Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Kadar Garam terhadap Karakter Anatomi Daun Kedelai [Glycine max (L.) Merr.] Kultivar Grobogan Setiana, Devi Vira; Juwarno, Juwarno; Purwati, Endang Sri
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 5 No 1 (2023): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2023.5.1.4735

Abstract

Kedelai [Glycine max (L.) Merr.] saat ini kebutuhannya semakin meningkat namun tidak diimbangi oleh produksinya. Kegagalan produksi tersebut salah satunya akibat kurangnya lahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar garam terhadap karakter anatomi daun kedelai kultivar Grobogan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diamati meliputi tebal epidermis adaksial dan abaksial, tebal kutikula adaksial dan abaksial, tebal mesofil, panjang stomata, lebar stomata, kerapatan stomata, kerapatan trikomata. Data dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA), dengan tingkat kesalahan 5%. Perlakuan yang memberikan pengaruh nyata, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan Standar Kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan kadar garam 100 mM dapat meningkatkan ukuran tebal epidermis adaksial dan epidermis abaksial. Kadar garam 0 mM meningkatkan panjang stomata abaksial dan kerapatan stomata adaksial.
Efektivitas Pemberian PEG terhadap Pertumbuhan dan Hasil beberapa Varietas Kedelai untuk Mendapat Kedelai Toleran Kekeringan Puspitadewi, Nur Aini Kurnia; Budisantoso, Iman; Juwarno, Juwarno
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 5 No 1 (2023): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2023.5.1.5760

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan tanaman pangan yang kurang tahan terhadap kekeringan dan kelebihan air. Kedelai lebih sensitif terhadap kekeringan daripada jenis kacang-kacangan yang lain sehingga kondisi cekaman kekeringan yang dialami kedelai akan menjadi kendala terhadap pertumbuhan dan produksi jika penyediaan air tidak tersedia. Pengaruh cekaman kekeringan pada kedelai dapat diketahui dengan pemberian Polietilena glikol (PEG) dengan cara PEG yang dilarutkan dalam air dapat digunakan untuk menstimulasikan besar potensial air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PEG terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dan untuk mengetahui tanaman kedelai yang paling toleran terhadap kekeringan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 2 faktor. Faktor 1 adalah varietas kedelai yang terdiri atas 3 varietas yaitu DEJA 1, DEGA 1, dan DENA 1. Faktor 2 adalah konsentrasi PEG yaitu 0% (kontrol), 5%, 10% dan 15% dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat 36 unit percobaan. Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan secara destruktif pada hari ke 20, 40, dan 60 hst (hari setelah tanam) dan hasil tanam atau produksi dilakukan di akhir penelitian. Parameter yang diamati meliputi bobot basah, bobot kering, bobot biji per tanaman, luas daun, dan laju asimilasi bersih (LAB). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian PEG mempengaruhi pertumbuhan berupa bobot basah, bobot kering, luas daun, LAB, dan hasil beberapa varietas kedelai berupa bobot biji per tanaman. Varietas kedelai yang toleran terhadap cekaman kekeringan adalah varietas DEGA 1.
Efektivitas Pupuk Organik Cair dan Asam Humat Terhadap Pertumbuhan, Kandungan Vitamin C dan Fe Tanaman Kale (Brassica oleracea var acephala DC) Karismaningrum, Unun; Proklamasiningsih, Elly; Juwarno, Juwarno
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 6 No 3 (2024): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kale (Brasssica oleracea var acephala DC) merupakan tanaman sayuran yang banyak mengandung vitamin C dan Fe. Pertumbuhan tanaman kale sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara pada media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi pupuk organik cair dan asam humat, serta menentukan konsentrasi pupuk organik cair dan asam humat yang paling efektif, terhadap pertumbuhan, kandungan vitamin C, dan Fe kale (Brasssica oleracea var acephala DC). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah pupuk organik cair (P) yang terdiri atas empat macam konsentrasi yaitu 0 mL/L, 20 mL/L, 40 mL/L, 60 mL/L. Faktor kedua adalah asam humat (H) dengan dua macam konsentrasi yaitu 0 g/kg, 4 g/kg. Ada delapan kombinasi perlakuan dengan tiga kali ulangan. Data penelitian yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi POC dan asam humat berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan bobot basah daun, bobot basah keseluruhan tanaman, dan bobot kering daun. Pemberian konsentrasi POC dan asam humat yang dapat meningkatkan pertumbuhan kale adalah perlakuan POC 20 mL/L dan asam humat 4g/kg (P2H2), akan tetapi kurang efektif untuk meningkatkan kandungan vitamin C dan Fe kale (Brassica oleracea var acephala DC).
Asesmen Morfo-Fisiologi Nepenthes adrianii Liar dan Budidaya Ramadani, Didi; Juwarno, Juwarno; Yuniaty, Alice; Kurniawan, Esa
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 7 No 2 (2025): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2025.7.2.15848

Abstract

N. adrianii, salah satu spesies Nepenthes asli Pulau Jawa, menghadapi tantangan konservasi karena kerentanan terhadap stress lingkungan serta kesulitan dalam perbanyakan dan budidayanya. Studi ini membandingkan karakteristik morfologi dan fisiologi N. adrianii yang telah dibudidaya dan dikonservasi di Kebun Raya Baturraden – terdiri dari generasi tetua (parental) dan F1 – dengan individu yang tumbuh liar di alam, untuk memahami bagaimana lingkungan budidaya mempengaruhi ekspresi fenotipik dan adaptasi. Analisis parametrik dilakukan terhadap data yang terdistribusi normal, sementara analisis nonparametrik diterapkan pada data yang tidak terdistribusi normal. Hasil studi menunjukkan penurunan signifikan pada semua ukuran kantung dan tendril, disertai peningkatan klorofil b, specific leaf area (SLA), dan kadar air daun pada generasi F1 N. adrianii yang dibudidayakan dibandingkan dengan N. adrianii yang tumbuh liar. Perbedaan ini terindikasi disebabkan oleh intensitas cahaya yang lebih rendah di lingkungan budidaya N. adrianii dibandingkan di lingkungan habitat alami N. adrianii liar.Kata kunci: ex situ, fisiologi, in situ, morfologi, Nepenthes adrianii