Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : jurnal abdimas saintika

PKM PERAWATAN LUKA PADA PASIEN DM (DIABETES MELITUS) DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS KOTA PADANG Agustika Antoni; Dian Rahmi; Sari Setiarini
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1219

Abstract

Diperkirakan, jumlah penduduk berusia di atas  65 tahun akan meningkat dari 524 juta pada tahun 2010 menjadi 1,5 milyar pada tahun 2050, sehingga untuk pertama kalinya populasi penduduk lansia akan melebihi penduduk usia di bawah 15 tahun. Salah satu efek dari penuaan adalah meningkatnya angka kejadian penyakit tidak menular (PTM). Penyakit tidak menular sangat erat kaitannya dengan proses degenerasi dan penuaan. Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif, sehingga PTM banyak muncul pada usia lanjut. Pada kelompok umur di atas 55 tahun, penyakit kardiovaskular telah menjadi penyebab kematian terbesar. (Pusat Data dan Informasi, 2014). Penyakit DM merupakan penyakit penyebab kematian nomor enam di Indonesia. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013. Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi penyakit DM di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004). Penyakit DM merupakan masalah yang serius dan berdampak terhadap produktifitas. Sekitar 1126 orang lansia di kelurahan air pacah ada sekitar 26 % bermasalah dengan kesehatanya seperti menderita penyakit tidak menular. Kebanyakan keluarga tidak mampu merawat lansia di rumah dengan menderita penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus dan penyakit lainnya. Keluarga merupakan orang terdekat dari penderita yang bisa dihandalkan dalam perawatan sampai akhir hayat hidupnya. Berdasarkan hasil pengabdian dapat dilihat dari 10 orang masyarakat di Puskesmas Andalas Kota Padang, sebanyak 5 orang (55%) masih dikategorikan kurang pengetahuannya tentang perawatan luka pada pasien DM (diabetes melitus). Setelah dilakukan penyuluhan sebanyak 3 orang (30 %) yang masih kurang pengetahuannya. Maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan masyarakat di Puskesmas Andalas Padang sebesar (50%) setelah dilakukan penyuluhan. Sekitar 7 orang (85%) masyarakat memiliki pengetahuan baik tentang perawatan luka pada pasien DM (diabetes melitus)dengan nilai 60-100.
PENTINGNYA EDUKASI DALAM UPAYA MENINGKATKAN STATUS KESEHATAN DAN GIZI ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIJUNJUNG SUMATERA BARAT Agustika Antoni; Sri Oktarina; Anisa Febristi
Jurnal Abdimas Saintika Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v5i1.1855

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan berupa Pentingnya Edukasi DalamUpaya Meningkatkan Status Kesehatan dan Gizi Anak Balita di Pematang Panjang WilayahKerja Puskesmas Sijunjung. Mitra dalam kegiatan ini adalah Puskesmas Sijunjung dengansasaran adalah ibu-ibu hamil dan ibu balita yang datang ke Posyandu Permasalahan gizi dankesehatan terutama pada balita dapat dicegah melalui kegiatan edukasi yang diberikan melaluikegiatan Posyandu. Tujuankegiatan pengabdian adalah untuk menambah pengetahuanorangtua balita dan Ibu hamil mengenai perubahan perilaku gizi yang baik sehingga dapatmeningkatkan status kesehatan ibu hamil dan gizi anak balita. Hasil yang di dapat adalahbahwa pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di desa Pematang Panjang sudah dikategorikan baik yaitu 100 % sebelum dan sesudah penyuluhan tentang gizi Ibu Hamil,sedangkan pengetahuan ibu balita tentang gizi anak balita di desa Pematang Panjang mayoritassudah di kategorikan baik yaitu 87,5 % sebelum penyuluhan tentang dan sesudah penyuluhanmeningkat menjadi 100 %. Program lanjutan dari PKM ini sebaiknya adalah membuat suatupengabdian masyarakat dalam membentuk swadaya masyarakat sebagai pendamping ibu hamildan ibu balita dalam menghidangkan makanan untuk ibu hamil bagi ibu hamil dan anak balitabagi ibu balita karena semua pihak yang terlibat selama ini seperti petugas kesehatan danswadaya masyarakat (Kader) sudah melakukan peningkatan pengetahuan cara menyajikanmakanan pada ibu hamil dan balita dalam upaya pencegahan Stunting di sijunjung.Kata kunci : Stunting, Status Kesehatan, Status Gizi, Posyandu
PELATIHAN DETEKSI ALZEIMER DAN PENCEGAHAN ALZEIMER BERLANJUT PADA LANSIA DI PSTW SABAI NAN ALUI SICINCIN KABUPATEN PADANG PARIAMAN Ali, Intan; Kesya Putri, Auliafi; Hanif, Muhamad; Antoni, Agustika
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 2 (2022): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i2.1598

