Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH SENGGANI (Melastoma malabathricum L.) METODE DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhidrazyl) SERTA APLIKASINYA PADA KRIM ANTIOKSIDAN Kartikasari, Dian; Hairunisa, Hairunisa; Ropiqa, Meri
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.262 KB)

Abstract

Buah senggani berwarna ungu ketika matang, mengindikasikan tingginya kandungan antioksidannya. Antioksidan digunakan untuk melindungi kulit dari oksidasi sehingga dapat mencegah penuaan dini. Pada sediaan krim, bagian yang berperan dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas adalah emulgator. Tween 80 dan span 80 merupakan emulgator yang sering digunakan bersamaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak buah senggani dengan melihat nilai IC50 dengan metode reaksi DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhidrazyl) serta memformulasikannya menjadi sediaan krim dengan perbandingan konsentrasi tween 80 dan span 80, kemudian dievaluasi sifat fisik krim. Ekstrak diformulasi dalam sediaan krim kemudian dievaluasi sifat fisik meliputi, uji organoleptis, homogenitas, daya sebar, tipe krim, pH, dan viskositas. Nilai IC50 yang didapat yaitu 52,032 ppm. Hasil evaluasi sifat fisik krim yang menghasilkan sediaan yang baik adalah formula 3 dengan konsentrasi 8% tween 80 dan 4% span 80.
Penerapan Terapi Foot Massage Untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Di Ruang Sulaiman 4 RS Roemani Muhammadiyah Semarang : The Application Of Foot Massage Therapy To Reduce Blood Pressure In Hypertensive Patients In Sulaiman Room 4 RS Roemani Muhammadiyah Semarang Kartikasari, Dian; Rohmawati, Rohmawati; Faizah, Noor
Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 6 No 2 (2024): EDISI AGUSTUS
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59030/jkbd.v6i1.109

Abstract

Tensi darah ialah suatu kondisi tekanan darah menjadi tinggi, dengan tekanan kontraksi melebihi 140 mmHg dan tekanan relaksasi  lebih dari 90 mmHg. Foot massage ialah  penbobatan alternatif tanpa obat yang digunakan untuk menstabilkan tekanan darah. Pemijatan ialah suatu pengobatan yang ampuh dalam menstabilkan tensi darah tinggi sebab mampu memberikan efek yang menengkan pada jaringan otot  yang tegang, mengarah pada pelebaran pembuluh darah sehingga tensi dapat turun secara stabil. Studi ini memiliki tujuan untuk memahami mengenai hasil dari pengaplikasian pengobatan  foot massage  tuntuk menstabilkan tensi darah pasien hipertensi berdasarkan hasil evidence based practice di Ruang Sulaiman 4 RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Studi ini menggunakan database Pubmed Google Garuda serta eksplorasi ekstensif Google Scholar untuk artikel yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Eksplorasi dikerjkan menggunakan kombinasi kata kunci: “hipertensi”, “pijat kaki”, “tekanan darah”. Pasien hipertensi berpartisipasi dalam studi ini.Output dari studi ini  memperlihatkan jika pijat kaki (foot massage) memperlihatkan pencapaian yang baik dalam menurunkan tensi darah. Tekanan darah awal 190/90mmHg menjadi 135/75mmHg setelah dilakukan foot massage selama tiga hari secara konstans.Harapannya penelitian ini bisa menjadi sumber rujukan bagi rumah sakit dalam mengoptimalkan keperawatan berupa pengobatan pijat kaki. Studi  lebih lanjut memerlukan pendekatan dan teori yang lebih baik untuk  intervensi terapeutik yang lebih tepat.  
Efektivitas Pemberian Ankle Pump Exercise Dan Elevasi Kaki Pada Pasien CKD Untuk Menurunkan Derajat Edema Di Ruang Nusa Indah RSUD Kraton: The Effectiveness of Providing Ankle Pump Exercise and Leg Elevation in CKD Patients to Reduce the Degree of Edema in the Nusa Indah Room at Kraton Hospital Kartikasari, Dian; Nur Annisa, Mukharoma; Sutanti, Sutanti
Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 6 No 2 (2024): EDISI AGUSTUS
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59030/jkbd.v6i1.110

