Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Strategi Manajerial dalam Meningkatkan Efektivitas Pelayanan Perizinan dengan Sistem Online Single Submission pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bima Syamsuddin, Syamsuddin; Nur, Muhammad; Mas'ud, Mas'ud; Haeril, Haeril
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntaximperatif.v5i4.478

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi manajerial dalam meningkatkan efektivitas pelayanan perizinan melalui penerapan sistem Online Single Submission (OSS) di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bima. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi dari berbagai sumber, termasuk kepala DPMPTSP, staf, pelaku usaha, dan masyarakat. Penelitian ini berlangsung dari 20 Mei hingga 20 Juni 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi OSS berhasil mempercepat proses perizinan dari sebelumnya satu bulan menjadi maksimal satu minggu, serta meningkatkan akurasi layanan melalui validasi data dan otomatisasi. Transparansi juga meningkat dengan adanya portal yang memungkinkan pemantauan status permohonan secara real-time, sedangkan keterjangkauan layanan membaik karena akses online yang mempermudah pemohon dari lokasi terpencil. Kesimpulannya, strategi manajerial yang meliputi peningkatan infrastruktur jaringan, pelatihan petugas, dan penguatan transparansi telah berhasil mengoptimalkan efektivitas sistem OSS, yang mendukung reformasi birokrasi dan meningkatkan kepuasan masyarakat serta efisiensi administrasi, sekaligus memperkuat pengembangan ekonomi lokal dan daya tarik investasi di Kota Bima.
Qiraat Syaddzah dalam Tafsir Bahru Al-Muhit Mas'ud, Mas'ud; Ni’mah, Khairin; Sulfa, Nafilah
Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol 8 No 2 (2024): Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Isy Karima Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58438/alkarima.v8i2.250

Abstract

Memahami Al-Qur’an tidak cukup dengan mata telanjang karena masih bersifat mujmal, untuk memahaminya memerlukan alat bantu berupa tafsir yang notabene menjelaskan Al-Qur’an dari berbagai aspeknya. Adanya tafsir tidak lepas dari adanya qiraat. Dari bermacam qiraat yang masih terjadi perdebatan di antara ulama adalah qiraat syadzah yang terimplikasi dalam tafsir. Bisa saja qiraat syadzah itu dibutuhkan dalam menafsirkan Al-Qur’an mengingat periwayatannya bersumber dari sahabat dan mendengar langsung dari Nabi. Salah satu tafsir yang memuat qiraat syadzah adalah tafsir al-Bahru al-Muhit karya Abu al-Hayyan. Penelitian ini menggunakan pustaka (library research) sebagai metode dalam penelitian ini, yaitu metode yang bersumber dari data yang diteliti. Penelitian ini memiliki dua permasalahan (1) Bagaimana polarisasi Qiraat Syadzah (2) Bagaimana Qiraat Syadzah dalam Kitab al-Bahru al-Muhit karya Abu Hayyan. Terdapat tiga pola dalam qiraat syadzah: pertama, qiraat yang diriwayatkan dari rawi tidak tsiqah tetapi mempunyai kesesuaian dengan kaidah-kaidah bahasa Arab dan rasm Utsmani; kedua, qiraat yang diriwayatkan dari rawi tsiqah tetapi menyalahi kaidah-kaidah bahasa Arab; ketiga, qiraat yang sanadnya sahih dan mempunyai kesesuaian dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, namun menyalahi rasm Utsmani. Munculnya qiraat syadzah dalam tafsir disebabkan dua hal, pertama, adanya perbedaan persepsi terhadap hadis tentang makna zahir dan batin yang dimiliki Al-Qur’an; kedua, karena pengaruh tersebarnya hadis qiraat syadzah. Al-Zamakhsyari merupakan ulama yang banyak menyebutkan qiraat syadzah dalam tafsirnya al-Kasyaf, kemudian Abu Hayyan menerapkan qiraat syadzah dalam kitabnya al-Bahru al-Muhit dan al-Syaukani dalam tafsir Fathu al-Qadir.
From Values to Practice: The Role of Religious Culture in Shaping Spiritual Intelligence Among Students at Elementary School Jember Adyan Muhammad, Zahrul; Mas'ud, Mas'ud; Sarwan, Sarwan
Attadib: Journal of Elementary Education Vol 8, No 3 (2024): Attadib: Journal Of Elementary Education
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32507/attadib.v8i3.3140

