Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Influence of Nutritional Status, Physical Activity and Stress Level on Menstrual Cycle Wari, Sindi Laras; Siagian, Masryna; Wau, Herbert
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26553/jikm.2024.15.2.195-208

Abstract

Menstrual cycle research was conducted on female students of the Public Health Study Program of Prima Indonesia University because it was found that 53% of female students experienced abnormal menstrual cycles. Irregular menstrual cycles can be an indicator of reproductive health issues such as hormonal imbalances or other endocrine disorders. This study was to see the relationship between nutritional status, physical activity and stress levels with the menstrual cycle in female students of the Public Health Study Program of Prima Indonesia University. This type of research uses analytical observational using cross-sectional design. The population in this study was 204, with 135 samples obtained by random sampling technique. Data analysis was carried out using the chi-square statistical test and multivariate logistic regression binomial. Most of the subjects experienced normal nutritional status by 63%, light physical activity by 49.6%, moderate stress level by 83% and abnormal menstrual cycle (oligomenorrhea menstrual cycle > 35 days) by (60%). There was no relationship between nutritional status (p=0.650) and physical activity (p=0.528) with menstrual cycle. There was an association between stress level (p=0.043) with menstrual cycle. Thus, nutritional status and physical activity did not correlate with the menstrual cycle, but stress level correlated with menstrual cycle of students. Based on the research findings, it is recommended to implement stress control programs and increase awareness about the menstrual cycle for female students.
Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Balita di Puskesmas Kota Sigli Meutuah, Sarah; Siregar, Santy Deasy; Wau, Herbert
Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 19 No. 3 (2024)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/sm.v19i3.1180

Abstract

Latar Belakang: Diare adalah kondisi buang air besar tidak normal yang rentan dialami bayi usia 29 hari–11 bulan dan anak <5 tahun sehingga disebut sebagai penyebab kedua kematian balita dengan 443.832 kematian setiap tahun. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui fakto risiko yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Kota Sigli. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan jumlah responden 96 ibu balita yang diambil secara purposive sampling. Pengambilan keputusan menggunakan uji chi-square (?=0,05) dan dilanjutkan dengan uji regresi logistik. Hasil: Terdapat 32 balita menderita diare(33,3%). Mayoritas responden adalah lulusan sma, berumur 25-34 tahun dan tidak bekerja. Faktor lingkungan; 92,7% menggunakan PDAM, 96,9% jamban sehat dan 91,7% lantai rumah berkondisi baik. Faktor perilaku; sayangnya 63.5% belum mencuci tangan dengan baik dan 57,3% belum mengolah makanan dan minuman dengan sempurna. Status gizi; 95,8% balita sudah tergolong berat badan normal serta pengetahuan ibu tentang diare 52.1% belum baik. Analisis bivariat menunjukkan hubungan antara kebiasaan cuci tangan pakai sabun (p=0,020), kebiasaan mengolah makanan dan minuman (p=0,024) dan pengetahuan ibu (p=0,036). Namun tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan (p=0.254), pekerjaan ibu (p=0,928), umur ibu (p=0,435, sumber air bersih (p=0,488), kondisi jamban (p= 1,000), kondisi lantai rumah (p=0,896) dan status gizi (p=0,320). Kesimpulan: Faktor perilaku khususnya kebiasaan mencuci tangan dengan sabun adalah faktor dominan penyebab diare di Puskesmas Kota Sigli.