Abstract

Penyakit Ginjal Kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD), dikenal sebagai penyakit ginjal adalah suatu kondisi yang mempengaruhi ginjal yang telah mengalami kerusakan, gangguan fungsional, atau bahkan masalah struktural. Masalah umum pada pasien CKD stadium V adalah volume cairan yang tinggi dan menyebabkan edema baik di ekstremitas atas maupun ekstremitas bawah. Perawat dapat melakukan upaya untuk menurunkan edema, terutama odema ekstremitas bawah atau odema perifer adalah dengan melakukan terapi Latihan pompa pergelangan kaki (ankle pump exercise) dan elevasi kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian ankle pump exercise dan elevasi kaki untuk mengurangi edema.Penelitian ini menerapkan dari metode evidence based in nursing (EBN) yaitu terapi ankle pump exercise dan elevasi kaki pada 1 pasien CKD dengan edema yang diukur sebelum dan setelah dilakukan terapi.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terapi ankle pump exercise dan elevasi kaki mempunyai hasil yang positif terhadap derajat edema dengan hasil edema derajat 3 dengan kedalaman 6 mm dan Kembali <60 detik dari yang awalnya edema derajat 4 dengan kedalaman 8 mm dan Kembali 3 menit.Penelitian ini menunjukan adanya penurunan derajat edema oleh karena itu diharapkan penerapan ini dapat menjadi referensi pihak rumah sakit untuk menggunakan terapi pada penderita edema.
ALAT PERAGA MODEL UTERUS UNTUK SIMULASI PERDARAHAN, KOMPRESI BIMANUAL INTERNA DAN PEMASANGAN KONDOM KATETER Kartikasari, Dian; Salawane, Linda Yuliana
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 8 No 2 (2024): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jomis.v8i2.3988

Abstract

Bimanual compression (BC) and uterine balloon tamponade (UBT) are skills that midwifery students should achieve in midwifery emergency care, especially in atonic post partum haemorrhage (PPH) treatment as WHO recommendation. BC is performed by applying internal lower uterine pressure on anterior fornix of the uterus. While UBT can be performed by inserting a condom loaded foley’s catheter into the uterus and filled with saline. The aim is to press the blood vessels in the uterine cavity. For bimanual compression practice in the laboratory, students usually use a rubbered uterus model that can be pumped to simulate a soft and hardened uterus, but this model cannot be used to insert UBT because there is no cavity inside. The aim of this research is to create a uterine model that can provide bleeding simulation and perform bimanual compression and UBT. The research method is research and development (R&D). The total sample was 30 respondent, involving lecturers and clinical perceptor of Midwifery Department Poltekkes Kemenkes Sorong. The data was analyzed by changing the qualitative value to quantitative using a Likert scale then calculating the average score and cenverting it back to a qualitative value. Feasibility analysis by calculating the total respondent's score compared to the ideal score. The research results showed that the mean value was 6.45, which means that respondents strongly agreed (range 6.15-7.00) that this model is feasible, with a feasibility percentage of 91.85%. It is expected that this product can improve students' skills in performing bimanual compression and UBT
POTENSI TABIR SURYA SPRAY GEL EKSTRAK ETANOL DAUN KESUM (Polygonum minus Huds.): BAHASA INDONESIA Kartikasari, Dian; Irma Mulyani, Adhe Irma Mulyani; Hairunisa; Ridha, Abduh
Jurnal Komunitas Farmasi Nasional Vol. 3 No. 02 (2023): Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Publisher : Akademi Farmasi Yarsi Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang aktivitas dan nilai SPF tabir surya spray gel ekstrak etanol daun kesum. senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun kesum yaitu fenolik, terpenoid-steroid, flavanoid dan alkaloid. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan nilai SPF spray gel ekstrak etanol Daun Kesum (Polygonum Minus Huds.) sebagai perlindungan tabir surya. Formulasi spray gel dibuat dengan variasi (FI: 0,5%; FII: 1%; FIII: 1,5%), dilakukan pengujian aktivitas tabir surya spray gel dengan cara pengukuran absorbansinya pada spektrofotometri UV-Vis dengan Panjang gelombang 290-320 nm. Hasil pengujian Nilai Potensi Tabir Surya Sediaan Spray Gel Ekstrak Etanol Daun Kesum pada konsentrasi 0,5%, 1%, 1,5% berturut-turut adalah 11,95; 14,24; 15,82. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa spray gel ekstrak etanol daun kesum (Polygonum Minus Huds.) memiliki ativitas sebagai tabir surya.Kata kunci : daun kesum, SPF, spray gel, tabir surya
FORMULASI MOUTHWASH EKSTRAK ETANOL DAUN KESUM (Polygonum minus Huds.): bahasa indonesia Kartikasari, Dian; Athiyah Masykuroh
Jurnal Komunitas Farmasi Nasional Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Publisher : Akademi Farmasi Yarsi Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesum leaves (Polygonum minus Huds.) contain phenolic compounds, flavonoids, alkaloids, steroids, terpenoids, tannins, saponins and essential oils. This study aims to determine the quality of Mouthwash preparations from ethanol extract of kesum leaves (Polygonum minus Huds.) Ethanol extract of kesum leaves (Polygonum minus Huds.) obtained by extraction using maceration method with 70% ethanol solvent for 3x24 hours. Furthermore, the extract was formulated into mouthwash preparations with variations in the concentration of ethanol extract of kesum leaves, namely 0.5%, 1%, 1.5%. Quality evaluation of the moutwash preparation includes organoleptic, pH, specific gravity and viscosity. The results obtained are in the organoleptical test results in the form of a liquid, smelling a distinctive aroma of kesum leaves and menthol, 0.5% formulation R1 and R2 are brownish yellow, R3 is light yellow and in 1% formulation R1, R2, R3 are brownish yellow and in 1.5% formulation R1, R2 and R3 are solid yellow, sweet taste, slightly spicy and slightly bitter in formulas 0.5%, 1% and 1.5% in R1, R2 and R3. Clarity test on formulations 0.5%, 1%, 1.5% produced clear preparations. Viscosity test in the 0.5% formula is (2.33 ± 0.577) cPs, 1% and 1.5% formulas are (2 ± 1 cPs). Specific gravity test in the 0.5% formula is (0.86 ± 0.33), 1% formula is (1.02 ± 0.01), 1.5% (1.05 ± 0.02). The pH test in the 0.5% formula is (6.28 ± 0.20), 1% formula is (5.46 ± 0.27), 1.5% formula is (5.18 ± 0.03). So it can be concluded that the three formulas have.
Pemberdayaan Ibu Hamil melalui Pelatihan Baby Spa sebagai Persiapan Perawatan Sehari-Hari Bayi Usia 6-12 Bulan Abdullah, Vera Iriani; Kartikasari, Dian; Sari, Catur Anita
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.15173