Abstract

       AbstractThis study aims to analyze the implementation of religious culture in fostering students' spiritual intelligence at SD Baitul Amien 1 and SD Baitul Amien 2 Jember. The research focuses on strategies for instilling religious cultural values, the development of religious culture programs, and their implications for students' spiritual intelligence. A qualitative approach was used with a case study and multi-case design. Data were collected through interviews, observations, and document analysis. The research subjects were purposively selected, including the principal, vice principal of curriculum, Islamic education teachers, and students. Data analysis followed the Miles, Huberman, and Saldana model, with data validity tested through technique and source triangulation.  The findings reveal that: (1) Strategies for instilling religious cultural values are carried out through the development of an integrated curriculum, the creation of a supportive learning environment, and the involvement of all school components; (2) Religious culture programs include congregational Duha prayer, Monday-Thursday fasting, congregational prayer, prayer habituation, honesty canteens, and the 3S culture (Smile, Greet, Salute); (3) The implementation of religious culture has multidimensional implications, encompassing spiritual-personal, social-interpersonal, and academic-intellectual dimensions. This study concludes that a structured and integrated religious culture can be an effective strategy for fostering students' spiritual intelligence in public schools.Keywords:Role, Religious Culture, Spiritual IntelligenceAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi budaya religius dalam menumbuhkan kecerdasan spiritual peserta didik di SD Baitul Amien 1 dan SD Baitul Amien 2 Jember. Fokus penelitian meliputi strategi penanaman nilai budaya religius, program pengembangan budaya religius, dan implikasinya terhadap kecerdasan spiritual peserta didik. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus dan rancangan multi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan kajian dokumen. Subjek penelitian ditentukan secara purposive meliputi kepala sekolah, waka kurikulum, guru PAI, dan peserta didik. Analisis data menggunakan model Miles, Huberman, dan Saldana dengan keabsahan data diuji melalui triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Strategi penanaman nilai budaya religius dilakukan melalui pengembangan kurikulum terintegrasi, pembentukan lingkungan pembelajaran yang mendukung, dan pelibatan seluruh komponen sekolah; (2) Program budaya religius yang diterapkan meliputi salat Duha berjamaah, puasa Senin-Kamis, salat berjamaah, pembiasaan doa, kantin kejujuran, dan budaya 3S; (3) Implementasi budaya religius memberikan implikasi multidimensional meliputi dimensi spiritual-personal, sosial-interpersonal, dan akademik-intelektual. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan budaya religius yang terstruktur dan terintegrasi dapat menjadi strategi efektif dalam menumbuhkan kecerdasan spiritual peserta didik di sekolah umum.Kata kunci: Budaya Religius, Kecerdasan Spiritual, Peran
Analisis Supremasi Nilai-nilai Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan Islam Muslih, Misbahul; Saihan, Saihan; Mas'ud, Mas'ud; Rahman, Yudi Ardian
Instructional Development Journal Vol 7, No 3 (2024): IDJ
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/idj.v7i3.33337

Abstract

This study wants to analyze and reveal how the supremacy pattern is based on strengthening and internalizing the values of religious moderation in madrasas. This study uses a descriptive qualitative approach by exploring relevant information through interviews, observations, and documentation through the selection of informants who are considered capable and understand the case, in order to reveal in depth the existing curriculum development patterns. The results of this study show that the pattern carried out in strengthening the values of religious moderation in madrasah tsanawiyah miftahul ulum Jember is pursued in several aspects. First, the internalization of a tolerant attitude, second, the internalization of an attitude of anti-violence, third, the internalization of an accommodating attitude towards local wisdom, and fourth, the internalization of an attitude of militancy in the nation, which in all aspects is carried out based on an attitude of responsibility and continuity with collaboration between the madrasah starting from educators and educators with student guardians and the surrounding community.TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian //  TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack//
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK KELAS VIII-B DI SMPN I BANGILAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Endah Lestari, Wiwit; Mas'ud, Mas'ud
Jurnal Ilmiah Jendela Pendidikan Vol 7 No 1 (2017): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v7i1.542

