Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

REJUVENASI PARADIGMA DAKWAH DI ERA 4.0 Darwis, Mohammad
Dakwah Vol 5 No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.872 KB)

Abstract

This article discusses rejuvenation of Islamic da'wah paradigm in the fourth industrial revolution era, by critically examining the process of social change in society. The era developes technology, while bringing positive and negative effects to society. The public will inevitably face the impact of Industry 4.0, in the form of political, cultural, economic, and ideological aggression. This will further marginalize and disqualify the traditional structures of established communities. Likewise the development of technology as intended also becomes a challenge to the da'wah movement, both concrete and ideological. The emergence of science and technology in this era could have a destructive effect on the da?wah movement and the process of broadcasting Islamic missions to the public. Likewise the emergence of various understandings and ideologies can shift the existence of da'wah, which in turn will push the scope and pace of the da'wah movement. Therefore, in this area, the da?wah movement is required to be able to provide new paradigms that are able to transfer messages of Islamic teachings to the public, so that the existence of Islamic da'wah can always be maintained. Based on the description above, this article describes the challenges and opportunities of da'wah in era 4.0, how to find a new paradigms, the significance of Islamic da'wah in response to technological developments, and the reconstruction of da'wah in era 4.0. Then, at the end of this articles, there is a recommendation about how to do effective da?wah in the fourth industrial revolution era. Key Words: Paradigm of Da'wah, Da'wah, The Fourth Industrial Revolution Era, Rejuvenation
TEOLOGI DAKWAH DALAM KAJIAN PARADIGMATIK Darwis, Mohammad
Dakwah Vol 2 No 1 (2016): FEBRUARI
Publisher : Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.603 KB)

Abstract

Tulisan ini mencoba mengulas muatan dimensi teologis dalam dakwah dan sudut pandang paradigmatik. Tulisan ini dilatarbelakangi munculnya kegelisahan akademik terkait pelaksanaan dakwah yang dihadapkan pada problematika yang semakin kompleks. Tampilan dakwah yang ada dewasa ini terlihat kering dari nilai-nilai profetik yang semestinya, sehingga dakwah seringkali muncul secara kontraproduktif dengan hasil yang diidealkannya. Selanjutnya dalam rangka memberi pemahaman yang radikal dan komprehensip pembahasan diawali dengan mengeksplorasi sejauh mungkin teori tentang teologi dan dakwah dari berbagai dimensi dan variannya. Pembahasan secara konseptual mengenahi teologi dan dakwah diulas dengan pendekatan filosofis terutama dalam ranah epistemologi. Hal tersebut karena mengasumsikan pendekatan epistemologis merupakan pendekatan efektif dalam menemukan rumusan hakikat dakwah dalam dimensi teologisnya yang esensi.
REVITALISASI PERAN PESANTREN DI ERA 4.0 Darwis, Mohammad
Dakwatuna: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol 6 No 01 (2020): FEBRUARI
Publisher : Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/dakwatuna.v6i01.509

Abstract

This paper discusses the revitalization of the role of pesantren in the 4.0 era by critically examining the process of change and development of pesantren due to the industrial revolution 4.0. This study begins with the development of an era that is entering the 4.0 revolution era, where all life is done digitally, starting from the digital economy, artificial intelligence, big data, and robotic. This will further change the established pesantren curriculum system, and in this era the world of education will experience its own challenges to adjust it including the education found in pesantren. Therefore pesantren must be able to make a change by revitalizing the role of pesantren so that later the existence of pesantren in the community can continue to be maintained, and pesantren graduates will be able to compete when in the community.
Pendampingan Pemulihan Tanah Melalui Pengaplikasian Biosaka Bersama Gapok Tancam di Dusun Sukosari Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang Sidiq, Muhammad Abdul Halim; Darwis, Mohammad
Khidmatuna Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): November
Publisher : Lembaga Penerbitan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/khidmatuna.v4i1.2927

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada pada masyarakat secara maksimal, sehingga membentuk masyarakat yang mandiri dalam menghadapi problematika yang ada disekitarnya baik itu linggkungan tetangga, desa, kota bahkan negara. Penelitian ini menggunakan Metodologi Participatory Action Reaseach (PAR). Hasil dari penelitian ini yang pertama adalah menghadapi keluhan petani terkait langkanya pupuk non kimia dan harga pupuk yang mahal, dilihat dari akar masalah tersebut yaitu masyarakat petani tidak memilki skill dalam membuat pupuk kimia sehingga solusi atas permasalahan tersebut ialah mengadakan pendampingan pemulihan tanah melalui pengaplikasian biosaka yang diselesaikan masyarakat bersama kelompok tani dan fasilitator. Biosaka adalah suatu metode pertanian ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai nutrisi alam bagi tanaman dan dikembangkan sebagai debat uji bahan alami Kegunaan dari pengaplikasian biosaka ialah dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia, ditengah kelangkaan pupuk kimia. Kesimpulan dari penelitian ini ialah aktifnya kelompok tani yang menjadi refleksi dari pemecahan masalah terkait harga pupuk yang mahal diharap masyarakat bisa mandiri dalam menghadapi problematika terkait pertanian dan terbentuknya kebersamaan sifat gotong royong yang terbangun dalam diri masyarakat dalamm menghadapi problematika kebutuhan bersama.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Mewujudkan Lingkungan Bersih di Desa Labruk Kidul Ghofur, Abdul; Darwis, Mohammad; Syuhud; Zahroh, Aminatuz; Mufid, Satuyar
Khidmatuna Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Lembaga Penerbitan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/khidmatuna.v4i2.3246