Abstract

ABSTRAK Baby Spa adalah stimulasi perkembangan dan pertumbuhan pada bayi dengan memadukan senam bayi (baby gym) pijat bayi (baby massage) dan kegiatan berenang (swim) dengan tujuan memberikan stimulasi bagi tumbuh kembang bayi. Baby spa dapat merangsang otot-otot, tulang dan sistem organ agar berfungsi secara maksimal. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kepercayaan diri ibu hamil dalam melakukan perawatan dan stimulasi bayi secara mandiri. Metode yang digunakan oleh tim pengadian kepada masyarakat berbentuk pendekatan secara promotif  dengan memberikan edukasi dan pelatihan baby spa kepada ibu hamil dalam kelas ibu hamil. Kegiatan dilaksanan pada tanggal 7 Mei 2024 dan 4 Juni 2024 di Puskesmas Malawei dengan melibatkan 10 orang ibu hamil dengan rentang usia 21-35 Tahun. Berdasarkan hasil evaluasi 90% terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan.  Peserta pelatihan terdiri dari ibu hamil sebanyak 10 orang. Hasil post tes menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan ibu dalam melakukan baby spa. Sebagai tindak lanjut kegiatan ini maka tim pengabdian kepada masyarakat akan melakukan kegiatan lanjutan untuk melakukan pelatihan kepada bidan Puskesmas agar bidan bisa melatih ibu pada saat kelas ibu hamil. Kata Kunci: Pijat Bayi, Stimulasi Dan Relaksasi  ABSTRACT Baby Spa is a stimulation of development and growth in babies by combining baby gymnastics, baby massage and swimming activities with the aim of providing stimulation for the baby's growth and development. Baby spa can stimulate muscles, bones and organ systems to function optimally. Increase the knowledge, skills and confidence of pregnant women in caring and stimulating baby independently. The method used by the community outreach team is in the form of a promotive approach by providing education and baby spa training to pregnant women in prenatal classes. the activity was carried out on  7 May and 14 May 2024 at the Malawei Health Center involving 10 pregnant women with an age range of 21-35 years. Based on the evaluation results, 90% of knowledge and skills increased before and after the training. The training participants consisted of 10 pregnant women. The post-test results showed an increase in mothers' knowledge and skills in carrying out baby spas. As a follow-up to this activity, the community service team will carry out follow-up activities to provide training to community health center midwives so that midwives can train mothers during pregnancy classes. Keywords: Baby Massage, Stimulation and Relaxation
Penerapan Range of Motion (ROM) Pasif terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke Non Hemoragik di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Kartikasari, Dian; Fidiastuti, Fidiastuti
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 7 (2024): Volume 4 Nomor 7 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i7.14549

