Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karbon Organik dan Karakteristik Sedimen di Kawasan Wisata Mangrove Demang Gedi, Kabupaten Purworejo Sarmin; Wahyuningsih, Eti; Kurniawati, Any
JSIPi (JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN) (JOURNAL OF FISHERY SCIENCE AND INNOVATION) Vol 8 No 2 (2024): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v8i2.967

Abstract

Pemanasan global merupakan salah isu yang banyak menarik perhatian masyarakat dunia. Salah satu penyebabnya adalah perubahan penggunaan lahan dan konversi hutan menjadi lahan yang kurang produktif sehingga mengurangi tutupan lahan. Mangrove dapat meredam pemanasan global karena cukup baik dalam menyimpan karbon dalam biomassa dan sedimen. Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi karbon organik dan sedimen di kawasan mangrove Demang Gedi, Kabupaten Purworejo. Metode pengambilan sampel sedimen dilakukan dengan teknik Purposive Sampling dan data yang terkumpul dianalisis dengan metode analisis tekstur sedimen menggunakan metode pengayakan kering dan basah, sedangkan metode pengukuran Total Carbon bahan organik (TOC) pada sedimen menggunakan metode Loss by Fire berat (LOI%). Nilai rata-rata fraksi karbon organik pada seluruh stasiun adalah 2,11 C% ± 0,5. Sedimen rata-rata di seluruh stasiun adalah lumpur lempung berpasir (LPL). Kata kunci: Karbon organik, Purposive Sampling, Sedimen
Macrozoobenthos community structure as a bioindicator of water quality in the Banjaran River, Banyumas Wahyuningsih, Eti; Rahayu, Nur Laila; Zaenuri, Musyarif
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica, Vol. 11: No. 3 (December, 2024)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v11i3.13343

Abstract

The Banjaran River is one of the rivers in the Banyumas Regency. This research aims to produce information related to macrozoobenthic community structure as a bioindicator of water quality in the Banjaran River and to produce information related to water quality in the Banjaran River for macrozoobenthic life. The research was conducted in September 2022 - February 2023 on the Banjaran River, Banyumas. This research uses a survey method, sampling was carried out 3 times in September-November 2022. The sampling method was purposive random sampling, namely the river was divided into 3 stations based on certain criteria. The results of this research obtained 15 species and were divided into 11 families, namely Perlidae, Psychomyiidae, Thiaridae, Lumbricidae, Naididae, Gecarcinucidae, Palaemonidae, Elmidae, Hydropsychidae, Atyidae, and Chironomidae in the Banjaran River. The highest abundance of individuals was at station two, namely 3156 individuals/m2. The dominant species is Melanoides tuberculata with an abundance of 1852 individuals/m2 at station two. The dominance index values at the three stations ranged from 0.1864 to 0.2886, which is relatively low. The water quality in the Banjaran River for macrozoobenthic life is still quite good based on the results of measuring environmental parameters which consist of physical parameters, namely water temperature and current speed.Keywords: Banjaran River, Macrozoobenthos Community, Water Quality Indicators
Pemanfaatan Limbah Cair Tahu menjadi Pupuk Organik Cair sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Wahyuningsih, Eti; Setya, Kartika Winkar; Daryono, Daryono
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v5i1.392

Abstract

Masyarakat Desa Kalisari telah sadar pentingnya menjaga pelestarian lingkungan namun masih awam terhadap bentuk realisasi terkait pelestarian lingkungan dan keterampilan mengolah limbah cair yang dihasilkan setelah produksi tahu. Metode yang digunakan oleh Tim Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Pemula selain dengan mengadakan penyuluhan dan diskusi, juga mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) menggunakan teknologi yang sederhana agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Hasil PMP yaitu mitra telah memiliki pemahaman awal yang cukup baik mengenai arti penting menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup, dengan penyuluhan yang diberikan oleh tim pemahaman dan kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan mengolah limbah cair tahu menjadi POC semakin meningkat. Tim telah berhasil meningkatkan pemahaman mitra terkait proses pembuatan limbah cair tahu menjadi POC dan mempraktikkannya untuk menjadi produk POC dengan peningkatan pemahaman dan keterampilan yang dimiliki mitra telah sesuai dengan indikator yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan pemahaman mitra terhadap arti penting HKI setelah dilakukan penyuluhan meningkat sebesar 56% melampaui indikator yang ditentukan tim. Hasil Uji Laboratorium diperoleh Kandungan Unsur Hara C Organik, N Total, P Total, dan K Total pada POC dari limbah cair tahu belum memenuhi standar mutu pupuk organik cair, sehingga belum dapat dilakukan pendaftaran perizinan dan HKI.
KEPADATAN DAN DISTRIBUSI KERANG SUMPIL (Faunus ater) DI KAWASAN TAMAN EDUKASI MANGROVE DEMANG GEDI, KABUPATEN PURWOREJO Kurniawati, Any; Sarmin; Wahyuningsih, Eti; Mardiyana
JURNAL LEMURU Vol 4 No 3 (2022): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v4i3.2416

Abstract

Taman Edukasi Mangrove Demang Gedi mempunyai ekosistem pesisir penting yang mengandung potensi keanekaragaman hayati, salah satunya yaitu Kerang Sumpil (Faunus ater). Hamparan Kerang Sumpil hampir menutupi seluruh permukaan sedimen ketika air surut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kepadatan dan pola distribusi Kerang Sumpil yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode survei dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling berdasarkan perbedaan karakter habitat. Terdapat 3 stasiun pengambilan sampel yang masing-masing diamati setiap sebulan sekali. Untuk mengetahui pola distribusi F.ater, dilakukan analisis indeks morisita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan Kerang Sumpil (F. ater) yaitu 491 ind/m² (Stasiun I), 453 ind/m² (Stasiun II), dan 318 ind/m² (Stasiun III). Pola distribusi Kerang Sumpil di semua stasiun diketahui secara mengelompok, dimana nilai indeks morisita sebesar 1,07 (Stasiun I), 1,08 (Stasiun II) dan 1,38 (Stasiun III).