Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Strategi Koping Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Kelas II B Brebes Fijianto, Dwi; Rejeki, Herni; Aryati, Dyah Putri
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 1 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i1.7155

Abstract

Objective:  The number of prisoners in the world is increasing every year and Indonesia ranks fifth in the world. Correctional institutions in Indonesia are largely overloaded from capacity. This is a stressor for the  prisoners. The educational levels of  prisoners very widely, allowing the use of different coping strategies. The purpose of this study was to analyze the relationship between the level of education and the Coping Strategy of  prisoners.Methods: The research design used was descriptive correlative study. Determination of the sample using purposive sampling to prisoners in Class II B Brebes Correctional institutions. Two instruments were used, namely the demographic data questionnaire and the Brief COPE questionnaire. Analysis of the frequency distribution for the univariate test and the pearson correlation test for bivariate analysis in order to describe the description of the relationship between education level and the coping strategy of  prisoners.Results: The results showed that the level of education with the dimensions of problem focused coping has a correlation coefficient of 0.226 with a p value = 0.034. The education level variable with emotional focused coping has a correlation coefficient of 0.648 with a p value = 0.000, which means that there is a significant correlation between the  prisoners education level variable with the dimensions of problem focused coping and emotional focused coping.Conclusion: The conclusion of the study is a significant correlation between the level of education and the coping strategy of prisoners.
Peningkatan Kesehatan Masyarakat dengan Diabetes Melitus di Desa Proto Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Fijianto, Dwi; Rejeki, Herni; Aryati, Dyah Putri
Community Empowerment Vol 6 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.042 KB) | DOI: 10.31603/ce.4464

Abstract

Prevalensi global penderita Diabetes Melitus (DM) terjadi peningkatan angka insiden penderita DM di berbagai penjuru dunia. Ketidakpatuhan menjadi salah satu hambatan dalam pencapaian tujuan pengobatan Diabetes melitus. Ketidakpatuhan yang terjadi diakibatkan oleh pengetahuan dan keterampilan mitra dalam perawatan DM yang masih kurang. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan merawat kesehatan terutama kaki pada penderita DM secara mandiri. Metode yang digunakan adalah dengan pemberdayaan kelompok DM dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat dengan penyakit DM tentang perawatan penyakit DM secara mandiri. Jumlah peserta dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah 24 peserta. Hasil pre-test pengetahuan kelompok khusus DM didapatkan tingkat pengetahuan sedang 41,7% dan rendah 58,3%, sedangkan hasil pada post-test setelah dilakukan kegiatan didapatkan tingkat pengetahuan tinggi 29,2% dan sedang 70,8%. Hasil pengabdian menunjukkan ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dan pelatihan keterampilan dengan nilai. Simpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah memberikan manfaat bagi peningkatan pengetahuan penderita DM sehingga dapat meningkatkan kesehatannya bagi masyarakat penderita DM. Lain daripada itu, tenaga kesehatan terutama perawat agar dapat memberikan pengabdian masyarakat mulai dari preventif dan promotif untuk meningkatkan derajat kesehatan penderita DM di Desa Proto Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.
Hubungan Peran Guru dengan Kejadian Bullying di SDN 01 Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan Tegar , Tegar; Susri Utami; Aryati, Dyah Putri; Kurniawati, Trina
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak Vol. 8 No. 1 (2025): JIKA
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jika.v8i1.3014