Abstract

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam menumbuh kembangkan anak. Peran keluarga menjadi begitu penting dalam membentuk beberapa sikap dasar yang akan menentukan perkembangan kepribadiannya di masa depan. Pada tahap awal perkembangan, peran keluarga yang utama adalah memberikan perhatian dan memenuhi kebutuhan rasa aman bagi anak sehingga anak mampu mengembangkan dasar kepercayaan terhadap lingkungan. Kemandirian anak sudah harus tumbuh pada usia prasekolah agar kepercayaan dirinya bisa tumbuh dan berkembang dengan wajar. Seorang anak merasa perlu untuk mandiri dan memang ada dorongan nalurinya untuk menjadi mandiri.Skripsi ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara pola asuh orangtua dengan kemandirian anak.Penelitian dilakukan di SMPN I Bangilan Kecamatan Bangilan Kab. Tuban, dengan obyek penelitian siswa dan orangtua anak yang bersangkutan. Instrumen yang digunakan adalah angket pola asuh orangtua yang meminta jawaan dari orangtua siswa untuk mengetahui pola asuh yang mereka terapkan. Penelitian ini juga menggunakan metode observasi yang mengamati tingkat kemandirian siswa di sekolah. Baik angket maupun observasi dinilai dengan skala 1 sampai 4. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian selanjutnya. Pengujian ada tidaknya hubungan antara pola asuh orangtua dan kemandirian siswa diuji dengan analisis korelasi product moment.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orangtua memiliki hubungan yang cukup kuat dengan kemandirian anak dimana diperoleh nilai korelasi sebesar 0,613. Hal ini menunjukkan akan perlunya pemberian sedikit toleransi kepada anak untuk diberikan pola asuh yang benar agar dapat memicu anak untuk dapat melakukan segala sesuatunya secara mandiri.Berdasarkan simpulan analisis ini disarankan kepada: (1) orangtua untuk lebih meningkatkan sikap positif mereka terhadap program-program dalam rangka mendidik anak untuk memiliki kemandirian yang besar, (2) bagi orang tua agar dapat mendampingi putra-putrinya belajar dan membimbing mereka untuk menentukan cara atau jalan mereka yang terbaik supaya lebih mandiri, (3) bagi pendidik, diharapkan mampu memberikan contoh dan perilaku mandiri kepada siswa. Kata kunci    : Pola asuh orang tua, kemandirian anak DOI :10.5281/zenodo.3472152
FROM VALUES TO PRACTICE: THE ROLE OF RELIGIOUS CULTURE IN SHAPING SPIRITUAL INTELLIGENCE AMONG STUDENTS AT ELEMENTARY SCHOOL JEMBER Muhammad, Zahrul Adyan; Mas'ud, Mas'ud; Sarwan, Sarwan
ATTA`DIB Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER
Publisher : Program Studi PGMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/at-tadib.v8i3.19437