Abstract

Program pemberdayaan masyarakat diwilayah pedesaaan idealnya dilaksanakan tidak dengan sekali waktu. Hal ini menjadi sangat penting untuk menjaga aspek keberlanjutan dan mencapai tujuan secara maksimal. Masyarakat didesa labruk kidul menjadi sasaran program pemberdayaan mengingat dengan banyaknya penumpukan sampah yang menjadi permasalahan lingkungan warga setempat. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat desa dalam pengelolaan sampah untuk mewujudkan lingkungan desa labruk kidul yang bersih. Tahapan dalam program pemberdayaan ini melalui tiga metode yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Metode persiapan dilakukan dengan metode focus discussion bersama warga dan observasi lapangan. Metode pelaksanaan dilakukan dengan metode penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Sedangkan metode evaluasi dilaksanakan dengan metode diskusi dengan mitra. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pemahaman dan kompetensi warga mengalami peningkatan kearah yang lebih baik. Hasil kegiatan ini dilakukan dengan pendampingan masyarakat.
Pendampingan Pengelolaan Suasana Kelas melalui Lomba Menghias untuk Menciptakan Suasana Belajar Kondusif Arifin, Syamsul; Sidiq, Muhammad Abdul Halim; Darwis, Mohammad; Zaini, Mohammad; Abida, Nur Laili; Maziyah, Fifi Khofi
Khidmatuna Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): November
Publisher : Lembaga Penerbitan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/khidmatuna.v5i1.3258

Abstract

RA Muslimat NU Nurul Hikmah Sumbersuko merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berada di Dusun Krajan, Desa Sumbersuko. Sudah dua tahun dekorasi dan hiasan ruangan di RA Muslimat NU Nurul Hikmah Sumbersuko belum diganti atau diperbaiki, sehingga banyak yang rusak, rapuh, dan kusam. Suasana ruang kelas demikian tidak cocok dengan anak usia dini yang sangat peka terhadap warna mencolok. Bagi anak kecil, selain sebagai hiasan yang menarik, hiasan dinding juga difungsikan sebagai media belajar untuk lebih mengenal lingkungan sekitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PAR (Participatory Active Research) yang terdiri dari 4 tahapan, yakni to Know, to Understand, to Plan, dan to Action and Reflection. Untuk menyelesaikan masalah, tools yang digunakan adalah pohon masalah dan pohon harapan, serta dilakukan FGD (Focus Group Discussion) untuk memahami permasalahan bersama. Permasalahan utama di RA Muslimat NU Nurul Hikmah Sumbersuko adalah kurangnya waktu, tenaga, dan dana untuk membuat suasana kelas menjadi lebih menarik. Solusi yang digunakan berdasarkan kesepakatan dewan guru dan wali murid adalah dengan mengadakan program menghias kelas yang dibingkai dalam bentuk perlombaan. Dengan kegiatan ini, kesadaran wali murid akan pentingnya mendukung program sekolah semakin meningkat, paguyuban menjadi lebih solid, dan anak-anak menjadi lebih semangat untuk melaksanakan kegiatan belajar di dalam kelas, serta dewan guru juga lebih mudah untuk meyelesaikan permasalahan yang belum terselesaikan karena kurangnya tenaga di sekolah.
Urgensi Mata Rantai Keilmuan dalam Pendidikan Islam di Era AI Nur Syafaat, Imron; Darwis, Mohammad; afnan fajaruddin, ahmad
Discovery Vol 10 No 1 (2025): March 2025
Publisher : LPPM Universitas Hasyim Asy'ari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/discovery.v10i1.8700

