Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PKM PENDAMPINGAN KELOMPOK TANI "PINTOE RIMBA" DESA NAGA UMBANG, ACEH BESAR MELALUI PENGEMBANGAN ALAT DESTILASI Harahap, Sholihati; Yulia, Ruka; Siregar, Kiman; Hakim, Lukmanul; Hidayat, Fadlan
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v4i1.505

Abstract

Pembuatan minyak herbal tradisional di Kelompok Tani ?Pintoe Rimba? Desa Naga Umbang Kecamatan Lhoknga Aceh Besar masih dilakukan secara tradisional. Tidak hanya bahan dasar seperti minyak tanaman sere wangi yang harus di beli dari luar namun pengemasan pun masih dilakukan secara sederhana. Pendampingan Pengoptimalan Pembuatan minyak  dilakukan untuk meningkatkan keterampilan pembuatan minyak herbal tradisional, peningkatan standar mutu minyak herbal tradisional serta keberlanjutan produksi minyak herbal guna meningkatkan standar ekonomi di kelompok tani. Bahan utama dalam kegiatan ini adalah terdiri dari bahan alami yaitu minyak sere wangi, minyak gandapura, jahe, kencur, cengkeh serta bahan alami lainnya. Sedangkan alat yang digunakan meliputi alat destilasi untuk menyuling minyak dan alat untuk melakukan kegiatan pengemasan minyak. Tahapan pelaksanaan kegiatan ini meliputi: 1) Tahapan Sosialisasi Kegiatan, 2)Tahapan penyuluhan mengenai peningkatan ekonomi keluarga dan wirausaha. 3)Tahapan pelatihan mendesain kemasan dan pelabellan , 4) pengembangan alat destilasi minyak, 5) Tahapan pengoptimalan pembuatan minyak herbal melalui pelatihan pembuatan minyak dengan alat yang lebih modern, 6) Tahapan pendampingan dalam pemasaran minyak.  Indikator keberhasilan atau target/luaran yang kami harapkan berhasil dalam kegiatan ini adalah: a)Mitra pengabdian memiliki pengetahuan mengenai peningkatan ekonomi keluarga dan wirausaha, b) Mitra pengabdian mampu mengemas dan memberi label pada produk minyak herbal tradisional yang diproduksi dengan menggunakan sealer yang lebih modern, c)Mitra pengabdian memiliki beberapa alat yang lebih modern yang meningkatkan kegiatan produksi minyak herbal tradisional,  d) Mitra pengabdian memiliki standar mutu minyak yang lebih baik dari sebelumnya, e) Mitra mampu meningkatkan pemasaran minyak sehingga mampu meningkatkan ekonomi keluarga.
The Effects of Pyrolysis Temperature and Time to The Quality of Coconut (Cocos Nucifera) Midrib Liquid Smoke Yulia, Ruka; Pria, Wahyu Ana; Hakim, Lukmanul; Makmur, Teuku
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 3, No 1 (2020): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.9 KB) | DOI: 10.32672/pic-mr.v3i1.2617

Abstract

The aim of this study was to determine the effect of pyrolysis temperature and pyrolysis time on thequality of liquid smoke of coconut midribs waste such as yield, pH, acetic acid, phenol. The method of thisresearch was the descriptive method. The variables of this study were pyrolysis time of 2 hours and 3hours and pyrolysis temperature of 200, 250, 300, 350, 400 oC with two repetitions. The result showedthat the best condition of coconut midrib liquid smoke was on the pyrolysis temperature of 400 oC, for 3hours pyrolysis time resulted in yield, pH, acetic acid and phenol of liquid smoke were 24%, 2.53, 6,45ppm, 3,76 ppm. The increase in pyrolysis time and temperature was also found to increase the yield,phenol, acetic acid, and pH. Keywords: Pyrolysis, liquid smoke, coconut midribs
The Antioxidant Effect of Nanoparticle Gels Grounds Arabica Coffee (Coffea arabica L.) Nurman, Salfauqi; Yulia, Ruka; Irmayanti, Irmayanti; Noor, Erliza; Sunarti, Titi Candra
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 3, No 1 (2020): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.588 KB) | DOI: 10.32672/pic-mr.v3i1.2599

Abstract

Arabica coffee’s grounds are the wastes from the production of coffee beverages and are known to contain several active compounds that can be used as an antioxidant. This research is therefore a follow-up work on the use of these coffee grounds nanoparticles as an active compound in gel production. This study focuses on the antioxidant effects of the gel product, using Box-Behnken Design with 3 factors(x) (carbopol 940, TEA, and coffee grounds nanoparticles) at 3 levels. Based on the results of this study, it is found that the high antioxidant effect with an average inhibition value was 43.485%.Furthermore, data analysis on the other hand showed a significant effect of linear Box-Behnken Design model on percentage inhibition with a p-value greater than 0.0001 and insignificant lack of fit validated by an F-value of 0.60, in addition to a p-value of 0.7621. The optimal solution of about 0.50% carbopol, 940 formulation, 0.40% TAE, and 2,313% nanoparticles produced 45,636% inhibition value with 0.812 desirability. Moreover, this arabica coffee grounds can be claimed as a new invention that has great potential in the health sector as an active compound for pharmaceutical preparations.Keywords: Inhibition, Nanogel, Coffee Grounds, Box-behnken
Pelatihan Pembuatan Asap Cair dengan Memanfaatkan Limbah Batok Kelapa pada Kelompok Usaha Katering Penajoh Aceh Guna Meningkatkan Omset Penjualan Kelompok Mujiburrahman, Mujiburrahman; Riski, Aflia; Kamil, Ade Ikhsan; Muliari, Muliari; Chalid, Ibrahim; Habibi, Muhammad; Yulia, Ruka
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, April 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v4i1.22429