Abstract

This study aims to analyze the implementation of religious culture in fostering students' spir-itual intelligence at SD Baitul Amien 1 and SD Baitul Amien 2 Jember. The research focuses on strategies for instilling religious cultural values, the development of religious culture pro-grams, and their implications for students' spiritual intelligence. A qualitative approach was used with a case study and multi-case design. Data were collected through interviews, obser-vations, and document analysis. The research subjects were purposively selected, including the principal, vice principal of curriculum, Islamic education teachers, and students. Data analysis followed the Miles, Huberman, and Saldana model, with data validity tested through technique and source triangulation. The findings reveal that: (1) Strategies for instilling reli-gious cultural values are carried out through the development of an integrated curriculum, the creation of a supportive learning environment, and the involvement of all school compo-nents; (2) Religious culture programs include congregational Duha prayer, Monday-Thursday fasting, congregational prayer, prayer habituation, honesty canteens, and the 3S culture (Smile, Greet, Salute); (3) The implementation of religious culture has multidimen-sional implications, encompassing spiritual-personal, social-interpersonal, and academic-intellectual dimensions. This study concludes that a structured and integrated religious cul-ture can be an effective strategy for fostering students' spiritual intelligence in public schools.
Internalisasi Nilai Karakter Cinta Tanah Air Dalam Mencegah Radikalisme Pada Mahasiswa di Universitas Islam Jember Anshori, Moch. Afif; Muhith, Abd; Mas'ud, Mas'ud
IJIT: Indonesian Journal of Islamic Teaching Vol 6 No 1 (2023): Indonesian Journal of Islamic Teaching
Publisher : Pendidikan Islam Pascasarjana IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ijit.v6i1.1841

Abstract

The internalization of the character value of love for homeland is meant to unify differences and the spirit of love of country to bring together all groups, regardless of their culture, ethnicity, customs, and religion. However, violent incidents in the name of religion have frequently emerged and are known as radicalism in Indonesia. In response to this threat, the student council of Universitas Islam Jember, supported by the students and the rector, declared the campus anti-radicalism, stating that this declaration manifests their love for the country. For Universitas Islam Jember campus members under the auspices of the Nahdatul Ulama education foundation, the Unitary State of the Republic of Indonesia and the Pancasila ideology are non-negotiable principles. To analyze and describe the stages of internalizing the character values of love of country in preventing radicalism at the Islamic University of Jember. This research uses a qualitative approach, producing descriptive data in written or spoken words and observable behaviours about internalizing character values of love of country in preventing radicalism. The results of this study show that the character value of love of country is embodied in the rules of the campus institution under the auspices of the Nahdatul Ulama foundation, the campus vision and mission that are not only for Ahlussunnah Wal Jama'ah An Nahdliyah, but also have a high commitment to upholding Pancasila and the 1945 Constitution, strengthening the love of country through PKKBM, seminars, and general courses, applying love of country through ceremonial events such as Independence Day, National Student Day, national recitation, and so on, singing national anthems and hubbul wathan in every important event or activity, displaying photos of the president, vice president, Garuda, and the campus and department vision and mission in every classroom, and declaring Universitas Islam Jember as an anti-radicalism campus. With the character value of love of country embedded and continuously reinforced, there is no room for radicalism to grow and develop. This is because everything applied and practised at the Universitas Islam Jember campus is contrary to the characteristics or indicators of radicalism.
JAMINAN E-MONEY PADA PARIWISATA SARIATER SUBANG MENURUT TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH: E-Money Guarantee on Sariater Subang Tourism According to Sharia Economic Law Review Mas'ud, Mas'ud; Agustian, Rinaldy
Al-Muamalat: Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 9 No. 2 (2022): July
Publisher : Department of Sharia Economic Law, Faculty Sharia and Law, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/am.v9i2.19255