Abstract

This study explores the urgency of the chain of knowledge transmission (sanad) in Islamic education in the era of artificial intelligence (AI). Sanad, as an authoritative mechanism for transmitting knowledge, remains relevant and essential in preserving the authenticity and integrity of Islamic teachings. The integration of AI in Islamic education offers opportunities to enhance accessibility and personalized learning but also presents challenges related to potential misinformation and the degradation of human interaction. This research employs a qualitative approach with a focus on a comprehensive literature review to analyze and synthesize relevant sources. The findings indicate that AI can be utilized to strengthen rather than replace the role of teachers and the sanad system. Therefore, this study recommends the development of a comprehensive framework to guide the integration of AI in Islamic education, emphasizing ethics, transparency, and accountability. This framework should also include guidelines for curriculum development, teacher training, and students’ digital literacy. By doing so, Islamic education can bridge the gap between tradition and technology, preparing young Muslim generations to face global challenges without compromising the core values of the sanad system.
Exploring Literary Psychology: Unveiling the Archetypes of Secondary Characters in Tere Liye's Novel 'Hujan' Susanto, Arju; Darwis, Mohammad; Nadia, Lana; Rachmawati, Kurnia; Nabilah, Nisrina Rona
ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Vol. 7 No. 1 (2024): MARCH
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34050/elsjish.v7i1.34238

Abstract

In literature, characters often reflect real-life individuals, sometimes resembling people known to the author. Likewise, literary settings may mirror real-world environments, creating a sense of familiarity and authenticity within the narrative. The inclusion of authentic elements, particularly genuine human characters, in literary compositions renders them subjects for psychological examination. Such works serve as psychological reflections of the author while also exerting psychological influence on the reader. For instance, the novel "Hujan" recounts the life journey of a young girl named Lail. In accordance with the title of the novel, every important moment that occurs in Lail always has an atmosphere or connection to rain. Lail as the main character in this novel has a fairly ordinary character with a personality type like that of young girls in general. This research aims to describe the structure of the novel "Hujan" by Tere Liye and describe the archetype of the character Lail based on Jung's analytical psychology theory using qualitative descriptive research methods. The data collection techniques used in this research are reading, listening and note-taking techniques. This research produces the structure of the novel "Hujan" by Tere Liye in the form of intrinsic elements of the novel in the form of; 1) theme; 2) plot; 3) characterization; 4) background; and 5) point of view. Apart from that, this research also produces elements of the archetype of the character Lail in the novel "Hujan" by Tere Liye in the form of persona, shadow, animus, and self.
Urgensi Mata Rantai Keilmuan dalam Pendidikan Islam di Era AI Nur Syafaat, Imron; Darwis, Mohammad; afnan fajaruddin, ahmad
Discovery Vol 10 No 1 (2025): March 2025
Publisher : LPPM Universitas Hasyim Asy'ari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/discovery.v10i1.8700

Abstract

This study explores the urgency of the chain of knowledge transmission (sanad) in Islamic education in the era of artificial intelligence (AI). Sanad, as an authoritative mechanism for transmitting knowledge, remains relevant and essential in preserving the authenticity and integrity of Islamic teachings. The integration of AI in Islamic education offers opportunities to enhance accessibility and personalized learning but also presents challenges related to potential misinformation and the degradation of human interaction. This research employs a qualitative approach with a focus on a comprehensive literature review to analyze and synthesize relevant sources. The findings indicate that AI can be utilized to strengthen rather than replace the role of teachers and the sanad system. Therefore, this study recommends the development of a comprehensive framework to guide the integration of AI in Islamic education, emphasizing ethics, transparency, and accountability. This framework should also include guidelines for curriculum development, teacher training, and students’ digital literacy. By doing so, Islamic education can bridge the gap between tradition and technology, preparing young Muslim generations to face global challenges without compromising the core values of the sanad system.
Penguatan Pembelajaran Anak Migran Melalui Pengembangan Modul Ajar BSE di PKBM PNF Kuala Lumpur Afidah, Layyinatul Afidah; Wijayanti, Berly; Maisyaroh, Irma; Azzudy, Saifuddin; Mahsun, Moch; Idris, Haidar; A'yun, Qurroti; Zahro, Aminatuz; Darwis, Mohammad
Kontibusi: Jurnal Kontribusi Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): July, Science Contribution to Society Journal
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/h6cyqq05

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk memperkuat pembelajaran anak-anak migran Indonesia yang bersekolah di PKBM PNF KBRI Kuala Lumpur. Selama ini, modul ajar berbasis Buku Sekolah Elektronik (BSE) hanya digunakan guru sebagai pegangan mengajar sehingga siswa kurang terlibat dalam belajar mandiri. Melalui kegiatan ini, pengabdi memperkenalkan pemanfaatan modul ajar BSE yang dapat diakses langsung oleh peserta didik. Metode pelaksanaan dilakukan dengan pendampingan belajar, observasi dalam kegiatan pembelajaran, pengembangan materi ajar, serta wawancara dengan guru dan siswa untuk menggali kebutuhan belajar. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa merasa lebih terbantu karena dapat belajar secara mandiri, sedangkan guru merasakan proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Dampak yang terlihat adalah meningkatnya keterlibatan peserta didik di luar kelas serta terjalinnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan komunitas migran dalam memperluas akses sumber belajar.