Abstract

Bullying merupakan tindakan perundungan yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok dengan tujuan untuk menindas atau memperoleh kekuasaan. Bullying di lingkungan sekolah merupakan masalah serius dan berdampak negatif terhadap kesehatan mental maupun emosional korban. Peran guru berada di posisi unik untuk mendeteksi tanda-tanda awal bullying. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran guru dengan kejadian bullying di lingkungan Sekolah Dasar di Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan deskripsi korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid Sekolah Dasar kelas IV dan V. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sehingga didapatkan 145 responden. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan Kuesioner Teachers’ Responses to Bullying Questionnaire (TRBQ) dan kuesioner Bullying. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden mengatakan peran guru tinggi sebanyak 125 (86,2%) dan mayoritas responden pernah melakukan kejadian bullying rendah sebanyak 121 (83,4%). Hasil uji statistic dengan Spearmans rho menunjukan nilai signifikansi (p value = 0,000 dan r = 0, 338) yang artinya Hasil uji statistik menunjukkan hubungan signifikan yang positif antara peran guru dan kejadian bullying. Ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi peran guru dalam menangani bullying, semakin rendah kejadian bullying di sekolah.  Hasil ini memberikan bukti kuat bahwa peran guru memiliki pengaruh penting dalam meminimalkan kejadian bullying di sekolah. Kata kunci: Bullying, Murid Sekola Dasar, Peran Guru Bullying, a serious global issue, involves individuals or groups using power to oppress others. It poses a significant threat to the mental and emotional well-being of victims. Teachers play a critical role in identifying bullying incidents within the school environment. As authority figures and role models, they are uniquely positioned to detect early signs of bullying. This research aimed to investigate the relationship between teacher’s role and bullying incidents among students at one Elementary school in Pekalongan Regency, Central Java, Indonesia. A correlational descriptive study using a cross-sectional approach was conducted. The study population included all grade 4 and 5 students, with a total sampling technique employed. Data was collected using the Teachers' Responses to Bullying Questionnaire (TRBQ) and a Bullying questionnaire of the 145 respondents. Most participants (86.2%) reported a high level of teacher’s role related bullying. Additionally, 83.4% of participants reported experiencing low levels of bullying. Statistical analysis using Spearman's rho revealed a significant positive correlation between teacher’s role and bullying incidents (p-value = 0.000, r = 0.338).  This suggests that a higher level of teacher involvement is associated with a lower incidence of bullying in the school. These findings strongly support the crucial influence of teachers in minimizing bullying within the school environment. Keywords: Bullying, Elementary School Students, Teacher’s Role
Integrasi Kesehatan Mental dengan Penyakit Tidak Menular melalui Pendidikan Kesehatan dan Deteksi Dini Nafiah, Hana; Jumaroh, J; Ratnawati, Ratnawati; Arifiyanto, Dafid; Aryati, Dyah Putri
Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Batik-MU
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/batikmu.v4i1.1873

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat berupa pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan mental di Desa Bugangan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental. Dalam dua bulan, dilakukan pemeriksaan gula darah, tekanan darah, hemoglobin, indeks massa tubuh (IMT), dan lingkar perut terhadap peserta berusia 10-15 tahun. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memiliki kadar gula darah dan tekanan darah normal, namun terdapat kasus hipertensi, anemia, dan ketidaknormalan IMT. Penyuluhan kesehatan mental memberikan dampak positif, meningkatkan kesadaran peserta terhadap pentingnya kesehatan mental. Simpulan dari kegiatan ini menekankan perlunya pemantauan kesehatan rutin dan penyuluhan berkelanjutan, serta intervensi gizi dan olahraga untuk mengatasi masalah kesehatan yang teridentifikasi. Kolaborasi antara tenaga kesehatan, sekolah, dan orang tua sangat dianjurkan untuk mendukung perkembangan kesehatan remaja secara holistik. Kata kunci: posyandu remaja, penyuluhan kesehatan mental, pengecekan kesehatan fisik
Preeklampsia dan Dukungan Suami : Studi Korelasional Di Wilayah Kerja Puskesmas Sragi II Kabupaten Pekalongan: Preeclampsia and Spousal Support: A Correlational Study in the Working Area of Sragi II Public Health Center, Pekalongan Regency Ratnawati, Ratnawati; Dewi, Rika Amalia; Aryati, Dyah Putri; Kartikasari, Dian
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol. 11 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58550/jka.v11i2.327