Abstract

ABSTRACT Stroke is a cerebrovascular disease (brain blood vessels) due to the death of brain tissue (cerebral infarction). The cause of stroke is reduced blood and oxygen flow to the brain due to blockage, constriction or rupture of brain blood vessels which causes symptoms of hemiparase’s weakness of the limbs. Implementation of Range of Motion (ROM) exercise can be carried out in non-hemorrhagic stroke patients with physical mobility problems. ROM exercises can cause stimulation so that increasing chemical and neuromuscular activity which has an effect on increasing muscle strength, and is useful for improving muscle tone, preventing joint stiffness, improving blood circulation and increasing joint mobilization. Implementation of ROM exercises in stroke patients is very important at promoting patient independence. Gradual recovery of the extremities through ROM exercises can help achieve a level of independence and reduce the impact of weakening strength on daily activities.This study aims to determine implementation of Range of Motion (ROM) exercise is useful for increasing muscle strength in non-hemorrhagic stroke patients at RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Descriptive research design in the form of a case study with a nursing process approach by implementing nursing on physical mobility disorders in non-hemorrhagic stroke patients by doing ROM exercises. The case subject is one subject with a medical diagnosis of non-hemorrhagic stroke at RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan. The results of this study showed that the patient's muscle strength increased from 3 to 4 and from 2 to 3 after being given ROM exercise for 3 x 24 hours. There is an effect of impelementation Range of Motion (ROM) on increasing muscle strength in non-hemorrhagic stroke patients, because patients ha increased in muscle strength scale after being given ROM exercises. Keywords: Range of Motion, Muscle Strength, Stroke  ABSTRAK Akibat dari stroke dapat menimbulkan hemiparise dan kelemahan anggota gerak yang menimbulkan masalah gangguan mobilita fisik. Guna memelihara dan meningkatkan kekuatan otot, mobilitas sendi, mencegah kekakuan sendi, memperbaiki tonus otot, dan memperlancar sirkulasi darah maka diperlukan latihan Range of Motion (ROM). Pemulihan  ekstremitas secara bertahap melalui latihan ROM bisa membantu mencapai tingkat kemandirian dan mengurangi dampak melemahnya kekuatan pada aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan Range of Motion (ROM) bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Desain penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan dengan mengimplementasikan keperawatan pada gangguan mobilitas fisik pada pasien stroke non dengan melakukan latihan ROM. Adapun subyek kasus adalah satu kasus dengan diagnosa medis stroke non hemoragik di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan otot pasien setelah diberikan latihan ROM selama 3x 24 jam mengalami peningkatan dari 3 ke 4 dan dari 2 ke 3. Terdapat pengaruh penerapan Range of Motion (ROM) terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik, karena pasien mengalami peningkatan skala kekuatan otot setelah diberikan latihan ROM. Kata Kunci: Range Of Motion, Kekuatan Otot, Stroke
Penerapan Suctioning Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Pasien Gagal Nafas Yang Terpasang Ventilator Di ICU RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Kartikasari, Dian; Mas'ut, Ibnu
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 8 (2024): Volume 4 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i8.14645

