Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PKM PENDAMPINGAN KELOMPOK TANI "PINTOE RIMBA" DESA NAGA UMBANG, ACEH BESAR MELALUI PENGEMBANGAN ALAT DESTILASI Harahap, Sholihati; Yulia, Ruka; Siregar, Kiman; Hakim, Lukmanul; Hidayat, Fadlan
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v4i1.505

Abstract

Pembuatan minyak herbal tradisional di Kelompok Tani ?Pintoe Rimba? Desa Naga Umbang Kecamatan Lhoknga Aceh Besar masih dilakukan secara tradisional. Tidak hanya bahan dasar seperti minyak tanaman sere wangi yang harus di beli dari luar namun pengemasan pun masih dilakukan secara sederhana. Pendampingan Pengoptimalan Pembuatan minyak  dilakukan untuk meningkatkan keterampilan pembuatan minyak herbal tradisional, peningkatan standar mutu minyak herbal tradisional serta keberlanjutan produksi minyak herbal guna meningkatkan standar ekonomi di kelompok tani. Bahan utama dalam kegiatan ini adalah terdiri dari bahan alami yaitu minyak sere wangi, minyak gandapura, jahe, kencur, cengkeh serta bahan alami lainnya. Sedangkan alat yang digunakan meliputi alat destilasi untuk menyuling minyak dan alat untuk melakukan kegiatan pengemasan minyak. Tahapan pelaksanaan kegiatan ini meliputi: 1) Tahapan Sosialisasi Kegiatan, 2)Tahapan penyuluhan mengenai peningkatan ekonomi keluarga dan wirausaha. 3)Tahapan pelatihan mendesain kemasan dan pelabellan , 4) pengembangan alat destilasi minyak, 5) Tahapan pengoptimalan pembuatan minyak herbal melalui pelatihan pembuatan minyak dengan alat yang lebih modern, 6) Tahapan pendampingan dalam pemasaran minyak.  Indikator keberhasilan atau target/luaran yang kami harapkan berhasil dalam kegiatan ini adalah: a)Mitra pengabdian memiliki pengetahuan mengenai peningkatan ekonomi keluarga dan wirausaha, b) Mitra pengabdian mampu mengemas dan memberi label pada produk minyak herbal tradisional yang diproduksi dengan menggunakan sealer yang lebih modern, c)Mitra pengabdian memiliki beberapa alat yang lebih modern yang meningkatkan kegiatan produksi minyak herbal tradisional,  d) Mitra pengabdian memiliki standar mutu minyak yang lebih baik dari sebelumnya, e) Mitra mampu meningkatkan pemasaran minyak sehingga mampu meningkatkan ekonomi keluarga.
Pengaruh Gliserol Terhadap Edible Film Berbasis Pati Biji Kluwih (Artocarpus camansi) dan Karagenan Sardiansyah, Sardiansyah; Hidayat, Fadlan; AR, Chairuni; Mardiana, Rosa
Rona Teknik Pertanian Vol 18, No 2 (2025): Volume No. 18, No. 2, Oktober 2025
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v18i2.45075

Abstract

Abstrak.Biji kluwih merupakan limbah dari hasil olahan pembuatan sayuran, limbah biji kluwih dapat dimafaatkan sebagai sumber pati. Pada penelitian mengkaji pemanfaatan pati yang bersumber dari biji kluwih (Artocarpus camansi) sebagai bahan dasar pembuatan edible film. Adapun kompoisi pembuatan edible film dilakukan dengan pencampuran larutan pati biji kluwih 2 g dan larutan karagenan 3 g, selanjutnya dilakukan penambahan gliserol dengan variable 1 mL, 1,5 mL dan 2 mL. Larutan pati dan karagenan diaduk menggunakan hot plate dan magnetic stirrer pada kecepatan 80 rpm dengan suhu 70 C selama 20 menit. Selanjutnya gliserol ditambahkan sesuai variabel dan diaduk hingga homogen lalu dibiarkan hingga suhu kamar. Suspensi kemudian dituangkan ke dalam cetakan edible film (20 cm 20 cm) dan dikeringkan di dalam oven pada suhu 95 oC selama 2 jam. Selanjutnya edible film tersebut diuji karakteristiknya yang meliputi kuat Tarik, elongasi, ketebalan, pembengkakan, water vapor permeability dan uji termal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tarik berkisar 79,80 - 110,10 Mpa, nilai elongasi berkisar 6,71 9,13 (%), nilai ketebalan 0,1225 0,1625 mm, nilai pembengkakan edible film berkisar 76,115 694,185%. nilai WVP sebesar 4,69 10-06 7,98 10-06 g m/day m2 dan hasil Termal menunjukkan bahwa masa residu pada edible film berkisar 20%.The Effect of Glyycerol on Edible Film Based on Kluwih Seed Starch (Artocarpus camansi) and CarrageenanAbstract.The seeds of Kluwih (often referred to as breadnut or seeded breadfruit in English) are a by-product of vegetable processing which can be utilized as a starch source. This study examined the potential of starch extracted from kluwih seeds (Artocarpus camansi) as a base material for producing environmentally friendly edible films. Glycerol was added at varying concentrations to act as a plasticizer, aiming to produce edible films with both tensile strength and elasticity. The variation in glycerol concentration had a significant impact on the physical and mechanical properties of the resulting edible films. Increasing the glycerol content from 1% to 1.3% tended to reduce tensile strength but increased elongation, indicating enhanced film flexibility. Additionally, the thickness and swelling rate of the edible films also increased with higher glycerol content, while the Water Vapour Permeability (WVP) values also rose, suggesting higher water vapour permeability. The tensile strength ranged from 79.80 to 110.10 MPa, elongation from 6.71% to 9.13%, film thickness from 0.1225 to 0.1625 mm, and swelling values between 270.95% and 302.60%. The WVP ranged from 4.69 10 to 7.98 10 g.m/m.s.Pa. Thermal analysis also indicated relatively low thermal resistance of the films.
Biodegradable Plastic Synthesis Based on Kluwih Seeds (Artocarpus camansi) and Chitosan with the Addition of Glycerol Hidayat, Fadlan; Sunartaty, Rita; Ibrahim; Safiah; Fitriyana, Liya
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 12 (2023): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i12.6352

Abstract

The natural resources of agricultural products have the potential to be raw material for making biodegradable plastic, one of which is starch from kluwih seeds (Artocarpus camansi). This study examines the potential of kluwih seed starch as a basic material for making biodegradable plastic. This research method is experimental, the raw material for making biodegradable plastic is the kluwih seed starch originating from Aceh Besar Regency, Aceh Province. Other additives used are chitosan as reinforcement and glycerol as plasticizers. The analysis is carried out, namely mechanical properties, morphology, thermal, functional groups, water absorption and degradation analysis. The results of the analysis of this study show that the kluwih seed starch functions as a basic material for making biodegradable plastic. As chitosan concentration increases, the resulting tensile strength increases with results obtained around 119.17-166.67 kgf/mm2, while the percentage of elongation is lower the results obtained are 6.82-11.15%. The morphological analysis shows the biodegrable plastic produced has a compact and homogeneous structure. The thermal analysis shows a good thermal stability to ranging from 180 to 370 oC. The results of the biodegradable plastic FTIR show wave numbers 1662.64–1049 cm-1. Water absorption analysis is obtained around 7.658-12.068%, a decrease in water absorption is influenced by the addition of chitosan concentration. Biodegradable paltic planted in the soil containing EM4 degraded for 3 days.