Abstract

Introduction:Preeclampsia remains a significant maternal health challenge, more commonly found in developing countries than in developed ones. In Indonesia, the prevalence of preeclampsia is reported to be 3.3%. This condition is a serious pregnancy complication characterized by elevated blood pressure and the presence of protein in the urine. This study aims to assess the relationship between Spousal support and the incidence of preeclampsia among pregnant women in the working area of Sragi II Public Health Center, Pekalongan Regency. Methods:This research employed a descriptive design with a cross-sectional approach. Data collection used a total sampling technique, involving 66 pregnant women in their second and third trimesters. The research instruments included a questionnaire to assess husband support, as well as blood pressure measurements and urine protein tests. Data were analyzed using the Fisher Exact Test. Results:The findings revealed that 51.5% (34 respondents) received good support from their husbands. The majority of participants (98.5% or 65 individuals) did not experience preeclampsia. Based on statistical analysis using the Fisher Exact Test, a significance value of 1.000 was obtained, indicating no association between husband support and the incidence of preeclampsia among pregnant women in the Sragi II Health Center area. Recommendation:This study recommends that nursing professionals implement interventions involving Spousal support in the care of pregnant women, especially those experiencing or at risk of preeclampsia during pregnancy.
Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Pengabaian Lansia oleh Keluarga di Kabupaten Pekalongan Aryati, Dyah Putri; Nafiah, Hana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan jumlah lansia yang semakin melesat, terjadi pergeseran struktur demografi yang berisiko terhadap pengabaian lansia sehingga membutuhkan pelayanan yang komprehensif. Salah satu pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu posyandu lansia yang erat kaitannya dengan kader kesehatan. Peran kader dalam penyelenggaraan posyandu lansia sangat besar karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penemu masalah kesehatan lansia khususnya di komunitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan kader kesehatan tentang pengabaian lansia. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif yang menggambarkan pengetahuan kader kesehatan tentang pengabaian lansia. Sampel dalam penelitian ini adalah 71 kader di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II.. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden 42 orang (59,2%) berpengetahuan kurang, 29 orang (40,8%) memiliki pengetahuan yang baik. Kurangnya pengetahuan kader tentang pengabaian lansia disebabkan oleh kurangnya informasi yang didapatkan kader. Oleh sebab itu diperlukan peran dari perawat untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang pengabaian lansia.
Guided Imagery Management to Overcome Anxiety Among Cadres During The Covid-19 Pandemic Nafiah, Hana; Aryati, Dyah Putri
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Covid-19 pandemic has the potential to create fear, stress, and anxiety among the community and health workers, one of which is cadres as the right hand of basic level services. The public's response during to the pandemic is they feel tension, anxiety, and panic as well as other psychosomatic symptoms. Guided imagery is a distraction technique that can be used to reduce psychological problems such as stress and anxiety. The purpose of this community service activity is to practice guidance imagery management in an effort to overcome the anxiety of cadres during the Covid-19 pandemic. The target in this activity is 24 health cadres in Bugangan Village and carried out on September 26, 2021. The methods used Health Education about anxiety and guidance imagery, measurement of anxiety with the Hamilton Rating Scale for Anxiety (HARS) before practice the guidance imagery, given training guided imagery and then measure anxiety after practice guided imagery. The result showed that mostly moderate anxiety as many as 12 people (50%) before guided imagery and mostly was mild anxiety as many as 13 people (55%) after guided imagery. It can be concluded that the anxiety of cadres after guided imagery has decreased. As a cadre, it is necessary to apply and motivate the surrounding community to be able to train guide imagery in overcoming psychological problems, especially anxiety during the Covid-19 pandemic.
Overview of the Implementation of Isolation Precautions, Administrative Controls, COVID-19 Education and Training in the Nursing and Non-Nursing Section at RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Diyarto, Didik; Aryati, Dyah Putri
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation) A