Abstract

The existence of DSN-MUI Fatwa Number 116/DSN-MUI/IX/2017 regarding electronic money, makes the ticket guarantee product from Sariater Ciater Subang Tourism, namely e-Money which has been released since its use until now has not received Sharia certification from MUI, it is interesting to study. This study aims to determine the implementation of the guarantee contract for E-Money in Sariater Ciater Subang Tourism and to determine the Compliance of Sharia Economic Law on the E-Money guarantee contract in Sariater Ciater Subang Tourism. The method used is the descriptive analysis method. The results of this study show that first, the implementation of the Sariater Ciater Subang Tourism e-Money ticket card guarantee can be carried out by several Retail Merchant who has collaborated with the tourism management; second, the Compliance of Sharia Economic Law from the aspect of the card management mechanism, there are Sharia problems in the contract aspect, this is because it does not have a contract nomenclature in product operations which causes ambiguity (gharar) and from the part of the fund management mechanism there are no sharia problems. After all, the fund management of this product is separate from Conventional Banks' managers. Adanya Fatwa DSN-MUI Nomor 116/DSN-MUI/IX/2017 tentang uang elektronik, menjadikan produk penjaminan tiket dari Pariwisata Sariater Ciater Subang yaitu e-Money yang dirilis sejak digunakannya hingga sampai saat ini belum mendapat sertifikasi Syariah dari MUI, menjadi menarik diteliti Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan akad jaminan terhadap E-Money pada Pariwisata Sariater Ciater Subang dan untuk mengetahui Kesesuaian Hukum Ekonomi Syariah terhadap akad jaminan E-Money pada Pariwisata Sariater Ciater Subang. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan pertama, pelaksanaan Penjaminan kartu tiket e-Money Pariwisata Sariater Ciater Subang dapat dilakukan di beberapa Merchant Retail yang telah berkerjasama dengan pihak pengelola Pariwisata; kedua, Kesesuaian Hukum Ekonomi Syariah dari aspek mekanisme pengelolaan kartu terdapat permasalahan Syariah pada aspek akad, hal ini dikarenakan tidak memiliki nomenklatur akad dalam operasional produk yang menimbulkan ketidakjelasan (gharar) dan dari aspek mekanisme pengelolaan dana tidak terdapat masalah keSyariahan karena pengelolaan dana produk ini terpisah dari pengelola yang merupakan Bank Konvensional.
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK KELAS VIII-B DI SMPN I BANGILAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Endah Lestari, Wiwit; Mas'ud, Mas'ud
Jendela Pendidikan : Jurnal Ilmiah Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 7 No 1 (2017): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v7i1.542

Abstract

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam menumbuh kembangkan anak. Peran keluarga menjadi begitu penting dalam membentuk beberapa sikap dasar yang akan menentukan perkembangan kepribadiannya di masa depan. Pada tahap awal perkembangan, peran keluarga yang utama adalah memberikan perhatian dan memenuhi kebutuhan rasa aman bagi anak sehingga anak mampu mengembangkan dasar kepercayaan terhadap lingkungan. Kemandirian anak sudah harus tumbuh pada usia prasekolah agar kepercayaan dirinya bisa tumbuh dan berkembang dengan wajar. Seorang anak merasa perlu untuk mandiri dan memang ada dorongan nalurinya untuk menjadi mandiri.Skripsi ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara pola asuh orangtua dengan kemandirian anak.Penelitian dilakukan di SMPN I Bangilan Kecamatan Bangilan Kab. Tuban, dengan obyek penelitian siswa dan orangtua anak yang bersangkutan. Instrumen yang digunakan adalah angket pola asuh orangtua yang meminta jawaan dari orangtua siswa untuk mengetahui pola asuh yang mereka terapkan. Penelitian ini juga menggunakan metode observasi yang mengamati tingkat kemandirian siswa di sekolah. Baik angket maupun observasi dinilai dengan skala 1 sampai 4. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian selanjutnya. Pengujian ada tidaknya hubungan antara pola asuh orangtua dan kemandirian siswa diuji dengan analisis korelasi product moment.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orangtua memiliki hubungan yang cukup kuat dengan kemandirian anak dimana diperoleh nilai korelasi sebesar 0,613. Hal ini menunjukkan akan perlunya pemberian sedikit toleransi kepada anak untuk diberikan pola asuh yang benar agar dapat memicu anak untuk dapat melakukan segala sesuatunya secara mandiri.Berdasarkan simpulan analisis ini disarankan kepada: (1) orangtua untuk lebih meningkatkan sikap positif mereka terhadap program-program dalam rangka mendidik anak untuk memiliki kemandirian yang besar, (2) bagi orang tua agar dapat mendampingi putra-putrinya belajar dan membimbing mereka untuk menentukan cara atau jalan mereka yang terbaik supaya lebih mandiri, (3) bagi pendidik, diharapkan mampu memberikan contoh dan perilaku mandiri kepada siswa. Kata kunci    : Pola asuh orang tua, kemandirian anak DOI :10.5281/zenodo.3472152