Abstract

Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Sabai Nan Alui Sicincin merawat 110 lansia yang di rawat oleh 21 orang pegawai dengan latarbelakang Pendidikan SLTA dan sarjana non kesehatan sebanyak 18 orang, perawat 1, dan Megister Pendidikan non keshatan 2 orang. Hasil survey awal ada sekitar 20 % lansia mengalami alzeimer ringan sampai berat. Permasalahan yang di hadapi mitra saat ini adalah dari 20 % (21 lansia) yang mengalami Alzeimer memerlukan perawatan penuh dalam kebutuhan hidupnya, sebab akan berisiko trauma / jatuh, hilang dan bermasalah dengan kebersihan dirinya. Metedologi pelaksanaan pelatihan pada petugas dengan melakukan pre-test sebelum di lakukan pelatihan dan post-test setelah dilakukan pelatihan pada program deteksi Alzeimer dan senam otak yang sudah direncanakan sebagai solusi yang di hadapi panti. Hasil yang di dapat pada program yang di rencana pada panti sudah mencapai 98 % pada kemampuan petugas melakukan deteksi Alzeimer dan 93 % pada kemampuan petugas dalam melakukan pelatihan senam otak pada lansia. Upaya mencapai 100% pada program yang sudah di transper pada petugas panti, menganjurkan petugas panti yang ikut pelatihan deteksi Alzeimer dan Senam Otak selalu Latihan kepada lansia dengan berpedoman pada buku panduan deteksi Alzeimer dan senam otak yang sudah di berikan kesemua petugas panti. Kata kunci : Deteksi Alzeimer, MMSE, DCT, Senam Otak
SOSIALISASI SOP SPRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA MASYARAKAT USIA MIDDLE AGE (45-59 TAHUN) WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS KOTA PADANG Rikayoni, Rikayoni; Rahmi, Dian; Antoni, Agustika
Jurnal Abdimas Saintika Vol 5, No 2 (2023): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v5i2.2138

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang masih menjadi masalahkesehatan di dunia karna memberikan komplikas-komplikasi yang fatal. The Seventh Report ofthe Join National Commite on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Bloodpressure (JNC VII) menyatakan bahwa seseorang dikatakan hipertensi jika tekanan darahsistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih (NationalInstitute of ealth, 2014). Salah satu bentuk terapi komplementer adalah terapi SpiritualEmotional Freedom Technique (SEFT) yang merupakan teknik relaksasi, merupakan salah satubentuk mind-body therapy dari terapi komplementer dan alternatif dalam keperawatan. Solusiyang dilakukan adalah sosialisasi SOP terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)sebagai tindakan mandiri untuk menurunkan tekanan darah pada usia middle age yangmenderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas Andalas Kota Padang. Pengabdianmasyarakat ini dilakukan di aula Jati Rumah Gadang Wilayah kerja puskesmas Andalas Padangtanggal 8 Juli 2023. Diharapkan ibu usia middle age dan kader mampu untuk mempertahankantekanan darah dengan rutin melakukan SOP terapi SELF di wilayah kerja puskesamas AndalasKota Padang dengan gencar melaksanakan sosialisasi SOP tersebut. Selain itu juga perluadanya penyuluhan lanjutan terkait Hipertensi. Hal tersebut perlu dilakukan untuk melihat danmengukur sejauh mana kesadaran dan implementasi dari pencegahan komplikasi hipertensipada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas ini.Kata Kunci : Hipertensi, terapi Spiritual Emosional Freedom Technique