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV2). The transmission of COVID-19 was very fast in various countries, one of it was Indonesia, which eventually became a pandemic. Therefore, it is very important to prevent and control COVID-19 by implementing isolation precautions, administrative control, and conducting education and training. This study aims to describe the implementation of isolation precaution, administrative control, and COVID-19 training education in the nursing an non-nursing section at RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. The sample was 82 respondens, consist of 43 respondents from nursing and 39 respondents from non-nursing. The study used descriptive research design. Observation approach and data collection at the same time (point time approach).The description of the application of isolation precautions in the nursing section applies 31 respondents (72.09%), while non-nursing applies 32 respondents (82.05%). The description of nursing administration control applies 39 respondents (90.70%) while non-nursing applies 33 respondents (84.62%). Overview of education and training in nursing 38 respondents (88.37%) have attended while 35 respondents (89.74%) have attended non-nursing. An overview of the implementation of isolation precaution, administrative control, and COVID-19 training education in the nursing an non-nursing section at RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan has implemented well, it is recommended that the PPI Hospital Team carry out education and training on an ongoing basis, as well as improve supervision.
Gambaran Indeks Massa Tubuh Pada Lansia Diabetesi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kesesi 1 Kabupaten Pekalongan Putri, Kurnia Laila Widya; Aryati, Dyah Putri
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan bertambahnya usia pada lansia tidak jarang diikuti dengan penurunan kemunduran fisik dan disertai penyakit kronis seperti diabetes melitus. Penurunan berat badan pada penderita penyakit diabetes melitus salah satu masalah tentang terkait dengan kurangnya nutrisi. Indeks massa tubuh adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang yang didapatkan dari perbandingan berat dan tinggi badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran indeks massa tubuh pada lansia diabetesi di Wilayah Kerja Puskemas Kesesi 1 Kabupaten Pekalongan. Sampel penelitian ini adalah 153 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, dan intrumen yang digunakan timbangan badan jarum dan alat ukur tinggi badan. Hasil penelitian didapatkan gambaran indeks massa tubuh pada lansia diabetesi dari 153 responden yang memiliki presentase tertinggi yaitu status gizi normal dengan 73 responden (47.7%) dan presentase terendah yaitu status gizi kurang dengan 12 responden (7.8%). Dari hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Kesesi sebagian besar lansia diabetesi memiliki Indeks Massa Tubuh normal, namun lansia dengan diabetes melitus yang memiliki status gizi berlebih juga cukup tinggi. Oleh sebab itu, perlu adanya pemeriksaan status gizi pada lansia dengan diabetes mellitus secara berkala.
Gambaran Tingkat Stres Pada Lansia Yang Tinggal Di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bojongbata Pemalang Lilis, L; Aryati, Dyah Putri
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia merupakan tahap akhir dalam tahap pertumbuhan dan merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari oleh setiap individu. Proses menua ditandai dengan adanya perubahan-perubahan baik anatomis, biologis, fisiologis maupun psikologis. Masalah psikologis yang sering terjadi pada lanjut usia adalah stres yang di akibatkan karena lansia tinggal di Panti Pelayanan Sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres pada lansia yang tinggal di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bojongbata Pemalang. Sampel dalam penelitian ini yaitu lansia yang tinggal di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bojongbata Pemalang sebanyak 46 lansia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan mengunakan metode deskriptif. Alat ukur yang digunakan menggunakan Kuesioner dalam penelitian ini adalah Depresion, Anxiety, Stress Scale (DASS-42).Gambaran usia terendah 60 tahun dan tertinggi 84 tahun dengan rata-rata usia lansia 70,46 tahun. Berdasarkan karakteristik jenis kelamin menunjukkan bahwa responden terbanyak berjenis kelamin perempuan yaitu 24 orang (52.2%). Berdasarkan karakteristik pendidikan menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini didapatkan paling banyak tidak sekolah dan hanya tamatan SD. Terdapat 14 (30.4%) tidak sekolah, 14 (30.4%) SD. Berdasarkan karakteristik status pernikahan menunjukkan bahwa data demografi untuk status pernikahan didapatkan bahwa hampir seluruh 38 (82.6%) berstatus janda/duda. Gambaran tingkat stres terbanyak adalah tingkat stres ringan sebanyak 15 orang