Abstract

ABSTRACT Patients with respiratory failure require intensive care and are a significant cause of morbidity and mortality. Respiratory failure is a significant gas exchange capacity failure in the respiratory system, where a person is unable to effectively cough due to excessive secretions causing airway obstruction. This can be managed with suctioning to clear the airway, reduce secretion buildup, and prevent lung infections. According to the World Health Organization (WHO), the prevalence of critical patients in Intensive Care Units (ICU) increases annually, with a mortality rate of 1.1 to 7.4 million people due to critical illnesses. In Asia, 1,285 patients were placed on mechanical ventilation with an Endotracheal Tube (ETT) in 16 hospitals, including Indonesia. A study conducted at RSUD DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar in 2019 showed 241 patients with ETT. Another study at RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri in 2015 had 105 ICU patients, while ICU RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan had 88 ventilated respiratory failure cases in 2022, increasing to 189 cases in 2023, prompting the application of "Application of Suctioning on Oxygen Saturation Changes in Ventilated Respiratory Failure Patients in ICU RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan."Objective: This study aims to describe the Application of Suctioning on Oxygen Saturation Changes in Ventilated Respiratory Failure Patients in ICU RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan. This study accessed databases such as Garuda portal, Mendeley, and conducted a broad search on Google Scholar for Indonesian articles, using keywords: "Suctioning," "respiratory failure," "mechanical ventilator." The research shows that suctioning has a positive effect on airway cleanliness but can lead to a 1-2% decrease in oxygen saturation during implementation. However, this can be avoided by administering hyperoxygenation before suctioning. This case study is expected to serve as a reference for hospitals to improve the quality of care, especially for critically ill patients. Further research with better methodology and theoretical frameworks is needed for more specific actions. Keywords: Suctioning, Respiratory Failure, Mechanical Ventilator.  ABSTRAK Pasien gagal nafas sangat memerlukan perawatan intensif dan merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas. Gagal nafas merupakan kegagalan kapasitas pertukaran gas yang signifikan pada sistem pernafasan atau sindrom akibat kegagalan sistem respirasi melaksanakan salah satu atau kedua fungsi pertukaran gas, yaitu oksigenasi atau eliminasi karbondioksida. Data World Health Organization (WHO), Pasien kritis di Unit Perawatan Intensif (ICU), dimana prevalensi setiap tahunnya meningkat, tertulis 9,8 hingga 24,6% per 100.000 penduduk. Serta sebanyak 1,1 hingga 7,4 juta orang meninggal karena penyakit kritis. Di Asia, terdapat 1.285 pasien yang dipasang ventilasi mekanik dengan Endotracheal Tube (ETT), di 16 ICU rumah sakit, salah satunya di Indonesia (WHO, 2016). Data dari survei yang didapatkan salah satu penelitian yang dilakukan di ruang ICU RSUD DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada tahun 2019. Pasien dengan terpasang ventilasi mekanik dengan Endotracheal Tube (ETT) sebanyak 241 pasien (Hafid, 2019).Studi di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri selama bulan Oktober- Desember 2015 pasien yang mendapatkan perawatan ICU ada 105 pasien, Di ICU RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan sendiri pasien gagal nafas yang menggunaan ventilator tahun 2022 88 kasus dan meningkat menjadi 189 kasus di 2023, Di ICU RSI Pekajangan  sendiri belum menerapkan standar suction berdasarkan evidence base practice terbaik masih sebatas kebiasaan saja dan berdasarkan SPO yang terakhir diperbaharui 4 tahun yang lalu sehingga  Tindakan suctin seperti penelitian diatas masih beresiko terhadap keselamatan pasien oleh karena itu perlu ditunjang dengan penelitian lain untuk melengkapi Tindakan yang sudah ada yaitu Hiperoksigenasi  sebelum dan setelah dilakukan Endotracheal Suctioning sebagai Evidence Based pada pasien kritis efektif meningkatkan saturasi Oksigen sehingga dapat menurunkan angka kejadian hipoksemia (Oktarisa et al., 2019), penulis tertarik untuk mengaplikasikan   “Penerapan Suctioning Terhadap perubahan Saturasi Oksigen Pasien Gagal Nafas Yang Terpasang Ventilator di ICU RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan  Penerapan Suctioning Terhadap perubahan Saturasi Oksigen  Pasien  Gagal Nafas Yang Terpasang Ventilator di ICU RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan. Jenis penelitian ini menggunakan metode study case dengan satu responden yaitu pasien di ICU dengan gagal nafas yang terpasang ventilator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tindakan suctioning memberikan efek yang baik terhadap kebersihan jalan nafas, namun dalam pelaksanaannya dapat memyebabkan penurunan saturasi oksigen sebesar 1-2%. Akan tetapi hal ini dapat dihindari dengan pemberian hiperoksigenasi sebelum suctioning. Dalam studi kasus ini pasien mengalami penurunan oksigen pada saat suction dan diatasi dengan hiperoksigenasi pre suction untuk mencegah hiposia dan  diharapkan menjadi referensi  rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit terutama pasien kritis. Kata Kunci: Suctioning, Gagal Nafas, Ventilator Mekanik
Family-Based Pregnancy Risk Detection With Family-Centered Maternity Care Aisyah, Risqi Dewi; Suparni, Suparni; Kartikasari, Dian
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (Januari 2024)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woh.vi.836