Abstract

Kelompok Katering Penajoh Aceh, merupakak kelompok usaha rumahan yang memiliki produk unggulan muloh teuepeh. Muloh teupeh telah menjadi produk unggulan dan favorit pelanggan penajoh aceh. Namun, seiring berjalannya waktu, kelompok usaha mengalami tantangan dalam hal daya tahan produk. Muloh teupeh tidak tahan lama atau cepat basi, sementara pesanan produk banyak yang diorder dari luar daerah. Namun karena cepat basi, katering kesulitan dalam mengirim produk karena cepat basi. Namun disisi yang lain, usaha banyak mengahasilkan limbah batok kelapa dari produk muloh teupeh yang benyak membutuhkan santan. Atas dasar persoalan tersebut, untuk mengatasi muloh teupeh cepat basi maka batok kelapa dimanfatakan untuk meproduksi asap cair, pengawet alami. Metode yang digunakan dalam memproduksi muloh teupeh kepada kelompok ushaa penajoh aceh dengan mengyuankan pendekatan pendidikan orang dewasa, dimulai dengan sosialisasi dan pelatihan, sembari menyiapakan peralatan pembautan asap cair. Dimana kemudian diikuti dengan praktek pembuatan asap cair dengan di akhiri pada penerapan asap cair pada produk. Hasil dari pelatihan, kelompok telah mampu memproduksi asap cair dengan memanfaatkan limbah batok kelapa dan menghasilakan muloh teupeh yang sudah awet dengan menggunakan asap cair. Sehingga Katering Penajoh Aceh telah mampu melakukan ekpansi pasar ke luar daerah, dimana berimplikasi pada peningkiatan penjualan.
Aplikasi Metode Advance Oxidation Process (AOP) Fenton pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yulia, Ruka; Meilina, Hesti; Adisalamun, Adisalamun; Darmadi, Darmadi
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 11, No 1 (2016): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v11i1.4098

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan proses Fenton dalam menurunkan kadar chemical oxygen demand (COD) dan kadar total suspended solid (TSS) dari limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) dan menentukan kondisi optimum dari parameter yang digunakan dengan Response Surface Methodology menurut Box- Behnken design. Sampel diambil pada keluaran pertama kolam anaerobik ketiga dari instalasi pengolahan limbah cair kelapa sawit yang mengandung nilai COD berkisar antara 8.000 hingga 12.000 ppm. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian pada berbagai pH, konsentrasi FeSO4.7H2O dan konsentrasi hidrogen peroksida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan proses AOP dengan metode Fenton dapat menurunkan konsentrasi COD dan TSS masing-masing adalah 70,7704% dan 88,3897% pada konsentrasi FeSO4.7H2O 3703,52 ppm, konsentrasi H2O2 5586,43 ppm, dan pH 3.
Pengaruh Rasio Subtitusi Kacang Kedelai dengan Biji Melinjo dan Konsentrasi Ragi terhadap Kualitas Tempe Kedelai Yulia, Ruka
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v3i1.3674

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio substitusi kedelai dengan biji melinjo, konsentrasi ragi dan interaksi antara rasio subtitusi kedelai dengan biji melinjo terhadap kualitas tempe kedelai. Penelitian ini menggunakan desain acak lengkap faktorial, dengan dua faktor dan 3 level dengan 2 ulangan. Substitusi rasio kedelai dengan biji melinjo adalah M1 = 170 gr: 30 gr, M2 = 160 gr: 40 gr, M3 = 150 gr: 50 gr. Konsentrasi ragi adalah R1 = 1 gr, R2 = 2 gr, dan R3 = 3 gr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi kedelai dengan biji melinjo memiliki pengaruh signifikan (P 0,05) pada warna dan aroma dan tidak signifikan (P 0,05) terhadap kadar air, kadar lemak, aroma dan rasa tempe. Konsentrasi ragi memiliki efek yang sangat signifikan (P 0,01) pada tekstur, memiliki efek signifikan (P 0,05) pada kadar lemak dan tidak memiliki efek signifikan (P 0,05) pada kadar air, warna, aroma dan rasa. Subtitusi kedelai dan biji melinjo serta konsentrasi ragi berpengaruh signifikan (P 0,05) terhadap kadar lemak dan tidak berpengaruh signifikan (P 0,05) terhadap kadar air, aroma, warna, rasa dan tekstur tempe biji melinjo. Perlakuan terbaik diperoleh pada rasio substitusi 130 g: 70 g dan konsentrasi ragi 3% dengan kadar air 65,34%, kadar lemak 7,38%, warna 4,15 (suka), aroma 4,25 (suka), rasa 4,15 (suka) dan tekstur 4,15 (suka). Kata kunci: biji melinjo, kacang kedelai, ragi, substitusi, tempe