yang sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah dengan tingkat pendidikan SMA dan bergantung pada pendapatan Kepala keluarga sehingga rentang dengan peningkatan kebutuhan dan adanya kenaikan harga kebutuhan rumah tangga sehingga berdampak pada ketidakstabilan ekonomi. Upaya meningkatkan ketrampilan ibu-ibu kader PKK, Posyandu, Dawis Keliurahan Menteng Dalam anggota bank sampah sehati RW 01 Menteng Dalam untuk memanfaatkan limbah minyak goreng selain dapat meminimalkan dampak negatif dari limbah minyak goreng juga membuka peluang usaha dalam menghasilkan sabun cuci tangan. 
Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Ecoenzym Skala Rumah Tangga di Kelurahan Pangkalan Jati Cinere Depok Noviana, Linda; Prinajati, Purnomosutji Dyah
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022288

Abstract

Organic waste is waste that is easily biodegradable in the environment. However, if it is not managed properly, it will have an environmental impact and disrupt human health. One way to overcome the problem of organic waste is to make an ecoenzyme solution from organic waste. Ecoenzym is a natural solution that is versatile and can be used as a floor cleaner, cleaning household furniture and other uses. The location that will be used as an object for PKM is Pangkalanjati Baru village, Cinere Depok. This is because this area produces a lot of organic waste that has not been managed properly. The objectives of this PKM are: (1) Creating public awareness of managing waste. (2) Provide an understanding of the importance of waste management. (3) Provide knowledge on the manufacture of ecoenzymes from organic waste. (4) Provide skills in making ecoenzymes on a household scale. From the results obtained after participating in the training to make ecoenzymes, the knowledge of PKK women increased from 30% to 70%. Meanwhile, the skill in making ecoenzymes increased from 20% to 60%. In terms of skills, it was felt that they were not optimal due to the lack of available facilities and infrastructure and the women also had other duties in their PKK organization.
Implementation of Occupational Safety and Health Management System as an Effort to Prevent Occupational Accidents in the Food Industry Apriyanti, Tia; Sukwika, Tatan; Prinajati, Purnomosutji Dyah
Journal of Applied Management Research Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : The Graduate School of Sahid University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jamr.v3i2.1782

Abstract

It is essential for companies operating in the industrial sector to implement an occupational safety and health management system (OSHMS). There needs to be control and prevention efforts so that work accidents can be minimized. The success of PT. X in implementing OSHMS as an effort to prevent work accidents. The efforts made by PT. X in overcoming work accidents. Quantitative descriptive research using a purposive sampling method, the sample was selected by 4 people who have in-depth knowledge and competence related to OSH in the company. Data was obtained and analyzed using Risk Management, which refers to the checklist in the PP attachment—50 of 2012. Data analysis is displayed in the form of a percentage number. The research results concluded that the implementation of the occupational safety and health management system in the food industry was achieved with an average score of 80.30% in the excellent category. Efforts made to overcome work accidents include implementing coaching in the form of emergency simulation training and SMK3 education, as well as hazard identification. It is recommended that there be ongoing training to improve the implementation of OSHMS in companies.
Service To The International Community In Johor Bahru, Malaysia By Introduce The Canvas Business Model Triandewo, Maris Agung; Wulandari, Endang; Prinajati, Purnomosutji Dyah; Djamhur, Ina G.; Soediono, Wibisono
IKRA-ITH ABDIMAS Vol. 9 No. 2 (2025): Jurnal IKRAITH-ABDIMAS Vol 9 No 2 Juli 2025
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan PKM ini bertujuan mengenalkan Bisnis Model Canvas (BMC) untuk merancang strategi untuk menjadi wirasusaha pada siswa Sekolah Menengah Kebangsaan Permas Jaya 2, Johor Bahru, Malaysia. Kegiatan ini merupakan kolaborasi beberapa perguruan tinggi dalam rangka kegiatan Internasional Collaboration. Bisnis model Canvas ini digunakan untuk menganalisis situasi lingkungan bisnis dengan menjelaskan secara sederhana dan menyeluruh rencana bisnis yang akan dilakukan. Peserta kegiatan ini terdiri dari sekitar 30 orang dan 1 guru pendamping. Permasalahaan yang ada adalah kecilnya prosentase siswa yang berminat menjadi wirausaha karena belum tahu bagaimana untuk menjadi wirausaha. Solusi yang kami tawarkan adalah meningkatkan minat siswa menjadi wirausaha dengan pengenalan konsep BMC. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan materi dapat diterima dengan mudah dan jelas oleh peserta. Hasil kegiatan ini berhasil menambah wawasan para siswa dan mereka berhasil melakukan simulai dengan mengunakan Bisnis Model Canvas.
PM2.5 and Heavy Metal Concentrations in Ambient Air of a Steel Industrial Zone: Influence of Meteorological Factors in Cilegon, Indonesia Prinajati, Purnomosutji Dyah; Handayani, Lidia; Astuti, Nila
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 9 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jcbeem.v9i2.29461

Abstract

This study was to examine the concentrations of PM2.5 and associated heavy metals (Fe, Pb, Zn, and Cd) in the ambient air of a steel industrial zone in Cilegon, Indonesia. Cilegon is recognized as a major industrial hub; however, comprehensive assessments of PM2.5 pollution in such heavy industry contexts remain limited. Air samples were collected from four strategic locations surrounding PT Krakatau Steel using a Sequential PM Sampler, and meteorological data were simultaneously recorded. Gravimetric analysis was applied to determine PM2.5 mass, while heavy metals were quantified via Inductively Coupled Plasma–Atomic Emission Spectroscopy (ICP-AES). The results of the study indicate that the concentrations of PM2.5 and related heavy metals (Fe, Pb, Zn, and Cd) in the ambient air of steel industry areas often exceed the WHO guideline (25 µg/m³) and, in some instances, approached or surpassed the Indonesian national standard (65 µg/m³), with higher values typically observed during periods of active industrial operations. Among the metals analyzed, iron (Fe) was dominant, indicating a strong link to steel processing activities. Spearman's correlation revealed a statistically significant positive relationship between ambient temperature and PM2.5 concentrations, while no significant correlation was found for relative humidity. These findings highlight the health risks associated with prolonged exposure to fine particulate matter and toxic metals, underscoring the urgent need for targeted air quality management and worker protection strategies in industrial zones. The study contributes local-scale evidence for environmental governance and public health policy in rapidly industrializing regions.