Abstract

The ability of pregnant women to detect early high-risk pregnancies is still below average which is one of the causes of complications that can endanger the well-being of the mother and fetus. Family involvement and other social sources of support in the perinatal period are associated with the detection and reduction of pregnancy risk factors. Approach to families in early dedetermination of pregnancy risk can be done with Family Center Maternity Care (FCMC). FCMC is care designed to meet the informational, social, emotional, comfort, and support needs of normal pregnant women during pregnancy and childbirth. The purpose of this study was to determine the determinants of early detection factors for pregnant women with family-based risk with FCMC. This type of research is quantitative and non-experimental with an analytical observational design through a cross-sectional approach. The population in this study was all pregnant women who experienced risk factors in the Kedungwuni I, Kedungwuni II, Bojong Health Center Area as many as 103 pregnant women. The sampling technique used is the Total Population. The results of this study show that there is a positive and statistically significant relationship of knowledge with the implementation of early detection. Pregnant women who have good knowledge have a likelihood of carrying out early detection of pregnancy risk well by 3,193 times higher than respondents with less knowledge (OR=3,193; CI 95%=1.123-9.078; p=0.029). It is hoped that health workers, especially midwives, can involve their families, especially for early detection of the risk of pregnant women so that pregnant women get optimal health services.
Co-Authors ., Lindasari Abduh Ridha abdullah, vera iriani Afandy, Nur Rahmawati Afifah Hani, Amelia Aida Rusmariana Ajie Pangestu, Ahmad Alkarimah, Fatimah Amalia, Cindy Klaodia Amelia Amelia Anggraini, Mutiara Puspa Aryati, Dyah Putri Athiah Masykuroh Az-zahrani, Luluk Azkiya, M.Azkal Azzahra, Nafisa Aufa Azzahra, Vanesha Dewi, Rika Amalia Emi Nurlaela Erlina, Dina Faizah, Noor Fatmawati, Amelia Fidiastuti, Fidiastuti Hairunisa Hairunisa Hairunisa, Hairunisa Hairunnisa Hairunnisa Hairunnisa Hajjan, Miftakhulidayanti Hamdi, Ananda Haq, M.Farros Ilman Herdaningsih, Sulastri Ikhlas Muhammad Jenie Irma Mulyani, Adhe Irma Mulyani Irnawati Irnawati istiqomah istiqomah Jacky Cahyadi Jumaroh, Jumaroh Kanti, Tiara Dewi Khaerunisa, K Khaeruntika, Salsabilla Kurnianto, Erwan kurniati, dina Kusumarini, Eny Laela Rahmawati, Fitriana Laelatul, L Maria Nala Damajanti Mas'ut, Ibnu Muaffaq, Ahmad Mundafit, Ahmad Ali Nabil, Umar Narasoma, Angger Jati Nur Annisa, Mukharoma Nurhalimah Nurhalimah Prasojo, M. Satrio Purwanto, Teguh Puspasari, Heny Puspita, Weni Putri, Andriyani Meza Putri, Erlinda Eko Suryaning Putri, Mega Widya Rahman, Ika Ristia Rahmawati, Salisa Ramawati, Ferida Ratnawati Ratnawati Rini Kristiyanti, Rini Risqi Dewi Aisyah Rizqiawati, Yuliana Rohmawati Rohmawati Ropiqa, Meri Rosana, Marella Rusmadhani, R Sabrina, Ayu Marta Salawane, Linda Yuliana Sari, Catur Anita Sari, Retno Novia Septiani, Dzikra Nur Setyorianti Pramono, Retno Shofhah, Nur Arista Shofiyana, Miya Shofa Sinayang, Thakat Suparni Suparni sutanti sutanti Syavira Nooryana Syifa, Fadzilatul Ulum, Mambaul Umarella, Novel Utomo, Satrio Visabilila, Jihan Winaryo Winaryo Yuspitasari, Dina Zahra, Sekar Zilviana, Eva