Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Melalui Pembelajaran Kontekstual Yasin, Muhammad Nur; Syuhud, Syuhud; Muttaqin, Ahmad Ihwanul
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2024): Januari-April 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i1.1353

Abstract

Strategi belajar adalah pola-pola umum yang diterapkan oleh pendidik kepada peserta didik sebagai perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Untuk memaksimalkan strategi belajar dan menciptakan lingkungan yang kondusif, guru harus mengadopsi model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Ketika model pembelajaran diterapkan dengan cara yang membuat siswa bosan, proses transfer ilmu kepada siswa tidak akan berjalan maksimal. Tujuan dari riset ini untuk mengupas dan mengulas lebih jauh mengenai strategi belajar yang cocok dan efektif digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti berperan sebagai instrumen kunci. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kontekstual merupakan strategi yang cocok digunakan dalam mata pelajaran Fiqih. Karena mata pelajaran Fiqih bertujuan untuk mengetahui tata cara pelaksanaan taharah, salat, puasa, zakat, hingga pelaksanaan ibadah haji, serta ketentuan tentang makanan dan minuman, khitan, kurban, dan cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam, maka dengan strategi kontekstual, guru bisa mengarahkan siswa untuk praktek langsung, misalnya di lingkungan sekolah seperti cara menghilangkan najis, praktik cara jual beli yang benar. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran kontekstual dalam mata pelajaran Fiqih dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa. Siswa dapat mempraktikkan langsung materi yang diajarkan, seperti cara menghilangkan najis atau transaksi jual beli, sehingga pembelajaran menjadi lebih relevan dan menarik. Hal ini juga mendorong guru untuk lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran yang interaktif dan tidak membosankan, mendukung tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Melalui Pembelajaran Kontekstual Yasin, Muhammad Nur; Syuhud, Syuhud; Muttaqin, Ahmad Ihwanul
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2024): Januari-April 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i1.1353

Abstract

Strategi belajar adalah pola-pola umum yang diterapkan oleh pendidik kepada peserta didik sebagai perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Untuk memaksimalkan strategi belajar dan menciptakan lingkungan yang kondusif, guru harus mengadopsi model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Ketika model pembelajaran diterapkan dengan cara yang membuat siswa bosan, proses transfer ilmu kepada siswa tidak akan berjalan maksimal. Tujuan dari riset ini untuk mengupas dan mengulas lebih jauh mengenai strategi belajar yang cocok dan efektif digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti berperan sebagai instrumen kunci. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kontekstual merupakan strategi yang cocok digunakan dalam mata pelajaran Fiqih. Karena mata pelajaran Fiqih bertujuan untuk mengetahui tata cara pelaksanaan taharah, salat, puasa, zakat, hingga pelaksanaan ibadah haji, serta ketentuan tentang makanan dan minuman, khitan, kurban, dan cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam, maka dengan strategi kontekstual, guru bisa mengarahkan siswa untuk praktek langsung, misalnya di lingkungan sekolah seperti cara menghilangkan najis, praktik cara jual beli yang benar. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran kontekstual dalam mata pelajaran Fiqih dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa. Siswa dapat mempraktikkan langsung materi yang diajarkan, seperti cara menghilangkan najis atau transaksi jual beli, sehingga pembelajaran menjadi lebih relevan dan menarik. Hal ini juga mendorong guru untuk lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran yang interaktif dan tidak membosankan, mendukung tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Pengambilan Keputusan di Perguruan Tinggi Pesantren di Universitas Ibrahimy Sukorejo Situbondo dan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Syuhud, Syuhud
MANAGIERE: Journal of Islamic Educational Management Vol 1 No 1 (2022): MANAGIERE: Journal of Islamic Education Management
Publisher : Published by the Postgraduate Program in Islamic Education Management, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/managiere.v1i1.1425

Abstract

The purpose of the study was to describe the decision-making process, participation in decision-making, and decision-making methods at Ibrahimy Sukorejo University Situbondo and Nurul Jadid University Paiton Probolinggo. The research methodology is a qualitative study, the type is descriptive with a multi-site design at the Sukorejo Islamic boarding school in Situbondo and the Nurul Jadid Islamic boarding school in Paiton Probolinggo. Data collection technique; Observations, interviews, and documentary studies. The data were organized, interpreted, tested for validity by triangulation procedures, then analyzed using the interactive model of Milles and Huberman. The findings of this study are: (1) the decision-making process is carried out by identifying the problem, developing it by conducting internal and external analysis, solving it with a new strategy, implementing and evaluating the results of the decision; (2) forms of participation are ideas, thoughts, suggestions, criticisms, and energy in carrying out organizational tasks according to the structure. And the factors that influence participation are the factors of intention, sincerity, dedication, age, knowledge, and a sense of responsibility in carrying out organizational tasks to achieve goals; (3) the decision-making methods are autocratic decisions, consultative decisions, joint decisions, and religious intuitive decisions.
THE TRIPOLAR TYPOLOGY OF RELIGION: FOSTERING MODERATION, HARMONY AND RESILIENCE IN THE GLOBALIZATION ERA Lestari, Rizki Dwi; Syuhud, Syuhud
PROCEEDING OF INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATION, SOCIETY AND HUMANITY Vol 2, No 2 (2024): Third International Conference on Education, Society and Humanity
Publisher : PROCEEDING OF INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATION, SOCIETY AND HUMANITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Amidst the diversity of ethnicities, cultures, and religions, conflicts often arise due to extremists who claim to possess absolute truth. Alan Race’s Tripolar Typology of Religion categorizes religious perspectives into three types: exclusivism, inclusivism, and pluralism. Rigid exclusivism frequently triggers conflicts, whereas the more open approaches of inclusivism and pluralism promote tolerance and interreligious dialogue. This research aims to describe these three typologies and introduce religious moderation as a response to existing divisions. The study employs a qualitative approach, utilizing a literature review as its primary research method. Data collection techniques involve descriptive-analytic methods, including reading, understanding, reviewing, and analyzing relevant literature. The findings reveal that the typology of religion, religion itself, and globalization are deeply interconnected in shaping the contemporary religious landscape. Understanding these three concepts is essential for comprehending the dynamics of religion in the context of diversity and the challenges posed by globalization. Religion in the age of globalization faces complex issues such as extremism, radicalism, and modernization. Religious moderation emerges as a balanced response to these challenges, offering a middle ground that harmonizes the interpretation of religious texts with universal human values. A comprehensive understanding of the typology of religion, the interplay between religion and globalization, and the principles of religious moderation is crucial for fostering a more peaceful and tolerant world. By respecting differences and upholding shared human values, we can work towards creating a better future for all