Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

PENGARUH NILAI TUKAR DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Raysharie, Puput Iswandyah; Permana, Dani; Sinaga, Melati; Saiful, Ahmad; Rolensa, Vivi; Ananda, Luthfia; Sanjaya, Mesak
Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol. 1 No. 5 (2023): Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/neraca.v1i5.510

Abstract

Di tengah pesatnya perkembangan globalisasi, perekonomian suatu negara tidak lagi berjalan secara segregasi, namun saling berhubungan dengan perekonomian dunia. Tingkat perdagangan tunai dan tingkat ekspansi merupakan sudut pandang yang penting dalam menentukan arah pembangunan keuangan suatu negara. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk melakukan investigasi mendalam mengenai dampak skala konversi dan ekspansi terhadap perkembangan keuangan Indonesia. Dengan menyelidiki penemuan-penemuan dari eksplorasi masa lalu yang diambil dari buku harian yang mengatakan bahwa perkembangan moneter berdampak pada tingkat dan ekspansi perdagangan. Fokus penulisan strategi yang digunakan dalam pembahasan ini adalah membedah dampak laju perdagangan dan ekspansi terhadap perkembangan keuangan di Indonesia. Fokus ujiannya adalah pada penulisan yang berhubungan dengan Nilai Perdagangan, Ekspansi dan Perkembangan Keuangan. Setelah mendalami dan mencermati berbagai kajian terkait dampak besaran konversi terhadap perkembangan moneter Indonesia, kami melihat bahwa tinjauan yang diarahkan oleh Adi Irawan dan Rika Veryana Madani Gurning pada tahun 2023 memberikan gambaran yang paling tepat dan penting. Rahmawati Yusuf cs. memberikan bukti kuat bahwa pengendalian ekspansi dapat memberikan komitmen positif terhadap pembangunan moneter. Dalam membuat strategi keuangan, fokus pada kekuatan ekspansi dapat menjadi langkah penting untuk mencapai pembangunan yang stabil dan layak di Indonesia. Perbedaan hasil penelitian menggarisbawahi rumitnya hubungan antara skala konversi, ekspansi dan perkembangan moneter Indonesia. Meskipun hasil penelitian memberikan pandangan yang beragam, pemahaman bahwa tingkat perdagangan dan ekspansi mempengaruhi faktor-faktor keuangan secara berbeda, misalnya sektor modal dan perkembangan moneter secara umum sangat penting dalam membentuk pengaturan keuangan yang tepat. Konsekuensinya adalah bahwa strategi yang mempertimbangkan fungsi skala konversi di pasar modal dan dampak ekspansi terhadap perkembangan keuangan secara umum akan lebih dapat diterapkan untuk menjamin soliditas moneter secara praktis. Terdapat kebutuhan untuk koordinasi strategi terkait uang yang lebih layak dan serbaguna, serta pemeriksaan tambahan untuk memahami hubungan yang rumit antara tingkat perdagangan, ekspansi dan perkembangan keuangan sehingga strategi moneter yang dilakukan dapat lebih tepat sasaran dan mendukung pembangunan keuangan Indonesia yang layak.
ANALISIS DIFFERENCE IN DIFFERENCE Permana, Dani; Tamariska, Phebe; saiful , Ahmad; Manik, Yulisia Nurike; Pasaribu, Niko; Lumban, Justino; Nabila
Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2024): Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/neraca.v2i1.679

Abstract

Metode Difference-in-Differences (DiD) dalam mengevaluasi dampak intervensi atau kebijakan, menekankan pentingnya kesetaraan tren dan kontrol internal dalam analisis, serta penekanan pada pentingnya mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi hasil yang diamati. DiD membandingkan perubahan antara kelompok sebelum dan sesudah intervensi serta antara kelompok terpapar intervensi dengan yang tidak, dengan fokus pada asumsi kesetaraan tren sebelum intervensi. Keberimbangan covariat antara kelompok perlakuan dan kontrol penting sebelum dan sesudah intervensi, tetapi adanya perbedaan signifikan dalam outcome (UPH) menandakan kemungkinan faktor-faktor lain yang belum terukur atau interaksi yang memengaruhi hasil. Didasarkan pada temuan tersebut, penelitian ini menyarankan perlunya analisis yang lebih canggih dan komprehensif untuk memahami dampak sebenarnya dari intervensi, termasuk pertimbangan konfounder, pengaruh lingkungan setelah intervensi, dan penelusuran variabilitas yang lebih luas dalam lingkungan yang terlibat dalam intervensi atau kebijakan tertentu.
ANALISIS RASIO KEUANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2016-2022 Permana, Dani; Suherman; Anita; Telaumbanua, Seprimayani; Yuliana; Simanjuntak, Erika
Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol. 2 No. 4 (2024): Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/neraca.v2i4.1227

Abstract

Indonesia telah melaksanakan system desentralisasi dengan memberikan Sebagian wewennang kepada otonomi daerah. Otonomi daerah di Kalimantan Timur (Kaltim) selama periode 2016-2022 telah memberikan kesempatan bagi daerah untuk mengelola potensi dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat. Provinsi Kalimantan timur mendapat wewenang untuk mengelola keuangan daerahnya. Tujuan penelitian ini ialah kinerja pemerintah dalam keuangan daerah provinsi Kalimantan timur berdasar kinerja keuangan. Penelitian ini berfokus dengan menganalisis rasio perhitungan seperti Derajat Ekonomi Fiskal, Pertumbuhan pendapatan, Rasio Kemandirian, Rasio Efektivitas, Rasio Eisiensi, dan rasi keserasian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu menggunaka rumus rasio perhitungan keuangan daerah.hasil dari penelitian ini ialah derajat ekonomi fiskal Kalimantan timur berkembang positif meningkat terus-menerus dan berpengaruh signifikan selama 7 tahun. Pertumbuhan pendapatan daerah kaltim mengalami pertumuhan negatif pada tahun 2017, positif di 20118-2019, negatif di 2020-2021 dan positif 2022. Rasio kemandirian kaltim yang tinggi dan cukup mencolok selama 7 tahun (2016-2017). Rasio efektivitas Kalimantan timur tidak efektif pada tahun 2016,2017,2020, dan efektif pada tahun 2018,2019,2021,dan 2022. Rasio efesiansi kaltim selama 7 sangan efesien, dan rasio keserasian keuangan daerah Kalimantan timur selama 7 tahun (2016-2017) mengalami keserasian.